Yusril Ihza Mahendra: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
|occupation = |
|occupation = |
||
|religion = [[Islam]] |
|religion = [[Islam]] |
||
| website = [http://www.yusril.ihzamahendra.com www.yusril.ihzamahendra.com] |
|||
}} |
}} |
||
Prof. Dr. '''Yusril Ihza Mahendra''' gelar '''Datuk Maharajo Palinduang''' ({{lahirmati|[[Lalang, Manggar, Belitung Timur]]|5|2|1956}}) adalah seorang pakar hukum tata negara, [[politikus]], dan intelektual [[Indonesia]].<ref>Ghazali, A. R., (1999), ''Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim'', RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.</ref> Ia pernah menjabat [[Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia]] dan [[Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Menteri Sekretaris Negara]] Indonesia. |
Prof. Dr. '''Yusril Ihza Mahendra''' gelar '''Datuk Maharajo Palinduang''' ({{lahirmati|[[Lalang, Manggar, Belitung Timur]]|5|2|1956}}) adalah seorang pakar hukum tata negara, [[politikus]], dan intelektual [[Indonesia]].<ref>Ghazali, A. R., (1999), ''Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim'', RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.</ref> Ia pernah menjabat [[Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia]] dan [[Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Menteri Sekretaris Negara]] Indonesia. |
||
== Latar belakang == |
== Latar belakang == |
||
Yusril merupakan putra dari pasangan Idris dan Nursiha. Keluarga dari pihak ibunya berasal dari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Aie Tabik]], [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], [[Sumatera Barat]]. |
Yusril merupakan putra dari pasangan Idris dan Nursiha. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari [[Johor]], [[Malaysia]]. Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan [[Kesultanan Johor]]. Keluarga ayahnya telah menetap di [[Belitung]] sejak awal abad ke-19. Sedangkan ibunya berasal dari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Aie Tabik]], [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], [[Sumatera Barat]].<ref>Padang Ekspress, Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang, 6 Februari 2006</ref> Pada abad ke-19, neneknya pergi merantau dari [[Orang Minang|Minangkabau]] dan menetap di Belitung. |
||
Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang, 6 Februari 2006</ref> |
|||
Yusril menyelesaikan pendidikan sarjananya di [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]. Kemudian ia mengambil gelar master di University of the Punjab |
Yusril menyelesaikan pendidikan sarjananya di [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]. Kemudian ia mengambil gelar master di University of the Punjab, [[India]] (1985) dan gelar doktor Ilmu Politik di [[Universitas Sains Malaysia]] (1993).<ref>profil.merdeka.com [http://profil.merdeka.com/indonesia/y/yusril-ihza-mahendra/ Biografi Yusril Ihza Mahendra]</ref> |
||
==Karier== |
==Karier== |
||
Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Universitas Indonesia |
Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Universitas Indonesia pada mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Dari universitas tersebut, ia memperoleh titel Guru Besar Ilmu Hukum. |
||
Selain mengajar, ia juga aktif |
Selain mengajar, ia juga aktif dan menjadi pengurus beberapa organisasi, seperti [[Muhammadiyah]], [[Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia]], dan [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI). Dari sinilah ia banyak berkenalan dengan tokoh muslim nasional, terutama [[Mohammad Natsir]] yang banyak mempengaruhi pandangannya. |
||
Ketika [[Orde Reformasi|Reformasi 1998]], Yusril menjadi salah satu |
Pada tahun 1996, ia diangkat oleh [[Soeharto|Presiden Soeharto]] sebagai penulis pidato presiden. Hingga tahun 1998, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Ketika [[Orde Reformasi|Reformasi 1998]], Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan pidato pengunduran diri Soeharto.<ref>[http://www.soehartocenter.com/biografi/biografi/e-ti/index.shtml Biografi HM Soeharto, Dikhianati Pembantu Dekatnya | Soeharto Media Center - Soeharto Review<!-- Bot generated title -->]</ref> |
||
Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, [[Partai Bulan Bintang]]. Partai ini mengklaim sebagai pewaris [[Partai Masyumi]].<ref>kepustakaan-presiden.pnri.go.id [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/political_party/?box=detail&id=53&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status= Direktori Parpol Peserta Pemilu]</ref> Dalam partai tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada Pemilu [[1999]], Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen.<ref>www.cetro.or.id [http://www.cetro.or.id/pemilu2004/suaradprri2004.pdf Suara DPR-RI 2004]</ref> Bersama [[Amien Rais]], dia ikut mengusung [[Abdurrahman Wahid]] untuk menjadi presiden Indonesia. |
|||
Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada [[Kabinet Persatuan Nasional]], Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada [[Kabinet Gotong Royong]], dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. |
Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada [[Kabinet Persatuan Nasional]], Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada [[Kabinet Gotong Royong]], dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. |
||
Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom di media massa. Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara dan politik Islam. Bersama adiknya [[Yusron Ihza Mahendra]], ia mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.<ref>[http://ihza-ihza.com/ Situs Resmi Ihza & Ihza Law Firm]</ref> |
|||
==Keluarga== |
==Keluarga== |
||
Yusril menikah |
Yusril menikah dua kali, yakni dengan Kessy Sukaesih dan Rika Tolentino Kato. Dari pernikahannya dengan istri pertama, ia dikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunissa, Meilany Alissa, dan Ali Reza Mahendra. Dia bercerai dengan Sukaesih pada November 2005. Dan menikah dengan Rika pada bulan September 2006.<ref>PPI India [http://www.freelists.org/archives/ppi/09-2006/msg00254.html FreeLists / ppi / [ppi] [ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia</ref> |
||
== Karya == |
|||
* Dinamika Tata Negara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan Perwakilan, dan Sistem Kepartaian, 1996 |
|||
* Pemerintahan yang Amanah, 1998 |
|||
* Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jamaat-i-Islami (Pakistan), 1999 |
|||
* Membangun Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan, 2000 |
|||
* Rekonsiliasi Tanpa Mengkhianati Reformasi: versi media massa, 2004 |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 27 Maret 2013 07.11
Yusril Ihza Mahendra | |
---|---|
Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia 11 | |
Masa jabatan 21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia 21 | |
Masa jabatan 23 Oktober 1999 – 7 Februari 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Masa jabatan 9 Agustus 2001 – 21 Oktober 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Februari 1956 Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia |
Situs web | www.yusril.ihzamahendra.com |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra gelar Datuk Maharajo Palinduang (lahir 5 Februari 1956) adalah seorang pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia.[1] Ia pernah menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia.
Latar belakang
Yusril merupakan putra dari pasangan Idris dan Nursiha. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Johor, Malaysia. Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor. Keluarga ayahnya telah menetap di Belitung sejak awal abad ke-19. Sedangkan ibunya berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.[2] Pada abad ke-19, neneknya pergi merantau dari Minangkabau dan menetap di Belitung.
Yusril menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kemudian ia mengambil gelar master di University of the Punjab, India (1985) dan gelar doktor Ilmu Politik di Universitas Sains Malaysia (1993).[3]
Karier
Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Universitas Indonesia pada mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Dari universitas tersebut, ia memperoleh titel Guru Besar Ilmu Hukum.
Selain mengajar, ia juga aktif dan menjadi pengurus beberapa organisasi, seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Dari sinilah ia banyak berkenalan dengan tokoh muslim nasional, terutama Mohammad Natsir yang banyak mempengaruhi pandangannya.
Pada tahun 1996, ia diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato presiden. Hingga tahun 1998, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Ketika Reformasi 1998, Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan pidato pengunduran diri Soeharto.[4]
Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, Partai Bulan Bintang. Partai ini mengklaim sebagai pewaris Partai Masyumi.[5] Dalam partai tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen.[6] Bersama Amien Rais, dia ikut mengusung Abdurrahman Wahid untuk menjadi presiden Indonesia.
Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom di media massa. Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara dan politik Islam. Bersama adiknya Yusron Ihza Mahendra, ia mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.[7]
Keluarga
Yusril menikah dua kali, yakni dengan Kessy Sukaesih dan Rika Tolentino Kato. Dari pernikahannya dengan istri pertama, ia dikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunissa, Meilany Alissa, dan Ali Reza Mahendra. Dia bercerai dengan Sukaesih pada November 2005. Dan menikah dengan Rika pada bulan September 2006.[8]
Karya
- Dinamika Tata Negara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan Perwakilan, dan Sistem Kepartaian, 1996
- Pemerintahan yang Amanah, 1998
- Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jamaat-i-Islami (Pakistan), 1999
- Membangun Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan, 2000
- Rekonsiliasi Tanpa Mengkhianati Reformasi: versi media massa, 2004
Rujukan
- ^ Ghazali, A. R., (1999), Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim, RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.
- ^ Padang Ekspress, Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang, 6 Februari 2006
- ^ profil.merdeka.com Biografi Yusril Ihza Mahendra
- ^ Biografi HM Soeharto, Dikhianati Pembantu Dekatnya | Soeharto Media Center - Soeharto Review
- ^ kepustakaan-presiden.pnri.go.id Direktori Parpol Peserta Pemilu
- ^ www.cetro.or.id Suara DPR-RI 2004
- ^ Situs Resmi Ihza & Ihza Law Firm
- ^ PPI India [http://www.freelists.org/archives/ppi/09-2006/msg00254.html FreeLists / ppi / [ppi] [ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia