Jalur kereta api Cibatu–Cikajang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 13: | Baris 13: | ||
{{col|3}} |
{{col|3}} |
||
* [[Stasiun Cibatu]] (CBT) |
* [[Stasiun Cibatu]] (CBT) |
||
* [[Halte |
* [[Halte Cikoang]] (PSJ) |
||
* [[Halte |
* [[Halte Pasirjengkol]] (PSJ) |
||
* [[Halte Citameng]] (CTG) |
|||
* [[Stasiun Wanaraja]] (WNR) |
* [[Stasiun Wanaraja]] (WNR) |
||
* [[Halte |
* [[Halte Cinunuk]] (CNN) |
||
* [[Halte Tungilis]] (TNL) |
|||
* [[Halte Cibolerang]] (CBG) |
* [[Halte Cibolerang]] (CBG) |
||
* [[Halte Cimurah]] (CMR) |
* [[Halte Cimurah]] (CMR) |
||
* [[Halte |
* [[Halte Pasiuncal]] (PAC) |
||
* [[Halte Sukarame]] (SKR) |
* [[Halte Sukarame]] (SKR) |
||
* [[Stasiun Garut]] (GRT) |
* [[Stasiun Garut]] (GRT) |
||
Baris 25: | Baris 27: | ||
* [[Halte Cireungit]] (CIG) |
* [[Halte Cireungit]] (CIG) |
||
* [[Halte Ciroyom]] (COY) |
* [[Halte Ciroyom]] (COY) |
||
* [[Halte |
* [[Halte Kamojan]] (KMJ) |
||
* [[Halte Cioyod]] (CY) |
* [[Halte Cioyod]] (CY) |
||
* [[Halte Dangdeur]] (DDR) |
* [[Halte Dangdeur]] (DDR) |
||
Baris 31: | Baris 33: | ||
* [[Halte Cipelah]] (CIL) |
* [[Halte Cipelah]] (CIL) |
||
* [[Stasiun Cisurupan]] (CSN) |
* [[Stasiun Cisurupan]] (CSN) |
||
* [[Halte Cisero]] (CIS) |
|||
* [[Halte Cidatar]] (CID) |
* [[Halte Cidatar]] (CID) |
||
* [[Halte Patrolgirang]] (POR) |
* [[Halte Patrolgirang]] (POR) |
Revisi per 11 Mei 2013 02.09
Jalur kereta api Cibatu–Cikajang adalah jalur kereta api tidak aktif yang menghubungkan Stasiun Cibatu dengan Stasiun Cikajang. Jalur ini merupakan jalur tertinggi di Indonesia maka karena itu lokomotif yang melewati jalur ini merupakan lokomotif kuat seperti CC50. Namun jalur yang mempunyai panorama yang sangat bagus ini harus dihentikan karena banyak rel-rel yang sudah karatan sehingga sangat bahaya untuk kereta api melewatinya. Armada lokomotif yang sudah tidak layak berdinas (hanya bisa berjalan 10Km/jam), dahulu pernah juga hadir KA Ketel menuju cikajang, namun karena kurang menguntungkan akhirnya dihapus,sampai Akhirnya jalur ini ditutup pada September 1982 pada lintas Garut-Cikajang dan lintas Cibatu-Garut pada 9 Desember 1983, sebelum dinonaktifkan jalur ini pernah dilayani dengan Lokomotif diesel namun karena tidak mampu, akhirnya dinonaktifkan. Jalur ini merupakan Jalur andalan bagi warga Garut saat itu, karena komoditi seperti sayur-sayuran, beras, buah-buahan, minyak tanah, yang akan dijual ke Garut dan sekitarnya, warga memakai KA yang dahulu pernah berjalan 5 Trip ini. Jalur ini merupakan jalur ka populer pada saat itu.
Jalur ini berada di bawah pengendalian PT KAI Daerah Operasi II Bandung.
Jalur terhubung
Jalur KA yang terhubung oleh jalur ini adalah:
Daftar Stasiun dan Halte
- Stasiun Cibatu (CBT)
- Halte Cikoang (PSJ)
- Halte Pasirjengkol (PSJ)
- Halte Citameng (CTG)
- Stasiun Wanaraja (WNR)
- Halte Cinunuk (CNN)
- Halte Tungilis (TNL)
- Halte Cibolerang (CBG)
- Halte Cimurah (CMR)
- Halte Pasiuncal (PAC)
- Halte Sukarame (SKR)
- Stasiun Garut (GRT)
- Halte Pamoyanan (PMO)
- Halte Cireungit (CIG)
- Halte Ciroyom (COY)
- Halte Kamojan (KMJ)
- Halte Cioyod (CY)
- Halte Dangdeur (DDR)
- Stasiun Bayongbong (BYO)
- Halte Cipelah (CIL)
- Stasiun Cisurupan (CSN)
- Halte Cisero (CIS)
- Halte Cidatar (CID)
- Halte Patrolgirang (POR)
- Stasiun Cikajang (CKG)