Lompat ke isi

Amien Rais: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k +kat
Edlic~idwiki (bicara | kontrib)
Baris 9: Baris 9:
== Awal karir ==
== Awal karir ==


Amien lahir di [[Solo]], [[26 April]] [[1944]], Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis [[Muhammadiyah]]. Orangtuanya, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Masa belajar Amien banyak dihabiskan di luar negeri. Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, [[Universitas Gadjah Mada]], [[Yogyakarta]] pada [[1968]] dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah [[IAIN Sunan Kalijaga]], Yogyakarta ([[1969]]), ia melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun [[1984]] dengan menggenggam gelar master (1974) dari [[Universitas Notre Dame]], [[Indiana]], dan gelar doktor ilmu politik dari [[Universitas Chicago]], [[Illinois]], [[Amerika Serikat]].
Amien lahir di [[Solo]], [[26 April]] [[1944]], Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis [[Muhammadiyah]]yang fanatik. Orangtuanya, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Masa belajar Amien banyak dihabiskan di luar negeri. Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, [[Universitas Gadjah Mada]], [[Yogyakarta]] pada [[1968]] dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah [[IAIN Sunan Kalijaga]], Yogyakarta ([[1969]]), ia melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun [[1984]] dengan menggenggam gelar master (1974) dari [[Universitas Notre Dame]], [[Indiana]], dan gelar doktor ilmu politik dari [[Universitas Chicago]], [[Illinois]], [[Amerika Serikat]].


Kembali ke tanah air, Amien kembali ke kampusnya, [[Universitas Gadjah Mada]] sebagai dosen. Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, [[ICMI]], [[BPPT]], dan beberapa organisasi lain. Pada era menjelang keruntuhan [[Orde Baru]], Amien adalah cendekiawan yang berdiri paling depan. Tak heran ia kerap dijuluki Lokomotif Reformasi.
Kembali ke tanah air, Amien kembali ke kampusnya, [[Universitas Gadjah Mada]] sebagai dosen. Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, [[ICMI]], [[BPPT]], dan beberapa organisasi lain. Pada era menjelang keruntuhan [[Orde Baru]], Amien adalah cendekiawan yang berdiri paling depan. Tak heran ia kerap dijuluki Lokomotif Reformasi.


== Terjun ke politik ==
== Terjun ke politik ==

Revisi per 6 April 2007 09.50

Berkas:Amien rais.jpg
Prof. Dr. H. Amien Rais

Prof. Dr. H. Amien Rais adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR periode 1999 - 2004. Jabatan ini dipegangnya sejak ia dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999 pada bulan Oktober 1999.

Namanya mulai mencuat ke kancah perpolitikan Indonesia pada saat-saat akhir pemerintahan Presiden Soeharto sebagai salah satu orang yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah. Setelah partai-partai politik dihidupkan lagi pada masa pemerintahan Presiden Habibie, Amien Rais ikut mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia menjabat sebagai Ketua Umum PAN dari saat PAN berdiri sampai tahun 2005.

Sebuah majalah pernah menjulukinya sebagai "King Maker". Julukan itu merujuk pada besarnya peran Amien Rais dalam menentukan jabatan presiden pada Sidang Umum MPR tahun 1999 dan Sidang Istimewa tahun 2001. Padahal, perolehan suara partainya, PAN, tak sampai 10% dalam pemilu 1999.

Awal karir

Amien lahir di Solo, 26 April 1944, Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis Muhammadiyahyang fanatik. Orangtuanya, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Masa belajar Amien banyak dihabiskan di luar negeri. Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1968 dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (1969), ia melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun 1984 dengan menggenggam gelar master (1974) dari Universitas Notre Dame, Indiana, dan gelar doktor ilmu politik dari Universitas Chicago, Illinois, Amerika Serikat.

Kembali ke tanah air, Amien kembali ke kampusnya, Universitas Gadjah Mada sebagai dosen. Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, ICMI, BPPT, dan beberapa organisasi lain. Pada era menjelang keruntuhan Orde Baru, Amien adalah cendekiawan yang berdiri paling depan. Tak heran ia kerap dijuluki Lokomotif Reformasi.

Terjun ke politik

Akhirnya setelah terlibat langsung dalam proses reformasi, Amien membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998 dengan platform nasionalis terbuka. Ketika hasil pemilu 1999 tak memuaskan bagi PAN, Amien masih mampu bermain cantik dengan berhasil menjadi ketua MPR.

Posisinya tersebut membuat peran Amien begitu besar dalam perjalanan politik Indonesia saat ini. Tahun 1999, Amien urung maju dalam pemilihan presiden. Tahun 2004 ini, ia maju sebagai calon presiden dan meraih hampir 15% suara nasional.

Pada 2006 Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap PT. Freeport Indonesia. Setelah terjadi Peristiwa Abepura, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar secara tidak langsung menuding Amien Rais dan LSM terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar. [1]

Didahului oleh:
KHA. Azhar Basyir, M.A.
Ketua Umum P.P Muhammadiyah
1995—1998
Diteruskan oleh:
Prof. Dr. H.A. Syafii Ma'arif
Didahului oleh:
tidak ada
Ketua Umum PAN
1998—2005
Diteruskan oleh:
Soetrisno Bachir
Didahului oleh:
Harmoko
Ketua MPR
1999—2004
Diteruskan oleh:
Hidayat Nur Wahid