Lompat ke isi

Karolus Agung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JYBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: pms:Carl Magn
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 115 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3044
Baris 53: Baris 53:
{{Link GA|ja}}
{{Link GA|ja}}
{{Link GA|lt}}
{{Link GA|lt}}

[[af:Karel die Grote]]
[[als:Karl der Große]]
[[an:Carlos Magno]]
[[ang:Carl sē Micel Francena Cyning]]
[[ar:شارلمان]]
[[arz:شارلمان]]
[[ast:Carlomagno]]
[[az:Böyük Karl]]
[[bat-smg:Karuolės Dėdlīsės]]
[[be:Карл Вялікі]]
[[be-x-old:Карл Вялікі]]
[[bg:Карл Велики]]
[[bn:শার্লেমাইন]]
[[br:Karl Veur]]
[[bs:Karlo Veliki]]
[[ca:Carlemany]]
[[ceb:Carlomagno]]
[[ckb:شارلمان]]
[[co:Carulu Magnu]]
[[cs:Karel Veliký]]
[[cv:Аслă Карл]]
[[cy:Siarlymaen]]
[[da:Karl den Store]]
[[de:Karl der Große]]
[[el:Καρλομάγνος]]
[[en:Charlemagne]]
[[eo:Karolo la Granda]]
[[es:Carlomagno]]
[[et:Karl Suur]]
[[eu:Karlomagno]]
[[ext:Carlus el Grandi]]
[[fa:شارلمانی]]
[[fi:Kaarle Suuri]]
[[fiu-vro:Karl Suur]]
[[fo:Karlamagnus]]
[[fr:Charlemagne]]
[[fy:Karel de Grutte]]
[[ga:Séarlas Mór]]
[[gan:沙利門大帝]]
[[gd:Teàrlach Mòr]]
[[gl:Carlomagno]]
[[he:קרל הגדול]]
[[hi:शारलेमेन]]
[[hif:Charlemagne]]
[[hr:Karlo Veliki]]
[[hu:I. Károly frank császár]]
[[hy:Կառլոս Մեծ]]
[[ia:Carolo Magne]]
[[ilo:Karlomagno]]
[[io:Karl la Granda]]
[[is:Karlamagnús]]
[[it:Carlo Magno]]
[[ja:カール大帝]]
[[jv:Charlemagne]]
[[ka:კარლოს დიდი]]
[[kaa:Karolus Magnus]]
[[kk:Ұлы Карл]]
[[ko:카롤루스 대제]]
[[ku:Charlemagne]]
[[la:Carolus Magnus]]
[[lb:Karel de Groussen]]
[[li:Karel de Groete]]
[[lij:Carlomagno]]
[[lt:Karolis Didysis]]
[[lv:Kārlis Lielais]]
[[mk:Карло Велики]]
[[ml:കാറൽമാൻ]]
[[mn:Их Карл]]
[[mr:शार्लमेन]]
[[ms:Charlemagne]]
[[mwl:Carlos Magno]]
[[my:ရှာလမိန်း]]
[[nah:Carolus Magnus]]
[[nds:Karl de Grote]]
[[nds-nl:Karel de Grote]]
[[nl:Karel de Grote]]
[[nn:Karl den store]]
[[no:Karl den store]]
[[nrm:Charlemangne]]
[[oc:Carlesmanhe]]
[[pl:Karol Wielki]]
[[pms:Carl Magn]]
[[pnb:شارلمین]]
[[pt:Carlos Magno]]
[[qu:Carolus Magnus]]
[[ro:Carol cel Mare]]
[[ru:Карл Великий]]
[[rue:Карл I. Великый]]
[[sa:शार्लेमन्य]]
[[scn:Carlu Magnu]]
[[sh:Karlo Veliki]]
[[simple:Charlemagne]]
[[sk:Karol Veľký]]
[[sl:Karel Veliki]]
[[sq:Karli i Madh]]
[[sr:Карло Велики]]
[[sv:Karl den store]]
[[sw:Karolo Mkuu]]
[[ta:சார்லமேன்]]
[[th:ชาร์เลอมาญ]]
[[tl:Carlomagno]]
[[tr:Şarlman]]
[[tt:Бөек Карл]]
[[uk:Карл I Великий]]
[[ur:چارلیمان]]
[[uz:Buyuk Karl]]
[[vec:Carlo Magno]]
[[vi:Charlemagne]]
[[vls:Karel den Grôotn]]
[[wa:Tchårlumagne]]
[[war:Carlomagno]]
[[yi:קארל דער גרויסער]]
[[yo:Charlemagne]]
[[zh:查理大帝]]
[[zh-yue:查理大帝]]

Revisi per 6 April 2013 07.56

Lukisan Charlemagne.

Charlemagne atau Karel yang Agung (Perancis: Charlemagne; bahasa Latin: Carolus Magnus, Karolus Magnus; bahasa Jerman: Karl der Große; bahasa Inggris: Charles the Great, bahasa Italia: Carlo Magno) (742 atau 74728 Januari 814), adalah raja kaum Frank dari 768 sampai 814 dan kaum Lombard dari 774 sampai 814. Ia dinobatkan sebagai Imperator Augustus di Roma pada hari natal tahun 800 oleh Paus Leo III, dan karenanya dianggap merupakan pendiri Kekaisaran Romawi Suci (dengan gelar Karel I). Melalui penaklukan dan pertahanan, ia mengukuhkan dan mengembangkan kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Eropa Barat. Ia sering dianggap merupakan bapak pendiri Perancis dan Jerman, bahkan kadang sebagai Bapak pendiri Eropa. Ia adalah kaisar pertama di Barat sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Sejarah

Karel Agung, yang adalah cucu dari Karel Martel, pahlawan penyelamat Eropa, mengakhiri era bangsa barbar di Eropa dengan menjadi pemerintah pertama yang diakui oleh Paus dan dibaptis menjadi Kristen sejak zaman raja barbar Odoaker. Bangsa-bangsa di Eropa yang sejak kejatuhan kekaisaran Romawi tidak memiliki pemerintahan Kristen dan jatuh ke tangan bangsa-bangsa barbar dari Eropa Utara, sekarang disatukan kembali di bawah pemerintahan Karel Agung. Dengan adanya persatuan maka peperangan pun menjadi jarang dan rakyat di bawah pemerintahan Karel I dapat memfokuskan diri kepada hal-hal yang lain seperti pendidikan, kebudayaan, agama, dan keuangan.

Naik tahta

Pada tahun 771, ketika Karel Agung naik takhta, ia memulai dengan penaklukan selama tiga dekade. Ia mendorong perbatasan kerajaannya ke arah timur dan akhirnya ia menguasai Burgundy, sebagian besar Italia, Alamania, Bavaria dan Thuringia. Di utara ia menguasai Saxony dan Frisia. Di sebelah timur kedua daerah tersebut, ia menciptakan daerah-daerah dengan organisasi militer khusus yang disebut marches. Daerah-daerah itu terbentang dari Laut Baltik sampai ke Adriatik. Untuk pertama kali, sebagian besar Eropa menikmati kepemimpinan yang stabil.

Sampai pada hari Natal tahun 800, Karel Agung memegang gelar raja kaum Frank. Pada hari suci itu, Paus Leo II menobatkan dia sebagai kaisar kekaisaran Romawi Suci, dan sekali lagi tampaknya Eropa Barat mempunyai seorang kaisar yang mengikuti jejak Konstantin yang Agung.

Tentunya Karel Agung menerima sungguh-sungguh pemikiran bahwa ia telah menjadi kaisar Kristen, karena semua surat-surat keluarnya berbunyi: "Karel, dengan kehendak Allah, Kaisar Romawi".

Meskipun Karel Agung sedikit saja terpelajar, di bawah pemerintahannya yang damai terwujud kebangkitan seni dan ilmu yang dikenal sebagai Renaisans Karolingia atau Kebangkitan Karolingia. Kaisar tersebut mensponsori sebuah sekolah istana di ibu kota kekaisaran, Aachen. Alcuin, seorang terpelajar Anglo-Saxon menjadi guru di sana; ia menasihati murid-muridnya: "Waktu berjalan seperti air yang mengalir. Jangan sia-siakan hari-hari belajar dengan bermalas-malasan!" Alcuin menulis buku teks tentang tata bahasa, ejaan, retorika dan logika. Ia juga menulis ulasan-ulasan Injil, dan berpihak pada paham ortodoks dalam berbagai perdebatan teologi.

Kebangkitan Karolingia berhasil memelihara banyak tulisan dunia kuno. Karena para biarawan membuat salinan-salinan karya Latin kuno – beberapa di antaranya terhias dengan cantik – biara-biara pun menjadi "bank kebudayaan". Dalam banyak hal, tanpa jerih-payah para biarawan ini, karya-karya kuno mungkin sudah hilang dari jangkauan kita.

Pada masa kekacauan dan peperangan, pemerintahan Karel Agung memberi stabilitas politik dan kebudayaan. Dia menjamin bahwa Barat akan memelihara pusaka kuno ini, bahwa kekristenan akan tersebar di kekaisarannya, dan bahwa biara akan mengajar elemen dasar keyakinan itu sendiri. Ia juga memberi Paus perlindungannya.

Akan tetapi, Karel Agung tidak punya alasan untuk memberikan kuasanya kepada Paus. Apakah ia bukan kaisar Kristen yang loyalitas penuhnya adalah untuk Allah? Sesungguhnya, figur yang luar biasa ini tunduk hanya kepada Dia.

Ketika Karel Agung wafat pada tahun 814, kekaisarannya sedikit demi sedikit mulai pecah, terbagi-bagi di antara tiga orang putranya, dan perlahan-lahan Paus pun meraup kekuasaan.

Pembagian Kerajaan

Kerajaan Karel Agung terbagi menjadi tiga setelah ia mati, seorang cucunya mendapatkan bagian barat kekaisaran yang menjadi cikal-bakal kerajaan Perancis, cucunya yang lain mendapat bagian timur yang menjadi cikal-bakal kekaisaran Jerman, dan daerah di antara kedua bagian itu diberikan pada cucunya yang seorang lagi.

Lihat pula

Referensi

  • A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang & Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Immanuel, 1999. Dapat dibaca di sini

Pranala luar

Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA