Lompat ke isi

Konsumerisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:



{{ekonomi-stub}}
Paham ini tidak di cetuskan oleh tokoh-tokoh seperti paham lainya, melainkan paham ini muncul baru di abad ke-20 dikarenakan trend masyaraat yang konsumtif “kalau tidak memiliki itu, tidak jaman” kata-kata itu sering muncul di benak orang yang mengikuti arus atau kebohongan dari penjual yang memanfaatkan kebodohan orang-orang yang konsumerisme.
Paham ini tidak di cetuskan oleh tokoh-tokoh seperti paham lainya, melainkan paham ini muncul baru di abad ke-20 dikarenakan trend masyaraat yang konsumtif “kalau tidak memiliki itu, tidak jaman” kata-kata itu sering muncul di benak orang yang mengikuti arus atau kebohongan dari penjual yang memanfaatkan kebodohan orang-orang yang konsumerisme.

Satu contoh yang dapat di kutip di tahun 2011-2013 masa jayanya BB (Blackberry) yang menawarkan banyak fitur hp pintar, dan orang Indonesia membelinya hanya sekedar tren semata buak karena ada nya manfaaat yang di dapat dari handphone tersebut.
Satu contoh yang dapat di kutip di tahun 2011-2013 masa jayanya BB (Blackberry) yang menawarkan banyak fitur hp pintar, dan orang Indonesia membelinya hanya sekedar tren semata buak karena ada nya manfaaat yang di dapat dari handphone tersebut.
{{ekonomi-stub}}
{{ekonomi-stub}}

Revisi per 28 Januari 2014 13.15

Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.


Paham ini tidak di cetuskan oleh tokoh-tokoh seperti paham lainya, melainkan paham ini muncul baru di abad ke-20 dikarenakan trend masyaraat yang konsumtif “kalau tidak memiliki itu, tidak jaman” kata-kata itu sering muncul di benak orang yang mengikuti arus atau kebohongan dari penjual yang memanfaatkan kebodohan orang-orang yang konsumerisme.

Satu contoh yang dapat di kutip di tahun 2011-2013 masa jayanya BB (Blackberry) yang menawarkan banyak fitur hp pintar, dan orang Indonesia membelinya hanya sekedar tren semata buak karena ada nya manfaaat yang di dapat dari handphone tersebut.