Lompat ke isi

Global Mediacom: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pai Walisongo (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 6782415 oleh 206.53.152.4 (bicara) (Indonsat)
ooredoo milik qtel dari indosat
Tag: Suntingan perangkat seluler
Baris 20: Baris 20:
Global Mediacom didirikan pada tahun [[1981]] dengan nama '''PT Bimantara Citra Tbk''' oleh [[Bambang Trihatmojo]] dan [[Indra Rukmana]]. Pada tahun [[1989]], Bimantara Citra mencatatkan sahamnya pada [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]). Pada tahun [[1997]], atas permintaan Viacom Indonesia dan [[Bhakti Investama]], perusahaan ini menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun [[1987]]-[[1991]] dalam satu kelompok bernama [[Media Nusantara Citra]]. Kemudian pada tahun [[2002]], Bimantara Citra diakuisisi oleh [[Bhakti Investama|PT Bhakti Investama Tbk]] dan berganti nama menjadi '''PT Global Mediacom Tbk''' pada tahun [[2007]].
Global Mediacom didirikan pada tahun [[1981]] dengan nama '''PT Bimantara Citra Tbk''' oleh [[Bambang Trihatmojo]] dan [[Indra Rukmana]]. Pada tahun [[1989]], Bimantara Citra mencatatkan sahamnya pada [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]). Pada tahun [[1997]], atas permintaan Viacom Indonesia dan [[Bhakti Investama]], perusahaan ini menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun [[1987]]-[[1991]] dalam satu kelompok bernama [[Media Nusantara Citra]]. Kemudian pada tahun [[2002]], Bimantara Citra diakuisisi oleh [[Bhakti Investama|PT Bhakti Investama Tbk]] dan berganti nama menjadi '''PT Global Mediacom Tbk''' pada tahun [[2007]].


Perusahaan ini mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia ([[RCTI]]) pada tanggal [[6 November]] [[1988]] dan meresmikan sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun [[MTV|MTV Asia]] dan [[Nickelodeon|Nickelodeon Indonesia]] pada tahun yang sama mulai merintis berdirinya PT Sindo Citra Media (sekarang bernama [[Surya Citra Media|PT Surya Citra Media]]), dan mendirikan Radio Trijaya FM (sekarang bernama [[Sindo Trijaya FM]]) dan Surya Citra Televisi ([[SCTV]]). Pada tahun 2002, Perusahaan ini mendirikan PT Global Informasi bermutu ([[Global TV]]). Satu tahun kemudian, Perusahaan ini mengambil alih TPI (sekarang bernama [[MNCTV]])
Perusahaan ini mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia ([[RCTI]]) pada tanggal [[6 November]] [[1988]] dan meresmikan sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun [[MTV|MTV Asia]] dan [[Nickelodeon|Nickelodeon Indonesia]] pada tahun yang sama mulai merintis berdirinya PT Sindo Citra Media (sekarang bernama [[Surya Citra Media|PT Surya Citra Media]]), dan mendirikan Radio Trijaya FM (sekarang bernama [[Sindo Trijaya FM]]) dan Surya Citra Televisi ([[SCTV]]). Pada tahun 2002, Perusahaan ini mendirikan PT Global Informasi bermutu ([[Global TV]]). Satu tahun kemudian, Perusahaan ini mengambil alih TPI (sekarang bernama [[MNCTV]]).


Pada tahun 2005, Perusahaan ini mendirikan Radio Dangdut TPI (sekarang bernama [[Radio Dangdut Indonesia]]), [[Global Radio]] (sebelumnya bernama [[Radio ARH]]) dan Women Radio (sekarang bernama [[V Radio (Indonesia)|V Radio]]), dan mencetak Harian Seputar Indonesia (sekarang dikenal sebagai [[Koran Sindo]]), Majalah TRUST (sekarang bernama [[Sindo Weekly]]), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs Berita [[Okezone.com]].
Pada tahun 2005, Perusahaan ini mendirikan Radio Dangdut TPI (sekarang bernama [[Radio Dangdut Indonesia]]), [[Global Radio]] (sebelumnya bernama [[Radio ARH]]) dan Women Radio (sekarang bernama [[V Radio (Indonesia)|V Radio]]), dan mencetak Harian Seputar Indonesia (sekarang dikenal sebagai [[Koran Sindo]]), Majalah TRUST (sekarang bernama [[Sindo Weekly]]), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs Berita [[Okezone.com]].
Baris 27: Baris 27:


Direktur Utama Global Mediacom saat ini adalah [[Hary Tanoesoedibjo]].
Direktur Utama Global Mediacom saat ini adalah [[Hary Tanoesoedibjo]].

Pada tahun [[2011]], Global Mediacom memiliki [[Indosat]] lewat [[Media Nusantara Citra]] dengan saham sebesar 50% yang kemudian turun menjadi 20% pada tahun [[2013]]


== Unit usaha ==
== Unit usaha ==
Baris 109: Baris 111:
*** [[Lintasarta]]
*** [[Lintasarta]]
*** Qtel Group
*** Qtel Group
*** Tencent
**** Ooredoo
**** Ooredoo
*** Tencent
**** WeChat
**** WeChat
*** Rakuten Belanja Online
*** Rakuten Belanja Online

Revisi per 22 April 2013 14.28

PT Global Mediacom Tbk
Publik (IDX: BMTR)
IndustriMedia
Didirikan1981
Kantor pusatGedung MNC Tower Lantai 2, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, Kebon Sirih, Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Hary Tanoesoedibjo
Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
ProdukMedia
PendapatanRp5.034.905 juta (2009)
Rp157.208 juta (2009)
Karyawan
53 orang (2009)
IndukBhakti Investama
Situs webwww.mediacom.co.id

PT Global Mediacom Tbk (IDX: BMTR), sebelumnya bernama PT Bimantara Citra Tbk, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha media dan telekomunikasi. Global Mediacom berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 1981. Saat ini, mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bhakti Investama.

Sejarah

Global Mediacom didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT Bimantara Citra Tbk oleh Bambang Trihatmojo dan Indra Rukmana. Pada tahun 1989, Bimantara Citra mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tahun 1997, atas permintaan Viacom Indonesia dan Bhakti Investama, perusahaan ini menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun 1987-1991 dalam satu kelompok bernama Media Nusantara Citra. Kemudian pada tahun 2002, Bimantara Citra diakuisisi oleh PT Bhakti Investama Tbk dan berganti nama menjadi PT Global Mediacom Tbk pada tahun 2007.

Perusahaan ini mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tanggal 6 November 1988 dan meresmikan sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun MTV Asia dan Nickelodeon Indonesia pada tahun yang sama mulai merintis berdirinya PT Sindo Citra Media (sekarang bernama PT Surya Citra Media), dan mendirikan Radio Trijaya FM (sekarang bernama Sindo Trijaya FM) dan Surya Citra Televisi (SCTV). Pada tahun 2002, Perusahaan ini mendirikan PT Global Informasi bermutu (Global TV). Satu tahun kemudian, Perusahaan ini mengambil alih TPI (sekarang bernama MNCTV).

Pada tahun 2005, Perusahaan ini mendirikan Radio Dangdut TPI (sekarang bernama Radio Dangdut Indonesia), Global Radio (sebelumnya bernama Radio ARH) dan Women Radio (sekarang bernama V Radio), dan mencetak Harian Seputar Indonesia (sekarang dikenal sebagai Koran Sindo), Majalah TRUST (sekarang bernama Sindo Weekly), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs Berita Okezone.com.

Sejak tahun 2006, Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan yang paling banyak di Bursa Efek Jakarta (sekarang bernama Bursa Efek Indonesia).

Direktur Utama Global Mediacom saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo.

Pada tahun 2011, Global Mediacom memiliki Indosat lewat Media Nusantara Citra dengan saham sebesar 50% yang kemudian turun menjadi 20% pada tahun 2013

Unit usaha

Media berbasis konten dan iklan

Media berbasis pelanggan

Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi

  • PT Infokom Elektrindo
    • PT Telesindo Media Utama
    • PT Sena Telenusa Utama
    • PT Flash Mobile

Pendidikan

Anak Perusahaan yang dimerger

  • PT Bimagraha Telekomindo (yang juga anak perusahaan Indosat)

Anak Perusahaan yang dilepas

Ada empat anak Perusahaan PT Global Mediacom Tbk yaitu :

  • PT Telekomindo Selular Raya (Telesera)
  • PT Metro Selular Nusantara (Metrosel)
  • PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo)
  • PT Menara Jakarta

Keempat anak perusahaan tersebut pernah menjadi bagian dari PT Telekounikasi Indonesia (Persero) Tbk dan ditawarkan kepada PT Global Mediacom Tbk (dulu Bimantara Citra)[2] yang dileburkan bersama PT Mobile-8 Telecom Tbk [3] dan selanjutnya diakuisisi oleh PT Smart Telecom Tbk menjadi PT Smartfren Telecom Tbk[4]

Referensi

  1. ^ MNC Lego 7.5% Sahamnya ke Saban Capital Rp1.000/Saham
  2. ^ Arsip KoranTempo
  3. ^ Laporan Finansial PT Mobile-8 Telecom, Tbk
  4. ^ Smart dan Fren melebur jadi smartfren

Pranala luar