Lompat ke isi

F.X. Soedanto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:


==Praktik di Papua==
==Praktik di Papua==
Setelah lulus pada tahun 1975, ia diminta memilih daerah penugasan. Karena tak bisa membayar uang sogok untuk mendapat penempatan yang diinginkan, ia memilih Papua. Di Papua, ia melayani Kabupaten Asmat, sebelum akhirnya ditransfer ke Jayapura. Di Jayapura, ia ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa hingga akhirnya pensiun pada tahun 2003. <ref name=jakpost/>
Setelah lulus pada tahun 1975, ia diminta memilih daerah penugasan. Karena tak bisa membayar uang sogok untuk mendapat penempatan yang diinginkan, ia memilih Papua. Di Papua, ia melayani Kabupaten Asmat, sebelum akhirnya ditransfer ke Jayapura. Di Jayapura, ia ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa hingga akhirnya pensiun pada tahun 2003, dan kemudian membuka praktik sendiri dengan harga sangat murah. Karena tarif konsultasinya, dalam sehari ia bisa melayani hingga 200 orang pasien mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang<ref name=jakpost/>, namun dengan catatan pasien masih harus membayar untuk obat dan alat pemeriksaan.<ref>[http://tabloidjubi.com/2013/05/25/dr-soedanto-pemenang-liputan-6-awards-contoh-untuk-dokter-lainnya-di-papua/ ''Dokter Soedanti, Pemenang Liputan 6 Awards, Contoh untuk Dokter Lainnya di Papua'', diakses dari situs tabloidjubi.com pada tanggal 14 Juni 2013]</ref>
===Penghargaan===
===Penghargaan===
Selama praktiknya, ia dianugerahi penghargaan karena selalu memberikan obat generik kepada pasiennya. Karena tarif konsultasi dan obat yang murah, dalam sehari ia bisa melayani hingga 200 orang pasien mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang. <ref name=jakpost/> Ia juga dianugerahi penghargaan Liputan 6 Award Kategori Kemanusiaan.<ref>[http://news.liputan6.com/read/594887/dokter-rp-1000-per-pasien-soedanto-setiap-orang-berhak-dilayani ''Dokter Rp 1000 per Pasien, Soedanto: Semua Orang Berhak Dilayani'', diakses dari situs berita Liputan6 pada tanggal 14 Juni 2013]</ref>
Selama praktiknya, ia dianugerahi penghargaan karena selalu memberikan obat generik kepada pasiennya. <ref name=jakpost/> Ia juga dianugerahi penghargaan Liputan 6 Award Kategori Kemanusiaan.<ref>[http://news.liputan6.com/read/594887/dokter-rp-1000-per-pasien-soedanto-setiap-orang-berhak-dilayani ''Dokter Rp 1000 per Pasien, Soedanto: Semua Orang Berhak Dilayani'', diakses dari situs berita Liputan6 pada tanggal 14 Juni 2013]</ref>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 14 Juni 2013 16.05

F.X. Soedanto
Berkas:F.X. Soedanto.jpg
LahirFransiskus Xaverius Soedanto
67 tahun
Kebumen
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainDokter Seribu
PekerjaanDokter

Fransiskus Xaverius Soedanto, lahir di Kebumen 67 tahun yang lalu, adalah seorang dokter di Abepura, Papua yang menjadi terkenal karena melayani pasiennya hanya dengan tarif seribu rupiah. Ia bahkan menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasan. Karena kemurahan hatinya, ia juga terkenal dengan sebutan Dokter Seribu. [1]

Masa kecil dan pendidikan

Soedanto lahir dari pasangan Umar dan Mursila, sebagai anak keenam. Ibunya yang berprofesi sebagai perawat menjadi inspirasi baginya saat memilih meninggalkan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan di UGM untuk memasuki Sekolah Kedokteran. [2]

Praktik di Papua

Setelah lulus pada tahun 1975, ia diminta memilih daerah penugasan. Karena tak bisa membayar uang sogok untuk mendapat penempatan yang diinginkan, ia memilih Papua. Di Papua, ia melayani Kabupaten Asmat, sebelum akhirnya ditransfer ke Jayapura. Di Jayapura, ia ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa hingga akhirnya pensiun pada tahun 2003, dan kemudian membuka praktik sendiri dengan harga sangat murah. Karena tarif konsultasinya, dalam sehari ia bisa melayani hingga 200 orang pasien mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 2 siang[2], namun dengan catatan pasien masih harus membayar untuk obat dan alat pemeriksaan.[3]

Penghargaan

Selama praktiknya, ia dianugerahi penghargaan karena selalu memberikan obat generik kepada pasiennya. [2] Ia juga dianugerahi penghargaan Liputan 6 Award Kategori Kemanusiaan.[4]

Referensi

  1. ^ FX Soedanto: Staying true to his calling, diakses dari situs suprememastertv
  2. ^ a b c FX Soedanto: Staying True His Calling, diakses dari situs berita Jakarta Post
  3. ^ Dokter Soedanti, Pemenang Liputan 6 Awards, Contoh untuk Dokter Lainnya di Papua, diakses dari situs tabloidjubi.com pada tanggal 14 Juni 2013
  4. ^ Dokter Rp 1000 per Pasien, Soedanto: Semua Orang Berhak Dilayani, diakses dari situs berita Liputan6 pada tanggal 14 Juni 2013