Lompat ke isi

Roma 4: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
* {{Alkitab|Roma 4:9-12}} = Abraham dibenarkan sebelum ia disunat
* {{Alkitab|Roma 4:9-12}} = Abraham dibenarkan sebelum ia disunat
* {{Alkitab|Roma 4:13-25}} = Janji diberikan melalui iman
* {{Alkitab|Roma 4:13-25}} = Janji diberikan melalui iman

== Ayat 3 ==
:''Dan tanda sunat itu diterimanya (Abraham) sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka''."<ref>{{Alkitab|Roma 4:3}}</ref>
Mengutip dari [[Kejadian 15#Ayat 6|Kejadian 15:6]].<br>
Keselamatan oleh iman dan bukan oleh perbuatan (yaitu, taat kepada hukum Taurat) bukan ajaran yang khusus untuk [[Perjanjian Baru]]; itu juga menjadi sifat [[Perjanjian Lama]]. Paulus melewati [[Musa]] dan menunjuk kepada [[Abraham]] sebagai teladan iman. Abraham percaya kepada Allah, yaitu Abraham memelihara hubungan yang setia kepada Allah, percaya pada janji-janji-Nya ({{Alkitab|Roma 4:20-21; Kejadian 12:1-3}}; [[Kejadian 15#Ayat 5|Kejadian 15:5]][[Kejadian 15#Ayat 6|-6]]) dan menanggapinya dengan taat ({{Alkitab|Kejadian 12:1-4; Kejadian 22:1-19; Ibrani 11:8-19; Yakobus 2:21-22}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>


== Ayat 11 ==
== Ayat 11 ==
:''Dan tanda sunat itu diterimanya (Abraham) sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka''."<ref>{{Alkitab|Roma 4:11}}</ref>
:''Dan tanda sunat itu diterimanya (Abraham) sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka''.<ref>{{Alkitab|Roma 4:11}}</ref>
Setelah Abraham percaya kepada Tuhan, "''dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran''"<ref>{{Alkitab|Kejadian 15:6}}</ref> barulah peraturan sunat diberikan kepada Abraham.<ref>{{Ayat|Kejadian|17|10}}</ref>
Setelah Abraham percaya kepada Tuhan, "''dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran''",<ref name="Kej15_6">[[Kejadian 15#Ayat 6|Kejadian 15:6]]</ref> barulah peraturan sunat diberikan kepada Abraham.<ref>{{Alkitab|Kejadian 17:10}}</ref>

== Ayat 23-25 ==
:''Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, <sup>24</sup>tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan [[Yesus]], Tuhan kita, dari antara orang mati, <sup>25</sup>yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan [[Kebangkitan Yesus|dibangkitkan]] karena pembenaran kita.''<ref>{{Alkitab|Roma 4:23-25}}</ref>
Mengutip dari [[Kejadian 15#Ayat 6|Kejadian 15:6]].<br>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 23 April 2013 17.30

Roma 4 (disingkat Rom 4) adalah bagian dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.[1][2]

Teks

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 25 ayat.
  • Berisi dasar-dasar pengajaran Kristen dari Paulus.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 3

Dan tanda sunat itu diterimanya (Abraham) sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka."[3]

Mengutip dari Kejadian 15:6.
Keselamatan oleh iman dan bukan oleh perbuatan (yaitu, taat kepada hukum Taurat) bukan ajaran yang khusus untuk Perjanjian Baru; itu juga menjadi sifat Perjanjian Lama. Paulus melewati Musa dan menunjuk kepada Abraham sebagai teladan iman. Abraham percaya kepada Allah, yaitu Abraham memelihara hubungan yang setia kepada Allah, percaya pada janji-janji-Nya (Roma 4:20–21; Kejadian 12:1–3; Kejadian 15:5-6) dan menanggapinya dengan taat (Kejadian 12:1–4; Kejadian 22:1–19; Ibrani 11:8–19; Yakobus 2:21–22).[4]

Ayat 11

Dan tanda sunat itu diterimanya (Abraham) sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka.[5]

Setelah Abraham percaya kepada Tuhan, "dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran",[6] barulah peraturan sunat diberikan kepada Abraham.[7]

Ayat 23-25

Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, 24tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, 25yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.[8]

Mengutip dari Kejadian 15:6.

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Roma 4:3
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ Roma 4:11
  6. ^ Kejadian 15:6
  7. ^ Kejadian 17:10
  8. ^ Roma 4:23–25

Lihat pula

Pranala luar