Pahala: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{terjemahan}} |
|||
'''Pahala''' (dari [[bahasa Sanskerta]] ''phala'', "[[buah]]") berarti hadiah yang diperoleh karena kelakuan baik. |
'''Pahala''' (dari [[bahasa Sanskerta]] ''phala'', "[[buah]]") berarti hadiah yang diperoleh karena kelakuan baik. |
||
Revisi per 19 Juni 2013 20.20
![]() | Halaman artikel ini diterjemahkan, sebagian atau seluruhnya, dari halaman di (Tolong cantumkan kode bahasa Wiki sumber terjemahan) yang berjudul (Tolong cantumkan nama artikel sumber terjemahan). Lihat pula [{{localurle:{{{1}}}:|oldid=&action=history}} sejarah suntingan halaman aslinya] untuk melihat daftar penulisnya. |
Pahala (dari bahasa Sanskerta phala, "buah") berarti hadiah yang diperoleh karena kelakuan baik.
Dalam agama Hindu dan agama Buddha, mengacu kepada karisma seseorang. Dalam agama Buddha, mahaphala hasil agung dari suatu kehidupan kontemplatif.
Pahala agama Buddha dan Hindu bisa disamakan dengan "hadiah pertanda" dari Roh Kudus dalam agama Nasrani. Ecstatic Buddhists look to the Discourses of the Buddha,[1] where the fruit (phala) of the contemplative life is described in detail, and most notably in the Samaññaphala Sutta (DN 2).[2] Hindus and Yogis would look to the Yoga Sutras of Patanjali[3] for a clear description of the fruit (phala) of yoga.
Sepuluh Mahaphala (DN 2)[2] adalah :
1) Equanimity (upekkha)2) Tidak takut (nibbhaya)
3) Bebas dari ketidak bahagiaan dan penderitaan (asukhacaadukkha)
4) Meditative Absorption (jhana/samādhi)
5) Out-of-body experience (manomaya)
6) Clairaudience (dibba-sota)
7) Intuition and mental telepathy (ceto-pariya-ñána)
8) Recollection of past lives (patisandhi)
9) Clairvoyance (dibba-cakkhu)
10) End of anxiety & mental agitation (nirvāna)