Lompat ke isi

Bilangan oksidasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan [[persamaan reaksi|persamaan]] [[reaksi setengah]] yang terjadi dalam reaksi [[oksidasi]] dan [[reduksi]].
Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan [[persamaan reaksi|persamaan]] [[reaksi setengah]] yang terjadi dalam reaksi [[oksidasi]] dan [[reduksi]].


Aturan Penentuan Biloks
'''Aturan Penentuan Biloks'''

Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
a. Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).
Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

Unsur bebas berbentuk atom.
- Bilangan oksidasi C dalam C = 0
'''1.       Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk
atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).'''
- Bilangan oksidasi Ca dalam Ca = 0

- Bilangan oksidasi Cu dalam Cu = 0
Unsur
- Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0
bebas berbentuk atom.
- Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 0

- Bilangan oksidasi Al dalam Al = 0
-         
- Bilangan oksidasi Ne dalam Ne = 0
Bilangan oksidasi C dalam             C             =
Unsur bebas berbentuk molekul.
0
- Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0

- Bilangan oksidasi O dalam O2 = 0
-         
- Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0
- Bilangan oksidasi P dalam P4 = 0
Bilangan oksidasi Ca dalam           Ca           =
0
- Bilangan oksidasi S dalam S8 = 0

b. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif.
-         
Unsur logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.
- Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 = +1
Bilangan oksidasi Cu dalam          Cu           =
0
Unsur logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.

- Bilangan oksidasi Mg dalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 = +2
-         
Bilangan oksidasi unsur logam lain:
Bilangan oksidasi Na dalam          Na          =
- Ag = +1
0
- Cu = +1 dan +2

- Hg = +1 dan +2
-         
- Au = +1 dan +3
Bilangan oksidasi Fe dalam           Fe           =
- Fe = +2 dan +3
0
c. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.

Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan 02- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.
-         
Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42+, PO43- berturut-turut +1,-2, dan -3.
Bilangan oksidasi Al dalam            Al            =
d. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.
0
Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2.

Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.
-         
e. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.
Bilangan oksidasi Ne dalam          Ne          =
Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1
0
Alasan: dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H-. Biloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.

Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1.
Unsur
Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.
bebas berbentuk molekul.
f. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali :

1. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.
-         
2. Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya adalah -1.
Bilangan oksidasi H dalam             H<sub>2</sub>           = 0
3. Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya adalah -½ .

Bilangan oksidasi unsur O pada H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 adalah -2.
-         
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0.
Bilangan oksidasi O dalam            O<sub>2</sub>           = 0
Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya.

-         
Bilangan oksidasi Cl dalam            Cl<sub>2</sub>           = 0

-         
Bilangan oksidasi P dalam             P<sub>4</sub>            = 0

-         
Bilangan oksidasi S dalam             S<sub>8</sub>            = 0

'''2.       Bilangan oksidasi logam dalam senyawa
selalu positif.'''

Unsur
logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.

-         
Bilangan oksidasi K dalam             KCl, KNO<sub>3</sub>, atau K<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>    = +1

Unsur
logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.

-         
Bilangan oksidasi Mg dalam         MgO, MgCl<sub>2</sub>, atau MgSO<sub>4</sub>             = +2

Bilangan
oksidasi unsur logam lain:

-         
Ag = +1

-         
Cu = +1 dan +2

-         
Hg = +1 dan +2

-         
Au = +1 dan +3

-         
Fe = +2 dan +3

'''3.       Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan
poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.'''

Bilangan oksidasi ion monoatom Na<sup>+</sup>, Ca<sup>2+</sup>, Al<sup>3+</sup>,
Cl<sup>-</sup>, dan 0<sup>2-</sup> berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.

Bilangan oksidasi ion poliatom NH<sub>4</sub><sup>+</sup>, SO<sub>4</sub><sup>2+</sup>,
PO4<sup>3-</sup> berturut-turut +1,-2, dan -3.

'''4.       Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S,
Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA  (F, Cl,
Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.'''

Bilangan oksidasi unsur S pada Na<sub>2</sub>S dan MgS adalah -2.

Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl<sub>2</sub>, dan FeCl<sub>3</sub>
adalah -1.

'''5.       Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya
adalah +1.'''

'''Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen
dengan logam), bilangan oksidasinya -1'''

'''Alasan: dalam senyawa hidrida, hidrogen ada
dalam bentuk ion hidrida, H<sup>-</sup>. Biloks dari ion seperti hidrida adalah
sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.'''

Bilangan oksidasi unsur H pada H<sub>2</sub>O, HCl, H<sub>2</sub>S,
dan NH<sub>3</sub> adalah +1.

Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH<sub>2</sub>, dan AlH<sub>3</sub>
adalah -1.

'''6.       Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya
adalah -2, kecuali :'''

'''1.      
Pada
senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.'''

'''2.      
Pada senyawa
peroksida, seperti H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>, Na<sub>2</sub>O<sub>2</sub> dan
BaO<sub>2</sub> , bilangan oksidasinya adalah -1.'''

'''3.       Pada senyawa superoksida, seperti KO<sub>2</sub>
dan NaO<sub>2</sub>, bilangan oksidasinya adalah -½ .  '''

Bilangan
oksidasi unsur O pada H<sub>2</sub>O, KOH, H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> dan Na<sub>3</sub>PO<sub>4</sub>
adalah -2.

'''7.       Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam
senyawa adalah 0. '''

'''Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk
ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. '''
{{kimia-stub}}
{{kimia-stub}}



Revisi per 23 Januari 2014 11.43

Bedakan dengan Keadaan oksidasi

Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan. Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+. Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi.

Aturan Penentuan Biloks

Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

1.       Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).

Unsur bebas berbentuk atom.

-          Bilangan oksidasi C dalam             C             = 0

-          Bilangan oksidasi Ca dalam           Ca           = 0

-          Bilangan oksidasi Cu dalam          Cu           = 0

-          Bilangan oksidasi Na dalam          Na          = 0

-          Bilangan oksidasi Fe dalam           Fe           = 0

-          Bilangan oksidasi Al dalam            Al            = 0

-          Bilangan oksidasi Ne dalam          Ne          = 0

Unsur bebas berbentuk molekul.

-          Bilangan oksidasi H dalam             H2           = 0

-          Bilangan oksidasi O dalam            O2           = 0

-          Bilangan oksidasi Cl dalam            Cl2           = 0

-          Bilangan oksidasi P dalam             P4            = 0

-          Bilangan oksidasi S dalam             S8            = 0

2.       Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif.

Unsur logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.

-          Bilangan oksidasi K dalam             KCl, KNO3, atau K2SO4    = +1

Unsur logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.

-          Bilangan oksidasi Mg dalam         MgO, MgCl2, atau MgSO4             = +2

Bilangan oksidasi unsur logam lain:

-          Ag = +1

-          Cu = +1 dan +2

-          Hg = +1 dan +2

-          Au = +1 dan +3

-          Fe = +2 dan +3

3.       Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.

Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan 02- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.

Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42+, PO43- berturut-turut +1,-2, dan -3.

4.       Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA  (F, Cl, Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.

Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2.

Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.

5.       Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.

Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1

Alasan: dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H-. Biloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.

Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1.

Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.

6.       Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali :

1.       Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.

2.       Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya adalah -1.

3.       Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya adalah -½ . 

Bilangan oksidasi unsur O pada H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 adalah -2.

7.       Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0.

Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya.