Lompat ke isi

Karang Tengah, Kertanegara, Purbalingga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Soffa45 (bicara | kontrib)
Penjelasan Asal Usul Desa
Baris 13: Baris 13:
}}
}}
'''Karang Tengah''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kertanegara, Purbalingga|Kertanegara]], [[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
'''Karang Tengah''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kertanegara, Purbalingga|Kertanegara]], [[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].

Berikut Ulasan Singkat Tentang Desa Karangtengah :

Dahulu kala di jaman kebodohan, para ulama dan kiai selalu perihatin melihat dan
merasakan bersusah payah berjalan kaki  di jaman tersebut demi
memperjuangkan agama. Ketika di tengah-tengah perjalanan dari Pekalongan menuju
ke Demak, ada beberapa orang ulama beristirahat di tanah pekarangan yang masih
kosong. Pekarangan tersebut terletak di tengah-tengah Pekalongan dengan Demak.
Suatu saat wilayah pekarangan ini dinamakan '''KARANGTENGAH''' yang berdiri tahun 1897 di atas tanah seluas 175.075
hektar. Pada tahun 1998, wilayah ini terbagi menjadi empat dusun yaitu Dusun
Legok, Dusun Depok, Dusun Bulu Kuning, dan Dusun Wadas Malang. Keempat wilayah
dusun tersebut memiliki riwayat masing-masing. Salah satunya nama Dusun Depok
yang mempunyai asal usul yaitu dahulu di wilayah tersebut terdapat sebuah
padepokan. Sedangkan nama Dusun Wadas Malang mempunyai asal usul yaitu dahulu
terdapat batu cadas yang melintang. Nama Dusun Legok dan Dusun Bulu Kuning
hanya kesepakatan bersama dari para tokoh masyarakat pada jaman itu.

Di wilayah Karangtengah, banyak
terdapat petilasan para pejuang yang masing-masing yang tersebar di keempat
dusun tersebut. Seperti Mbah Baruna Klinting yang petilasannya terdapat di
Dusun Legok; Mbah Kendil Wesi dan Mbah Jaka Bodo yang petilasannya terdapat di
Dusun Depok; Mbah Singa Negara, Mbah Guntur Geni, Mbah Kandang Larang, Mbah
Reksa Negara, Mbah Tepus Serumput, dan Mbah Kerta Wangi yang petilasannya
terletak di wilayah Dusun Bulu Kuning. Di wilayah Dusun Bulu Kuning juga terdapat
sungai yang dalam yang dinamakan Sungai Kedung Ula. Nama Kedung Ula memiliki
arti gudang para ulama.

Sejak berdiri hingga sekarang, Desa
Karangtengah dipimpin oleh beberapa orang antara lain Ki Demang Reksa Negara
(1897-1911), Ki Demang Jaya Kerti (1911-1927), Lurah Deblang (1927-1942), Lurah
Hasan Miwarso (1942-1954), Lurah Achmad Muhajir (1954-1956), Lurah Wiryareja
(1956-1981), Lurah Munarto (1981-1989), Kepala Desa Mukmin Hartoyo (1989-1998),
 Kepala Desa Rokib (1998-2013), dan Kepala
Desa Agus Sinarno (2013-sekarang). Demikian riwayat singkat Desa Karangtengah, Kecamatan
Kertanegara, Kabupaten Purbalingga.

By. Bp. Rokib  @soffamustoffa 2013


{{Kertanegara, Purbalingga}}
{{Kertanegara, Purbalingga}}

Revisi per 28 Desember 2013 17.09

Karang Tengah
Peta lokasi Desa Karang Tengah
Peta lokasi Desa Karang Tengah
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPurbalingga
KecamatanKertanegara
Kode pos
53358
Kode Kemendagri33.03.18.2009 Edit nilai pada Wikidata
Luas175.075 Hektar
Jumlah penduduk1700
Kepadatansedang

Karang Tengah adalah desa di kecamatan Kertanegara, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.

Berikut Ulasan Singkat Tentang Desa Karangtengah :

Dahulu kala di jaman kebodohan, para ulama dan kiai selalu perihatin melihat dan merasakan bersusah payah berjalan kaki  di jaman tersebut demi memperjuangkan agama. Ketika di tengah-tengah perjalanan dari Pekalongan menuju ke Demak, ada beberapa orang ulama beristirahat di tanah pekarangan yang masih kosong. Pekarangan tersebut terletak di tengah-tengah Pekalongan dengan Demak. Suatu saat wilayah pekarangan ini dinamakan KARANGTENGAH yang berdiri tahun 1897 di atas tanah seluas 175.075 hektar. Pada tahun 1998, wilayah ini terbagi menjadi empat dusun yaitu Dusun Legok, Dusun Depok, Dusun Bulu Kuning, dan Dusun Wadas Malang. Keempat wilayah dusun tersebut memiliki riwayat masing-masing. Salah satunya nama Dusun Depok yang mempunyai asal usul yaitu dahulu di wilayah tersebut terdapat sebuah padepokan. Sedangkan nama Dusun Wadas Malang mempunyai asal usul yaitu dahulu terdapat batu cadas yang melintang. Nama Dusun Legok dan Dusun Bulu Kuning hanya kesepakatan bersama dari para tokoh masyarakat pada jaman itu.

Di wilayah Karangtengah, banyak terdapat petilasan para pejuang yang masing-masing yang tersebar di keempat dusun tersebut. Seperti Mbah Baruna Klinting yang petilasannya terdapat di Dusun Legok; Mbah Kendil Wesi dan Mbah Jaka Bodo yang petilasannya terdapat di Dusun Depok; Mbah Singa Negara, Mbah Guntur Geni, Mbah Kandang Larang, Mbah Reksa Negara, Mbah Tepus Serumput, dan Mbah Kerta Wangi yang petilasannya terletak di wilayah Dusun Bulu Kuning. Di wilayah Dusun Bulu Kuning juga terdapat sungai yang dalam yang dinamakan Sungai Kedung Ula. Nama Kedung Ula memiliki arti gudang para ulama.

Sejak berdiri hingga sekarang, Desa Karangtengah dipimpin oleh beberapa orang antara lain Ki Demang Reksa Negara (1897-1911), Ki Demang Jaya Kerti (1911-1927), Lurah Deblang (1927-1942), Lurah Hasan Miwarso (1942-1954), Lurah Achmad Muhajir (1954-1956), Lurah Wiryareja (1956-1981), Lurah Munarto (1981-1989), Kepala Desa Mukmin Hartoyo (1989-1998),  Kepala Desa Rokib (1998-2013), dan Kepala Desa Agus Sinarno (2013-sekarang). Demikian riwayat singkat Desa Karangtengah, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga.

By. Bp. Rokib  @soffamustoffa 2013