Lompat ke isi

Sindrom Guillain–Barré: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Mengubah: zh:格林-巴利综合征
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 34 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q205214
Baris 42: Baris 42:
[[Kategori:Sindrom]]
[[Kategori:Sindrom]]
[[Kategori:Kelainan saraf]]
[[Kategori:Kelainan saraf]]

[[ar:متلازمة غيلان باريه]]
[[az:Guillain Barre sindromu]]
[[bg:Синдром на Гилен-Баре]]
[[ca:Síndrome de Guillain-Barré]]
[[cs:Guillain-Barrého syndrom]]
[[da:Guillain-Barrés syndrom]]
[[de:Guillain-Barré-Syndrom]]
[[en:Guillain–Barré syndrome]]
[[es:Síndrome de Guillain-Barré]]
[[fa:نشانگان گیلن باره]]
[[fi:Guillain-Barrén oireyhtymä]]
[[fr:Syndrome de Guillain-Barré]]
[[he:תסמונת גיאן-בארה]]
[[hr:Guillain-Barréov sindrom]]
[[ia:Syndrome de Guillain-Barré]]
[[it:Sindrome di Guillain-Barré]]
[[ja:ギラン・バレー症候群]]
[[ko:길랭-바레 증후군]]
[[lb:Guillain-Barré-Syndrom]]
[[ms:Sindrom Guillain-Barré]]
[[nl:Syndroom van Guillain-Barré]]
[[pl:Zespół Guillaina-Barrégo]]
[[pms:Sìndrom ëd Guillain-Barré]]
[[pt:Síndrome de Guillain-Barré]]
[[ru:Синдром Гийена — Барре]]
[[sh:Guillain-Barréov sindrom]]
[[sl:Guillain-Barréjev sindrom]]
[[sr:Гијен-Бареов синдром]]
[[sv:Guillain-Barrés syndrom]]
[[th:กลุ่มอาการกิลแลง-บาร์เร]]
[[tr:Guillain-Barré sendromu]]
[[uk:Синдром Гієна-Барре]]
[[zh:格林-巴利综合征]]
[[zh-yue:吉巴氏綜合症]]

Revisi per 6 April 2013 19.54

Sindrom Guillain–Barré
Informasi umum
SpesialisasiNeurologi Sunting ini di Wikidata

Sindrom Guillain–Barré (disingkat SGB) atau radang polineuropati demyelinasi akut adalah peradangan akut yang menyebabkan kerusakan sel saraf tanpa penyebab yang jelas. Sindrom ini ditemukan pada tahun 1916 oleh Georges Guillain, Jean-Alexandre Barré, dan André Strohl. Mereka menemukan sindrom ini pada dua tentara yang menderita keabnormalan peningkatan produksi protein cairan otak. Diagnosis SGB dapat dilakukan dengan menganalisa cairan otak dan electrodiagnostic. Indikasi terjadinya infeksi adalah kenaikan sel darah putih pada cairan otak. Sedangkan bila menggunakan electrodiagnostic, dapat melalui pemeriksaan konduksi sel saraf.[1]

Gejala dan penyebab

Pada kondisi normal, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan antigen (zat yang merusak tubuh) ketika tubuh terinfeksi penyakit, virus, atau bakteri. Pada kasus SGB, antibodi malah menyerang sistem saraf tepi dan menyebabkan kerusakan sel saraf. Hal ini ditimbulkan karena antibodi merusak selaput myelin yang menyelubungi sel saraf (demyelinasi). Kerusakan yang ditimbulkan dimulai dari pangkal ke tepi atau dari atas ke bawah. Kerusakan tersebut akan menyebabkan kelumpuhan motorik dan gangguan sensibilitas. Jika kerusakan terjadi sampai pangkal saraf maka dapat terjadi kelainan pada sumsum tulang belakang.

Gejala-gejala yang dapat timbul pada penderita SGB adalah kehilangan sensitivitas, seperti kesemutan, kebas (mati rasa), rasa terbakar, atau nyeri, dengan pola persebaran yang tidak teratur dan dapat berubah-ubah. Kelumpuhan pada pasien SGB biasanya terjadi dari bagian tubuh bawah ke atas atau dari luar ke dalam secara bertahap, namun dalam waktu yang bervariasi. Penderita SGB parah, kerusakan dapat berdampak pada paru-paru dan melemahkan otot-otot pernapasan sehingga diperlukan ventilator untuk menjaga pasien agar tetap bertahan. Kondisi penderita dapat bertambah parah karena kemungkin terjadi infeksi di dalam paru-paru akibat berkurangnya kemampuan pertukaran gas dan kemampuan membersihkan saluran pernapasan. Kematian umumnya terjadi karena kegagalan pernapasan dan infeksi yang ditimbulkan.[1]

Pengobatan

  • Pertukaran plasma, serupa dengan cuci darah, yaitu penggantian plasma darah menggunakan alat plasmaferesis. Ini dapat membantu pasien untuk bertahan dari sindrom Guillain–Barré atau mencapai kondisi yang lebih baik.
  • Pemberikan imunoglobulin intravena (IVIg diberikan melalui darah) dosis tinggi selama lima hari untuk peningkatan kekebalan tubuh.
  • Pemberian kortikosteroid dosis tinggi sebagai antiradang. Pada beberapa kasus, pemberian kortikosteroid dapat membantu proses penyembuhan.

Pasien yang berhasil sembuh dari SGB tetap menyisakan kelemahan fungsi tubuh karena sel saraf merupakan jaringan yang tidak bisa kembali dengan sendirinya ketika mengalami kerusakan. Untuk dapat menggerakkan anggota tubuhnya kembali, seperti berjalan, makan, berbicara, atau menulis, pasien harus melakukan terapi dan latihan secara teratur. Dalam jangka waktu satu tahun atau lebih, 85% penderita SGB dapat kembali normal.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Amanda Putri Nugrahanti (28 September 2010). "Misteri Sindrom Guillain–Barré". Kompas. hlm. 14.