Ekonometrika: Perbedaan antara revisi
Baris 14: | Baris 14: | ||
Di [[Indonesia]], penerapan ekonometri masih terbatas dan pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga/[[universitas]] tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometri di Indonesia adalah Profesor [[Insukindro]] dari [[Universitas Gadjah Mada]] terutama berkat penerapan ekonometri untuk [[ekonomi moneter]] dan Dr. [[Ari Kuncoro]] dari [[Universitas Indonesia]] karena pekerjaannya di bidang [[mikroekonometri]]. |
Di [[Indonesia]], penerapan ekonometri masih terbatas dan pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga/[[universitas]] tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometri di Indonesia adalah Profesor [[Insukindro]] dari [[Universitas Gadjah Mada]] terutama berkat penerapan ekonometri untuk [[ekonomi moneter]] dan Dr. [[Ari Kuncoro]] dari [[Universitas Indonesia]] karena pekerjaannya di bidang [[mikroekonometri]]. |
||
Namun, kampus [[Institut Pertanian Bogor]] melalui [[Fakultas Ekonomi dan Manajemen-IPB]], [[Sekolah Pascasarjana-IPB]], serta lembaga riset [[Intercafe]] kini consern dalam pengembangan ekonometrika. Awal Desember 2013, Peneliti InterCAFE Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. [[Iman Sugema]], melansir software ekonometrika TrickytreeX , software ini merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia. |
|||
Nama "Trickytreex" merujuk pada simbol-simbol umum ekonometrika seperti time residual, individu, constanta, parameter (k), department variable (y), sumsquare (e) dan independent variable (x). "Selain itu, penggunaan kata 'tree' yang berarti pohon pada nama 'Trickytreex' merujuk pada logo IPB sendiri sebagai tempat bernaung tim pengembang software. |
|||
Selain Iman Sugema, IPBN juga memiliki sejumlah pakar dan penulis buku ekonometrika, antara lain [[Hermanto Siregar]], [[Bambang Djuanda]], [[Noer Azam Achsani]], dan [[Muhammad Firdaus]] |
|||
== Tokoh-tokoh ekonometri peraih Nobel == |
== Tokoh-tokoh ekonometri peraih Nobel == |
Revisi per 18 Desember 2013 17.41
Ekonometrika adalah ilmu yang membahas masalah pengukuran hubungan ekonomi. Dengan demikian, Ekonometrika adalah ilmu yang mencakup teori ekonomi, matematika, dan statistika dalam satu kesatuan sistem yang bulat, menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri dan berlainan dengan ilmu ekonomi; matematika; maupun statistika. Ekonometrika digunakan sebagai alat analisis ekonomi yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorama-teorama teori ekonomi yang berupa hubungan antarvariabel ekonomi dengan data empirik.
Teorama-teorama yang persifat apriori pada ilmu ekonomi dinyatakan terlebih dahulu dalam bentuk matematik sehingga dapat dilakukan pengujian terhadap teorama-teorama itu. Bentuk matematik teorama ekonomi ini disebut model. Pembuatan model ekonometri merupakan salah satu sumbangan ekonometrika di samping pembuatan prediksi (peramalan atau forecasting) dan pembuatan berbagai keputusan alternatif yang bersifat kuantitatif sehingga dapat mempermudah para pengambil keputusan untuk menentukan pilihan.
Salah satu bagian paling penting dari ekonometri adalah analisis regresi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan data yang digunakan, ekonometri dibagi menjadi tiga analisis, yaitu analisis runtun waktu (time series), antar-wilayah (cross section), dan analisis data panel. Analisis runtun waktu menjelaskan mengenai perilaku suatu variabel sepanjang beberapa waktu berturut-turut, berbeda dengan analisis antar-wilayah yang menjelaskan antara beberapa daerah dalam satu waktu tertentu (snapshot). Sementara itu analisis data panel menggabungkan antara data runtun waktu dengan data antar-wilayah.
Awal perkembangan ekonometri
Metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi sebenarnya telah lama dikembangkan sejak abad ke-18. Vilfredo Pareto (Paris, 15 Juli 1848 -- Jenewa, 19 Agustus 1923) berkontribusi dalam menjelaskan distribusi pendapatan dan pilihan individu melalui pendekatan matematis yang berdasarkan atas teori ekonomi. Selain Pareto, Marie-Esprit-Léon Walras dari Perancis pada abad ke-18 mengembangkan teori keseimbangan umum yang menjelaskan mengenai aliran barang dan jasa dalam perekonomian.
Pada awal tahun 1950-an ekonometri dikembangkan sebagai satu cabang sendiri dari ilmu ekonomi. Jan Tinbergen dari Belanda, yang kini namanya diabadikan sebagai salah satu institusi akademik besar di Eropa (Tinbergen Institute), merupakan salah tokoh utama yang mengembangkan ilmu ini.
Ekonometri saat ini
Saat ini ekonometri telah berkembang sedemikian pesat sehingga banyak jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk ilmu ini, seperti Econometrica[1], Journal of Econometrics, Journal of Applied Econometrics[2], dan Journal of the Operational Research[3]. Penggunaan ekonometri telah sedemikian luas sehingga hampir semua jurnal, tesis, disertasi, dan bahkan skripsi dalam ilmu ekonomi memakai ekonometri sebagai salah satu alat yang digunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometri terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi, dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometri juga sudah banyak dipakai di berbagai bidang ekonomi yang lain dan juga bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing, dan finance.
Di Indonesia, penerapan ekonometri masih terbatas dan pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga/universitas tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometri di Indonesia adalah Profesor Insukindro dari Universitas Gadjah Mada terutama berkat penerapan ekonometri untuk ekonomi moneter dan Dr. Ari Kuncoro dari Universitas Indonesia karena pekerjaannya di bidang mikroekonometri.
Namun, kampus Institut Pertanian Bogor melalui Fakultas Ekonomi dan Manajemen-IPB, Sekolah Pascasarjana-IPB, serta lembaga riset Intercafe kini consern dalam pengembangan ekonometrika. Awal Desember 2013, Peneliti InterCAFE Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Iman Sugema, melansir software ekonometrika TrickytreeX , software ini merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia.
Nama "Trickytreex" merujuk pada simbol-simbol umum ekonometrika seperti time residual, individu, constanta, parameter (k), department variable (y), sumsquare (e) dan independent variable (x). "Selain itu, penggunaan kata 'tree' yang berarti pohon pada nama 'Trickytreex' merujuk pada logo IPB sendiri sebagai tempat bernaung tim pengembang software.
Selain Iman Sugema, IPBN juga memiliki sejumlah pakar dan penulis buku ekonometrika, antara lain Hermanto Siregar, Bambang Djuanda, Noer Azam Achsani, dan Muhammad Firdaus
Tokoh-tokoh ekonometri peraih Nobel
- Jan Tinbergen dan Ragnar Anton Kittil Frisch mendapat Hadiah Nobel Ekonomi tahun 1969 (tahun pertama Hadiah Nobel Ekonomi diberikan) karena mengembangkan dan menerapkan model dinamik untuk analisis ekonomi.
- Lawrence Robert Klein, profesor ekonomi di University of Pennsylvania, mendapat Nobel tahun 1980 berkat pekerjaannya di pemodelan ekonomi melalui komputer.
- Trygve Magnus Haavelmo dihadiahi pada tahun 1989. Kontribusi utamanya pada artikel yang ia tulis tahun 1944 di jurnal Econometrica yang berjudul "The Probability Approach to Econometrics".
- Daniel Little McFadden dan James Joseph Heckman berbagi penghargaan untuk tahun 2000 untuk pekerjaannya di bidang mikroekonometri. McFadden mendirikan laboratorium ekonometri di University of California, Berkeley, Amerika Serikat.
- Robert Fry Engle dan Clive William John Granger pada tahun 2003 karena kontribusi mereka pada pengembangan analisis runtun waktu. Engle menjadi pionir metode autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) sedangkan Granger atas metode kointegrasi.