Lompat ke isi

Baekuni: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Baris 21: Baris 21:


==Masa kecil==
==Masa kecil==
Baekuni pada saat masih anak-anak sering dicerca sebagai ”si bodoh” karena sering tidak naik kelas. Karena tidak tahan menanggung hinaan tersebut, ia yang merupakan anak petani miskin di [[Magelang]], [[Jawa Tengah]], meninggalkan sekolah dan kabur ke [[Jakarta]].
Baekuni pada saat masih anak-anak sering dicerca sebagai ”si bodoh” karena sering tidak naik kelas. Karena tidak tahan menanggung hinaan tersebut, ia yang merupakan anak petani miskin di [[Magelang]], [[Jawa Tengah]], meninggalkan sekolah dan kabur ke [[Jakarta]].<ref name="Kompas" />


Baekuni hidup menggelandang di [[Lapangan]] Banteng sampai suatu hari ia [[sodomi|disodomi]] paksa oleh seorang preman. Kenangan pahit tersebut membuat pria [[homoseksual]] ini mengidap [[pedofilia]] di samping sebagai pengidap [[nekrofilia]] situasional.
Baekuni hidup menggelandang di [[Lapangan]] Banteng sampai suatu hari ia [[sodomi|disodomi]] paksa oleh seorang preman. Kenangan pahit tersebut membuat pria [[homoseksual]] ini mengidap [[pedofilia]] di samping sebagai pengidap [[nekrofilia]] situasional.<ref name="Kompas">[http://megapolitan.kompas.com/read/2010/01/17/07262786/Mutilasi.Baekuni.Lebih.Keji.Ryan.Henyansah.Lebih.Rumit Mutilasi Baeukuni lebih keji, Ryan Henyansah lebih rumit]</ref>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 6 Mei 2013 05.51

Baekuni
Lahir1961[1]
KebangsaanIndonesia
Nama lainBabe
Dikenal atasPembunuhan dan pelecehan seksual terhadap beberapa anak laki-laki
Gugatan kejahatanPembunuhan, mutilasi, dan pelecehan seksual terhadap anak-anak
Hukuman kriminalSeumur hidup[2] kemudian dirubah menjadi hukuman mati.[3]

Baekuni (lahir 1961)[1] atau yang lebih dikenal sebagai Babe adalah seorang tersangka pembunuhan berantai disertai dengan mutilasi dan pelecehan seksual terhadap beberapa anak laki-laki.

Masa kecil

Baekuni pada saat masih anak-anak sering dicerca sebagai ”si bodoh” karena sering tidak naik kelas. Karena tidak tahan menanggung hinaan tersebut, ia yang merupakan anak petani miskin di Magelang, Jawa Tengah, meninggalkan sekolah dan kabur ke Jakarta.[4]

Baekuni hidup menggelandang di Lapangan Banteng sampai suatu hari ia disodomi paksa oleh seorang preman. Kenangan pahit tersebut membuat pria homoseksual ini mengidap pedofilia di samping sebagai pengidap nekrofilia situasional.[4]

Referensi