Waduk Gajah Mungkur: Perbedaan antara revisi
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q12523795 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
{{Bangunan-stub}} |
{{Bangunan-stub}} |
||
[[Kategori:Waduk]] |
|||
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jawa Tengah]] |
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jawa Tengah]] |
||
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia|Gajah Mungkur]] |
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia|Gajah Mungkur]] |
Revisi per 24 Oktober 2013 04.54
Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.
Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.[1].
Referensi
- ^ "Jasa Tirta Kewalahan Atasi Sedimentasi Waduk Gajah Mungkur", tempo.co.id, diakses oktober 2011