Bintaro: Perbedaan antara revisi
Naval Scene (bicara | kontrib) Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 36.73.244.9 dan 36.81.122.3) dan mengembalikan revisi 6629688 oleh EmausBot: batalkan, tidak boleh merujuk pada artikel Wikip |
k →Galeri: chg cat |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
[[Kategori:Apocynaceae]] |
[[Kategori:Apocynaceae]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Tanaman peneduh]] |
Revisi per 19 Agustus 2013 14.44
Artikel ini membahas tumbuhan Bintaro. Untuk pengertian lain, silakan baca Bintaro (disambiguasi)
Bintaro | |
---|---|
Bintaro | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. manghas
|
Nama binomial | |
Cerbera manghas |
Bintaro (Cerbera manghas) adalah tumbuhan pantai atau paya berupa pohon dengan ketinggian dapat mencapai 12m. Dikenal di Pasifik dengan nama leva (Samoa), toto (Tonga), serta vasa (Fiji).
Pemerian
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan berwarna merah cerah jika masak.
Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.
Etnobotani
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung, suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat beracun. Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang.
Nama ilmiah Cerberus diambil dari nama anjing berkepala sepuluh dalam mitologi Yunani.
Galeri
-
Bintaro dengan bunga
-
Buah bintaro yang belum masak