Lompat ke isi

Kabupaten Tabanan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengenal Kabupaten Tabanan dan Potensi Perikanannya
っ~idwiki (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:

'''Tabanan dan Potensi Perikanannya'''
'''Tabanan dan Potensi Perikanannya'''
'''Kondisi Geografi'''
'''Kondisi Geografi'''
Baris 104: Baris 103:


[[Ibukota]]: Tabanan kota<br>[[Wilayah]]: 839,33 km&sup2;<br>[[Penduduk]]: ~ 500.000 jiwa.<br> [[Provinsi]]:[[Bali]]<br><br><br>{{msg:stub}}<br><br>-> [[Daftar Daerah Tingkat II]]
[[Ibukota]]: Tabanan kota<br>[[Wilayah]]: 839,33 km&sup2;<br>[[Penduduk]]: ~ 500.000 jiwa.<br> [[Provinsi]]:[[Bali]]<br><br><br>{{msg:stub}}<br><br>-> [[Daftar Daerah Tingkat II]]
[[ja:タバナン県]]

Revisi per 11 Agustus 2005 13.29

Tabanan dan Potensi Perikanannya Kondisi Geografi Kabupaten Tabanan merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Bali. Dari Kota Denpasar sebagai ibu kota Propinsi Bali, ibu kota Tabanan berjarak sekitar 35 Km ke arah barat. Ada pun batas-batas Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut: - Di sebelah utara  : Kabupaten Buleleng - Di sebelah timur  : Kabupaten Badung - Di sebelah selatan : Samudera Indonesia - Di sebelah barat  : Kabupaten Jembrana Luas wilayah Kabupaten Tabanan secara keseluruhan 839,33 Km2 atau 14,90 persen dari luas Propinsi Bali. Secara geografis, Kabupaten Tabanan terletak pada posisi 814’30” - 814’70” Lintang Selatan dan 11454’52” - 11512’57” Bujur Timur. Secara administrative Kabupaten Tabanan terdiri dari 10 kecamatan, 122 desa dinas, 340 desa pekraman, 752 banjar dinas, 896 banjar pekraman. Di antara 10 kecamatan yang ada, Kecamatan Pupuan merupakan kecamatan yang memiliki wilayah paling luas yakni seluas 179,02 Km2 atau sekitar 21,3 persen dari luas Kabupaten Tabanan. Luas masing-masing kecamatan di Kabupaten Tabanan adalah sbb: Kecamatan Tabanan 51,40 Km2, Kediri 53,60 Km2, Marga 44,79 Km2, Baturiti 99,17 Km2, Penebel 141,98 Km2, Kerambitan 42,39 Km2, Selemadeg Timur 65,22 Km2, Selemadeg 57,51 Km2, Selemadeg Barat 104,25 Km2 dan Pupuan 179,02 Km2. Keadaan topografi Kabupaten Tabanan dapat digambarkan dengan adanya dataran tinggi di wilayah Tabanan bagian utara yang merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian maksimal di puncak Gunung Batukaru 2.276 meter dpl. Sedangkan daerah selatan merupakan daerah pantai atau dataran rendah. Topografi berpengaruh terhadap suhu di masing-masing kecamatan dan perbedaan suhu berpengaruh pada tingkat curah hujan yang pada gilirannya berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.

Kondisi Demografi Jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan pada tahun 2004 tercatat sejumlah 404.582 jiwa dengan laju pertumbuhan sejak lima tahun terakhir rata-rata 0,36 persen per tahun. Pada periode 2000 – 2004, kepadatan penduduk rata-rata 469,43 jiwa / Km2. Laju pertumbuhan penduduk lebih terkonsentrasi di Kota Tabanan dan Kediri yang meliputi Desa Abiantuwung, Kediri, Banjar Anyar, Delod Peken, Dajan Peken, Dauh Peken, Denbantas, Subamia dan Bongan akibat adanya urbanisasi yang tersebar pada kompleks perumahan KPR/BTN dan pembukaan pemukiman penduduk baru. Komposisi penduduk menunjukkan Sex Ratio 98,27 yang artinya di antara 100 orang laki-laki terdapat 98-99 penduduk perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tabanan tercatat sejumlah 98.913 dengan rata-rata jiwa setiap rumah tanggga 4,1 orang. Keberhasilan pengendalian penduduk yang ditandai kecilnya jumlah jiwa dalam rumah tangga juga disebabkan adanya penundaan usia kawin wanita yang rata-rata mencapai 24,2 tahun. Suksesnya penanganan kependudukan selain adanya keberhasilan pengendalian juga karena adanya dukungan social seperti : pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan dalam perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan membaiknya pendapatan perkapita. Dari tahun ke tahun pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Tabanan menunjukkan kecenderungan meningkat. Tahun 2000 pendapatan perkapita Rp 3.706.700,52, tahun 2001 (Rp 4.363.076,62), tahun 2002 (Rp 4.829.048,17) tahun 2003 (Rp 5.019.778) dan tahun 2004 (Rp 5.358.758,91). B. Keadaan Sektor Perikanan Sebagai wilayah yang berbatasan dengan Samudera Indonesia, Kabupaten Tabanan memiliki garis pantai sepanjang 35 km2 yang terbentang dari Timur ke Barat mulai di pantai Nyanyi, Kecamatan Kediri sampai di pantai Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat. Potensi kelautan dan pantai ini telah dimanfaatkan melalui usaha penangkapan ikan dan obyek wisata.. Sebagai daerah pertanian, Kabupaten Tabanan juga memiliki potensi perikanan yang beragam, baik potensi wilayah, sumber daya alam dan kelautan. Ketersediaan sumber mata air yang banyak dan aliran sungai yang mengalir sepanjang tahun juga kondisi perairannya yang relatif rendah pencemaran telah mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha perikanan air tawar dalam bentuk budi daya ikan di kolam, sawah, saluran irigasi maupun pengembangan budi daya ikan di jakapung (jaring kantong apung) di Danau Beratan, Bedugul. Potensi luas lahan dan pemanfaatannya untuk budi daya ikan air tawar di Kabupaten Tabanan tersaji pada tabel 3.4 .



Tabel: 3.4 Potensi dan Pemanfaatan Lahan Budi Daya Ikan di Kabupaten Tabanan Tahun 2004

No Lahan Budidaya Potensi (Ha) Pemanfaatan (Ha) Prosentase (%)

1 2 3 4

Kolam Sawah Danau Saluran Irigasi 5.024,51 12.556,65 20 114,39 Km

85 1.275 2 32,5 1,7 10,1 10 28,4 Sumber: Data diolah dari Laporan Tahunan Kegiatan Perikanan 2004

Berdasarkan ketersediaan sumber daya perikanan dan kelautan daerah Tabanan yang masih potensial dan belum dimanfaatkan secara optimal seperti tersaji pada tabel 1, maka pembangunan perikanan selain diupayakan melalui intensifikasi juga lebih ditempuh melalui ekstensifikasi pengembangan penangkapan ikan lepas pantai dan budidaya ikan dengan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan, diversifikasi usaha perikanan dalam suatu system agribisnis serta peningkatan kualitas sumber daya peraiaran dan manusia melalui penyediaan sarana dan prasarana perikanan. Untuk memanfaatkan potensi perikanan yang ada di Kabupaten Tabanan antara lain diperlukan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi petugas maupun bagi petani ikan/nelayan. Sumber daya manusia perikanan dan kelautan masih rentan dari tingkat pendidikan angkatan kerja. Dalam pembangunan perikanan dan kelautan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, professional dan mempunyai kemampuan kewirausahaan sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas kesempatan kerja. Untuk mendukung pelaksanaan Pembangunan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan selalu berupaya memberdayakan Institusi/Kelembagaan Pembudidaya Ikan/Nelayan yang ada.Sampai akhir tahan 2004 jumlah Kelompok pembudiya ikan/nelayan tercatat sejumlah 233 kelompok yang keberadaannya tersebar di 10 kecamatan . Hal ini berarti mengalami peningkatan jumlah kelompok sebesar 77 kelompok (49,36 persen) bila dibandingkan dengan jumlah kelompok pada tahun 2000 yang hanya mencapai 156 Kelompok. Sejalan dengan pembangunan perikanan dan kelautan yang dilaksanakan terutama ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi perikanan dan kelautan melalui pemberdayaan petani ikan dan nelayan, pembudidayaan ikan, penanggulangan hama/penyakit ikan, pengelolaan sumber daya ikan, perairan dan pesisir, peningkatan dan pengembangan kemitraan usaha dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta meningkatkan pemeliharaan dan daya dukung serta kualitas lingkungan peraiaran tawar dan pesisir. Pemanfaatan potensi sumber daya untuk perikanan laut tahun 2004 baru menghasilkan produksi sebesar 475 ton atau 15.03 persen dari potensi lestari sebesar 3.159,8 ton dan perikanan air tawar sebesar 577 ton atau 1.15 persen dari potensi perikanan air tawar sebesar 50.152,5 ton. Untuk terwujudnya peningkatan produksi ikan di Kabupaten Tabanan maka upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal Dinas Perikanan dan Kelautan Kebupaten Tabanan yaitu meningkatkan produktivitas usaha penangkapan dan budidaya ikan ikan yang dilakukan oleh para kelompok tani pembudidaya ikan/nelayan yaitu melalui program (1) Pendidikan dan Pelatiahn Aparatur, (2) Pendidikan dan Pelatiahn Bagi Petani Ikan/ Nelayan, (3) Pengkajian dan Penerapan Teknologi (4) Penyusunan dan Penyeberan Infomrasi Perikanan dan Kelautan, (5) Pemberdayaan Kelompok Petani Ikan/Nelayan, (6) Pemberdayaan Lembaga Perbenihan, (7) Peningkatan Usaha Perikanan dan Kelautan, (8) Pengembangan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan, (9) Membangun data statistik yang akurat. Produksi perikanan di Kabupaten Tabanan dari masing-masing jenis kegiatan pada tahun 2004 tersaji pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 : Produksi Perikanan di Kabupaten Tabanan tahun 2004 No Jenis kegiatan Produksi 1 2 3 4 5 6 7 Benih Ikan air tawar Budi daya di kolam Budi daya di sawah Budi daya di Irigasi Budi daya di Jakapung Penangkapan di Perairan umum Penangkapan di laut 9.150.000 ekor 172 ton 222 ton 30,2 ton 19 ton 142,8 ton 497 ton

Sumber :Data diolah dari Laporan Tahunan Kegiatan Perikanan 2004

Produksi benih ikan dari berbagai jenis komoditas perikanan yang ada di Kabupaten Tabanan dalam tahun 2004 mencapai 9.150.000,- ekor dengan nilai sebesar Rp 115.279.750,- Benih ini dihasilkan oleh 3 (tiga) unit Balai Benih Ikan (BBI Dinas), 1 (satu) Unit RCP, 7 (tujuh Unit) KPI dan 173 Unit Perbenihan Ikan Rakyat (UPR) yang keberadaannya tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Tabanan. Hal ini berarti produksi benih dan nilainya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 60.000 ekor (0,67 persen) bila dibandingkan dengan produksi benih dan nilainya pada Tahun 2000 yang masing-masing sebesar 9.040.000 ekor dan Rp 145.233.000 Produksi benih tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan benih untuk mengembangkan usaha budidaya ikan (pembesaran) yang mencapai ± 30.000.000 ekor. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan untuk meningkatkan produksi benih ikan adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan pengembangan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan, Yaitu kegiatan untuk meningkatkan sarana dan prasarana BBI (Balai Benih Ikan), KPI (Kolam Pembenihan Ikan) dan Kolam pembenihan RCP (Rural Credit Project) agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas secara optimal. 2. Kegiatan Pengembangan Perikanan Rakyat terpadu Yaitu melalui kegiatan pemberdayaan kelompok penangkar/pembenih ikan Karper/Mas, Gurami dan Udang Galah yang bertujuan untuk mendorong usaha pembenihan kearah usaha yang profesional melalui pemberian dana penguatan modal bergulir ke PAD, serta mengadakan pelatihan dan Magang ke Jawa Sehubungan dengan program pembangunan perikanan dan kelautan kedepan maka visi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan adalah “Terwujudnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang berdaya saing, berkeadilan, dan berkelanjutan.” Sedangkan misinya adalah 1). Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelaku pembangunan perikanan dan kelautan, 2). Memberdayakan segenap lembaga pelaku pembangunan di sector periknan dan kelautan dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara berkeadilan, 3). Mendorong dan meningkatkan para pelaku ekonomi dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan Perikanan dan Kelautan yang berdayasaing dan berkelanjutan, 4). Meningkatkan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, 5). Mengembangan pemulihan dan perlindungan sumberdaya perikanan dan kelautan secara berkelanjutan, 6). Mendorong perwujudan system pemerintahan yang akuntabel dan trasparan.(Agus Rochdianto)


Tabanan, daerah ini adalah lumbung beras Bali.

Ibukota: Tabanan kota
Wilayah: 839,33 km²
Penduduk: ~ 500.000 jiwa.
Provinsi:Bali




-> Daftar Daerah Tingkat II