Lompat ke isi

Pantai Dampo Awang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Logo Dampo Awang Beach.jpg|thumb|200px|Logo Dampo Awang Beach]]
[[Berkas:Logo Dampo Awang Beach.jpg|thumb|200px|Logo Dampo Awang Beach]]
'''Dampo Awang Beach''' atau dulu dikenal dengan nama '''Taman Rekreasi Pantai Kartini''' '''(TRPK)''' Adalah sebuah taman dan pantai yang terletak di Kota Rembang, tepat di sisi utara jalur [[pantura]]. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta, taman ini bernama [[Taman Rekreasi Pantai Kartini]] (TRPK) yang kemudian diganti dengan nama '''Dampo Awang Beach'''. Penggantian nama dilakukan untuk membedakan dengan [[Pantai Kartini]] di [[Jepara]].
'''Dampo Awang Beach''' atau dulu dikenal dengan nama '''Taman Rekreasi Pantai Kartini''' '''(TRPK)''' kini berganti nama '''"Dampo Awang Beach"''' Adalah sebuah taman dan pantai yang terletak di Kota Rembang, tepat di sisi utara jalur [[pantura]]. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta, taman ini bernama [[Taman Rekreasi Pantai Kartini]] (TRPK) yang kemudian diganti dengan nama '''Dampo Awang Beach'''. Penggantian nama dilakukan untuk membedakan dengan [[Pantai Kartini]] di [[Jepara]].


'''Dampo Awang Beach''' atau nama lamanya '''TPRK''' adalah salah satu tempat tujuan wisata yang berlokasi di [[Kabupaten Rembang]] yang sudah dikenal oleh masyarakat di wilayah ini dan daerah-daerah sekitarnya sejak zaman penjajahan [[Belanda]].<ref name="internet1">{{id}} [http://www.rembangkab.go.id/potensipotensi-daerah/pariwisata Situs resmi Pemerintah Kabupaten Rembang, Hakcipta © 2011. Diakses tanggal 22 Maret 2011.]</ref> Pada zaman kolonial Belanda, taman itu di samping digunakan sebagai tempat rekreasi juga digunakan untuk mengawasi lalu lintas laut di sekitar perairan Rembang. Di tempat itu terdapat bangunan kuno yang diperkirakan sebagai tempat pertemuan dan pesta orang-orang Belanda.
'''"Dampo Awang Beach"''' atau nama lamanya '''TPRK''' adalah salah satu tempat tujuan wisata yang berlokasi di [[Kabupaten Rembang]] yang sudah dikenal oleh masyarakat di wilayah ini dan daerah-daerah sekitarnya sejak zaman penjajahan [[Belanda]].<ref name="internet1">{{id}} [http://www.rembangkab.go.id/potensipotensi-daerah/pariwisata Situs resmi Pemerintah Kabupaten Rembang, Hakcipta © 2011. Diakses tanggal 22 Maret 2011.]</ref> Pada zaman kolonial Belanda, taman itu di samping digunakan sebagai tempat rekreasi juga digunakan untuk mengawasi lalu lintas laut di sekitar perairan Rembang. Di tempat itu terdapat bangunan kuno yang diperkirakan sebagai tempat pertemuan dan pesta orang-orang Belanda.





Revisi per 2 Mei 2013 13.00

Berkas:Logo Dampo Awang Beach.jpg
Logo Dampo Awang Beach

Dampo Awang Beach atau dulu dikenal dengan nama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK) kini berganti nama "Dampo Awang Beach" Adalah sebuah taman dan pantai yang terletak di Kota Rembang, tepat di sisi utara jalur pantura. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta, taman ini bernama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK) yang kemudian diganti dengan nama Dampo Awang Beach. Penggantian nama dilakukan untuk membedakan dengan Pantai Kartini di Jepara.

"Dampo Awang Beach" atau nama lamanya TPRK adalah salah satu tempat tujuan wisata yang berlokasi di Kabupaten Rembang yang sudah dikenal oleh masyarakat di wilayah ini dan daerah-daerah sekitarnya sejak zaman penjajahan Belanda.[1] Pada zaman kolonial Belanda, taman itu di samping digunakan sebagai tempat rekreasi juga digunakan untuk mengawasi lalu lintas laut di sekitar perairan Rembang. Di tempat itu terdapat bangunan kuno yang diperkirakan sebagai tempat pertemuan dan pesta orang-orang Belanda.


Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Rembang, di atap bangunan ini pernah ditemukan tulisan angka tahun pembuatan gedung tersebut, yakni tahun 1811. Seandainya hal ini benar maka kemungkinan gedung ini dibuat pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal HW Daendels (1808-1811) yang terkenal sebagai pemrakarsa pembangunan jalan Anyer - Panarukan itu. Kabupaten Rembang merupakan salah satu kota yang dilintasi jalan tersebut.[2]

Sejak 1945, gedung ini dimanfaatkan oleh jemaat umat Kristen Protestan untuk beribadah. Namun karena semakin lama jemaatnya berkurang, gedung tersebut selanjutnya difungsikan sebagai taman bacaan dan perpustakaan pemerintah daerah. Pada akhir 2001, atap bangunan tersebut roboh. Yang tersisa hanya tiang penyangga dan temboknya.

Melihat kondisi gedung bersejarah tersebut rusak parah, Pemkab melakukan berbagai upaya agar bangunan tersebut dapat berdiri kembali. Setelah dilakukan renovasi, gedung tersebut oleh Pemkab selanjutnya akan digunakan sebagai gedung pertemuan dan pusat promosi dan pengembangan wisata kota penghasil garam ini.

Jika dilihat perkembangannya, Taman Rekreasi Pantai Kartini ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Yakni, pada 1979 di tempat wisata tersebut dibangun sarana bermain anak-anak. Selanjutnya pada 1992 diadakan penataan lagi dengan menambah fasilitas seperti gardu pandang dan pembangunan talud pantai untuk menarik minat pengunjung atau wisatawan.

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di tempat rekreasi yang dikelola Pemda setempat ini antara lain;

  1. Taman bermain anak
  2. Kolam renang
  3. Pantai berpasir putih
  4. Jangkar Dampo Awang
  5. Anjungan
  6. Panggung hiburan
  7. Perahu wisata
  8. kios cinderamata
  9. Kolam buaya
  10. Permainan air (banana boat)

Jangkar raksasa

Salah satu daya tarik yang memikat masyarakat untuk datang ke tempat itu adalah jangkar raksasa yang oleh masyarakat dikenal sebagai jangkar Dampo Awang. Konon ceritanya, pada saat Sam Phoo Khong berlayar di laut Jawa dalam rangka ekspedisi ke Selatan, kapalnya di terjang gelombang besar hingga rusak berat. Rantai jangkar kapal itu terlepas dan terdampar di Rembang, sedangkan layarnya tertiup angin topan yang akhirnya jatuh di pantai Bonang yang sekarang terkenal sebagai batu layar.

Demi mengingat peristiwa itu selanjutnya Kabupaten Rembang mengabadikan jangkar tersebut sebagai simbol semangat bahari. Bahkan, jangkar yang dulunya berada di tengah-tengah Pantai Kartini itu pada 2003 dipindahkan ke tempat yang aman. Jangkar itu sekarang berada di monumen megah yang dilengkapi dengan pelindung kaca dan lampu yang dibangun di atas perairan tepi pantai, tepatnya 20 meter dari garis pantai.

Sekarang, Taman Rekreasi Pantai Kartini bentuknya lebih indah. Pada hari-hari libur banyak sekali pengunjung yang datang ke tempat itu. Tidak hanya warga Rembang, tetapi dari luar daerah seperti Blora, Bojonegoro, Pati, dan Jepara juga ingin melihat keindahan Pantai Kartini Rembang dari dekat.

Catatan kaki