Lompat ke isi

Catur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
:''Catur juga berarti "empat" dalam [[bahasa Sansekerta]]''
:''Catur juga berarti "empat" dalam [[angka Sansekerta]]''


[[Image:ChessSet.jpg|right|200px|thumb|Dari kiri ke kanan, [[Raja (catur)|raja]] putih, [[benteng (catur)|benteng]] dan [[mesa]] hitam, [[pion]] putih, [[kuda (catur)|kuda]] hitam, dan [[menteri (catur)|menteri]] putih.]]
[[Image:ChessSet.jpg|right|200px|thumb|Dari kiri ke kanan, [[Raja (catur)|raja]] putih, [[benteng (catur)|benteng]] dan [[mesa]] hitam, [[pion]] putih, [[kuda (catur)|kuda]] hitam, dan [[menteri (catur)|menteri]] putih.]]

Revisi per 15 Juli 2005 15.55

Catur juga berarti "empat" dalam angka Sansekerta
Dari kiri ke kanan, raja putih, benteng dan mesa hitam, pion putih, kuda hitam, dan menteri putih.

Catur adalah permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang bidak putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang bidak hitam secara bergantian.

Permainan dilangsungkan di atas papan yang terdiri dari 8 lajur dan 8 baris kotak berwarna hitam dan putih (atau terang dan gelap) secara berselang seling. Permainan dimulai dengan 16 bidak pada masing-masing pihak, yang disusun berbaris secara khusus pada masing-masing sisi papan catur secara berhadap-hadapan. Satu bidak hanya bisa menempati satu kotak. Pada bagian terdepan masing-masing barisan - terdapat 8 bidak pion, diikuti di belakangnya dua benteng, dua kuda, dua gajah, satu ratu, serta satu raja.

Sebelum bertanding, pecatur memilih warna bidak yang akan ia mainkan. Pemegang bidak putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang bidak hitam secara bergantian. Tujuan permainan adalah mencapai posisi skak mat. Hal ini bisa terjadi bila Raja terancam dan tidak bisa menyelamatkan diri ke kotak lain. Tidak selalu permainan berakhir dengan kekalahan, karena bisa terjadi pula peristiwa seri atau remis di mana kedua belah pihak baik tidak mampu lagi meneruskan pertandingan. Peristiwa remis ini bisa terjadi berdasarkan kesepakatan maupun tidak. Salah satu contoh remis yang tidak berdasarkan kesepakatan - tetapi harus terjadi adalah pada keadaan remis abadi.

Terdapat beberapa versi permainan Catur - semisal Catur Cepat, Catur Buta, Catur Serial, dan sebagainya.

Pecatur terkenal dari Indonesia diantaranya adalah Utut Adianto dan Cerdas Barus. Organisasi yang menaungi olah raga catur di Indonesia adalah Persatuan Olah Raga Catur Seluruh Indonesia (PERCASI).

Catur diatur secara internasional oleh organisasi bernama FIDE.

Tentang istilah catur

Kata catur diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti "empat". Namun kata ini sebenarnya merupakan singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut. Di India Kuna permainanan catur memang dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda. Hal ini lain dari permain catur modern di mana pesertanya hanya dua orang saja.

Kemudian kata caturangga ini diserap dalam bahasa Persia menjadi shatranj. Kata chess dalam bahasa Inggris diambil dari bahasa Persia shah.

Lihat pula

Pranala luar