Lompat ke isi

Galaksi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (Robot: Mengubah sh:Галаксија menjadi sh:Galaksija
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas: NGC_4414_(NASA-med).jpg|right|thumb|250px|'''Galaksi NGC 4414''', spiral galaksi pada [[rasi bintang]] [[Coma Berenices]], berdiameter sekitar 17.000 [[parsec]] dan berjarak 20 juta parsec.]]
[[Berkas: NGC_4414_(NASA-med).jpg|right|thumb|250px|'''Galaksi NGC 4414''', spiral galaksi pada [[rasi bintang]] [[Coma Berenices]], berdiameter sekitar 17.000 [[parsec]] dan berjarak 20 juta parsec.]]


'''Galaksi''' adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya [[gravitasi]] yang terdiri atas [[bintang]] (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain [[bintang neutron]] dan [[lubang hitam]]), gas dan [[debu kosmik]] [[medium antarbintang]], dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan [[materi gelap]].<ref name="sparkegallagher2000">{{cite book
'''Galaksi''' adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya [[gravitasi]] yang terdiri atas [[bintang]] (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain [[bintang neutron]] dan [[lubang hitam]]), [[gas]] dan [[debu kosmik]] [[medium antarbintang]], dan kemungkinan substansi [[hipotetis]] yang dikenal dengan [[materi gelap]].<ref name="sparkegallagher2000">{{cite book
| author=Sparke, L. S.; Gallagher III, J. S. | year=2000
| author=Sparke, L. S.; Gallagher III, J. S. | year=2000
| title=Galaxies in the Universe: An Introduction
| title=Galaxies in the Universe: An Introduction

Revisi per 27 Maret 2013 06.37

Galaksi NGC 4414, spiral galaksi pada rasi bintang Coma Berenices, berdiameter sekitar 17.000 parsec dan berjarak 20 juta parsec.

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.[1][2] Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta[3] (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun [4] (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.

Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati.[5] Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 [4] parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec).[6] Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.[7]

Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.

Etimologi

Kata galaksi diturunkan dari istilah bahasa Yunani untuk Milky Way (galaksi kita), galaxias (γαλαξίας), atau kyklos galaktikos. Kata ini berarti "lingkaran susu", sesuai dengan penampakannya di angkasa. Dalam mitologi Yunani, Zeus menempatkan anak laki-lakinya yang dilahirkan oleh manusia biasa, bayi Heracles, pada payudara Hera ketika Hera sedang tidur sehingga bayi tersebut meminum susunya dan karena itu menjadi manusia abadi. Hera terbangun ketika sedang menyusui dan kemudian menyadari ia sedang menyusui bayi yang tak dikenalnya: ia mendorong bayi tersebut dan air susunya menyembur mewarnai langit malam, menghasilkan pita cahaya tipis yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Milky Way (jalan susu).[8]

Tipe dan morfologi

Jenis-jenis galaksi berdasarkan sistem klasifikasi Hubble. E merupakan tipe galaksi eliptik, S merupakan galaksi spiral, dan SB merupakan galaksi spiral berbatang.[note 1]

Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama: eliptik, spiral dan irregular. Karena sistem klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual, klasifikasi ini mungkin melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di galaksi aktif).[9]

Eliptik

Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptik berdasarkan tingkat keelipsannya, dari E0 yang hampir berupa lingkaran, hingga E7 yang sangat lonjong. Galaksi tersebut memiliki bentuk dasar elipsoid, sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antar bintang, sehingga galaksi tersebut memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang yang berumur tua yang mengorbit pusat gravitasi dengan arah yang acak. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola.[10] "Galaxies". Cornell University. 2005-10-20.  Galaksi starburst merupakan akibat dari tabrakan antar galaksi dan dapat menghasilkan pembentukan galaksi eliptik.

Spiral

Galaksi Pusaran (kiri), sebuah galaksi spiral tanpa batang.

Galaksi spiral terdiri dari piringan berupa bintang dan materi antar bintang yang berotasi, serta gembung pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Terdapat lengan spiral yang menjulur dari gembung pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi spiral ditandai sebagai tipe S, diikuti huruf (a, b, atau c) yang menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari gembung pusat. Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang kurang jelas dan membelit secara rapat, serta gembung pusat yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang terbuka dan gembung pusat yang relatif kecil.[11]

NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang.

Sebagian besar galaksi spiral memiliki bentuk batang linier yang memanjang ke dua sisi dari gembung inti, yang kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral.[12] Di sistem klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan sebagai SB, dan diikuti huruf (a, b atau c) yang mengindikasikan bentuk lengan spiralnya. Batang galaksi diperkirakan merupakan struktur sementara yang disebabkan oleh gelombang kejut dari inti galaksi, atau karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain.[13] Banyak galaksi spiral berbatang yang berinti aktif, kemungkinan karena adanya gas yang menuju ke inti melalui lengan spiral.[14]

Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran besar[15] dengan diameter sekitar 30 kiloparsecs dan ketebalan sekitar satu kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 milyar (2×1011)[16] bintang dengan massa total sekitar 600 milyar (6×1011) kali massa Matahari.[17]

Morfologi lain

Hoag's Object, merupakan galaksi cincin.

Galaksi aneh (peculiar galaxies) merupakan galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Contohnya adalah galaksi cincin, yang memiliki struktur mirip cincin berupa bintang dan materi antar bintang yang mengelilingi inti kosong. Galaksi cincin diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar.[18] Kejadian tersebut mungkin terjadi pada galaksi Andromeda yang memiliki beberapa struktur mirip cincin jika diamati pada spektrum inframerah.[19]

Galaksi lenticular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptik maupun galaksi spiral, dan dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang samar-samar serta halo bintang berbentuk eliptik.[20] (Barred lenticular galaxies receive Hubble classification SB0.)

NGC 5866, merupakangalaksi lenticular. NASA/ESA

Catatan

  1. ^ Galaksi pada sisi kiri skema klasifikasi Hubble sering disebut sebagai tipe awal, sedangkan pada sisi kanan sebagai tipe akhir.

Referensi

  1. ^ Sparke, L. S.; Gallagher III, J. S. (2000). Galaxies in the Universe: An Introduction. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-59704-4 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  2. ^ Hupp, E.; Roy, S.; Watzke, M. (2006-08-12). "NASA Finds Direct Proof of Dark Matter". NASA. Diakses tanggal 2007-04-17. 
  3. ^ "Unveiling the Secret of a Virgo Dwarf Galaxy". ESO. 2000-05-03. Diakses tanggal 2007-01-03. 
  4. ^ a b "Hubble's Largest Galaxy Portrait Offers a New High-Definition View". NASA. 2006-02-28. Diakses tanggal 2007-01-03. 
  5. ^ Mackie, Glen (2002-02-01). "To see the Universe in a Grain of Taranaki Sand". Swinburne University. Diakses tanggal 2006-12-20. 
  6. ^ Gilman, D. "The Galaxies: Islands of Stars". NASA WMAP. Diakses tanggal 2006-08-10. 
  7. ^ "Galaxy Clusters and Large-Scale Structure". University of Cambridge. Diakses tanggal 2007-01-15. 
  8. ^ Koneãn˘, Lubomír. "Emblematics, Agriculture, and Mythography in The Origin of the Milky Way" (PDF). Academy of Sciences of the Czech Republic. Diakses tanggal 2007-01-05. 
  9. ^ Jarrett, T. H. "Near-Infrared Galaxy Morphology Atlas". California Institute of Technology. Diakses tanggal 09-01-2007. 
  10. ^ Barstow, M. A. (2005). "Elliptical Galaxies". Leicester University Physics Department. Diakses tanggal 08-06-2006. 
  11. ^ Smith, G. (06-03-2000). "Galaxies — The Spiral Nebulae". University of California, San Diego Center for Astrophysics & Space Sciences. Diakses tanggal 30-11-2006. 
  12. ^ Eskridge, P. B.; Frogel, J. A. (1999). "What is the True Fraction of Barred Spiral Galaxies?". Astrophysics and Space Science. 269/270: 427–430. Bibcode:1999Ap&SS.269..427E. doi:10.1023/A:1017025820201. 
  13. ^ Bournaud, F.; Combes, F. (2002). "Gas accretion on spiral galaxies: Bar formation and renewal". Astronomy and Astrophysics. 392 (1): 83–102. arXiv:astro-ph/0206273alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2002A&A...392...83B. doi:10.1051/0004-6361:20020920. 
  14. ^ Knapen, J. H.; Pérez-Ramírez, D.; Laine, S. (2002). "Circumnuclear regions in barred spiral galaxies — II. Relations to host galaxies". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 337 (3): 808–828. arXiv:astro-ph/0207258alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2002MNRAS.337..808K. doi:10.1046/j.1365-8711.2002.05840.x. 
  15. ^ Alard, C. (2001). "Another bar in the Bulge". Astronomy and Astrophysics Letters. 379 (2): L44–L47. arXiv:astro-ph/0110491alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2001A&A...379L..44A. doi:10.1051/0004-6361:20011487. 
  16. ^ Sanders, R. (2006-01-09). "Milky Way galaxy is warped and vibrating like a drum". UCBerkeley News. Diakses tanggal 2006-05-24. 
  17. ^ Bell, G. R.; Levine, S. E. (1997). "Mass of the Milky Way and Dwarf Spheroidal Stream Membership". Bulletin of the American Astronomical Society. 29 (2): 1384. Bibcode:1997AAS...19110806B. 
  18. ^ Gerber, R. A.; Lamb, S. A.; Balsara, D. S. (1994). "Ring Galaxy Evolution as a Function of "Intruder" Mass". Bulletin of the American Astronomical Society. 26: 911. Bibcode:1994AAS...184.3204G. 
  19. ^ "ISO unveils the hidden rings of Andromeda" (Siaran pers). European Space Agency. 1998-10-14. Diakses tanggal 2006-05-24. 
  20. ^ "Spitzer Reveals What Edwin Hubble Missed". Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. 2004-05-31. Diakses tanggal 2006-12-06. 

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link FA Templat:Link FA