Lompat ke isi

Candra Naya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
22Kartika (bicara | kontrib)
Baris 10: Baris 10:
==Pemanfaatan Bangunan==
==Pemanfaatan Bangunan==
Sebuah perkumpulan sosial Sin Ming Hui (Perkumpulan Sinar Baru)yang bertujuan membantu korban perang, menyewa rumah di Jalan Gajah Mada 88 tersebut sebagai gedun perkumpulan sejak tahun 1946. Pada tahun 1965, Sin Ming Hui mengalami perubahan nama menjadi Candra Naya atas saran dari Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa.
Sebuah perkumpulan sosial Sin Ming Hui (Perkumpulan Sinar Baru)yang bertujuan membantu korban perang, menyewa rumah di Jalan Gajah Mada 88 tersebut sebagai gedun perkumpulan sejak tahun 1946. Pada tahun 1965, Sin Ming Hui mengalami perubahan nama menjadi Candra Naya atas saran dari Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa. Hingga akhir tahun 1992, gedung Candra Naya tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai poliklinik, kantor yayasan, tempat berlatih olahraga, dan sekolah.


<ref name="ko">[http://oase.kompas.com/read/2012/01/31/12085465/Pemugaran.Candra.Naya.di.Kota.Tua Pemugaran Candra Naya di Kota Tua.] 31 Januari 2012. Ganet Dirgantoro. Diakses pada 7 mei 2013.</ref><ref name="ga">[http://www.gatra.com/nusantara/jawa/13259-sejarah-panjang-candra-naya Sejarah Panjang Candra Naya], 29 Mei 2012. Dwitri Waluyo. Gatra News. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref><ref name="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2003/07/08/governor-turns-down-candra-naya-relocation.html Governor turns down Candra Naya relocation.] Bambang Nurbianto. The Jakarta Post. 8 Juli 2003. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref><ref name="petra">[http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/jou/ars4/2003/jiunkpe-ns-jou-2003-na00000088-1456-candra_naya-resource1.pdf Candra Naya antara Kejayaan Masa Lalu dan Kenyataan Sekarang (Hasil Penelitian 1994-1998).] Naniek Widayati. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol 3 No. 2 Desember 2003: 88-101. Petra Christian University Library.</ref>
<ref name="ko">[http://oase.kompas.com/read/2012/01/31/12085465/Pemugaran.Candra.Naya.di.Kota.Tua Pemugaran Candra Naya di Kota Tua.] 31 Januari 2012. Ganet Dirgantoro. Diakses pada 7 mei 2013.</ref><ref name="ga">[http://www.gatra.com/nusantara/jawa/13259-sejarah-panjang-candra-naya Sejarah Panjang Candra Naya], 29 Mei 2012. Dwitri Waluyo. Gatra News. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref><ref name="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2003/07/08/governor-turns-down-candra-naya-relocation.html Governor turns down Candra Naya relocation.] Bambang Nurbianto. The Jakarta Post. 8 Juli 2003. Diakses pada 7 Mei 2013.</ref><ref name="petra">[http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/jou/ars4/2003/jiunkpe-ns-jou-2003-na00000088-1456-candra_naya-resource1.pdf Candra Naya antara Kejayaan Masa Lalu dan Kenyataan Sekarang (Hasil Penelitian 1994-1998).] Naniek Widayati. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol 3 No. 2 Desember 2003: 88-101. Petra Christian University Library.</ref>

Revisi per 10 Mei 2013 16.29

Candra Naya adalah salah satu bangunan cagar budaya di daerah DKI Jakarta yang merupakan bekas rumah Khouw Kim An, mayor Tionghoa (Majoor de Chineezen) tahun 1910-1916 dan 1927-1942.[1] Bangunan yang didirikan pada abad ke-19 ini, dulunya terdiri dari 3 bangunan, yaitu:

  • Jalan Gajah Mada no. 168 yang telah menjadi gedung SMA 2
  • Jalan Gajah Mada no. 188 yang kini dikenal sebagai gedung Candra Naya
  • Jalan Gajah Mada no. 204 yang telah menjadi gedung kedutaan besar RRC

Sejarah

Tidak ada catatan pasti yang menandakan tahun pendirian gedung Candra Naya, namun diperkirakan bangunan ini didirikan pada tahun kelinci yaitu tahun 1807 oleh Khouw Tian Sek untuk menyambut kelahiran anaknya, Khouw Tjeng Tjoan tahun 1808. Atau versi lain dari sejarah gedung ini adalah bangunan tersebut didirikan oleh Khouw Tjeng Tjoan pada tahun 1867 yang juga merupakan tahun kelinci.

Khouw Tian Sek adalah seorang tuan tanah yang memiliki tiga putra dan masing-masing diberikan satu rumah. Salah satunya adalah Khouw Tjeng Tjoan yang mendapatkan bangunan Candra Naya di Gajah Mada 188. Tjeng Tjoan yang memiliki 14 istri dan 24 anak, menggunakan bangunan utama Candra Naya sebagai kantor dan bangunan belakang sebagai tempat tinggal. Bangunan tersebut kemudian diwariskan kepada putranya yang bernama Khouw Kim An yang lahir di Batavia pada 5 Juni 1879. Rumah Candra Naya juga sering disebut sebagai Candra Naya karena Khouw Kim An mendapatkan pangkat mayor dari Belanda pada tahun 1910. Tugas seorang mayor Cina di masa itu adalah mengurusi kepentingan masyaratakat Cina di Batavia pada zaman penjajahan. Khouw Kim An juga merupakan seorang pengusaha dan pemegang saham Bataviaasche Bank. Khouw Kim An mulai menempati Gedung Candra Naya pada tahun 1934, setelah sebelumnya tinggal di daerah Bogor. Ketika Jepang menjajah Indonesia di tahun 1942, Khouw Kim An ditangkap dan dimasukkan dalam kamp konsentrasi hingga meninggal pada 13 Februari 1945.

Pemanfaatan Bangunan

Sebuah perkumpulan sosial Sin Ming Hui (Perkumpulan Sinar Baru)yang bertujuan membantu korban perang, menyewa rumah di Jalan Gajah Mada 88 tersebut sebagai gedun perkumpulan sejak tahun 1946. Pada tahun 1965, Sin Ming Hui mengalami perubahan nama menjadi Candra Naya atas saran dari Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa. Hingga akhir tahun 1992, gedung Candra Naya tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai poliklinik, kantor yayasan, tempat berlatih olahraga, dan sekolah.

[2][3][4][5]

Referensi

  1. ^ Candra Naya dari Mayor Cina ke Cagar Budaya National Geographic Indonesia. 26 Februari 2013. Christantiowati. Diakses pada 7 Mei 2013.
  2. ^ Pemugaran Candra Naya di Kota Tua. 31 Januari 2012. Ganet Dirgantoro. Diakses pada 7 mei 2013.
  3. ^ Sejarah Panjang Candra Naya, 29 Mei 2012. Dwitri Waluyo. Gatra News. Diakses pada 7 Mei 2013.
  4. ^ Governor turns down Candra Naya relocation. Bambang Nurbianto. The Jakarta Post. 8 Juli 2003. Diakses pada 7 Mei 2013.
  5. ^ Candra Naya antara Kejayaan Masa Lalu dan Kenyataan Sekarang (Hasil Penelitian 1994-1998). Naniek Widayati. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol 3 No. 2 Desember 2003: 88-101. Petra Christian University Library.