Lompat ke isi

Menara Saidah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Serenity (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Menara Saidah''' adalah nama sebuah gedung yang berfungsi sebagai pusat perkantoran dan terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.<ref name=HK>[http://www.hutama-karya.com/project/menara-saidah Situs Hutama Karya: Menara Saidah]. <small>Diakses 2 Juni 2013</small>.</ref> Sebelumnya nama gedung ini adalah '''Gedung Grancindo''' dan didirikan lama sebelum kemudian direnovasi besar besaran menjadi Menara Saidah. <ref name=merdeka4>[http://www.merdeka.com/peristiwa/menara-saidah-kisah-kejayaan-yang-singkat.html Menara Saidah, kisah kejayaan yang singkat]. Dipublikasikan 25 Mei 2012. <small>Diakses 2 Juni 2013</small></ref> Nama yang diberikan pada gedung ini diambil dari nama pemiliknya, [[Saidah Abu Bakar Ibrahim]]. Gedung ini diresmikan pada tahun 2001.<ref name=Merdeka1>[http://www.merdeka.com/peristiwa/bagaimana-nasib-menara-saidah-ke-depan.html Situs Merdeka.com: Bagaimana nasib Menara Saidah ke depan?]. Dipublikasikan Sabtu, 26 Mei 2012. <small>Diakses 2 Juni 2013</small></ref>
'''Menara Saidah''' adalah nama sebuah gedung yang berfungsi sebagai pusat perkantoran dan terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.<ref name=HK>[http://www.hutama-karya.com/project/menara-saidah Situs Hutama Karya: Menara Saidah]. <small>Diakses 2 Juni 2013</small>.</ref> Sebelumnya nama gedung ini adalah '''Gedung Grancindo''' dan didirikan lama sebelum kemudian direnovasi besar besaran menjadi Menara Saidah. <ref name=merdeka4>[http://www.merdeka.com/peristiwa/menara-saidah-kisah-kejayaan-yang-singkat.html Menara Saidah, kisah kejayaan yang singkat]. Dipublikasikan 25 Mei 2012. <small>Diakses 2 Juni 2013</small></ref> Nama yang diberikan pada gedung ini diambil dari nama pemiliknya, [[Saidah Abu Bakar Ibrahim]]. Gedung ini diresmikan pada tahun 2001.<ref name=Merdeka1>[http://www.merdeka.com/peristiwa/bagaimana-nasib-menara-saidah-ke-depan.html Situs Merdeka.com: Bagaimana nasib Menara Saidah ke depan?]. Dipublikasikan Sabtu, 26 Mei 2012. <small>Diakses 2 Juni 2013</small></ref>


Penyewanya termasuk Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (sekarang berubah nama menjadi [[Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal]]) yang pernah berkantor di lantai 18. <ref name=merdeka4/> Gedung ini juga sempat berfungsi sebagai tempat resepsi pernikahan [[Inneke Koesherawati]] dengan salah satu keluarga Saidah, [[Fahmi Darmawansyah]].<ref name=merdeka4/>
Penyewanya termasuk Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (sekarang berubah nama menjadi [[Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal]]) yang pernah berkantor di lantai 18. <ref name=merdeka4/> Gedung ini juga sempat berfungsi sebagai tempat resepsi pernikahan [[Inneke Koesherawati]] dengan salah satu keluarga Saidah, [[Fahmi Darmawansyah]].<ref name=merdeka4/> <ref name=SM>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/03/bud1.htm Suara Merdeka: Memaknai Cincin Kawin 2,12 Karat]. Dipublikasikan Sabtu, 3 April 2004. <small>Diakses 2 Juni 2013</small></ref>


==Bangunan dan arsitektur==
==Bangunan dan arsitektur==

Revisi per 2 Juni 2013 11.24

Menara Saidah adalah nama sebuah gedung yang berfungsi sebagai pusat perkantoran dan terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.[1] Sebelumnya nama gedung ini adalah Gedung Grancindo dan didirikan lama sebelum kemudian direnovasi besar besaran menjadi Menara Saidah. [2] Nama yang diberikan pada gedung ini diambil dari nama pemiliknya, Saidah Abu Bakar Ibrahim. Gedung ini diresmikan pada tahun 2001.[3]

Penyewanya termasuk Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (sekarang berubah nama menjadi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal) yang pernah berkantor di lantai 18. [2] Gedung ini juga sempat berfungsi sebagai tempat resepsi pernikahan Inneke Koesherawati dengan salah satu keluarga Saidah, Fahmi Darmawansyah.[2] [4]

Bangunan dan arsitektur

Kekhasan gedung ini adalah desainnya dengan patung-patung bernuansa Romawi diimpor dari Italia.[1] Desain interiornya menggunakan "sentuhan Las Vegas" dengan langit-langit bagian lobi yang nuansanya bisa diganti.[1] Gedung ini memiliki 30 lantai, dibangun pada tahun 1995 hingga 1998 oleh PT. Hutama Karya dan merupakan gedung tinggi pertama yang dibangun oleh kontraktor.[1] Renovasi besar-besaran ini dilakukan termasuk menambah ketinggian gedung awal yang 15 lantai menjadi 28 lantai. [2]

Kontroversi

Pada tahun 2007 gedung ini resmi ditutup untuk umum karena pondasi gedung tidak tegak berdiri dan miring beberapa derajat serta dianggap membahayakan keselamatan penghuni gedung.[3] Konstruksinya dianggap bermasalah sejak awal, namun dari pihak pemilik maupun Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak ada yang bersedia memberikan penjelasan.[3] Hal ini mengakibatkan masyarakat yang tinggal disekitar resah karena Konstruksi Menara Saidah bermasalah sejak awal. Dipublikasikan 25 Mei 2012. Diakses 2 Juni 2013 </ref>

[5]

Pihak pengelola Gedung Menara Saidah, Dami Okta (Manajer Umum) PT Gamlindo Nusa, membantah pemberitaan bahwa gedung itu miring.[6] Menurut mereka, gedung itu sengaja dikosongkan sampai masa sewa penyewa habis dan skema penyewaan pada calon penyewa berikutnya adalah satu gedung secara keseluruhan.[6]

Rujukan

  1. ^ a b c d Situs Hutama Karya: Menara Saidah. Diakses 2 Juni 2013.
  2. ^ a b c d Menara Saidah, kisah kejayaan yang singkat. Dipublikasikan 25 Mei 2012. Diakses 2 Juni 2013
  3. ^ a b c Situs Merdeka.com: Bagaimana nasib Menara Saidah ke depan?. Dipublikasikan Sabtu, 26 Mei 2012. Diakses 2 Juni 2013 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Merdeka1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ Suara Merdeka: Memaknai Cincin Kawin 2,12 Karat. Dipublikasikan Sabtu, 3 April 2004. Diakses 2 Juni 2013
  5. ^ Menara Saidah kerap didatangi para calo. Dipublikasikan 25 Mei 2012. Diakses 2 Juni 2013.
  6. ^ a b Tempo: Pengelola Menara Saidah: Gedung Itu Tidak Miring