Lompat ke isi

Lende Induk, Sirenja, Donggala: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{desa
{{desa
|peta =
|peta =
|nama =Lende
|nama =Lende
Baris 8: Baris 8:
|kode pos =94354
|kode pos =94354
|nama pemimpin = Daulat Djambata
|nama pemimpin = Daulat Djambata
|luas =-
|luas = -
|penduduk =-
|penduduk = -
|kepadatan =-
|kepadatan =-
}}
}}
Baris 15: Baris 15:


'''Lende Induk''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Sirenja, Donggala|Sirenja]], [[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]].
'''Lende Induk''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Sirenja, Donggala|Sirenja]], [[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]].









Revisi per 12 November 2013 16.07

Lende
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tengah
KabupatenDonggala
KecamatanSirenja
Kode pos
94354
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Lende Induk adalah desa di kecamatan Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia.







Sejarah

Pada awalnya merupakan salah satu Desa yang tertua diantara 5 Desa di kecamatan Sirenja, dikarenakan waktu itu masih dipegang oleh ( DISTRIK TAVAILI UTARA ) kersidenan Donggala. Diperkirakan Desa Lende sudah terbentuk menjadi kampung kurang lebih 100 tahun yang lalu. Seiring dengan perjalan waktu, pada tahun 1964 berakhirlah yang disebut Distrik tersebut. Atas dasar peraturan pemerintah dan kebijakan telah berubah maka mulailah sebutan kampung menjadi Desa. Untuk memenuhi persyaratan sebagai kecamatan definitif maka oleh kepala wilayah kecamatan sirenja yang pertama adalah Bapak Abdullah Sitopan BA. Terjadilah pemekaran wilayah dari 5 Desa menjadi 11 Desa. Dan diantaranya Desa lende dimekarkan menjadi 3 Desa yakni Desa Lende dan Desa Lompio. Dari penuturan nara sumber pengertian nama Lende berasal dari sejenis kayu yang dijadikan alat untuk melicinkan jalanya perahu yang didorong dari darat kelaut ( LENDERE ). Ditilik dari penamaan bahasa kaili Rai terhadap alat yang dimaksud diatas bukan Lendere tetapi Kolora, dan fakta masa lampau bahwa di Desa Lende tidak ada pemilik perahu jenis penisi atau lambo yang harus menggunakan alat tersebut. Lagi pula pantai Desa Lende bukan pelabuhan, dan jenis kayu yang dimaksud kurang bahkan hampir tidak ada tumbuh disekitar pantai.