Lompat ke isi

Celepuk sulawesi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariefrahman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ariefrahman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17: Baris 17:
| synonyms = *''Scops menadensis''
| synonyms = *''Scops menadensis''
}}
}}
[[File:Otus manadensis at Masarang.JPG|thumb|Individu remaja di Gn. Masarang, Sulawesi Utara]]


'''Celepuk sulawesi''' (''Otus manadensis'') adalah spesies [[burung hantu]] dalam famili [[Strigidae]]. Di daerah [[Minahasa]], dikenal dengan nama burung ''manguni''. Seperti jenis burung hantu lainnya, burung ini termasuk burung [[nokturnal]] yang aktif di malam hari.
'''Celepuk sulawesi''' (''Otus manadensis'') adalah spesies [[burung hantu]] dalam famili [[Strigidae]]. Di daerah [[Minahasa]], dikenal dengan nama burung ''manguni''. Seperti jenis burung hantu lainnya, burung ini termasuk burung [[nokturnal]] yang aktif di malam hari.

Revisi per 30 Januari 2014 16.30

Celepuk sulawesi
Celepuk sulawesi di Gunung Mahawu, Tomohon.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. manadensis
Nama binomial
Otus manadensis
(Quoy & Gaimard, 1830)
Sinonim
  • Scops menadensis
Individu remaja di Gn. Masarang, Sulawesi Utara

Celepuk sulawesi (Otus manadensis) adalah spesies burung hantu dalam famili Strigidae. Di daerah Minahasa, dikenal dengan nama burung manguni. Seperti jenis burung hantu lainnya, burung ini termasuk burung nokturnal yang aktif di malam hari.

Habitat dan persebaran

Celepuk sulawesi menghuni hutan primer, hutan sekunder, tepi hutan, dan lahan pertanian yang pohonnya sedikit[2]. Burung ini endemik di Sulawesi, dengan tiga subspesies[3]:

  1. O. m. manadensis, tersebar di Pulau Sulawesi.
  2. O. m. mendeni, tersebar di Kepulauan Banggai.
  3. O. m. kalidupae, tersebar di Kepulauan Tukangbesi.

Sebagai lambang dan kebudayaan

Celepuk sulawesi atau manguni berkaitan erat dengan kebudayaan Minahasa. Burung ini dikagumi karena dapat memberi tanda apabila sesuatu akan terjadi, dan mempunyai perasaan dalam serta matanya yang tajam dan mampu menatap jauh [4]. Burung ini dipakai sebagai lambang Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Gereja Masehi Injili di Minahasa.

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Otus manadensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 1 December 2013. 
  2. ^ Coates, Brian and Bishop, K (2000). Panduan Lapangan Burung-Burung di Kawasan Wallacea. Brisbane, Australia: BirdLife International-Indonesia Programme & Dove Publications Pty. ISBN 979-95794-2-2. 
  3. ^ Clements, J. F., T. S. Schulenberg, M. J. Iliff, B.L. Sullivan, C. L. Wood, and D. Roberson (2013). The eBird/Clements checklist of birds of the world: Version 6.8. The Cornell Lab of Ornithology. 
  4. ^ "Kabupaten Minahasa". http://www.kemendagri.co.id. Diakses tanggal 22 Januari 2014.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)

Pranala Luar

Arti lambang Sinode GMIM