Pulau Berhala: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan Edyprananta (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh CommonsDelinker |
PurnamaWiki (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
'''Pulau Berhala''' adalah sebuah [[pulau]] di [[ |
'''Pulau Berhala''' adalah sebuah [[pulau]] di [[Serdang Bedagai]],[[Sumatera Utara]] [[Indonesia]]<ref>[http://nasional.vivanews.com/news/read/289092-jambi-tak-terima-pulau-berhala-masuk-kepri?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook Jambi Tak Terima Pulau Berhala Masuk Kepri. Viva news]</ref>. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di [[Selat Malaka]], Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 m dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila Anda menyelam ke sana. Luasnya adalah 2,5 [[km²]]. Berhala memiliki topografi bergunung dengan [[hutan]] lebat dan [[pantai]] yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan [[penyu]] untuk bertelur. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 m dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila Anda menyelam ke sana. |
||
Nama Pulau Berhala ini diambil dari nama raja Jambi dahulu yaitu Datuk Paduko Berhala yang makamnya terdapat di pulau itu. |
Nama Pulau Berhala ini diambil dari nama raja Jambi dahulu yaitu Datuk Paduko Berhala yang makamnya terdapat di pulau itu. |
Revisi per 24 Desember 2013 14.08
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Pulau Berhala adalah sebuah pulau di Serdang Bedagai,Sumatera Utara Indonesia[1]. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 m dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila Anda menyelam ke sana. Luasnya adalah 2,5 km². Berhala memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 m dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila Anda menyelam ke sana.
Nama Pulau Berhala ini diambil dari nama raja Jambi dahulu yaitu Datuk Paduko Berhala yang makamnya terdapat di pulau itu.
Pulau Berhala cukup unik dilihat dari namanya saja sudah memberi kesan tersendiri. Luas pulau berkisar 2,5 hektare. Kondisi pulau sangat alami dan belum memiliki penduduk. Saat ini pulau dijaga oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
Saat ini sudah terdapat fasilitas berupa resort, pemancingan, wahana untuk permainan laut, maupun hotel untuk para wisatawan yang berkunjung ke sana.[butuh rujukan]
Pulau Berhala lainnya
Selain Pulau Berhala di Sumatera Utara, ada lagi empat pulau dengan nama yang sama. Satu di Indonesia, sedangkan tiga lainnya di Malaysia. Pulau kedua yang berada di Indonesia terletak di Selat Berhala, dekat Kepulauan Riau. Di sekelilingnya, terdapat tiga pulau kecil dengan luas sekitar 0,25 hingga 0,5 hektare. Pulau ini diperebutkan Provinsi Jambi dan Riau.
Tiga pulau lainnya milik Malaysia masing-masing terletak di dekat Sandakan, sebelah utara Kalimantan, di dekat Johor, dan di Perak (bernama Batuan Berhala).
Galeri
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) "Pulau Berhala: Bisa Jadi Ekowisata", KOMPAS, 24 Desember 2005 (Sumatera Utara)
- (Indonesia) "Pesona dan Keindahan Pulau Berhala", KOMPAS, 19 April 2003 (Jambi/Riau)
- (Inggris) "Berhala: Another Sipadan and Ligitan if we're still ignorant", The Jakarta Post, 18 Oktober 2005
- Pulau Berhala