Palimbangan: Perbedaan antara revisi
Alamnirvana (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Alamnirvana (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
==Tipe 2== |
==Tipe 2== |
||
Rumah ('' Palimbangan tipe 2'') ini mempunyai perbedaan dengan tipe lainnya antara lain pada bentuk atap dan ornamen ukiran yang dipakai. Ruang palurannya beratap pelana dengan hiasan [[Sungkul Atap|layang-layang]] di puncak [[Tawing Layar|gunungan]]nya. Atap sindang langit untuk [[Surambi Sambutan|surambi]] juga diteruskan ke samping sehingga membentuk jurai (''jurai luar''). Atap ini bertemu atap sindang langit pada [[anjung]]nya. (1) |
|||
[[Image:Maket_Rumah_Balai_Laki.jpg|thumb|200px|Rumah Palimbangan Tipe 2 (maket kanan)]] |
[[Image:Maket_Rumah_Balai_Laki.jpg|thumb|200px|Rumah Palimbangan Tipe 2 (maket kanan)]] |
||
Ciri-cirinya : |
Ciri-cirinya : |
||
# [[Tubuh]] [[bangunan]] [[induk]] memakai [[atap pelana]]/([[bahasa Banjar]] : atap balai laki) yang menutupi serambi pamedangan. |
# [[Tubuh]] [[bangunan]] [[induk]] memakai [[atap pelana]]/([[bahasa Banjar]] : atap balai laki) yang menutupi serambi pamedangan. |
||
# Bentuk bangunan lebih besar dari rumah [[Balai Laki]]. |
# Bentuk bangunan lebih besar dari rumah [[Balai Laki]]. |
||
# |
# Pada [[Surambi Sambutan]] terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap yang disebut atap sindang langit yang diteruskan ke emper samping kanan dan kiri dengan beberapa buah pilar tambahan. |
||
# Terdapat 1 pintu masuk (''lawang hadapan'') pada dinding sisi depan (''lawang hadapan''). |
# Terdapat 1 pintu masuk (''lawang hadapan'') pada dinding sisi depan (''lawang hadapan''). |
||
# Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar [[Kandang Rasi]]. |
# Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar [[Kandang Rasi]]. |
||
Baris 27: | Baris 33: | ||
# Atap anjung diperluas ke arah depan menyambung atap sindang langit (karbil) |
# Atap anjung diperluas ke arah depan menyambung atap sindang langit (karbil) |
||
# Kadang-kadang ruang anjung diganti dengan "ambin sayup" dengan pintu masuk samping menjadi semacam pavilyun. |
# Kadang-kadang ruang anjung diganti dengan "ambin sayup" dengan pintu masuk samping menjadi semacam pavilyun. |
||
⚫ | |||
# Pilar penyangga emper depan (atap sindang langit/karbil) menerus ke samping kiri dan kanan. |
|||
⚫ | |||
==Rujukan== |
|||
#Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978. |
|||
# Azan, Seminar Tata Ruang dan Karakteristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994. |
|||
{{budaya-stub}} |
{{budaya-stub}} |
Revisi per 30 April 2007 14.13
Palimbangan adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Atap Palimbangan memakai atap pelana. Rumah Palimbangan berukuran lebih besar dari pada rumah Balai Laki yang juga beratap pelana. Pada emper depan (kadang-kadang sampai emper samping) ditutup dengan atap sengkuap (atap lessenaardak) yang disebut atap sindang langit.
Tipe 1
Ciri-cirinya :
- Tubuh bangunan induk memakai atap pelana/(bahasa Banjar : atap balai laki) yang menutupi serambi pamedangan.
- Bentuk bangunan lebih besar dari rumah Balai Laki.
- Terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap (atap sindang langit) pada serambi muka.
- Terdapat 1(satu), 2(dua) atau 3 tiga) buah pintu masuk (lawang hadapan), tidak terdapat jendela pada dinding depan (lawang hadapan).
- Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar Kandang Rasi.
- Tangga masuk lurus dari arah depan dengan jumlah trap ganjil.
- Tidak ada sayap bangunan (anjung).
- Pintu dinding tengah (lawang tawing halat) berjumlah 2 buah.
Tipe 2
Rumah ( Palimbangan tipe 2) ini mempunyai perbedaan dengan tipe lainnya antara lain pada bentuk atap dan ornamen ukiran yang dipakai. Ruang palurannya beratap pelana dengan hiasan layang-layang di puncak gunungannya. Atap sindang langit untuk surambi juga diteruskan ke samping sehingga membentuk jurai (jurai luar). Atap ini bertemu atap sindang langit pada anjungnya. (1)
Ciri-cirinya :
- Tubuh bangunan induk memakai atap pelana/(bahasa Banjar : atap balai laki) yang menutupi serambi pamedangan.
- Bentuk bangunan lebih besar dari rumah Balai Laki.
- Pada Surambi Sambutan terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap yang disebut atap sindang langit yang diteruskan ke emper samping kanan dan kiri dengan beberapa buah pilar tambahan.
- Terdapat 1 pintu masuk (lawang hadapan) pada dinding sisi depan (lawang hadapan).
- Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar Kandang Rasi.
- Tangga masuk lurus dari arah depan atau menyamping dari kiri kanan dengan jumlah trap ganjil.
- Atap anjung diperluas ke arah depan menyambung atap sindang langit (karbil)
- Kadang-kadang ruang anjung diganti dengan "ambin sayup" dengan pintu masuk samping menjadi semacam pavilyun.
- Ada kemiripan dengan rumah Jawa tipe "Kampung Dara Gepak".
Rujukan
- Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978.
- Azan, Seminar Tata Ruang dan Karakteristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994.