Lompat ke isi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Litabtari (bicara | kontrib)
Baris 23: Baris 23:
; Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan.
; Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi [[Dalam jaringan|daring]] dari KBBI III yang diluncurkan pada tahun [[2008]].
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi [[Dalam jaringan|daring]] dari KBBI III yang diluncurkan pada tahun [[2008]].

; Ketidakjelasan Teori Pemenggalan dalam KBBI: Pemenggalan Akhiran -isme <ref>http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59611</ref>
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) telah diatur tata cara pemenggalan kata, baik kata dasar maupun kata berimbuhan (asli dan asing). Akan tetapi, penerapan pemenggalan kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak semuanya berdasarkan EYD, khususnya kata yang mendapatkan akhiran asing. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemenggalan kata yang mendapatkan akhiran –isme. Sifat penelitian ini deskripsi analisis. Populasinya adalah kata-kata dalam KBBI Edisi ke-4 tahun 2008 dan sampel kata-kata yang fonem awalnya /f/, /g/, dan /h/. Teknik pengumpulan data adalah penelusuran dan pencatatan. Hasil penelitian adalah 1) fonem /i/ akan hilang pada kata dasar yang diakhiri fonem /i/ dan -isme ditulis pisah menjadi -.is.me ; 2) fonem /i/ akan hilang pada kata dasar yang diakhiri fonem /i/ dan -isme ditulis gabung menjadi .-is.me; 3) kata dasar yang diakhiri dua fonem [/i/ dan /s/] ditulis gabung menjadi –is.me; 4) kata dasar yang diakhiri fonem /k/, dan /n/ maka fonem /k/ dan /n/ akan hilang, dan ditulis gabung menjadi -is.me; 5) kata yang tidak memiliki kata dasar, -isme ditulis gabung dan ada dipisah; 6) kata yang berakhiran –is, tetapi memiliki kata dasar, -isme ditulis pisah; 7) kata yang berakhiran –is, tetapi memiliki kata dasar, -isme ditulis gabung; 8) kata yang tidak memiliki kata dasar dan berakhiran huruf vokal, -isme ditulis pisah. Kesimpulannya adalah 1) terjadi perbedaan pemenggalan kata -isme di dalam KBBI dengan EYD, 2) pemenggalan -isme menurut petunjuk pemakaian kamus bahwa akhiran yang berasal dari asing, khususnya –isme yang unsurnya berupa kata mandiri, diperlakukan sebagai akhiran, ternyata tidak semuanya ditulis pisah.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 Mei 2013 17.49

Berkas:KBBI(IV).jpg
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat tahun 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa adalah kamus ekabahasa resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka. Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena kamus ini merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan yang paling akurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki hak paten dari pemerintah Republik Indonesia. Hingga saat ini sejak KBBI terbit pertama kali pada tahun 1988 sudah mengalami tiga kali revisi. Edisi terakhir adalah edisi keempat yang cetakan pertamanya diterbitkan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 Pusat Bahasa juga menyediakan KBBI edisi III dalam format daring. Tujuan dari KBBI ini adalah untuk memudahkan akses bagi para pengguna Bahasa Indonesia untuk dapat menggunakan KBBI dimanapun dan kapanpun di seluruh dunia, tanpa menggunakan versi cetak KBBI. Halaman situs KBBI dapat diakses pada alamat situs http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/

Sejarah penerbitan

Berkas:KBBI2005.jpg
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2005.
Edisi pertama (1988)
Edisi pertama adalah hasil pengembangan dari Kamus Bahasa Indonesia yang terbit pada tahun 1983. Kamus ini baru memuat 62.100 lema.
Edisi kedua (1991)
Edisi kedua adalah revisi pertama KBBI dan memuat 72.000 lema.
Edisi ketiga (2005)
Edisi ketiga memuat 78.000 lema. Menurut Dr. Dendy Sugono, Kepala Pusat Bahasa, kamus ketiga ini masih terasa banyak sekali kosakata yang belum masuk. Tetapi harap diingat bahwa KBBI adalah Kamus Umum berisi kosakata umum, sehingga dalam kamus tidak termasuk berbagai istilah. Untuk penggunaan kamus bidang ilmu tertentu Pusat Bahasa juga memiliki kamus Istilah.[1]
Edisi keempat (2008)
Edisi keempat memuat lebih dari 90.000 lema. Pada edisi ini KBBI diperkaya kosakata yang berasal dari kamus istilah, pada edisi ini kamus disusun berdasarkan paradigma.
Edisi kelima
Edisi kelima kemungkinan besar akan dirilis pada tahun 2013, dengan perkiraan penambahan kata sekitar 2.000 kata.[2]
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan atau KBBI daring merupakan versi daring dari KBBI III yang diluncurkan pada tahun 2008.

Ketidakjelasan Teori Pemenggalan dalam KBBI
Pemenggalan Akhiran -isme [3]

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) telah diatur tata cara pemenggalan kata, baik kata dasar maupun kata berimbuhan (asli dan asing). Akan tetapi, penerapan pemenggalan kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak semuanya berdasarkan EYD, khususnya kata yang mendapatkan akhiran asing. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemenggalan kata yang mendapatkan akhiran –isme. Sifat penelitian ini deskripsi analisis. Populasinya adalah kata-kata dalam KBBI Edisi ke-4 tahun 2008 dan sampel kata-kata yang fonem awalnya /f/, /g/, dan /h/. Teknik pengumpulan data adalah penelusuran dan pencatatan. Hasil penelitian adalah 1) fonem /i/ akan hilang pada kata dasar yang diakhiri fonem /i/ dan -isme ditulis pisah menjadi -.is.me ; 2) fonem /i/ akan hilang pada kata dasar yang diakhiri fonem /i/ dan -isme ditulis gabung menjadi .-is.me; 3) kata dasar yang diakhiri dua fonem [/i/ dan /s/] ditulis gabung menjadi –is.me; 4) kata dasar yang diakhiri fonem /k/, dan /n/ maka fonem /k/ dan /n/ akan hilang, dan ditulis gabung menjadi -is.me; 5) kata yang tidak memiliki kata dasar, -isme ditulis gabung dan ada dipisah; 6) kata yang berakhiran –is, tetapi memiliki kata dasar, -isme ditulis pisah; 7) kata yang berakhiran –is, tetapi memiliki kata dasar, -isme ditulis gabung; 8) kata yang tidak memiliki kata dasar dan berakhiran huruf vokal, -isme ditulis pisah. Kesimpulannya adalah 1) terjadi perbedaan pemenggalan kata -isme di dalam KBBI dengan EYD, 2) pemenggalan -isme menurut petunjuk pemakaian kamus bahwa akhiran yang berasal dari asing, khususnya –isme yang unsurnya berupa kata mandiri, diperlakukan sebagai akhiran, ternyata tidak semuanya ditulis pisah.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Majalah Media Watch Habibie Center, no 49/15. Edisi 15 September-15 Oktober 2006. Artikel: Penggunaan Bahasa dalam Media. Hal 29
  2. ^ (Inggris)The Jakarta globe, diakses pada tanggal 21 September 2011.
  3. ^ http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59611

Pranala luar

KBBI Daring
KBBI Luring