Abu vulkanik: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Abu vulkanik''', sering disebut juga '''pasir vulkanik''' atau '''jatuhan piroklastik''' adalah bahan material [[vulkanik]] jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang [[paru |
'''Abu vulkanik''', sering disebut juga '''pasir vulkanik''' atau '''jatuhan piroklastik''' adalah bahan material [[vulkanik]] jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang [[paru-paru]] jika terhirup.Sebagai contoh letusan [[Gunung Krakatau|G. Krakatau]] tahun 1883 dapat mengitari [[bumi]] berharihari, juga letusan [[Gunung Galunggung|G. Galunggung]] tahun 1982 dapat mencapai [[Australia]]. Abu vulkanik merupakan anugrah ilahi dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan. |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 2 April 2013 09.31
Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang paru-paru jika terhirup.Sebagai contoh letusan G. Krakatau tahun 1883 dapat mengitari bumi berharihari, juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia. Abu vulkanik merupakan anugrah ilahi dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan.