Lompat ke isi

Kacang parang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+ dan ce.
Baris 27: Baris 27:


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Kacang parang merupakan semak memanjat<ref name=vlsm/>/merambat dengan panjang mencapai 10 [[meter|m]].<ref name=Sayur/> Semakin bertambah umur, batangnya yang merambat akan berubah menjadi berkayu. Percabangan tumbuh pada buku terendah dan beberapa cabang sekunder juga tumbuh.<ref name=Prohati/> Permukaan batang kacang parang berwarna hijau, dan berbulu.<ref name=vlsm/> [[Daun]]nya bertangkai, dan mempunyai 3 helai anak daun.<ref name=Sayur/> [[Daun]]nya tergolong majemuk, gasal, berselang-seling, pangkalnya membulat, tepinya rata, berukuran 7,5-15 cm × 5-10 cm, pertulangannya melengkung, berbeulu, dan berwana hijau.<ref name=Prohati/><ref name=vlsm/> [[Bunga]] berbentuk [[kupu-kupu]], berwarna merah muda<ref name=Sayur/> hingga kadang-kadang putih.<ref name=Prohati/> Kacang parang memiliki [[perbungaan|bunga]] yang tergolong majemuk, tumbuh di ketiak daun, panjang 7,5-20 [[sentimeter|cm]], mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna ungu, dan panjangnya 2-4 cm.<ref name=vlsm/> [[Buah]]nya berbentuk polong<ref name=Sayur/> lonjong, terpampat ke samping. Biji berbentuk lonjong, berwana putih,<ref name=Sayur/> terpampat ke samping, berwarna gading atau putih, hilum coklat dengan panjang 6-9 mm. Tiap-tiap polong berisi 20 [[biji]].<ref name=Sayur/> Panjang biji ± 2,5 cm. [[Akar]]nya tunggang, dan berwana putih kotor.
Kacang parang merupakan semak merambat dengan panjang mencapai 10 [[meter|m]].<ref name=Sayur/> Semakin bertambah umur, batangnya yang merambat akan berubah menjadi berkayu. Percabangan tumbuh pada buku terendah dan beberapa cabang sekunder juga tumbuh.<ref name=Prohati/> Permukaan batang kacang parang berwarna hijau, dan berbulu.<ref name=vlsm/> [[Daun]]nya bertangkai, dan mempunyai 3 helai anak daun.<ref name=Sayur/> [[Daun]]nya tergolong majemuk, gasal, berselang-seling, pangkalnya membulat, tepinya rata, berukuran 7,5-15 cm × 5-10 cm, pertulangannya melengkung, berbeulu, dan berwana hijau.<ref name=Prohati/><ref name=vlsm/> [[Bunga]] berbentuk [[kupu-kupu]], berwarna merah muda<ref name=Sayur/> hingga kadang-kadang putih.<ref name=Prohati/> Kacang parang memiliki [[perbungaan|bunga]] yang tergolong majemuk, tumbuh di ketiak daun, panjang 7,5-20 [[sentimeter|cm]], mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna ungu, dan panjangnya 2-4 cm.<ref name=vlsm/> [[Buah]]nya berbentuk polong,. Biji berbentuk lonjong, terpampat ke samping, berwarna gading atau putih, hilum coklat dengan panjang 6-9 mm.<ref name=Prohati/> Tiap-tiap polong berisi 20 [[biji]].<ref name=Sayur/> Panjang biji ± 2,5 cm. [[Akar]]nya tunggang, dan berwana putih kotor.<ref name=vlsm/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 10 Mei 2013 07.35

Kacang parang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. ensiformis
Nama binomial
Canavalia ensiformis
Sinonim

Referensi:[2][3]

  • Canavalia gladiata DC.
  • C. gladiata (Jacq.) DC. var. ensiformis (L.) Benth.
  • C. virosa W.A.A.
  • Dolichos ensiformis L.

Kacang parang (Canavalia ensiformis) adalah suatu jenis polong-polongan yang ditanam sebagai bahan pangan. Biji tumbuhan ini cukup banyak mengandung protein, namun demikian jumlahnya belum sebanyak kedelai.[4]

Di Indonesia, kara pedang dikenal dengan sebutan kara kaji (Indonesia),[4] kacang parang (Melayu), kara bedog, kacang mekah, kacang prasman (Sunda), koro bendo, koro pedang, krandang (Jawa), kara ortel, dan juga kara wedung (Madura).[2][3]

Ada yang membuat dage dari bijinya yang sudah tua, namun biji tersebut harus dimasak 2 kali selama berjam-jam untuk menghilangkan racunnya.[4] Biji kacang parang juga dapat diolah untuk dijadikan tempe non-kedelai.[5]

Deskripsi

Kacang parang merupakan semak merambat dengan panjang mencapai 10 m.[4] Semakin bertambah umur, batangnya yang merambat akan berubah menjadi berkayu. Percabangan tumbuh pada buku terendah dan beberapa cabang sekunder juga tumbuh.[3] Permukaan batang kacang parang berwarna hijau, dan berbulu.[2] Daunnya bertangkai, dan mempunyai 3 helai anak daun.[4] Daunnya tergolong majemuk, gasal, berselang-seling, pangkalnya membulat, tepinya rata, berukuran 7,5-15 cm × 5-10 cm, pertulangannya melengkung, berbeulu, dan berwana hijau.[3][2] Bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna merah muda[4] hingga kadang-kadang putih.[3] Kacang parang memiliki bunga yang tergolong majemuk, tumbuh di ketiak daun, panjang 7,5-20 cm, mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna ungu, dan panjangnya 2-4 cm.[2] Buahnya berbentuk polong,. Biji berbentuk lonjong, terpampat ke samping, berwarna gading atau putih, hilum coklat dengan panjang 6-9 mm.[3] Tiap-tiap polong berisi 20 biji.[4] Panjang biji ± 2,5 cm. Akarnya tunggang, dan berwana putih kotor.[2]

Referensi

  1. ^ "Canavalia ensiformis (L.) DC". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. 2005-12-22. Diakses tanggal 2009-03-26. 
  2. ^ a b c d e f "Canavalia ensiformis (L.) DC" (PDF). Departemen Kesehatan. 15 November 2001. Diakses tanggal 26 April 2013. 
  3. ^ a b c d e f "Canavalia ensiformis DC". Prohati. Diakses tanggal 26 April 2013. 
  4. ^ a b c d e f g Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran 6. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. hal. 47. OCLC 66307472.
  5. ^ Syarief, R.; dkk (1999). Wacana Tempe Indonesia. hal.4-7. Surabaya:Universitas Katolik Widya Mandala. ISBN 979-8142-16-0.