Lompat ke isi

Konsumerisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 31 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q89640
Sweater (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[File:Mall culture jakarta36.jpg|220px|thumb|大特價促進消費]]
[[File:Dolce & Gabbana Shop (Via della Spiga - Milan) 01.jpg|thumb|220px|女性購物市場是已開發國家的重要產業]]
[[File:Mall culture jakarta67.jpg|220px|thumb|促進消費慾望的[[廣告]]]]
'''Konsumerisme''' adalah paham atau [[ideologi]] yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses [[konsumsi]] atau pemakaian barang-barang hasil [[produksi]] secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan [[manusia]] menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan [[penyakit jiwa]] yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam [[kehidupan]]nya.
'''Konsumerisme''' adalah paham atau [[ideologi]] yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses [[konsumsi]] atau pemakaian barang-barang hasil [[produksi]] secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan [[manusia]] menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan [[penyakit jiwa]] yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam [[kehidupan]]nya.



Revisi per 14 Juli 2013 06.51

大特價促進消費
Berkas:Dolce & Gabbana Shop (Via della Spiga - Milan) 01.jpg
女性購物市場是已開發國家的重要產業
促進消費慾望的廣告

Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.