Lompat ke isi

Kanker paru-paru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Fahmiabdurahman) dan mengembalikan revisi 6996265 oleh Bonaditya
Diterjemahkan dari TWB oleh Sri Lestari Bahagia, M Iwan Munandar, Rifkul Us, Ferry Toar, Jessica
Baris 1: Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
{{penyangkalan medis}}
{{Infobox disease
{{Infobox_Disease |
Name = Kanker paru-paru |
|Name = Kanker paru-paru
Image = cancerous_lung.jpg |
|Image = LungCACXR.PNG
|Caption = [[Foto rontgen dada]] yang menunjukkan sebuah tumor pada paru-paru (ditandai dengan panah)
Caption = Potongan dari paru-paru manusia (Warna putih menandakan bagian yang terkena kanker, sedangkan bagian berwarna hitam menunjukkan paru-paru ini adalah milik seorang perokok. |
DiseasesDB = 7616 |
| DiseasesDB = 7616
ICD10 = {{ICD10|C|33||c|30}}-{{ICD10|C|34||c|30}} |
|ICD10 = {{ICD10|C|33||c|30}}-{{ICD10|C|34||c|30}}
ICD9 = {{ICD9|162}} |
| ICD9 = {{ICD9|162}}
ICDO = |
| ICDO =
OMIM = |
|OMIM =
MedlinePlus = 007194 |
| MedlinePlus = 007194
eMedicineSubj = med |
|eMedicineSubj = med
eMedicineTopic = 1333 |
| eMedicineTopic = 1333
eMedicine_mult = {{eMedicine2|med|1336}} {{eMedicine2|emerg|335}} {{eMedicine2|radio|807}} {{eMedicine2|radio|405}} {{eMedicine2|radio|406}} |
|eMedicine_mult = {{eMedicine2|med|1336}} {{eMedicine2|emerg|335}} {{eMedicine2|radio|807}} {{eMedicine2|radio|405}}{{eMedicine2|radio|406}}
MeshID = D002283 |
|MeshID = D002283
}}
}}
'''Kanker paru-paru''' adalah pertumbuhan [[sel kanker]] yang tidak terkendali dalam jaringan paru.<ref>{{en}}{{cite book
| title = Holland-Frei Cancer Medicine
| author = Donald W Kufe, MD, Raphael E Pollock, MD, PhD, Ralph R Weichselbaum, MD, Robert C Bast, Jr, MD, Ted S Gansler, MD, MBA, James F Holland, MD, ScD (hc), and Emil Frei, III, MD.
| work = Dana-Farber Cancer Institute, Harvard Medical School Boston, Department of Surgical Oncology, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, Department of Radiation and Cellular Oncology, University of Chicago Hospital, Chicago Tumor Institute, University of Chicago, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, American Cancer Society, Derald H Ruttenberg Cancer Center, Mount Sinai School of Medicine
| isbn = 1-55009-213-8
| edition = 6
| year = 2003
| page = Molecular pathogenesis
| publisher = BC Decker Inc.
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK13751
| accessdate = 2010-12-12
}}</ref> Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya sel mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap paparan kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari luka selular, proses reaksi dan [[radang]] akan berevolusi. [[Sel basal]] mukosal akan mengalami [[proliferasi]] dan ter[[diferensiasi]] menjadi [[sel goblet]] yang men[[sekresi]] [[mukus]]. Sepertinya aktivitas metaplastik terjadi akibat pergantian lapisan [[epitelium]] kolumnar dengan epitelium skuamus, yang disertai dengan [[atipia]] selular dan peningkatan aktivitas mitotik yang berkembang menjadi [[displasia]] mukosal. Rentang waktu proses ini belum dapat dipastikan, hanya diperkirakan kurang lebih antara 10 hingga 20 tahun.


'''Kanker paru-paru''' merupakan penyakit dengan ciri khas adanya [[pertumbuhan sel]] yang tidak terkontrol pada [[jaringan (biologis)|jaringan]] [[paru-paru]]. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut [[metastasis]] ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah [[karsinoma]] yang berasal dari sel [[epitelium|epitelium]]. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). [[Gejala]] paling umum adalah batuk (termasuk [[Hemoptisis|batuk darah]]), berat badan turun dan sesak napas.<ref name="Harrison" />
Asal-usul sel penyebab kanker paru masih belum dapat dijelaskan. Selama ini berkembang dua buah teori,
* Teori ''pleuripotential cell'' oleh [[Auerbach]], yang menjelaskan penyimpangan yang terjadi pada proses diferensiasi [[sel punca]] menjadi sel-sel lain.
* Teori sel kecil oleh [[Yesner]], yang menjelaskan [[neoplasma]] sel kecil yang mengalami transformasi dan ber[[evolusi]] menjadi sel kanker
Namun diketahui bahwa terjadi mutasi genetik pada [[p73]],<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10362363
| title = Mutational analysis of p73 and p53 in human cancer cell lines.
| accessdate = 2010-12-12
| work = Laboratory of Human Carcinogenesis, National Cancer Institute, National Institutes of Health; Yoshikawa H, Nagashima M, Khan MA, McMenamin MG, Hagiwara K, Harris CC.
}}</ref> [[p53]] dan [[pRb]], selain peran [[onkogen]] [[c-myb]], [[c-myca]], [[c-mycc]], [[c-raf]], [[L-myc]], [[N-myc]], [[K-rasa]], [[c-fura]], [[N-ras]], [[H-ra]], [[c-erbB1]], [[c-fms]], [[c-fes]], [[c-rlf]], [[c-erbB1]], [[c-erbB2]], [[c-sis]], [[BCL1]].<ref>{{en}}{{cite book
| title = Holland-Frei Cancer Medicine
| author = Donald W Kufe, MD, Raphael E Pollock, MD, PhD, Ralph R Weichselbaum, MD, Robert C Bast, Jr, MD, Ted S Gansler, MD, MBA, James F Holland, MD, ScD (hc), and Emil Frei, III, MD.
| work = Dana-Farber Cancer Institute, Harvard Medical School Boston, Department of Surgical Oncology, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, Department of Radiation and Cellular Oncology, University of Chicago Hospital, Chicago Tumor Institute, University of Chicago, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, American Cancer Society, Derald H Ruttenberg Cancer Center, Mount Sinai School of Medicine
| isbn = 1-55009-213-8
| edition = 6
| year = 2003
| page = Table 92-2. Oncogenes and Tumor-Suppressor Genes Altered in Lung Cancer
| publisher = BC Decker Inc.
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK13751/table/A22505
| accessdate = 2010-12-12
}}</ref>


Penyebab paling umum kanker paru adalah paparan dalam jangka waktu yang lama terhadap [[rokok tembakau|asap tembakau]], <ref name="Merck" /> yang menyebabkan 80&ndash;90% kanker paru.<ref name="Harrison" /> Bukan perokok mencapai angka 10&ndash;15% dari kasus kanker paru, <ref name="Thun" /> dan kasus ini biasanya disebabkan oleh kombinasi antara [[genetik|faktor genetik]], <ref name="MurrayNadel46" />gas [[radon]], <ref name="MurrayNadel46" /> [[asbestos]], <ref name="O'Reilly" /> dan [[polusi udara]]<ref name="MurrayNadel46" /> termasuk [[merokok pasif|asap rokok pasif]].<ref name="AUTOREF" /><ref name="AUTOREF1" /> Kanker paru dapat dilihat melalui [[foto rontgen dada]] dan [[tomografi komputer]] (CT scan). [[Diagnosis medis|diagnosis]] dapat dipastikan dengan [[biopsi]]<ref name="Holland-Frei78" /> yang biasanya dilakukan melalui prosedur [[bronkoskopi]] atau dipandu dengan CT. Perawatan dan hasil dalam jangka panjang tergantung pada tipe kanker, [[stadium (patologi)|stadium]] (tingkat penyebaran), dan keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, diukur berdasarkan [[kondisi umum]].
Menurut [[organisasi kesehatan dunia|WHO]], kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita<ref> {{en}} Ferlay J, Bray F, Pisani P and Parkin DM. GLOBOCAN 2002: Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide. IARC CancerBase No. 5, Version 2.0, Lyon: IARC Press, 2004 </ref>.


Perawatan biasanya meliputi [[pembedahan]], [[kemoterapi]], dan [[terapi radiasi|radioterapi]]. NSCLC biasanya ditangani melalui pembedahan, sedangkan SCLC umumnya memberikan respons yang lebih baik terhadap kemoterapi dan radioterapi.<ref>{{cite book |last=Chapman | first=S | coauthors=Robinson G, Stradling J, West S | title=Oxford Handbook of Respiratory Medicine |edition=2nd | chapter=Chapter 31 | publisher=Oxford University Press | year=2009 | isbn=9-780199-545162 }}</ref> Secara keseluruhan, 15% dari penduduk di Amerika Serikat terdiagnosa kanker paru [[tingkat harapan hidup|mencapai harapan hidup]] lima tahun setelah diagnosis.<ref name="Collins" /> Secara global, [[kanker]] paru merupakan penyebab utama kematian karena kanker pada laki-laki dan perempuan, dan bertanggung jawab untuk [[:Kategori:Kematian karena kanker paru|1,38 juta kematian]] setiap tahunnya, hingga tahun 2008.<ref name="GLOBOCAN" />
== Jenis kanker paru-paru ==
{{TOC limit|limit=3}}

==Tanda-tanda dan gejala==
Tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan adanya kanker paru adalah:<ref name="Harrison" />
* gejala pada saluran napas: [[batuk]], [[hemoptisis|batuk darah]], [[suara bengek|bengek]] atau [[dispnea|napas pendek]]
* gejala sistemik: berat badan turun, [[demam]], [[kuku gada|gada]] pada kuku jari, atau [[Kelelahan (fisik)|kelelahan]]
* gejala karena tekanan di daerah lokal: [[nyeri dada]], [[nyeri tulang]], [[obstruksi vena cava superior]], [[disfagia|kesulitan menelan]]

Bila kanker tumbuh di sekitar [[saluran napas]], keadaan ini dapat menghambat aliran udara, menyebabkan [[dispnea|sesak napas]]. Hambatan ini dapat menyebabkan adanya akumulasi sekret di belakang sumbatan, dan menyebabkan terjadinya [[pneumonia]].<ref name="Harrison" />

Bergantung pada jenis tumornya, [[Sindrom paraneoplastik|fenomena paraneoplastik]] mungkin adalah yang pertama kali menarik perhatian mengenai adanya penyakit ini.<ref name="Honnorat" /> Pada kanker paru, fenomena ini dapat meliputi [[Sindrom Lambert–Eaton myastenik]] (lemah otot yang disebabkan oleh [[kelainan autoimun|autoantibodi]]), [[hiperkalsemia]], atau [[sindrom dari ketidakstabilan hormon antidiuretik]] (SIADH). Tumor pada bagian [[Pucuk paru|bagian paling atas dari paru-paru]], dikenal sebagai [[Tumor Pancoast]], dapat menginvasi bagian lokal dari [[sistem saraf simpatik]], sehingga menyebabkan [[Sindrom Horner]] (jatuhnya kelopak mata dan pupil kecil pada sisi tersebut), dan juga menyebabkan kerusakan pada [[pleksus brakhialis]].<ref name="Harrison" />

Kebanyakan gejala kanker paru (hilang nafsu makan, berat badan turun, demam, kelelahan) tidak spesifik.<ref name="Holland-Frei78" /> Pada kebanyakan orang, kanker telah menyebar dari lokasi awalnya saat timbul gejala dan datang ke dokter. Lokasi umum penyebarannya termasuk otak, tulang, [[kelenjar adrenal]], paru sebelahnya, hati, [[perikardium]], dan [[ginjal]].<ref name="ajcc" /> Sekitar 10% dari penderita kanker paru tidak mengalami gejala saat diagnosis; kanker ini ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan foto rontgen dada.<ref name="Collins" />

==Penyebab==
Kanker berkembang mengikuti kerusakan genetika pada [[DNA]]. Kerusakan genetika ini mempengaruhi fungsi normal sel, termasuk proliferasi sel, pemrograman kematian sel ([[apoptosis]]) dan perbaikan DNA. Ketika lebih banyak kerusakan terakumulasi, risiko terhadap kanker makin bertambah.<ref name="Holland-Frei8">{{Cite book | last=Brown | first=KM | coauthors=Keats JJ, Sekulic A et al. |title=Holland-Frei Cancer Medicine | publisher=People's Medical Publishing House USA | year=2010 | chapter=8 | edition=8th| isbn=978-1607950141 }}</ref>

===Merokok===
[[Gambar:Cancer_smoking_lung_cancer_correlation_from_NIH.svg|thumb|Grafik menunjukkan bagaimana peningkatan penjualan produk tembakau di AS pada empat dekade pertama di abad ke-20 (rokok per orang per tahun) menyebabkan kenaikan yang cepat pada penderita kanker paru selama tahun 1930an, 40an dan 50an (kematian karena kanker paru per 100, 000 populasi laki-laki per tahun)]]
[[Berkas:Cancerous_lung.jpg|thumb|penampang melintang dari paru-paru manusia: Area berwarna putih di bagian lobus atas adalah kanker; area berwarna hitam adalah perubahan warna yang terjadi karena [[Merokok tembakau|merokok]].]]

[[Rokok tembakau|Merokok]], khususnya [[sigaret]], secara umum merupakan penyumbang utama kanker paru.<ref name="AUTOREF5" /> Rokok sigaret mengandung lebih dari 60 jenis [[karsinogen]], <ref name="Hecht" /> termasuk diantaranya [[radioisotop]] dari peluruhan sekuens [[radon]], [[nitrosamin]], dan [[benzopiren]]. Selain itu, nikotin menekan respons imun terhadap pertumbuhan kanker pada jaringan yang terpapar.<ref name="AUTOREF6" /> Di seluruh negara maju, 90% dari kematian karena kanker paru pada laki-laki selama tahun 2000 disebabkan oleh merokok (70% untuk perempuan).<ref name="Peto" /> Merokok bertanggung jawab terhadap 80–90% kasus kanker paru.<ref name="Harrison" />

[[Merokok pasif]]—proses inhalasi asap dari perokok lain—merupakan penyebab kanker paru pada bukan perokok. Perokok pasif dapat digolongkan sebagai seseorang yang hidup atau bekerja bersama perokok. Penelitian dari AS, <ref name="AUTOREF7">{{Cite journal | last=California Environmental Protection Agency | title=Health effects of exposure to environmental tobacco smoke. California Environmental Protection Agency |journal=Tobacco Control | volume=6 | issue=4 | pages=346–353 |year=1997 | url=http://www.druglibrary.org/schaffer/tobacco/caets/ets-main.htm | pmid=9583639 | doi=10.1136/tc.6.4.346 |pmc=1759599 }}<br />* {{Cite journal | last=CDC | authorlink=Centers for Disease Control and Prevention | title=State-specific prevalence of current cigarette smoking among adults, and policies and attitudes about secondhand smoke—United States, 2000 | journal=Morbidity and Mortality Weekly Report | volume=50 | issue=49 | pages=1101–1106 | publisher=CDC|location=Atlanta, Georgia| month=December | year=2001 | url=http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5049a1.htm |pmid=11794619 | author1=Centers for Disease Control and Prevention (CDC) }}</ref><ref name="Alberg">{{Cite journal |last=Alberg | first=AJ | coauthors=Samet JM | title=Epidemiology of lung cancer | journal=Chest | volume=132 | issue=S3 |pages=29S–55S | publisher=American College of Chest Physicians | month=September | year=2007 |url=http://chestjournal.chestpubs.org/content/132/3_suppl/29S.long | pmid=17873159 | doi=10.1378/chest.07-1347 }}</ref> Eropa, <ref>{{Cite journal | last=Jaakkola | first=MS | coauthors=Jaakkola JJ | title=Impact of smoke-free workplace legislation on exposures and health: possibilities for prevention |journal=European Respiratory Journal | volume=28 |issue=2 | pages=397–408 | year=2006 | month=August | url=http://erj.ersjournals.com/content/28/2/397.long | pmid=16880370| doi=10.1183/09031936.06.00001306 }}</ref> Inggris, <ref>{{Cite journal | last=Parkin | first=DM |title=Tobacco—attributable cancer burden in the UK in 2010 | journal=British Journal of Cancer | volume=105 | issue=Suppl. 2 | pages=S6–S13 | month=December | year=2011 | pmid=22158323 | doi=10.1038/bjc.2011.475 |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3252064/?tool=pubmed | pmc=3252064}}</ref> dan Australia<ref name="NHMRC" /> telah secara konsisten menunjukkan adanya peningkatan risiko yang signifikan diantara mereka yang terpapar asap rokok pasif.<ref name="Taylor">{{Cite journal | last=Taylor | first=R | coauthors=Najafi F, Dobson A | title=Meta-analysis of studies of passive smoking and lung cancer: effects of study type and continent |journal=International Journal of Epidemiology | volume=36 | issue=5 |pages=1048–1059 | year=2007 | month=October | url=http://ije.oxfordjournals.org/content/36/5/1048.long | pmid=17690135 |doi=10.1093/ije/dym158 }}</ref> Mereka yang hidup dengan perokok memiliki risiko yang lebih tinggi sebesar 20&ndash;30% sedangkan mereka yang bekerja pada lingkungan perokok mempunyai risiko 16&ndash;19% lebih tinggi.<ref>{{cite web|title=Frequently asked questions about second hand smoke|url=http://www.who.int/tobacco/research/secondhand_smoke/faq/en/index.html|work=World Health Organization|accessdate=25 July 2012}}</ref> Penelitian [[asap aliran sisi]] menunjukkan bahwa hal ini lebih berbahaya dari merokok langsung.<ref name="Schick" /> Merokok pasif menyebabkan 3, 400 kematian karena kanker paru setiap tahun di AS.<ref name="Alberg" />

===Gas Radon===
[[Radon]] adalah [[gas]] yang tidak berwarna dan tidak berbau dihasilkan dari penguraian radioaktif [[radium]], yang merupakan produk dari peluruhan [[uranium]], yang ditemukan di lapisan [[Kerak (geologi)|kerak]] bumi. Produk peluruhan radiasi meng [[ion]] kan materi genetika, sehingga menyebabkan mutasi yang kadang menjadi bersifat kanker. Radon merupakan penyebab kanker paru paling banyak kedua di AS, setelah rokok.<ref name="Alberg" /> Risikonya meningkat hinggga 8–16% untuk setiap peningkatan konsentrasi radon sebesar 100 [[becquerel|Bq]]/[[meter kubik|m³]].<ref>{{cite journal |author=Schmid K, Kuwert T, Drexler H |title=Radon in Indoor Spaces: An Underestimated Risk Factor for Lung Cancer in Environmental Medicine |journal=Dtsch Arztebl Int |volume=107|issue=11 |pages=181–6 |year=2010 |month=March |pmid=20386676 |pmc=2853156 |doi=10.3238/arztebl.2010.0181 |url=}}</ref> Tingkat gas radon bervariasi tergantung pada lokasi dan komposisi tanah dan batuan di bawahnya. Sebagai contoh, di wilayah seperti [[Cornwall]] di Inggris (yang mengandung [[granit]] sebagai substrata), gas radon merupakan masalah utama, dan bangunan harus memiliki ventilasi aktif dengan kipas untuk menurunkan konsentrasi gas radon. [[United States Environmental Protection Agency]] (EPA) memperkirakan satu dari 15 rumah di AS memiliki tingkat radon lebih tinggi dari tingkat rekomendasi 4 [[picocurie]] per liter (pCi/l) (148 Bq/m³).<ref name="EPA radon" />

===Asbestos===
[[Asbestos]] dapat menyebabkan berbagai penyakit paru-paru, termasuk kanker paru. Merokok tembakau dan asbestos memberikan efek [[sinergi|sinergis]] dalam pembentukan kanker paru.<ref name="O'Reilly" /> Asbestos juga dapat menyebabkan kanker pada [[pleura]], yang disebut [[mesotelioma]] (yang berbeda dari kanker paru).<ref>{{Cite book | last=Davies | first=RJO |coauthors=Lee YCG | title=Oxford Textbook Medicine | publisher=OUP Oxford | year=2010 | chapter=18.19.3 | edition=5th |isbn=978-0199204854 }}</ref>

===Polusi udara===
Polusi udara di luar rumah hanya memberikan efek yang kecil dalam meningkatkan risiko kanker paru.<ref name="MurrayNadel46">{{Cite book |author=Alberg AJ, Samet JM | title=Murray & Nadel's Textbook of Respiratory Medicine | publisher=Saunders Elsevier |year=2010 | chapter=Chapter 46 | edition=5th | isbn=978-1-4160-4710-0 }}</ref> [[Bahan partikel atmosfir|partikulat]] (PM<sub>2.5</sub>) halus dan [[aeorosol sulfur stratosferik|aerosol sulfat]], yang berasal dari pelepasan asap kendaraan bermotor di jalanan, diasosiasikan agak meningkatkan risiko.<ref name="MurrayNadel46" /><ref>{{cite journal |last=Chen | first=H | coauthors=Goldberg MS, Villeneuve PJ | journal=Reviews on Environmental Health | year=2008 |month=Oct-Dec | volume=23 |issue=4 | pages=243–297 | title=A systematic review of the relation between long-term exposure to ambient air pollution and chronic diseases | pmid=19235364 }}</ref> Untuk [[nitrogen dioksida]], kenaikan bertahan hingga 10 [[bagian per miliar]] meningkatkan risiko kanker paru hingga 14%.<ref>{{cite journal | last=Clapp | first=RW |coauthors=Jacobs MM, Loechler EL | journal=Reviews on Environmental Health | year=2008 | month=Jan-Mar | volume=23|issue=1 | pages=1–37 | title=Environmental and Occupational Causes of Cancer New Evidence, 2005–2007 | pmid=18557596 |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2791455/?tool=pubmed | pmc=2791455}}</ref> Polusi udara luar diperkirakan bertanggung jawab terhadap 1–2% kejadian kanker paru.<ref name="MurrayNadel46" />

Bukti tentatif mendukung adanya kenaikan risiko kanker paru dari [[polusi dalam ruang]] yang berhubungan dengan pembakaran kayu, batubara, residu bahan bakar kotoran dan sisa sampah yang dipakai untuk memasak dan pemanas ruang.<ref name=Lim2012>{{cite journal|last=Lim|first=WY|coauthors=Seow, A|title=Biomass fuels and lung cancer.|journal=Respirology (Carlton, Vic.)|date=2012 Jan|volume=17|issue=1|pages=20-31|pmid=22008241}}</ref> Wanita yang terpapar asap pembakaran batubara memiliki risiko dua kali lebih tinggi dan sejumlah produk sampingan dari pembakaran [[tanaman organik]] diketahui atau dicurigai bersifat karsinogen.<ref name=Sood2012/> Risiko ini memengaruhi kurang lebih 2.4&nbsp;miliar orang di seluruh dunia, <ref name=Lim2012/> dan dipercaya menyebabkan 1.5% kematian karena kanker paru.<ref name=Sood2012>{{cite journal|last=Sood|first=A|title=Indoor fuel exposure and the lung in both developing and developed countries: an update.|journal=Clinics in chest medicine|date=2012 Dec|volume=33|issue=4|pages=649-65|pmid=23153607}}</ref>

===Genetika===
Diperkirakan bahwa 8 hingga 14% dari kanker paru disebabkan oleh faktor [[keturunan|diturunkan]].<ref>{{cite book|last=Dudley|first=Joel|title=Exploring Personal Genomics|year=2013|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199644483|page=25|url=http://books.google.ca/books?id=arCnThIq9LcC&pg=PA25}}</ref> Pada orang dengan saudara yang terkena kanker paru, risiko meningkat hingga 2.4 kali. Hal ini disebabkan oleh adanya [[polimorfisme genetik|kombinasi gen]].<ref name="Fishman1802">{{Cite book | author=Kern JA, McLennan G | title=Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders |publisher=McGraw-Hill | year=2008 | page=1802 | edition=4th | isbn=0-07-145739-9 }}</ref>

===Penyebab lain===
Sejumlah zat, pekerjaan, dan paparan lingkungan lain juga dihubungkan dengan kanker paru. [[Badan Penelitian Kanker Internasional]] (IARC) menyatakan ada "bukti yang cukup" untuk menunjukkan bahwa sejumlah hal berikut karsinogenik untuk paru-paru:<ref name='WHOListLungCancer'>{{cite journal|last=Cogliano|first=VJ|coauthors=Baan, R; Straif, K; Grosse, Y; Lauby-Secretan, B; El Ghissassi, F; Bouvard, V; Benbrahim-Tallaa, L; Guha, N; Freeman, C; Galichet, L; Wild, CP|title=Preventable exposures associated with human cancers.|journal=Journal of the National Cancer Institute|date=2011 Dec 21|volume=103|issue=24|pages=1827-39|pmid=22158127|url=http://monographs.iarc.fr/ENG/Classification/Table4.pdf}}</ref>
*Sejumlah jenis logam (produk aluminium, [[kadmium]] dan senyawa kadmium, senyawa [[kromium]](VI), [[berilium]] dan senyawa berilium, peleburan besi dan baja, senyawa nikel, [[arsenik]] dan senyawa arsenik inorganik, tambang [[hematit]] bawah tanah)
*Sejumlah produk pembakaran (pembakaran tidak sempurna), arang batu (emisi dalam ruangan dari pembakaran arang batu rumah tangga), gasifikasi batu bara, aspal, [[produk kokas]], jelaga, gas buang mesin disel)
*Radiasi ionisasi (radiasi sinar-X, radon-222 dan produk peluruhannya, [[radiasi gamma]], [[plutonium]])
*Sejumlah gas beracun (metil eter (kadar teknis), Bis-(klorometil) eter, [[sulfur mustard]], MOPP ([[Mustargen Oncovin Procarbazine Prednisone|campuran vinkristina-prednison-nitrogen mustard-procarbazin]]), uap pengecatan)
*Produk karet dan kristalin [[Silikon dioksida|debu silika]]

==Patogenesis==
{{Lihat pula|Karsinogenesis}}
Seperti jenis kanker lainnya, kanker paru diinisiasi oleh aktivasi [[onkogen]] atau inaktivasi [[gen supresor tumor]]. <ref name="Fong" /> Onkogen diyakini menjadikan orang lebih rentan terhadap kanker. [[Proto-onkogen]] diyakini berubah menjadi onkogen ketika terpapar karsinogen tertentu. <ref name="Salgia" /> [[Mutasi]] pada proto-onkogen ''[[Ras (protein)|K-ras]]'' bertanggung jawab atas 10–30% adenokarsinoma paru. <ref name="NEJM-molecular" /><ref name="Aviel-Ronen" /> [[Reseptor faktor pertumbuhan epidermal]] (EGFR) mengatur proliferasi sel, [[apoptosis]], [[angiogenesis]], dan invasi tumor. <ref name="NEJM-molecular" /> Mutasi dan amplifikasi EGFR biasa ditemukan pada kanker paru bukan-sel-kecil dan memberikan dasar pengobatan menggunakan inhibitor-EGFR. [[Her2/neu]] lebih jarang terpengaruh. <ref name="NEJM-molecular" /> Kerusakan [[kromosom|kromosomal]] bisa menyebabkan [[hilangnya heterozigositas]]. Hal ini bisa menyebabkan inaktivasi gen supresor tumor. Kerusakan pada kromosom 3p, 5q, 13q, dan 17p secara spesifik ditemukan pada kanker bukan-sel-kecil. Gen supresor tumor ''[[p53]]'', yang terdapat di kromosom 17p, terpengaruh pada 60-75% kasus. Gen-gen lain yang sering dimutasi atau dikuatkan adalah ''[[c-MET]]'', ''[[NKX2-1]]'', ''[[LKB1]]'', ''[[PIK3CA]]'', dan ''[[BRAF (gen)|BRAF]]''.<ref name="NEJM-molecular" />

==Diagnosis==
[[Gambar:Thorax_CT_peripheres_Brronchialcarcinom_li_OF.jpg|thumb|[[CT scan]] menunjukkan tumor yang mengandung sel-sel kanker di paru-paru kiri]]
Melakukan [[foto rontgen dada]] adalah salah satu langkah pemeriksaan awal jika seseorang melaporkan gejala-gejala yang mengarah pada kanker paru. Upaya ini bisa menunjukkan adanya massa yang jelas, pelebaran [[mediastinum]] (yang menunjukkan penyebaran ke [[nodus limfatik]]), [[atelektasis]] (kolaps), konsolidasi ([[pneumonia]]), atau [[efusi pleura]]. <ref name="Merck" /> [[Tomografi x-ray terkomputerisasi|Pencitraan CT]] umumnya digunakan untuk memberi informasi tambahan tentang jenis dan perluasan penyakit. [[Bronkoskopi]] atau [[biopsi]] dipandu-CT kerap dipakai dalam pengambilan sampel tumor untuk pemeriksaan [[histopatologi]]. <ref name="Collins" />

Kanker paru sering tampak sebagai [[nodul paru soliter]] dalam foto rontgen dada. Tetapi, [[diagnosis diferensial]]nya luas. Banyak penyakit lain yang menunjukkan tampilan seperti itu, termasuk [[tuberkulosis]], infeksi jamur, kanker metastatik, atau [[pneumonia terkelompok]]. Penyebab nodul paru soliter yang lebih jarang ditemukan termasuk [[hamartoma]], [[kista bronkogenik]], [[adenoma]], [[malformasi arteriovena]], [[sekuestrasi paru]], [[nodul reumatoid]], [[granulomatosis Wegener]], atau [[limfoma]]. <ref>{{Cite book | last=Miller |first=WT | title=Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders | publisher=McGraw-Hill | year=2008 | page=486 | edition=4th | isbn=0-07-145739-9 }}</ref> Kanker paru juga bisa berupa [[incidentaloma|temuan insidental]], sebagai nodul paru soliter dalam sebuah foto rontgen dada atau CT scan yang dilakukan untuk tujuan yang tidak berkaitan.<ref name="Fishman1815">{{Cite book | last=Kaiser | first=LR | title=Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders | publisher=McGraw-Hill | year=2008 | pages=1815–1816 | edition=4th | isbn=0-07-145739-9 }}</ref> Diagnosis definitif kanker paru didasarkan pada pemeriksaan [[histopatologi|histologi]] jaringan yang meragukan dalam konteks ciri klinis dan radiologi.<ref name="Harrison" />

===Klasifikasi===
{| class="wikitable floatright" style="text-align:center;font-size:90%;width:45%;margin-left:1em"
{| class="wikitable floatright" style="text-align:center;font-size:90%;width:45%;margin-left:1em"
|+ style="background:#E5AFAA;" | Klasifikasi kanker paru ditetapkan berdasarkan standar [[organisasi kesehatan dunia|WHO]],<ref>{{en}}{{cite book
|+ style="background:#E5AFAA;"|'''[[Insiden/kejadian (epidemiologi)|Kejadian]] kanker paru berdasar-usia menurut jenis histologi'''<ref name="MurrayNadel46" />
|- style="background: #E5AFAA;text-align:center;font-size:90%;"
| title = Holland-Frei Cancer Medicine
! abbr="Tipe" | Tipe histologi
| author = Donald W Kufe, MD, Raphael E Pollock, MD, PhD, Ralph R Weichselbaum, MD, Robert C Bast, Jr, MD, Ted S Gansler, MD, MBA, James F Holland, MD, ScD (hc), and Emil Frei, III, MD.
! abbr="Frekuensi" | Kejadian per 100, 000 per tahun
| work = Dana-Farber Cancer Institute, Harvard Medical School Boston, Department of Surgical Oncology, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, Department of Radiation and Cellular Oncology, University of Chicago Hospital, Chicago Tumor Institute, University of Chicago, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, American Cancer Society, Derald H Ruttenberg Cancer Center, Mount Sinai School of Medicine
| isbn = 1-55009-213-8
| edition = 6
| year = 2003
| page = Table 92-3. World Health Organization Lung Cancer Classification
| publisher = BC Decker Inc.
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK13751/table/A22518
| accessdate = 2010-12-12
}}</ref>
|- style="background:#E5AFAA; text-align:center;font-size:90%;"
! abbr="Type" | Tipe
! abbr="SubType" | Sub-tipe
! abbr="Varian | Varian
! abbr="Frequency" | Frekuensi (%)<ref>{{cite journal | last=Travis | first=WD | coauthors=Travis LB, Devesa SS | title=Lung cancer | journal=Cancer | volume=75 | issue=Suppl. 1 | pages=191–202 | month=January | year=1995 | pmid =8000996 | doi=10.1002/1097-0142(19950101)75:1+<191::AID-CNCR2820751307>3.0.CO;2-Y }}</ref>
|-
|-
| Semua jenis
| colspan="4" | I. [[Tumor epitelial]]
| 66.9
|-
|-
| Adenokarsinoma
| rowspan="2" | A. Sarkoma
| 22.1
| 1. [[Papilloma]]
|
|
|-
|-
| Karsinoma skuamosa
| 2. [[Adenoma]]
| 14.4
|
|
|-
|-
| Karsinoma sel kecil
| B. [[Displasia]]
| 9.8
|}

Kanker paru diklasifikasikan berdasarkan [[histopathologi|tipe histologi]].<ref name="Holland-Frei78" /> Klasifikasi ini penting untuk menentukan manajemen dan memprediksi keluaran penyakit. Mayoritas besar kanker paru adalah [[karsinoma]]—keganasan yang timbul dari [[sel epitelial]]. Kanker paru dikategorikan menurut ukuran dan tampakan sel-sel ganas yang dilihat oleh ahli histopatologi melalui [[mikroskop]]. Dua kelas besarnya adalah kanker paru bukan-sel-kecil dan sel kecil.<ref name="Robbins" />

====Kanker paru bukan-sel-kecil====
[[Gambar: Squamous_carcinoma_lung_2_cytology.jpg|thumb|kiri|[[Mikrografi]] [[karsinoma skuamosa]], satu tipe kanker bukan-sel-kecil, [[spesimen FNA]], [[Pewarnaan Pap]]]]

Tiga subtipe utama NSCLC adalah [[adenokarsinoma]], [[karsinoma paru sel skuamosa]], dan [[karsinoma paru sel besar]].<ref name="Harrison" />

Hampir 40% kanker paru adalah adenokarsinoma, yang biasanya bermula di jaringan paru perifer.<ref name="Holland-Frei78">{{cite book | last=Lu | first=C | coauthors=Onn A, Vaporciyan AA et al. | title=Holland-Frei Cancer Medicine |edition=8th | chapter=78: Cancer of the Lung | publisher=People's Medical Publishing House | year=2010 |isbn=9781607950141}}</ref> Kebanyakan kasus adenokarsinoma dihubungkan dengan kebiasaan merokok; namun, di antara orang-orang yang merokok kurang dari 100 rokok sepanjang hidup mereka ("tidak pernah merokok"), <ref name="Harrison" /> adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru yang paling umum.<ref name="Subramanian">{{cite journal | last=Subramanian | first=J | coauthors=Govindan R |title=Lung cancer in never smokers: a review | journal=Journal of Clinical Oncology | volume=25 | issue=5 | pages=561–570| publisher=American Society of Clinical Oncology | month=February | year=2007 | pmid=17290066 |doi=10.1200/JCO.2006.06.8015 }}</ref> Satu subtipe adenokarsinoma, [[karsinoma bronkioloalveolar]], lebih umum ditemukan pada wanita yang tidak pernah merokok, dan penderitanya dapat memiliki daya tahan hidup yang lebih baik.

Karsinoma sel skuamosa menjadi penyebab sekitar 30% kanker paru. Jenis ini khususnya timbul di saluran napas besar. Rongga berlubang dan [[nekrosis|kematian sel]] yang berkaitan umumnya ditemukan di pusat tumor. Sekitar 9% kanker paru adalah karsinoma sel besar. Disebut demikian karena sel-sel kanker tersebut besar, memiliki [[sitoplasma]] berlebihan, [[nukleus sel|nuklei]] besar dan [[nukleolus|nukleoli]] kelihatan jelas.

====Kanker paru sel kecil====
[[Gambar:Lung_small_cell_carcinoma_(1)_by_core_needle_biopsy.jpg|thumb|kiri|Kanker paru sel kecil (gambar mikroskopik biopsi jarum besar)]]

Pada [[karsinoma paru sel kecil]] (SCLC), sel kanker mengandung granul neurosekretori padat ([[vesikel (biologi)|vesikel]] yang mengandung [[hormon]] [[neuroendokrin]]), yang memberi tumor ini suatu asosiasi endokrin/sindrom paraneoplastik.<ref name="Rosti" /> Sebagian besar kasus muncul di saluran napas besar ([[bronkus|bronki]] primer dan sekunder).<ref name="Collins" /> Kanker ini berkembang cepat dan menyebar di tahap awal perkembangan penyakit. Enam puluh sampai tujuh puluh persen memiliki penyakit metastatik pada saat penyakit mulai memberikan gejala. Kanker paru jenis ini sangat berkaitan dengan kebiasaan merokok.<ref name="Harrison" />

====Lain-lain====
Empat subtipe histologi utama telah diketahui, meskipun sejumlah kanker mungkin mengandung kombinasi beberapa subtipe yang berbeda.<ref name=Robbins>{{cite book | last=Maitra | first=A | coauthors=Kumar V | year=2007 | title=Robbins Basic Pathology|edition=8th | publisher=Saunders Elsevier | pages=528–529 | isbn=978-1-4160-2973-1 }}</ref> Subtipe yang jarang termasuk [[Kanker kelenjar ludah|tumor kelenjar]], [[karsinoid paru|tumor karsinoid]], dan karsinoma tak terdiferensiasi.<ref name="Harrison" />

====Metastasis====
{| class="wikitable floatright" style="text-align:center;font-size:90%;width:45%;margin-left:1em"
|+ style="background:#E5AFAA;"|'''[[Immunostain (pewarnaan imunologi)]] tipikal pada kanker paru'''<ref name="Harrison" />
|- style="background: #E5AFAA;text-align:center;font-size:90%;"
! abbr="Tipe" | Tipe histologi
! abbr="Frekuensi" | Immunostain (pewarnaan imunologi)
|-
|-
| Karsinoma sel skuamosa
| rowspan="14" | C. Karsinoma
| [[Sitokeratin|CK]]5/6 positif <br>[[Keratin 7|CK7]] negatif
| 1. sel skuamus
| a. varian sel pintal
|
|-
|-
| Adenokarsinoma
| rowspan="3" | 2. sel kecil
| CK7 positif <br>[[NK2 homeobox 1|TTF-1]] positif
| a. sel gandum
| rowspan="3" | 16,8
|-
|-
| b. sel intermediat
| Karsinoma sel besar
| TTF-1 negatif
|-
|-
| c. sel gandum kombinasi
| Kanker sel kecil
| TTF-1 positif <br>[[Adhesi molekul sel neural|CD56]] positif <br>[[Granin|Kromogranin]] positif<br>[[Sinaptofisin]] positif
|-
| rowspan="4" | 3. Adeno
| a. ''acinar''
|
|-
| b. ''papillary''
|
|-
| c. [[bronkioalveolar]]
|
|-
| d. ''solid carcinoma with mucin formation''
|
|-
| rowspan="2" | 4. sel besar
| a. ''giant-cell''
| rowspan="2" | 80,4
|-
| b. ''clear-cell''
|-
| 5. adenoskuamus
|
|
|-
| 6. tumor karsinoid
|
| 0,8
|-
| 7. kelenjar bronkial
|
|
|-
| 8. Lain-lain
|
|
|-
| colspan="4" | II. [[Tumor jaringan lunak]]
|-
| colspan="4" | III. [[Tumor mesotelial]]
|-
| A. Sarkoma
|
|
|
|-
| B. Karsinoma
|
|
|
|-
| colspan="4" | IV. Tumor lain
|-
| A. Sarkoma
|
|
|
|-
| B.Karsinoma
|
|
|
|-
| colspan="4" | V. [[Tumor sekunder]]
|-
| colspan="3" | VI. Tumor yang belum diklasifikasi
| 1,9
|-
| colspan="3" | VII. Lesi mirip tumor
| 0,1
|}
|}
Lebih dari 90% kanker paru berawal dari [[bronkus]], hingga kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
# Karsinoma sel skuamus
# Karsinoma sel kecil
# Karsinoma sel besar
# Adenokarsinoma paru


Paru-paru merupakan tempat yang umum untuk persebaran tumor dari bagian tubuh yang lain. Kanker sekunder diklasifikasikan menurut tempat asalnya, misalnya kanker payudara yang telah menyebar ke paru-paru disebut kanker payudara metastatik. Metastasis kerapkali mempunyai tampilan bulat yang khas dalam foto rontgen dada.<ref name="Seo" />
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.


Kanker paru primer sendiri kerapkali bermetastasis ke otak, tulang, hati dan [[kelenjar adrenal]].<ref name="Holland-Frei78" /> Metode biopsi [[immunostain (pewarnaan imunologi)]] seringkali bermanfaat untuk menentukan sumber kanker.<ref name="pmid18784820">{{cite journal |author=Tan D, Zander DS |title=Immunohistochemistry for Assessment of Pulmonary and Pleural Neoplasms: A Review and Update |journal=Int J Clin Exp Pathol |volume=1 |issue=1 |pages=19–31|year=2008|pmid=18784820 |pmc=2480532 }}</ref>
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
# Adenoma (bisa ganas atau jinak)
# Hamartoma kondromatous (jinak)
# Sarkoma (ganas)


===Stadium===
[[Limfoma]] merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain.
{{Lihat pula|Tahapan kanker paru}}
Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari [[payudara]], [[usus besar]], [[prostat]], [[ginjal]], [[tiroid]], [[lambung]], [[leher rahim]], [[rektum]], [[buah zakar]], [[tulang]] dan [[kulit]].
[[Stadium kanker]] paru adalah pengkajian tingkat penyebaran kanker dari sumber asalnya. Langkah ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi [[prognosis]] dan penanganan potensial kanker paru.<ref name="Harrison" />


Evaluasi awal dari pentahapan kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) menggunakan [[Sistem penetapan stadium dengan TNM|klasifikasi TNM]]. Cara ini didasarkan pada ukuran '''t'''umor primer, keterlibatan '''n'''odus limfatik, dan '''m'''etastasis jauh. Setelah ini, dengan menggunakan deskriptor TNM, ditentukan satu grup, berkisar mulai dari kanker yang tersembunyi, sampai stadium 0, IA (satu-A), IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan IV (empat). Kelompok stadium ini membantu pemilihan metode penangangan dan estimasi prognosis.<ref name="Rami-Porta">{{Cite journal | last=Rami-Porta | first=R | coauthors=Crowley JJ, Goldstraw P | title=The revised TNM staging system for lung cancer | journal=Annals of Thoracic and Cardiovascular Surgery | volume=15 | issue=1 | pages=4–9 |month=February | year=2009 | url=http://www.atcs.jp/pdf/2009_15_1/4.pdf | pmid=19262443 }}</ref>
=== Karsinoma sel skuamus ===
Kanker paru sel kecil (SCLC) umumnya diklasifikasikan sebagai 'stadium terbatas' (terbatas pada separuh dada dan dalam cakupan satu bidang [[radioterapi]] yang dapat ditoleransi) atau 'stadium ekstensif' (penyakit lebih meluas).<ref name="Harrison" /> Namun demikian, klasifikasi TNM dan pengelompokan bermanfaat untuk estimasi prognosis.<ref name="Rami-Porta" />
Disebut ''squamous cell carcinoma'' dalam [[bahasa Inggris]] atau SCC, jenis kanker ini biasa terjadi di dalam saluran [[bronkus]] utama. Umumnya terjadi perkembangan [[keratin]] dan [[mutiara]] keratin.


Baik untuk NSCLC maupun SCLC, dua jenis evaluasi penentuan stadium adalah stadium klinis dan stadium bedah. Stadium klinis dilakukan sebelum pembedahan definitif. Tindakan ini didasarkan pada hasil kajian pencitraan (seperti [[Tomografi x-ray terkomputerisasi|CT scan]] dan [[tomografi emisi positron|PET scan]]) dan hasil biopsi. Stadium bedah dievaluasi baik selama maupun setelah operasi, dan didasarkan atas gabungan hasil-hasil temuan dalam pembedahan dan klinis, termasuk contoh sampel nodus limfatik dada yang diambil dalam pembedahan.<ref name="Holland-Frei78" />
=== Adenokarsinoma paru ===
Adenokarsinoma paru tercatat terjadi sekitar 30%- 45% dan nampaknya akan terus mengalami peningkatan. Kasus adenokarsinoma paru biasanya terjadi pada organ [[paru]] dan lebih sering terjadi pada [[wanita]] daripada pada [[pria]], dengan kecenderungan [[metastasis]] pada area awal di sekitar [[nodus limfa]] dan [[otak]]. Penderita adenokarsinoma paru biasanya memiliki riwayat penyakit paru interstitial [[kronis]], seperti [[skleroderma]], penyakit [[reumatoid]], [[sarkoidosis]], [[pneumonitis]] interstitial, [[tuberkolosis]], [[infeksi]] paru berulang atau penyakit paru yang disertai [[nekrosis]]. Hal ini menyebabkan adenokarsinoma sering disebut ''scar carcinoma''.


==Pencegahan==
==== Adenokarsinoma bronkioalveolar ====
{{Lihat pula| Larangan merokok}}
Sebuah subtipe adenokarsinoma paru dengan tingkat kejadian sekitar 2% - 4% dari total kejadian kanker paru, sering dikaitkan dengan beberapa penyakit paru yang berakibat pada [[fibrosis paru]], seperti [[pneumonia]], fibrosis paru [[idiopatik]], [[granulomata]], [[asbestosis]], [[alveolitis]] dengan [[fibrosis]], [[skleroderma]], dan [[penyakit Hodgkin]]. Tempat terjadinya kanker ini masih menjadi perdebatan, namun kemungkinan telah diperkecil antara populasi [[sel Clara]] atau [[pneumosit#pneumosit tipe II|pneumosit tipe II]] yang merambat sepanjang [[alveolar septa]].


Pencegahan adalah cara paling murah untuk mengurangi perkembangan kanker paru. Meskipun di berbagai negara, karsinogen industri dan rumah tangga telah diidentifikasi dan dilarang, kebiasaan merokok masih dilakukan secara luas. Menghilangkan kebiasaan merokok adalah tujuan utama langkah pencegahan kanker paru, dan [[berhenti merokok]] merupakan salah satu pencegahan yang penting dalam proses ini.<ref>{{cite journal | last=Goodman | first=GE | title=Lung cancer. 1: prevention of lung cancer | journal=Thorax |volume=57 | issue=11 | year=2002 | month=November | pages=994–999 |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1746232/pdf/v057p00994.pdf | pmid=12403886 | pmc=1746232}}</ref>
=== Karsinoma sel besar ===
Kanker ini memiliki tingkat kejadian sekitar 9%. Tumor memiliki ciri sel berukuran besar dengan [[inti sel]] yang besar. Belum ditemukan [[diferensiasi]] grandular atau skuamus.


Intervensi kebijakan pengurangan dampak [[merokok pasif]] di ruang publik seperti restoran dan tempat kerja semakin banyak dilakukan di sejumlah negara barat.<ref>{{cite journal | last=McNabola | first=A | coauthors=Gill LW | title=The control of environmental tobacco smoke: a policy review | journal=International Journal of Environmental Research and Public Health |volume=6 | issue=2 | year=2009 | month=February | pages=741–758 | doi=10.3390/ijerph6020741 | pmid=19440413 |pmc=2672352}}</ref> [[Bhutan]] telah menerapkan larangan merokok sejak 2005<ref name="Bhutan" /> dan India mengeluarkan larangan merokok di area publik pada Oktober 2008.<ref>{{cite news | last=Pandey | first=G | title=Indian ban on smoking in public |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/7645868.stm | publisher=[[BBC]] | date=2 October 2008 | accessdate=2012-04-25 }}</ref> [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) telah menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan larangan penuh pada iklan rokok dalam upaya mencegah kaum muda mencoba merokok. Mereka menilai bahwa larangan tersebut mampu mengurangi konsumsi tembakau sampai sekitar 16% jika larangan tersebut diberlakukan.<ref name="AUTOREF10">{{Cite press release |title=UN health agency calls for total ban on tobacco advertising to protect young |url=http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=26857 |publisher=[[United Nations]] News service |date=30 May 2008}}</ref>
== Penyebab utama ==


Penggunaan jangka panjang suplemen vitamin A, <ref name="Fabricius">{{cite journal | last=Fabricius | first=P |coauthors=Lange P | title=Diet and lung cancer | journal=Monaldi Archives for Chest Disease | volume=59 | issue=3 |year=2003 | month=July–September | pages=207–211 | pmid=15065316 }}</ref><ref>{{Cite journal | last=Fritz | first=H |coauthors=Kennedy D, Fergusson D et al. | title=Vitamin A and Retinoid Derivatives for Lung Cancer: A Systematic Review and Meta Analysis | journal=PLoS ONE | volume=6 | issue=6 | year=2011 | page=e21107 | pmid=21738614 |doi=10.1371/journal.pone.0021107 | pmc=3124481}}</ref> vitamin C, <ref name="Fabricius" /> vitamin D, <ref>{{cite journal |last=Herr | first=C | coauthors=Greulich T, Koczulla RA et al. | title=The role of vitamin D in pulmonary disease: COPD, asthma, infection, and cancer | journal=Respiratory Research | volume=12 | issue=1 | year=2011 | month=March | page=31 |doi=10.1186/1465-9921-12-31 | pmid=21418564 | pmc=3071319}}</ref> atau vitamin E<ref name="Fabricius" /> tidak mengurangi risiko kanker paru. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa orang yang mengonsumsi makanan dengan proporsi sayur dan buah lebih tinggi cenderung memiliki risiko yang lebih rendah, <ref name="Alberg" /><ref name="Key">{{cite journal | last=Key | first=TJ | title=Fruit and vegetables and cancer risk | journal=British Journal of Cancer | volume=104 | issue=1 | year=2011 | month=January | pages=6–11 |doi=10.1038/sj.bjc.6606032 | pmid=21119663 | pmc=3039795}}</ref>, namun hal ini kemungkinan karena adanya [[kerancuan]]. Penelitian yang lebih cermat belum menunjukkan hubungan yang jelas.<ref name="Key" />
{| class="wikitable floatright" style="text-align:center;width:45%;margin-left:1em"

|+ style="font-size:90%;background:#E5AFAA;"|'''Sub-types of non-small cell lung cancer in{{br}}smokers and never-smokers'''<ref name="Bryant">{{ cite journal | last=Bryant | first=A | coauthors=Cerfolio RJ | title=Differences in epidemiology, histology, and survival between cigarette smokers and never-smokers who develop non-small cell lung cancer | journal=Chest | volume=132 | issue=1 | pages=198–192 | url=http://www.chestjournal.org/cgi/content/full/132/1/185 | doi=10.1378/chest.07-0442 | month=July | year=2007 | pmid=17573517 }}</ref>
===Penapisan===
|- style="background: #E5AFAA;font-size:90%;text-align:center;"
{{utama|Penapisan Kanker Paru}}
! colspan="2" rowspan="2" abbr="Sub-type" valign="bottom" | Histological sub-type
[[Penapisan (kedokteran)|Penapisan]] merujuk pada penggunaan [[tes kesehatan]] untuk mendeteksi penyakit pada orang tanpa gejala. Tes penapisan yang mungkin untuk kanker paru meliputi [[sitopatologi|sitologi]] [[dahak]], [[foto rontgen dada]] (CXR), dan [[tomografi komputer]] (CT). Program penapisan yang menggunakan CXR atau sitologi belum menunjukkan adanya manfaat.<ref>{{Cite journal |last=Manser | first=RL | coauthors=Irving LB, Stone C et al. | title=Screening for lung cancer | journal=Cochrane Database of Systematic Reviews | issue=1 | pages=CD001991 | year=2004 | pmid=14973979 |url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD001991.pub2/full | doi=10.1002/14651858.CD001991.pub2 }}</ref> Melakukan penapisan pada orang-orang dengan risiko tinggi (misal, orang berusia 55-79 tahun yang sudah merokok lebih dari 30&nbsp; [[pak tiap tahun]] atau mereka yang sebelumnya memiliki kanker paru) setiap tahun dengan pindai tomografi komputer (CT) dosis rendah dapat mengurangi peluang kematian akibat kanker paru dengan [[Penurunan risiko absolut|nilai mutlak]] sebesar 0, 3% ([[Penurunan risiko relatif|nilai relatif]] sebesar 20%).<ref>{{cite journal |last=Jaklitsch | first=MT | coauthors=Jacobson FL, Austin JH et al. | title=The American Association for Thoracic Surgery guidelines for lung cancer screening using low-dose computed tomography scans for lung cancer survivors and other high-risk groups | journal=Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery | month=July | year=2012 | volume=144 | issue=1 |pages=33&ndash;38 | pmid=22710039 | doi=10.1016/j.jtcvs.2012.05.060}}</ref><ref>{{cite journal | last=Bach | first=PB |coauthors=Mirkin JN, Oliver TK et al. | title=Benefits and harms of CT screening for lung cancer: a systematic review |journal=JAMA: the Journal of the American Medical Association | month=June | year=2012 | volume=307 | issue=22 |pages=2418–2429 | pmid=22610500 | doi=10.1001/jama.2012.5521}}</ref> Akan tetapi, ada sejumlah besar pindai positif palsu yang dapat menyebabkan prosedur invasif yang tidak diperlukan maupun biaya yang cukup besar.<ref>{{cite journal|last=Boiselle|first=PM|title=Computed tomography screening for lung cancer.|journal=JAMA : the journal of the American Medical Association|date=2013 Mar 20|volume=309|issue=11|pages=1163-70|pmid=23512063}}</ref> Untuk setiap pindai positif yang sejati, ada lebih dari 19 positif palsu.<ref>{{cite journal |author=Bach PB, Mirkin JN, Oliver TK, ''et al.''|title=Benefits and harms of CT screening for lung cancer: a systematic review |journal=JAMA |volume=307 |issue=22|pages=2418–29 |year=2012 |month=June |pmid=22610500 |doi=10.1001/jama.2012.5521 |url=}}</ref> Pajanan radiasi merupakan potensi bahaya lain dari penapisan.<ref>{{cite journal|last=Aberle|first=DR|coauthors=Abtin, F; Brown, K|title=Computed tomography screening for lung cancer: has it finally arrived? Implications of the national lung screening trial.|journal=Journal of clinical oncology : official journal of the American Society of Clinical Oncology|date=2013 Mar 10|volume=31|issue=8|pages=1002-8|pmid=23401434}}</ref>
! colspan="2" abbr="Frequency" | Frequency of non-small cell lung cancers (%)

==Penanganan==
{{Utama|Penanganan Kanker Paru}}
Pengobatan untuk kanker paru tergantung pada jenis sel khusus kanker tersebut, seberapa jauh sel tersebut [[stadium kanker|menyebar]], dan [[kondisi umum]] orang tersebut. Pengobatan umum meliputi [[perawatan paliatif]], <ref>{{cite journal | last=Ferrell |first=B | coauthors=Koczywas M, Grannis F, Harrington A | title=Palliative care in lung cancer | journal=Surgical Clinics of North America | volume=91 | issue=2 | pages=403–417 | year=2011 | month=April | pmid=21419260 |doi=10.1016/j.suc.2010.12.003}}</ref> [[pembedahan]], [[kemoterapi]], dan [[terapi radiasi]].<ref name="Harrison" />

===Pembedahan===
{{utama|Pembedahan Kanker Paru}}
[[Gambar:Lung_cancer.jpg|thumb|Contoh [[pneumonektomi]] yang mengandung [[karsinoma sel-skuamosa]], terlihat sebagai daerah putih di dekat bronkus]]

Jika pemeriksaan mengonfirmasi adanya kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC), penilaian [[stadium kanker|stadium]] dilakukan untuk menentukan apakah penyakit tersebut termasuk lokal dan dapat dilakukan pembedahan atau jika sel tersebut telah menyebar ke titik di mana tidak dapat ditangani dengan jalan pembedahan. Pindai tomografi komputer (CT scan) dan [[tomografi emisi positron]] digunakan untuk penentuan ini.<ref name="Harrison" /> Jika dicurigai adanya keterlibatan kelenjar limfa mediastinum, [[mediastinoskopi]] dapat digunakan untuk mengambil sampel nodus dan membantu penentuan stadium.<ref name="Fishman1853">{{Cite book |author=Kaiser LR | title=Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders | publisher=McGraw-Hill | year=2008 | pages=1853–1854| edition=4th | isbn=0-07-145739-9 }}</ref> [[Tes darah]] dan [[uji fungsi paru]] digunakan untuk menilai apakah seseorang cukup sehat untuk melakukan pembedahan.<ref name="Collins" /> Jika uji fungsi paru menunjukkan cadangan pernapasan yang rendah, pembedahan tidak mungkin dilakukan.<ref name="Harrison" />

Pada sebagian besar kasus kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) stadium awal, pembuangan lobus paru ([[lobektomi]]) merupakan penanganan bedah pilihan. Pada orang-orang yang tidak siap untuk lobektomi total, eksisi sublobar yang lebih kecil ([[eksisi baji]]) dapat dilakukan. Akan tetapi, eksisi baji memiliki risiko kambuh yang lebih besar daripada lobektomi.<ref name="Fishman1855">{{Cite book | author=Kaiser LR |title=Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders | publisher=McGraw-Hill | year=2008 | pages=1855–1856 | edition=4th |isbn=0-07-145739-9 }}</ref> [[Brakiterapi]] [[iodin]] radioaktif di bagian tepi eksisi baji dapat mengurangi risiko kambuh.<ref>{{cite journal | last=Odell | first=DD | coauthors=Kent MS, Fernando HC | title=Sublobar resection with brachytherapy mesh for stage I non-small cell lung cancer | journal=Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery |volume=22 | issue=1 | pages=32–37 | year=2010 | month=Spring | pmid=20813314 | doi=10.1053/j.semtcvs.2010.04.003}}</ref>Jarang sekali dilakukan pembuangan semua paru-paru ([[pneumonektomi]]).<ref name="Fishman1855" /> [[Pembedahan torakoskopi berbantu video (VATS)]] dan [[lobektomi VATS]] menggunakan pendekatan invasif yang minimal pada pembedahan kanker paru.<ref>{{cite journal | last=Alam| first=N | coauthors=Flores RM | title=Video-assisted thoracic surgery (VATS) lobectomy: the evidence base |journal=Journal of the Society of Laparoendoscopic Surgeons | volume=11 | issue=3 | pages=368–374 | year=2007 |month=July–September | pmid=17931521 | pmc=3015831}}</ref> Lobektomi VATS sama efektifnya jika dibandingkan dengan lobektomi terbuka konvensional, dengan rasa sakit pascabedah yang lebih ringan.<ref>{{cite journal | last=Rueth | first=NM | coauthors=Andrade RS |title=Is VATS lobectomy better: perioperatively, biologically and oncologically? | journal=Annals of Thoracic Surgery |volume=89 | issue=6 | pages=S2107–S2111 | year=2010 | month=June | pmid=20493991 | doi=10.1016/j.athoracsur.2010.03.020}}</ref>

Penanganan kanker paru sel kecil (SCLC), biasanya menggunakan kemoterapi dan/atau radioterapi.<ref name='SimonTurrisi'>{{cite journal |author=Simon GR, Turrisi A |title=Management of small cell lung cancer: ACCP evidence-based clinical practice guidelines (2nd edition)|journal=Chest |volume=132 |issue=3 Suppl |pages=324S–339S |year=2007 |month=September |pmid=17873178|doi=10.1378/chest.07-1385 |url=http://chestjournal.chestpubs.org/content/132/3_suppl/324S.long}}</ref> Akan tetapi, peran pembedahan dalam kanker paru sel kecil (SCLC) perlu dipertimbangkan kembali. Pembedahan mungkin meningkatkan keberhasilan jika ditambahkan pada kemoterapi dan radiasi dalam kanker paru sel kecil (SCLC) tahap awal.<ref>{{cite journal | last=Goldstein | first=SD | coauthors=Yang SC | title=Role of surgery in small cell lung cancer | journal=Surgical Oncology Clinics of North America | volume=20 | issue=4 | pages=769–777 | year=2011 |month=October | pmid=21986271 | doi=10.1016/j.soc.2011.08.001}}</ref>

===Radioterapi===
[[Terapi radiasi|Radioterapi]] sering diberikan bersama dengan kemoterapi, dan dapat digunakan dengan maksud pengobatan pada orang dengan kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) yang tidak memenuhi syarat untuk pembedahan. Bentuk radioterapi berintensitas tinggi ini disebut radioterapi radikal.<ref name="OTO" /> Penyempurnaan teknik ini berupa radioterapi yang dipercepat dan dengan hiperfraksinasi berkelanjutan (continuous hyperfractionated accelerated radiotherapy/CHART), yaitu saat dosis tinggi radioterapi diberikan dalam jangka waktu pendek.<ref>{{Cite journal | last=Hatton | first=MQ| coauthors=Martin JE | title=Continuous hyperfractionated accelerated radiotherapy (CHART) and non-conventionally fractionated radiotherapy in the treatment of non-small cell lung cancer: a review and consideration of future directions| journal=Clinical Oncology (Royal College of Radiologists) | volume=22 | issue=5 | pages=356–364 | month=June | year=2010| pmid=20399629 | doi=10.1016/j.clon.2010.03.010}}</ref> Biasanya radioterapi dada pascabedah tidak digunakan setelah pembedahan yang bertujuan pengobatan untuk NSCLC.<ref name="PORT Meta-analysis Trialists Group" /> Beberapa orang dengan keterlibatan kelenjar limfa mediastinum N2 mendapatkan manfaat setelah radioterapi pascabedah.<ref>{{Cite journal | last=Le Péchoux | first=C |title=Role of postoperative radiotherapy in resected non-small cell lung cancer: a reassessment based on new data |journal=Oncologist | volume=16 | issue=5 | pages=672–681 | year=2011 | pmid=21378080 | doi=10.1634/theoncologist.2010-0150| pmc=3228187}}</ref>

Untuk kasus SCLC yang berpotensi dapat disembuhkan, radioterapi dada sering disarankan selain kemoterapi.<ref name="Holland-Frei78" />

Jika pertumbuhan kanker menyumbat bagian pendek bronkus, [[brakiterapi]] (radioterapi lokal) dapat diberikan langsung di dalam saluran napas untuk membuka saluran tersebut.<ref>{{Cite journal | last=Cardona | first=AF | coauthors=Reveiz L, Ospina EG et al.| title=Palliative endobronchial brachytherapy for non-small cell lung cancer | journal=Cochrane Database of Systematic Reviews | issue=2 | pages=CD004284 | month=April | year=2008 | pmid=18425900 | doi=10.1002/14651858.CD004284.pub2}}</ref>Dibandingkan dengan radioterapi pancaran eksternal, brakiterapi memungkinkan pengurangan waktu pengobatan dan mengurangi pajanan radiasi pada staf kesehatan.<ref>{{Cite journal | last=Ikushima | first=H | title=Radiation therapy: state of the art and the future | journal=Journal of Medical Investigation | volume=57 | issue=1–2 | pages=1–11 | month=February | year=2010 |url=http://www.jstage.jst.go.jp/article/jmi/57/1, 2/1/_pdf | pmid=20299738 }}</ref>

Iradiasi kranial profilaktik (Prophylactic cranial irradiation/PCI) adalah jenis radioterapi untuk otak, yang digunakan untuk mengurangi risiko [[metastasis]]. PCI sangat berguna dalam SCLC. Pada penyakit stadium-terbatas, PCI meningkatkan tiga tahun masa kelangsungan hidup mulai dari 15% hingga 20%; pada penyakit ekstensif, satu tahun masa kelangsungan hidup meningkat mulai dari 13% hingga 27%.<ref>{{Cite journal | last=Paumier | first=A | coauthors=Cuenca X, Le Péchoux C | title=Prophylactic cranial irradiation in lung cancer | journal=Cancer Treatment Reviews | volume=37 | issue=4| pages=261–265 | month=June | year=2011 | pmid=20934256 | doi=10.1016/j.ctrv.2010.08.009}}</ref>

Kemajuan terbaru dalam menjangkau sasaran dan membuat pencitraan telah mengarah pada pengembangan radiasi stereotaktik dalam pengobatan kanker paru stadium awal. Pada radioterapi dalam bentuk ini, dosis tinggi diberikan dalam sejumlah kecil sesi menggunakan teknik penargetan stereotaktik. Penggunaan teknik ini terutama diberikan pada pasien yang bukan calon pasien bedah karena [[komorbiditas]] medis.<ref>{{Cite journal | last=Girard | first=N | coauthors=Mornex F | title=Stereotactic radiotherapy for non-small cell lung cancer: From concept to clinical reality. 2011 update | journal=Cancer Radiothérapie | volume=15 |issue=6–7 | pages=522–526 | month=October | year=2011 | pmid=21889901 | doi=10.1016/j.canrad.2011.07.241}}</ref>

Untuk kedua jenis pasien NSCLC dan SCLC, dosis radiasi yang lebih kecil pada dada dapat digunakan untuk kontrol gejala (radioterapi [[perawatan paliatif|paliatif]]).<ref>{{Cite journal | last=Fairchild | first=A | coauthors=Harris K, Barnes E et al. |title=Palliative thoracic radiotherapy for lung cancer: a systematic review | journal=Journal of Clinical Oncology |volume=26 | issue=24 | pages=4001–4011 | month=August | year=2008 | pmid=18711191 |url=http://jco.ascopubs.org/content/26/24/4001.full | doi=10.1200/JCO.2007.15.3312}}</ref>

===Kemoterapi===
Panduan [[kemoterapi]] tergantung pada jenis tumor.<ref name="Holland-Frei78" /> Kanker paru sel kecil (SCLC), meski penyakit relatif pada stadium awal, penting ditangani dengan kemoterapi dan radiasi.<ref>{{cite journal |author=Hann CL, Rudin CM |title=Management of small-cell lung cancer: incremental changes but hope for the future |journal=Oncology (Williston Park)|date=2008-11-30|volume=22|issue=13|pages=1486–92 |pmid=19133604}}</ref> Pada SCLC, [[cisplatin]] dan [[etoposide]] adalah yang paling sering digunakan.<ref name="Murray"/> Kombinasi antara [[carboplatin]], [[gemcitabine]], [[paclitaxel]], [[vinorelbine]], [[topotecan]], dan [[irinotecan]] juga digunakan.<ref name="Azim" /><ref name="MacCallum" /> Pada kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) tahap lanjut, kemoterapi meningkatkan masa tahan hidup dan digunakan sebagai pengobatan urutan pertama, yang diberikan jika seseorang cukup kuat untuk pengobatan tersebut.<ref name="pmid18678835" /> Biasanya, pengobatan ini menggunakan dua obat, yang salah satunya sering berupa obat berbasis platina (baik [[cisplatin]] atau [[karboplatin]]). Obat lain yang biasa digunakan adalah [[gemcitabine]], [[paclitaxel]], [[docetaxel]], <ref name="Fishman1876">{{Cite book | author=Mehra R, Treat J | title=Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders | publisher=McGraw-Hill | year=2008 | page=1876 | edition=4th | isbn=0-07-145739-9 }}</ref><ref name="Clegg" /> [[pemetrexed]], <ref name="pmid20446853">{{cite journal |author=Fuld AD, Dragnev KH, Rigas JR|title=Pemetrexed in advanced non-small-cell lung cancer |journal=Expert Opin Pharmacother |volume=11 |issue=8|pages=1387–402 |year=2010 |month=June |pmid=20446853 |doi=10.1517/14656566.2010.482560 }}</ref> [[etoposide]], atau [[vinorelbine]].<ref name="Clegg" />

[[Kemoterapi adjuvan]] merujuk pada penggunaan kemoterapi setelah melakukan pembedahan kuratif untuk menyempurnakan hasilnya. Dalam NSCLC, sampel diambil di dekat [[nodus limfatik]] selama pembedahan untuk membantu [[penentuan stadium kanker paru|penentuan stadium]]. Jika terkonfirmasi penyakit stadium II atau III, kemoterapi adjuvan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 5% pada lima tahun.<ref name="Carbone">{{Cite journal | last=Carbone | first=DP | coauthors=Felip E | title=Adjuvant therapy in non-small cell lung cancer: future treatment prospects and paradigms | journal=Clinical Lung Cancer | volume=12 | issue=5 | pages=261–271 | month=September |year=2011 | pmid=21831720 | doi=10.1016/j.cllc.2011.06.002 }}</ref><ref name="Le Chevalier">{{Cite journal | last=Le Chevalier | first=T | title=Adjuvant chemotherapy for resectable non-small-cell lung cancer: where is it going? |journal=Annals of Oncology | volume=21 | issue=Suppl. 7 | pages=vii196–198 | month=October | year=2010 | pmid=20943614 |url=http://annonc.oxfordjournals.org/content/21/suppl_7/vii196.long | doi=10.1093/annonc/mdq376}}</ref> Kombinasi vinorelbine dan cisplatin lebih efektif daripada pengobatan lama.<ref name="Le Chevalier" /> Kemoterapi adjuvan untuk penderita kanker stadium IB mengundang kontroversi, karena uji coba klinis belum menunjukkan manfaatnya dengan jelas terhadap kelangsungan hidup.<ref name="Horn" /><ref name="Wakelee" /> Uji coba pra-operasi kemoterapi ([[kemoterapi neo-adjuvan]]) dalam NSCLC yang dapat diangkat belum mencapai suatu kesimpulan.<ref name="Clinical_evidence" />

===Perawatan paliatif===
Pada penderita dengan penyakit terminal, perawatan paliatif atau pengelolaan rawat akhir mungkin lebih tepat.<ref name="Collins" /> Pendekatan ini memungkinkan diskusi tambahan tentang pilihan perawatan dan membuka kesempatan didapatkannya keputusan dari pertimbangan yang matang <ref name="pmid20818881">{{cite journal |author=Kelley AS, Meier DE |title=Palliative care&mdash;a shifting paradigm |journal=New England Journal of Medicine |volume=363 |issue=8 |pages=781–2|year=2010 |month=August |pmid=20818881|doi=10.1056/NEJMe1004139 }}</ref><ref name="pmid19856592">{{cite journal |author=Prince-Paul M |title=When hospice is the best option: an opportunity to redefine goals|journal=Oncology (Williston Park, N.Y.) |volume=23 |issue=4 Suppl Nurse Ed|pages=13–7 |year=2009 |month=April |pmid=19856592 }}</ref> dan dapat menghindarkan perawatan yang tidak menolong tetapi mahal di akhir kehidupan.<ref name="pmid19856592"/>

Kemoterapi dapat digabungkan dengan perawatan paliatif dalam merawat NSCLC. Dalam kasus lanjut, kemoterapi yang tepat meningkatkan [[median|rerata]] kelangsungan hidup melampaui perawatan dukungan saja, serta meningkatkan kualitas hidup.<ref name="pmid7551923">{{cite journal|author=Souquet PJ, Chauvin F, Boissel JP, Bernard JP |title=Meta-analysis of randomised trials of systemic chemotherapy versus supportive treatment in non-resectable non-small cell lung cancer |journal=Lung Cancer |volume=12 Suppl 1 |issue= |pages=S147–54|year=1995 |month=April |pmid=7551923 |doi=10.1016/0169-5002(95)00430-9 }}</ref> Dengan [[kondisi umum|kebugaran fisik]] yang cukup, mempertahankan kemoterapi dalam meringankan kanker paru memberikan perpanjangan hidup 1,5 hingga 3 bulan, mengurangi gejala, dan peningkatan kualitas hidup, dengan hasil yang lebih baik tampak pada obat-obatan yang lebih baru.<ref name="pmid11441939">{{cite journal |author=Sörenson S, Glimelius B, Nygren P |title=A systematic overview of chemotherapy effects in non-small cell lung cancer |journal=Acta Oncol |volume=40 |issue=2–3|pages=327–39 |year=2001 |pmid=11441939 |doi= }}</ref><ref name="pmid12065068">{{cite journal |author=Clegg A, Scott DA, Sidhu M, Hewitson P, Waugh N |title=A rapid and systematic review of the clinical effectiveness and cost-effectiveness of paclitaxel, docetaxel, gemcitabine and vinorelbine in non-small-cell lung cancer |journal=Health Technol Assess |volume=5|issue=32 |pages=1–195 |year=2001 |pmid=12065068 |doi= }}</ref> NSCLC Meta-Analyses Collaborative Group menyarankan jika penderita menginginkan dan dapat menerima perawatan ini, maka kemoterapi harus dipertimbangkan pada kasus NSCLC lanjut.<ref name="pmid18678835">{{cite journal |title=Chemotherapy in Addition to Supportive Care Improves Survival in Advanced Non–Small-Cell Lung Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis of Individual Patient Data From 16 Randomized Controlled Trials |journal=J. Clin. Oncol. |volume=26 |issue=28|pages=4617–25 |year=2008 |month=October |pmid=18678835 |pmc=2653127|doi=10.1200/JCO.2008.17.7162 |author1=NSCLC Meta-Analyses Collaborative Group }}</ref><ref name="pmid20464750">{{cite Cochrane |title=Chemotherapy and supportive care versus supportive care alone for advanced non-small cell lung cancer|review=CD007309 |version=2 |issue=5 |year=2010 |pmid=20464750|editor1-last=Burdett |editor1-first=Sarah |author1=Non-Small Cell Lung Cancer Collaborative Group }}</ref>

==Prognosis==
{{main|Lung cancer staging|Manchester score}}

{| class="wikitable floatright" style="text-align:center;font-size:90%;width:45%;margin-left:1em"
|+ style="background:#E5AFAA;"|'''Hasil kanker paru menurut stadium klinisnya'''<ref name="Rami-Porta" />
|- style="background: #E5AFAA;text-align:center;font-size:90%;"
! abbr="Jenis" rowspan="2" | Stadium klinis
! abbr="5 tahun" colspan="2" | Kelangsungan hidup lima tahun (%)
|- style="background: #E5AFAA;text-align:center;font-size:90%;"
! abbr="NSCLC" | Kanker paru bukan-sel-kecil
! abbr="SCLC" | Kanker paru sel kecil
|-
|-
| IA
! Smokers
| 50
! Never-smokers
| 38
|-
|-
| IB
| colspan="2" | Squamous cell lung carcinoma
| 42
| 47
| 33
| 21
|-
|-
| IIA
| rowspan="2" halign="mid" | Adenocarcinoma
| 36
| Adenocarcinoma (not otherwise specified)
| 39
| 38
| 35
|-
|-
| IIB
| [[Bronchioloalveolar carcinoma]]
| 4
| 26
| 10
| 18
|-
|-
| IIIA
| colspan="2" | [[Carcinoid]]
| 19
| 13
|-
| IIIB
| 7
| 7
| 16
| 9
|-
|-
| IV
| colspan="2" | Other
| 8
| 2
| 6
| 1
|}
|}
[[Merokok]] merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.


Prognosis umumnya buruk. Dari semua penderita kanker paru, 15% bertahan selama 5 tahun setelah prognosis.<ref name="Merck" /> Sering terjadi stadium sudah lanjut pada saat diagnosis. Pada presentasi, 30–40% kasus NSCLC ada pada stadium IV, dan 60% SCLC ditemukan pada stadium IV.<ref name="Holland-Frei78" />
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Bekerja dengan [[asbes]], [[radiasi]], [[arsen]], [[kromat]], [[nikel]], [[klorometil eter]], [[Yperit|gas mustard]] dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.


Faktor prognostik dalam NSCLC termasuk ada atau tidak adanya gejala paru, ukuran [[tumor]], ([[histologi]]) jenis sel, derajat penyebaran [[stadium (patologi)|(stadium)]], dan [[metastasis]] ke beberapa [[nodus limfatik]], serta [[invasi pembuluh darah]]. Untuk penderita dengan penyakit yang tidak dapat dioperasi, hasilnya lebih buruk bagi yang memiliki [[kondisi umum]] buruk dan kehilangan berat badan lebih dari 10%.<ref name="AUTOREF17">
Peranan [[polusi udara]] sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas.
{{cite web |url=http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/non-small-cell-lung/HealthProfessional/page2 |title=Non-Small Cell Lung Cancer Treatment |publisher=National Cancer Institute |work=PDQ for Health Professionals |accessdate=2008-11-22}}</ref> Faktor prognostik dalam kanker paru sel kecil termasuk kondisi umum, [[jenis kelamin]], stadium penyakit, dan keterlibatan [[sistem saraf pusat]] atau [[organ hati]] pada saat diagnosis.<ref name="AUTOREF18" />
Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh [[gas radon]] di rumah tangga.


Untuk NSCLC, prognosis terbaik didapatkan dengan reseksi bedah lengkap penyakit stadium IA, dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 70%.<ref name="OTM">{{Cite book | last=Spiro | first=SG | title=Oxford Textbook Medicine | publisher=OUP Oxford |year=2010 | chapter=18.19.1 | edition=5th | isbn=978-0199204854 }}</ref> Untuk SCLC, keseluruhan tingkat kelangsungan hidup lima tahunnya sekitar 5%.<ref name="Harrison" /> Penderita SCLC tingkat ekstensif mempunyai rerata tingkat kelangsungan hidup lima tahun kurang dari 1%. Rerata waktu kelangsungan hidup untuk penyakit stadium terbatas adalah 20 tahun, dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 20%.<ref name="Merck" />
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.


Menurut data yang disediakan oleh [[National Cancer Institute]], usia median pada diagnosis kanker paru di Amerika Serikat adalah 70 tahun, <ref>SEER data (SEER.cancer.gov)[http://seer.cancer.gov/csr/1975_2003/results_single/sect_01_table.11_2pgs.pdf Median Age of Cancer Patients at Diagnosis 2002-2003]</ref> dan usia median saat kematian adalah 72 tahun.<ref>SEER data (SEER.cancer.gov)[http://seer.cancer.gov/csr/1975_2006/results_single/sect_01_table.13_2pgs.pdf Median Age of Cancer Patients at Death 2002-2006]</ref> Di AS, orang yang memiliki asuransi kesehatan cenderung mempunyai hasil yang lebih baik.<ref>{{cite journal |last=Slatore | first=CG | coauthors=Au DH, Gould MK | title=An official American Thoracic Society systematic review: insurance status and disparities in lung cancer practices and outcomes | date=November 2010 | journal=American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine | volume=182 | issue=9 | pages=1195–1205 | pmid=21041563 |url=http://ajrccm.atsjournals.org/content/182/9/1195.long | doi=10.1164/rccm.2009-038ST}}</ref>
== Gejala kanker paru ==
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
# Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
# Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
# Napas sesak dan pendek-pendek.
# Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
# Kelelahan kronis
# Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
# Suara serak/parau.
# Pembengkakan di wajah atau leher.
# Nyeri Dada
# Demam Tinggi


==Epidemiologi==
Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
[[Gambar:Trachea, _bronchus, _lung_cancers_world_map_-_Death_-_WHO2004.svg|thumb|Kematian [[berbaku usia|berbaku usia]] dari kanker trakea, bronki, dan paru-paru per 100, 000&nbsp;penduduk di 2004<ref name="AUTOREF20" />
{{Multicol}}
{{legend|#b3b3b3|no data}}
{{legend|#ffff65|≤&nbsp;5}}
{{legend|#fff200|5-10}}
{{legend|#ffdc00|10-15}}
{{legend|#ffc600|15-20}}
{{legend|#ffb000|20-25}}
{{legend|#ff9a00|25-30}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ff8400|30-35}}
{{legend|#ff6e00|35-40}}
{{legend|#ff5800|40-45}}
{{legend|#ff4200|45-50}}
{{legend|#ff2c00|50-55}}
{{legend|#cb0000|≥&nbsp;55}}
{{Multicol-end}}]]
[[Gambar: Lung_cancer_US_distribution.gif|right|thumb|Distribusi kanker paru di [[Amerika Serikat]]]]


Di seluruh dunia, kanker paru merupakan kanker paling umum dari segi [[Insiden/Kejadian (epidemiologi)|insiden]] dan mortalitas. Pada 2008, terdapat 1,61 juta kasus baru, dan 1,38 juta kematian akibat kanker paru. Tingkat tertinggi ada di Eropa dan Amerika Utara.<ref name="GLOBOCAN">{{cite journal | last=Ferlay | first=J | coauthors=Shin HR, Bray F et al.|title=Estimates of worldwide burden of cancer in 2008: GLOBOCAN 2008 | journal=International Journal of Cancer |date=December 2010 | volume=127 | issue=12 | pages=2893–2917 | pmid=21351269 |url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijc.25516/full | doi=10.1002/ijc.25516}}</ref> Segmen populasi yang paling mungkin menderita kanker paru adalah orang berusia di atas 50 tahun yang mempunyai riwayat merokok. Berlawanan dengan tingkat mortalitas pria, yang mulai menurun lebih dari 20 tahun yang lalu, tingkat mortalitas kanker paru wanita telah meningkat dalam dekade terakhir, dan baru saja mulai stabil.<ref name="AUTOREF22" /> Di AS, [[risiko seumur hidup]] untuk terkena kanker paru adalah 8% pada pria dan 6% pada wanita.<ref name="Harrison" />
== Diagnosis dan pengobatan ==


Untuk setiap 3–4 juta rokok yang diisap, akan terjadi satu kematian karena kanker paru.<ref name="Harrison" /><ref>{{cite journal |last=Proctor | first=RN | title=The history of the discovery of the cigarette-lung cancer link: evidentiary traditions, corporate denial, global toll | journal=Tobacco Control | volume=21 | issue=2 | pages=87–91 | month=March | year=2012 |pmid=22345227 | doi=10.1136/tobaccocontrol-2011-050338 }}</ref> Pengaruh dari "[[Big Tobacco]]" memainkan peranan penting dalam budaya merokok.<ref name="Lum" /> Orang muda bukan perokok yang melihat iklan tembakau punya kecenderungan untuk mulai merokok.<ref>{{cite journal | last=Lovato | first=C | coauthors=Watts A, Stead LF | title=Impact of tobacco advertising and promotion on increasing adolescent smoking behaviours | date=October 2011 | journal=Cochrane Database of Systematic Reviews | issue=10 | pages=CD003439 | pmid=21975739 | doi=10.1002/14651858.CD003439.pub2}}</ref> Peran dari [[merokok pasif]] makin diakui sebagai faktor risiko kanker paru, <ref name="Taylor" /> yang memunculkan intervensi kebijakan untuk menurunkan paparan yang tidak dikehendaki para non-perokok terhadap asap tembakau orang lain.<ref>{{cite journal | last=Kemp |first=FB | title=Smoke free policies in Europe. An overview | journal=Pneumologia | volume=58 | issue=3 | pages=155–158 |month=Jul–Sep | year=2009 | pmid=19817310 }}</ref> Buangan dari mobil, pabrik, dan instalasi pembangkit listrik juga punya risiko potensial.<ref name="MurrayNadel46" />
Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi dan MRI.


[[Eropa Timur]] mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan pria, sedangkan Eropa utara dan AS mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan wanita. Di Amerika Serikat, pria dan wanita kulit hitam mempunyai insiden lebih tinggi.<ref>National Cancer Institute; SEER stat fact sheets: Lung and Bronchus. Surveillance Epidemiology and End Results. 2010[http://seer.cancer.gov/statfacts/html/lungb.html#incidence-mortality]</ref> Tingkat kanker paru saat ini lebih rendah pada negara berkembang.<ref name="AUTOREF23" /> Dengan meningkatnya kebiasaan merokok di negara berkembang, diduga tingkat kanker ini akan naik dalam beberapa tahun ke depan, khususnya di negara Cina<ref>{{cite journal | last=Zhang | first=J | coauthors=Ou JX, Bai CX |title=Tobacco smoking in China: prevalence, disease burden, challenges and future strategies | date=November 2011 |journal=Respirology | volume=16 | issue=8 | pages=1165–1172 | pmid=21910781 | doi=10.1111/j.1440-1843.2011.02062.x }}</ref> dan India.<ref name="AUTOREF25" />
Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti:
# Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena [[kanker]].
# Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.
# [[Kemoterapi]]
# Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.


Sejak 1960-an, tingkat adenokarsinoma paru mulai meningkat relatif terhadap jenis kanker paru yang lain. Hal ini sebagian disebabkan karena munculnya sigaret filter. Penggunaan filter menghilangkan partikel-partikel besar dari asap tembakau, sehingga mengurangi deposisi pada saluran pernapasan besar. Namun, perokok harus menghisap lebih dalam untuk mendapatkan nikotin dalam jumlah yang sama, meningkatkan deposisi partikel dalam saluran pernapasan kecil tempat adenokarsinoma cenderung muncul.<ref name="Charloux" /> Insiden adenokarsinoma paru terus meningkat.<ref>{{cite journal | last=Kadara | first=H | coauthors=Kabbout M, Wistuba II | title=Pulmonary adenocarcinoma: a renewed entity in 2011 | journal=Respirology | volume=17 | issue=1 |pages=50–65 | month=January | year=2012 | pmid=22040022 | doi=10.1111/j.1440-1843.2011.02095.x }}</ref>
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.cancerhelps.co.id/ CancerHelps.co.id] — Portal Informasi/Pengobatan Kanker dan Tumor Indonesia.
* {{id}} [http://www.cancerhelps.com/kanker-paru.htm Kanker paru-paru] Kanker Paru-paru.
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2981081 Inhibition of Inflammation and Carcinogenesis in the Lung and Colon by Tocopherols]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2483255 Role of retinoic receptors in lung carcinogenesis]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2765662 Fish oil supplementation inhibits NNK-induced lung carcinogenesis in the A/J mouse]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2694439 Beta-carotene promotes the development of NNK-induced small airway-derived lung adenocarcinoma]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2720086 Update in Lung Cancer 2008]
* {{en}} [http://cancer-lungs.blogspot.com/ Lung Cancer Symptoms]
* {{en}} [http://cancer-lungs.blogspot.com/2011/05/causes-of-lung-cancer.html Causes of lung cancer]
* {{en}} [http://cancer-lungs.blogspot.com/2011/05/types-of-lung-cancer.html Types of lung cancer]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2822459 Epigallocatechin 3-Gallate and Green Tea Catechins: United They Work, Divided They Fail]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2718421 Non–Small Cell Lung Cancer: Epidemiology, Risk Factors, Treatment, and Survivorship]
* {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18310090 Gamma-aminobutyric acid, a potential tumor suppressor for small airway-derived lung adenocarcinoma.]


== Referensi ==
==Sejarah==
Kanker paru jarang dijumpai sebelum ditemukannya kebiasaan merokok; bahkan belum dikenali sebagai suatu penyakit khusus hingga tahun 1761.<ref name="AUTOREF27" /> Berbagai aspek berbeda dari kanker paru dijelaskan lebih jauh pada tahun 1810.<ref name="AUTOREF28" />Jumlah kanker paru ganas hanya sebanyak 1% dari semua kanker yang ditemukan pada autopsi di tahun 1878, tetapi telah meningkat 10–15% di awal 1900-an.<ref name="Witschi" /> Laporan kasus dalam literatur kedokteran hanya sebanyak 374 di seluruh dunia pada tahun 1912, <ref name="AUTOREF29" />tetapi kajian pada hasil autopsi menunjukkan bahwa insiden kanker paru telah meningkat dari 0, 3% pada 1852 menjadi 5, 66% pada 1952.<ref name="Grannis" /> Di [[Jerman]] pada 1929, dokter Fritz Lickint menemukan hubungan antara kebiasaan merokok dengan kanker paru, <ref name="Witschi" /> yang menjadi penyebab munculnya [[gerakan anti-tembakau di Nazi Jerman|kampanye antirokok]] yang agresif.<ref name="Proctor" /> [[British Doctors Study]], yang dipublikasikan pada 1950-an, merupakan bukti kuat [[epidemiologi|epidemiologis]] hubungan antara kanker paru dengan kebiasaan merokok.<ref name="Doll" /> Akibatnya, pada 1964 [[Surgeon General Amerika Serikat]] menyarankan para perokok untuk berhenti merokok.<ref name="AUTOREF30" />
{{reflist}}


Hubungan dengan gas [[radon]] pertama kali dijumpai di kalangan penambang di [[Pegunungan Ore (Jerman)|Pegunungan Ore]] di dekat [[Schneeberg, Saxony]]. [[Perak]] telah ditambang di sana sejak 1470, dan tambang ini kaya dengan [[uranium]], yang disertai [[radium]], dan gas radon.<ref name="Greaves" /> Para penambang menderita jumlah penyakit paru-paru yang tak sebanding, yang kemudian dikenali sebagai kanker paru pada 1870-an.<ref>{{Cite journal | last=Greenberg | first=M | coauthors=Selikoff IJ |title=Lung cancer in the Schneeberg mines: a reappraisal of the data reported by Harting and Hesse in 1879 |journal=Annals of Occupational Hygiene | volume=37 | issue=1 | pages=5–14 | month=February | year=1993 | pmid=8460878 }}</ref> Walaupun ada penemuan ini, penambangan tetap berlanjut hingga 1950-an, karena adanya permintaan uranium dari [[Uni Republik Sosialis Soviet]].<ref name="Greaves" /> Radon dikonfirmasi sebagai penyebab kanker paru pada tahun 1960-an.<ref>{{Cite journal | last=Samet | first=JM |title=Radiation and cancer risk: a continuing challenge for epidemiologists | journal=Environmental Health | volume=10 |issue=Suppl. 1 | pages=S4 | month=April | year=2011 | pmid=21489214 | doi=10.1186/1476-069X-10-S1-S4 | pmc=3073196}}</ref>
[[Kategori:Kanker]]

[[Pneumonektomi]] pertama yang sukses untuk kanker paru dilakukan pada 1933.<ref name="AUTOREF32" /> [[Radioterapi]] paliatif telah digunakan sejak 1940-an.<ref name="Edwards" /> Radioterapi radikal, yang mulai digunakan pada 1950-an, merupakan usaha untuk menggunakan dosis radiasi yang lebih besar pada pasien kanker paru dengan stadium yang relatif awal, tetapi yang tidak cocok untuk pembedahan.<ref name="AUTOREF33" /> Pada 1997, radioterapi dipercepat dengan hiperfraksionisasi dipandang sebagai perbaikan terhadap radioterapi radikal konvensional.<ref name="Saunders" /> Untuk kanker paru sel kecil, upaya awal dilakukan pada 1960-an saat pembedahan<ref name="AUTOREF34" /> dan radioterapi radikal<ref name="AUTOREF35" /> tidak berhasil. Pada tahun 1970-an, dikembangkan perawatan kemoterapi yang sukses.<ref name="AUTOREF36" />

==Referensi==
{{reflist|2|refs=
<ref name="Harrison">{{Cite book | last=Horn | first=L | coauthors=Pao W, Johnson DH | title=Harrison's Principles of Internal Medicine | publisher=McGraw-Hill | editor-last=Longo | editor-first=DL | editor-last2=Kasper | editor-first2=DL | editor-last3=Jameson | editor-first3=JL | editor-last4=Fauci | editor-first4=AS | editor-last5=Hauser | editor-first5=SL | editor-last6=Loscalzo | editor-first6=J | year=2012 | chapter=Chapter 89 | edition=18th | isbn=0-07-174889-X }}</ref>

<ref name="Thun">{{Cite journal | last=Thun | first=MJ | coauthors=Hannan LM, Adams-Campbell LL et al. | title=Lung cancer occurrence in never-smokers: an analysis of 13 cohorts and 22 cancer registry studies | journal=PLoS Medicine | volume=5 | issue=9 | pages=e185 |date=September 2008 | doi=10.1371/journal.pmed.0050185 | pmid=18788891 | pmc=2531137 }}</ref>

<ref name="O'Reilly">{{Cite journal | last=O'Reilly | first=KM | coauthors =Mclaughlin AM, Beckett WS, Sime PJ | title =Asbestos-related lung disease | journal=American Family Physician | volume=75 | issue=5 | pages=683–688 |date=March 2007 | url=http://www.aafp.org/afp/20070301/683.html | pmid=17375514 }}</ref>

<ref name="AUTOREF">{{cite web |url=http://www.surgeongeneral.gov/library/secondhandsmoke |author=Carmona, RH |publisher=U.S. Department of Health and Human Services |title=The Health Consequences of Involuntary Exposure to Tobacco Smoke: A Report of the Surgeon General |date=2006-06-27 |quote=Secondhand smoke exposure causes disease and premature death in children and adults who do not smoke.}}</ref>

<ref name="AUTOREF1">{{Cite journal |url=http://monographs.iarc.fr/ENG/Monographs/vol83/volume83.pdf |format=PDF |publisher=WHO International Agency for Research on Cancer |title=Tobacco Smoke and Involuntary Smoking |journal=IARC Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans |volume=83 |year=2002 |quote=There is sufficient evidence that involuntary smoking (exposure to secondhand or 'environmental' tobacco smoke) causes lung cancer in humans.&nbsp;... Involuntary smoking (exposure to secondhand or 'environmental' tobacco smoke) is carcinogenic to humans (Group 1). }}</ref>

<ref name="Collins">{{Cite journal | last=Collins | first=LG | coauthors=Haines C, Perkel R, Enck RE | title=Lung cancer: diagnosis and management | journal=American Family Physician | volume=75 | issue=1 | pages=56–63 | publisher=American Academy of Family Physicians |date=January 2007 | url=http://www.aafp.org/afp/20070101/56.html | pmid=17225705 }}</ref>

<ref name="Honnorat">{{Cite journal | last=Honnorat | first=J | coauthors=Antoine JC | title=Paraneoplastic neurological syndromes | journal=Orphanet Journal of Rare Diseases | volume=2 | page=22 | publisher=BioMed Central |date=May 2007 | url=http://www.ojrd.com/content/2/1/22 | pmid=17480225 | doi=10.1186/1750-1172-2-22 | pmc=1868710 | issue=1}}</ref>

<ref name="ajcc">{{Cite book |author=Greene, Frederick L. |title=AJCC cancer staging manual |publisher=Springer-Verlag |location=Berlin |year=2002 |pages= |isbn=0-387-95271-3 |oclc= |doi= |accessdate=}}</ref>

<ref name="AUTOREF5">{{Cite journal | last=Biesalski | first=HK | coauthors=Bueno de Mesquita B, Chesson A et al. | title=European Consensus Statement on Lung Cancer: risk factors and prevention. Lung Cancer Panel | journal=CA Cancer J Clin | volume=48 | issue=3 | pages=167–176; discussion 164–166 | year=1998 | pmid=9594919 | doi=10.3322/canjclin.48.3.167 | location=Smoking is the major risk factor, accounting for about 90% of lung cancer incidence. }}</ref>

<ref name="Hecht">{{Cite journal | last=Hecht | first=S | title=Tobacco carcinogens, their biomarkers and tobacco-induced cancer | journal=Nature Reviews Cancer | volume=3 | issue=10 | pages=733–744 | publisher=Nature Publishing Group |date=October 2003 | url=http://www.nature.com/nrc/journal/v3/n10/abs/nrc1190_fs.html | doi=10.1038/nrc1190 | pmid=14570033 }}</ref>

<ref name="AUTOREF6">{{Cite journal | last=Sopori | first=M | title=Effects of cigarette smoke on the immune system | journal=Nature Reviews Immunology | volume=2 | issue=5 | pages=372–7 |date=May 2002 | pmid=12033743 | doi=10.1038/nri803 }}</ref>

<ref name="Peto">{{Cite book | last=Peto | first=R | coauthors=Lopez AD, Boreham J et al. | title=Mortality from smoking in developed countries 1950–2000: Indirect estimates from National Vital Statistics | publisher=Oxford University Press | year=2006 | url=http://www.ctsu.ox.ac.uk/~tobacco/ | isbn=0-19-262535-7 }}</ref>

<ref name="NHMRC">{{Cite journal | author=National Health and Medical Research Council | title=The health effects and regulation of passive smoking | publisher=Australian Government Publishing Service |date = April 1994| url=http://www.obpr.gov.au/publications/submission/healthef/index.html | accessdate=2007-08-10 |archiveurl = https://web.archive.org/web/20070929025344/http://www.obpr.gov.au/publications/submission/healthef/index.html |archivedate = September 29, 2007}}</ref>

<ref name="Schick">{{Cite journal | last=Schick | first=S | coauthors=Glantz S | title=Philip Morris toxicological experiments with fresh sidestream smoke: more toxic than mainstream smoke | journal=Tobacco Control | volume=14 | issue=6 | pages=396–404 |date=December 2005 | pmid=16319363 | doi=10.1136/tc.2005.011288 | pmc=1748121 }}</ref>

<ref name="EPA radon">{{cite web | last=EPA | authorlink=United States Environmental Protection Agency | title=Radiation information: radon | publisher=EPA |date=October 2006 | url=http://www.epa.gov/rpdweb00/radionuclides/radon.html | accessdate=2007-08-11 }}</ref>

<ref name="Fong">{{Cite journal | last=Fong | first=KM | coauthors=Sekido Y, Gazdar AF, Minna JD | title=Lung cancer • 9: Molecular biology of lung cancer: clinical implications | journal=Thorax | volume=58 | issue=10 | pages=892–900 | publisher=BMJ Publishing Group Ltd. |date=October 2003 | pmid=14514947 | doi=10.1136/thorax.58.10.892 | pmc=1746489 }}</ref>

<ref name="Salgia">{{Cite journal | last=Salgia | first=R | coauthors=Skarin AT | title=Molecular abnormalities in lung cancer | journal=Journal of Clinical Oncology | volume=16 | issue=3 | pages=1207–1217 |date=March 1998 | pmid=9508209 }}</ref>

<ref name="Merck">{{cite web | title=Lung Carcinoma: Tumors of the Lungs | publisher = Merck Manual Professional Edition, Online edition | url=http://www.merck.com/mmpe/sec05/ch062/ch062b.html#sec05-ch062-ch062b-1405 | accessdate=2007-08-15 }}</ref>

<ref name="NEJM-molecular">{{Cite journal | last=Herbst | first=RS | coauthors=Heymach JV, Lippman SM | title=Lung cancer | journal=New England Journal of Medicine | volume=359 | issue=13 | pages=1367–1380 |date=September 2008| url=http://content.nejm.org/cgi/content/full/359/13/1367 | doi=10.1056/NEJMra0802714 | pmid=18815398 }}</ref>

<ref name="Aviel-Ronen">{{Cite journal | last=Aviel-Ronen | first=S | coauthors=Blackhall FH, Shepherd FA, Tsao MS | title=K-ras mutations in non-small-cell lung carcinoma: a review | journal=Clinical Lung Cancer | volume=8 | issue=1 | pages=30–38 | publisher=Cancer Information Group |date=July 2006 | pmid=16870043 | doi=10.3816/CLC.2006.n.030 }}</ref>

<ref name="Rosti">{{Cite journal | last=Rosti | first=G | coauthors=Bevilacqua G, Bidoli P et al. | title=Small cell lung cancer | journal=Annals of Oncology | volume=17 | issue=Suppl. 2 | pages=5–10 |date=March 2006 | pmid=16608983 | doi=10.1093/annonc/mdj910 }}</ref>

<ref name="Seo">{{Cite journal | last=Seo | first=JB | coauthors=Im JG, Goo JM et al. | title=Atypical pulmonary metastases: spectrum of radiologic findings | journal=Radiographics | volume=21 | issue=2 | pages=403–417 | url=http://radiographics.rsnajnls.org/cgi/content/full/21/2/403 | pmid=11259704 | date=1 March 2001 }}</ref>

<ref name="Bhutan">{{cite news | last=Pandey | first=G | title=Bhutan's smokers face public ban | publisher=BBC |date=February 2005 | url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/4305715.stm | accessdate=2007-09-07 }}</ref>

<ref name="OTO">{{Cite book | last=Arriagada | first=R | coauthors=Goldstraw P, Le Chevalier T | title=Oxford Textbook of Oncology | publisher=Oxford University Press | year=2002 | page=2094 | edition=2nd | isbn=0-19-262926-3 }}</ref>

<ref name="PORT Meta-analysis Trialists Group">{{Cite journal |author= |title=Postoperative radiotherapy for non-small cell lung cancer |journal=Cochrane Database of Systematic Reviews |issue=2 |pages=CD002142 |year=2005 |pmid=15846628 |doi=10.1002/14651858.CD002142.pub2 |author1= PORT Meta-analysis Trialists Group |editor1-last= Rydzewska |editor1-first= Larysa}}</ref>

<ref name="Murray">{{Cite journal | last=Murray | first=N | coauthors=Turrisi AT | title=A review of first-line treatment for small-cell lung cancer | journal=Journal of Thoracic Oncology | volume=1 | issue=3 | pages=270–278 |date=March 2006 | pmid=17409868 }}</ref>

<ref name="Azim">{{Cite journal | last=Azim | first=HA | coauthors=Ganti AK | title=Treatment options for relapsed small-cell lung cancer | journal=Anticancer drugs | volume=18 | issue=3 | pages=255–261 |date=March 2007 | pmid=17264756 | doi=10.1097/CAD.0b013e328011a547 }}</ref>

<ref name="MacCallum">{{Cite journal | last=MacCallum | first=C | coauthors=Gillenwater HH | title=Second-line treatment of small-cell lung cancer | journal=Current Oncology Reports | volume=8 | issue=4 | pages=258–264 |date=July 2006 | pmid=17254525 | doi=10.1007/s11912-006-0030-8 }}</ref>

<ref name="Clegg">{{Cite journal | last=Clegg | first=A | coauthors=Scott DA, Hewitson P et al. | title=Clinical and cost effectiveness of paclitaxel, docetaxel, gemcitabine, and vinorelbine in non-small cell lung cancer: a systematic review | journal=Thorax | volume=57 | issue=1 | pages=20–28 | publisher=BMJ Publishing Group |date=January 2002 | pmid=11809985 | doi=10.1136/thorax.57.1.20 | pmc=1746188 }}</ref>

<ref name="Horn">{{Cite journal | last=Horn | first=L | coauthors=Sandler AB, Putnam JB Jr, Johnson DH | title=The rationale for adjuvant chemotherapy in stage I non-small cell lung cancer | journal=Journal of Thoracic Oncology | volume=2 | issue=5 | pages=377–383 |date=May 2007 | pmid=17473651 | doi=10.1097/01.JTO.0000268669.64625.bb }}</ref>

<ref name="Wakelee">{{Cite journal | last=Wakelee | first=HA | coauthors=Schiller JH, Gandara DR | title=Current status of adjuvant chemotherapy for stage IB non-small-cell lung cancer: implications for the New Intergroup Trial | journal=Clinical Lung Cancer | volume=8 | issue=1 | pages=18–21 | publisher=Cancer Information Group |date=July 2006 | pmid=16870041 | doi=10.3816/CLC.2006.n.028 }}</ref>

<ref name="Clinical evidence">{{Cite book | last=BMJ | authorlink=British Medical Journal | title=Clinical evidence concise : the international resource of the best available evidence for effective health care. | publisher=BMJ Publishing Group | location=London |date=December 2005 | issue=14 | pages=486–488 | isbn=1-905545-00-2 | issn=1475-9225 }}</ref>

<ref name="AUTOREF18">{{cite web |title=Small Cell Lung Cancer Treatment |publisher=National Cancer Institute |url=http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/small-cell-lung/healthprofessional |work=PDQ for Health Professionals |year=2012 |accessdate=2012-05-16}}</ref>

<ref name="AUTOREF20">{{cite web |url=http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/estimates_country/en/index.html |title=WHO Disease and injury country estimates |year=2009 |work=World Health Organization |accessdate=November 11, 2009}}</ref>

<ref name="AUTOREF22">{{cite journal |author=Jemal A, Tiwari RC, Murray T, ''et al.'' |title=Cancer statistics, 2004 |journal=CA: a Cancer Journal for Clinicians |volume=54 |issue=1 |pages=8–29 |year=2004 |pmid=14974761 |doi=10.3322/canjclin.54.1.8}}</ref>

<ref name="Lum">{{Cite journal | last=Lum | first=KL | coauthors=Polansky JR, Jackler RK, Glantz SA | title=Signed, sealed and delivered: "big tobacco" in Hollywood, 1927–1951 | journal=Tobacco Control | volume=17 | issue=5 | pages=313–323 |date=October 2008 | url=http://tobaccocontrol.bmj.com/cgi/content/full/17/5/313 | pmid=18818225 | doi=10.1136/tc.2008.025445 | pmc=2602591 }}</ref>

<ref name="AUTOREF23">{{cite web | title=Gender in lung cancer and smoking research | publisher=[[World Health Organization]] | year=2004 | url=http://www.who.int/gender/documents/en/lungcancerlow.pdf | format=PDF | accessdate=2007-05-26 }}</ref>

<ref name="AUTOREF25">{{Cite journal | last=Behera | first=D | coauthors=Balamugesh T | title=Lung cancer in India | journal=Indian Journal of Chest Diseases and Allied Sciences | volume=46 | issue=4 | pages=269–281 | year=2004 | pmid=15515828 | url=http://www.vpci.org.in/upload/Journals/pic130.pdf#page=27 | format=PDF }}</ref>

<ref name="Charloux">{{Cite journal | last=Charloux | first=A | coauthors=Quoix E, Wolkove N et al. | title=The increasing incidence of lung adenocarcinoma: reality or artefact? A review of the epidemiology of lung adenocarcinoma | journal=International Journal of Epidemiology | volume=26 | issue=1 | pages=14–23 |date=February 1997 | pmid=9126499 | url=http://ije.oxfordjournals.org/cgi/reprint/26/1/14 | doi=10.1093/ije/26.1.14 }}</ref>

<ref name="AUTOREF27">{{Cite book | last=Morgagni | first=Giovanni Battista | title=De sedibus et causis morborum per anatomen indagatis | year=1761 |ol=24830495M }}</ref>

<ref name="AUTOREF28">{{Cite book | last=Bayle | first=Gaspard-Laurent | title=Recherches sur la phthisie pulmonaire |place=Paris |language=French | year=1810 |ol=15355651W }}</ref>

<ref name="Witschi">{{Cite journal | last=Witschi | first=H | title=A short history of lung cancer | journal=[[Toxicological Sciences]] | volume=64 | issue=1 | pages=4–6 |date=November 2001 | url=http://toxsci.oxfordjournals.org/cgi/content/full/64/1/4 |pmid=11606795 | doi=10.1093/toxsci/64.1.4 }}</ref>

<ref name="AUTOREF29">{{Cite book|author=Adler, I |year=1912 |title=Primary Malignant Growths of the Lungs and Bronchi |place= New York |publisher=Longmans, Green, and Company |oclc=14783544 |ol=24396062M }}, cited in {{Cite journal |author=Spiro SG, Silvestri GA |title=One hundred years of lung cancer |journal=American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine |volume=172 |issue=5 |pages=523–529 |year=2005 |pmid=15961694 |doi=10.1164/rccm.200504-531OE}}</ref>

<ref name="Grannis">{{cite web | last=Grannis | first=FW |title=History of cigarette smoking and lung cancer | publisher=smokinglungs.com | url=http://www.smokinglungs.com/cighist.htm | accessdate=2007-08-06 | archiveurl = https://web.archive.org/web/20070718174754/http://www.smokinglungs.com/cighist.htm| archivedate = July 18, 2007}}</ref>

<ref name="Proctor">{{Cite book | last=Proctor | first=R | title=The Nazi War on Cancer | publisher=Princeton University Press | year=2000 | pages=173–246 | isbn=0-691-00196-0 }}</ref>

<ref name="Doll">{{Cite journal | last=Doll | first=R | coauthors=Hill AB | title=Lung Cancer and Other Causes of Death in Relation to Smoking | journal=British Medical Journal | volume=2 | issue=5001 | pages=1071–1081 |date=November 1956 | pmid=13364389 | doi=10.1136/bmj.2.5001.1071 | pmc=2035864 }}</ref>

<ref name="AUTOREF30">{{cite web | author=US Department of Health Education and Welfare | title=Smoking and health: report of the advisory committee to the Surgeon General of the Public Health Service | location=Washington, DC | publisher=US Government Printing Office | year=1964 | url=http://profiles.nlm.nih.gov/NN/B/B/M/Q/_/nnbbmq.pdf | format=PDF }}</ref>

<ref name="Greaves">{{Cite book | last=Greaves | first=M | title=Cancer: the Evolutionary Legacy | publisher=Oxford University Press | year=2000 | pages=196–197 | isbn=0-19-262835-6 }}</ref>

<ref name="AUTOREF32">{{Cite journal | last=Horn | first=L | coauthors= Johnson DH | title=Evarts A. Graham and the first pneumonectomy for lung cancer | journal=Journal of Clinical Oncology | volume=26 | issue=19 | pages=3268–3275 |date=July 2008 | pmid=18591561 | url=http://jco.ascopubs.org/cgi/pdf_extract/26/19/3268 | doi=10.1200/JCO.2008.16.8260 }}</ref>

<ref name="Edwards">{{Cite journal | last=Edwards | first=AT | title=Carcinoma of the Bronchus | journal=Thorax | volume=1 | issue=1 | pages=1–25 | year=1946 | pmc = 1018207 | doi=10.1136/thx.1.1.1 | pmid=20986395}}</ref>

<ref name="AUTOREF33">{{Cite journal | last=Kabela | first=M | title=Erfahrungen mit der radikalen Röntgenbestrahlung des Bronchienkrebses |trans_title=Experience with radical irradiation of bronchial cancer | language=German | journal=Ceskoslovenská Onkológia | volume=3 | issue=2 | pages=109–115 | year=1956 | pmid=13383622 }}</ref>

<ref name="Saunders">{{Cite journal | last=Saunders | first=M | coauthors=Dische S, Barrett A et al. | title=Continuous hyperfractionated accelerated radiotherapy (CHART) versus conventional radiotherapy in non-small-cell lung cancer: a randomised multicentre trial | journal=Lancet | volume=350 | issue=9072 | pages=161–165 | publisher=Elsevier |date=July 1997 | pmid=9250182 | doi=10.1016/S0140-6736(97)06305-8 }}</ref>

<ref name="AUTOREF34">{{Cite journal | last=Lennox | first=SC | coauthors=Flavell G, Pollock DJ et al. | title=Results of resection for oat-cell carcinoma of the lung | journal=Lancet | volume=2 | issue=7575 | pages=925–927 | publisher=Elsevier |date=November 1968 | pmid=4176258 | doi=10.1016/S0140-6736(68)91163-X }}</ref>

<ref name="AUTOREF35">{{Cite journal | last=Miller | first=AB | coauthors=Fox W, Tall R | title=Five-year follow-up of the Medical Research Council comparative trial of surgery and radiotherapy for the primary treatment of small-celled or oat-celled carcinoma of the bronchus | journal=Lancet | volume=2 | issue=7619 | pages=501–505 | publisher=Elsevier |date=September 1969 | pmid=4184834 | doi=10.1016/S0140-6736(69)90212-8 }}</ref>

<ref name="AUTOREF36">{{Cite journal | last=Cohen | first=M | coauthors= Creaven PJ, Fossieck BE Jr et al. | title=Intensive chemotherapy of small cell bronchogenic carcinoma | journal=Cancer Treatment Reports | volume=61 | issue=3 | pages=349–354 | year=1977 | pmid=194691 }}</ref>

}}

==Pranala luar==
{{commons category|Lung cancers}}
* {{dmoz|Health/Conditions_and_Diseases/Cancer/Lung/}}

{{DEFAULTSORT:Lung cancer}}
[[Category:Kanker|*]]


{{Link FA|en}}
{{Link FA|en}}
{{Link GA|it}}
{{Link FA|mk}}
{{Link FA|tr}}
{{Link GA|pl}}
{{Link GA|pl}}
{{Link FA|es}}
{{Link FA|es}}
{{Link FA|mk}}
{{Link FA|pt}}
{{Link FA|pt}}
{{Link FA|tr}}
{{Link FA|sl}}

Revisi per 30 Januari 2014 22.20

Kanker paru-paru
Foto rontgen dada yang menunjukkan sebuah tumor pada paru-paru (ditandai dengan panah)
Informasi umum
SpesialisasiOnkologi, Pulmonologi Sunting ini di Wikidata

Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). Gejala paling umum adalah batuk (termasuk batuk darah), berat badan turun dan sesak napas.[1]

Penyebab paling umum kanker paru adalah paparan dalam jangka waktu yang lama terhadap asap tembakau, [2] yang menyebabkan 80–90% kanker paru.[1] Bukan perokok mencapai angka 10–15% dari kasus kanker paru, [3] dan kasus ini biasanya disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik, [4]gas radon, [4] asbestos, [5] dan polusi udara[4] termasuk asap rokok pasif.[6][7] Kanker paru dapat dilihat melalui foto rontgen dada dan tomografi komputer (CT scan). diagnosis dapat dipastikan dengan biopsi[8] yang biasanya dilakukan melalui prosedur bronkoskopi atau dipandu dengan CT. Perawatan dan hasil dalam jangka panjang tergantung pada tipe kanker, stadium (tingkat penyebaran), dan keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, diukur berdasarkan kondisi umum.

Perawatan biasanya meliputi pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi. NSCLC biasanya ditangani melalui pembedahan, sedangkan SCLC umumnya memberikan respons yang lebih baik terhadap kemoterapi dan radioterapi.[9] Secara keseluruhan, 15% dari penduduk di Amerika Serikat terdiagnosa kanker paru mencapai harapan hidup lima tahun setelah diagnosis.[10] Secara global, kanker paru merupakan penyebab utama kematian karena kanker pada laki-laki dan perempuan, dan bertanggung jawab untuk 1,38 juta kematian setiap tahunnya, hingga tahun 2008.[11]

Tanda-tanda dan gejala

Tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan adanya kanker paru adalah:[1]

Bila kanker tumbuh di sekitar saluran napas, keadaan ini dapat menghambat aliran udara, menyebabkan sesak napas. Hambatan ini dapat menyebabkan adanya akumulasi sekret di belakang sumbatan, dan menyebabkan terjadinya pneumonia.[1]

Bergantung pada jenis tumornya, fenomena paraneoplastik mungkin adalah yang pertama kali menarik perhatian mengenai adanya penyakit ini.[12] Pada kanker paru, fenomena ini dapat meliputi Sindrom Lambert–Eaton myastenik (lemah otot yang disebabkan oleh autoantibodi), hiperkalsemia, atau sindrom dari ketidakstabilan hormon antidiuretik (SIADH). Tumor pada bagian bagian paling atas dari paru-paru, dikenal sebagai Tumor Pancoast, dapat menginvasi bagian lokal dari sistem saraf simpatik, sehingga menyebabkan Sindrom Horner (jatuhnya kelopak mata dan pupil kecil pada sisi tersebut), dan juga menyebabkan kerusakan pada pleksus brakhialis.[1]

Kebanyakan gejala kanker paru (hilang nafsu makan, berat badan turun, demam, kelelahan) tidak spesifik.[8] Pada kebanyakan orang, kanker telah menyebar dari lokasi awalnya saat timbul gejala dan datang ke dokter. Lokasi umum penyebarannya termasuk otak, tulang, kelenjar adrenal, paru sebelahnya, hati, perikardium, dan ginjal.[13] Sekitar 10% dari penderita kanker paru tidak mengalami gejala saat diagnosis; kanker ini ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan foto rontgen dada.[10]

Penyebab

Kanker berkembang mengikuti kerusakan genetika pada DNA. Kerusakan genetika ini mempengaruhi fungsi normal sel, termasuk proliferasi sel, pemrograman kematian sel (apoptosis) dan perbaikan DNA. Ketika lebih banyak kerusakan terakumulasi, risiko terhadap kanker makin bertambah.[14]

Merokok

Grafik menunjukkan bagaimana peningkatan penjualan produk tembakau di AS pada empat dekade pertama di abad ke-20 (rokok per orang per tahun) menyebabkan kenaikan yang cepat pada penderita kanker paru selama tahun 1930an, 40an dan 50an (kematian karena kanker paru per 100, 000 populasi laki-laki per tahun)
penampang melintang dari paru-paru manusia: Area berwarna putih di bagian lobus atas adalah kanker; area berwarna hitam adalah perubahan warna yang terjadi karena merokok.

Merokok, khususnya sigaret, secara umum merupakan penyumbang utama kanker paru.[15] Rokok sigaret mengandung lebih dari 60 jenis karsinogen, [16] termasuk diantaranya radioisotop dari peluruhan sekuens radon, nitrosamin, dan benzopiren. Selain itu, nikotin menekan respons imun terhadap pertumbuhan kanker pada jaringan yang terpapar.[17] Di seluruh negara maju, 90% dari kematian karena kanker paru pada laki-laki selama tahun 2000 disebabkan oleh merokok (70% untuk perempuan).[18] Merokok bertanggung jawab terhadap 80–90% kasus kanker paru.[1]

Merokok pasif—proses inhalasi asap dari perokok lain—merupakan penyebab kanker paru pada bukan perokok. Perokok pasif dapat digolongkan sebagai seseorang yang hidup atau bekerja bersama perokok. Penelitian dari AS, [19][20] Eropa, [21] Inggris, [22] dan Australia[23] telah secara konsisten menunjukkan adanya peningkatan risiko yang signifikan diantara mereka yang terpapar asap rokok pasif.[24] Mereka yang hidup dengan perokok memiliki risiko yang lebih tinggi sebesar 20–30% sedangkan mereka yang bekerja pada lingkungan perokok mempunyai risiko 16–19% lebih tinggi.[25] Penelitian asap aliran sisi menunjukkan bahwa hal ini lebih berbahaya dari merokok langsung.[26] Merokok pasif menyebabkan 3, 400 kematian karena kanker paru setiap tahun di AS.[20]

Gas Radon

Radon adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dihasilkan dari penguraian radioaktif radium, yang merupakan produk dari peluruhan uranium, yang ditemukan di lapisan kerak bumi. Produk peluruhan radiasi meng ion kan materi genetika, sehingga menyebabkan mutasi yang kadang menjadi bersifat kanker. Radon merupakan penyebab kanker paru paling banyak kedua di AS, setelah rokok.[20] Risikonya meningkat hinggga 8–16% untuk setiap peningkatan konsentrasi radon sebesar 100 Bq/.[27] Tingkat gas radon bervariasi tergantung pada lokasi dan komposisi tanah dan batuan di bawahnya. Sebagai contoh, di wilayah seperti Cornwall di Inggris (yang mengandung granit sebagai substrata), gas radon merupakan masalah utama, dan bangunan harus memiliki ventilasi aktif dengan kipas untuk menurunkan konsentrasi gas radon. United States Environmental Protection Agency (EPA) memperkirakan satu dari 15 rumah di AS memiliki tingkat radon lebih tinggi dari tingkat rekomendasi 4 picocurie per liter (pCi/l) (148 Bq/m³).[28]

Asbestos

Asbestos dapat menyebabkan berbagai penyakit paru-paru, termasuk kanker paru. Merokok tembakau dan asbestos memberikan efek sinergis dalam pembentukan kanker paru.[5] Asbestos juga dapat menyebabkan kanker pada pleura, yang disebut mesotelioma (yang berbeda dari kanker paru).[29]

Polusi udara

Polusi udara di luar rumah hanya memberikan efek yang kecil dalam meningkatkan risiko kanker paru.[4] partikulat (PM2.5) halus dan aerosol sulfat, yang berasal dari pelepasan asap kendaraan bermotor di jalanan, diasosiasikan agak meningkatkan risiko.[4][30] Untuk nitrogen dioksida, kenaikan bertahan hingga 10 bagian per miliar meningkatkan risiko kanker paru hingga 14%.[31] Polusi udara luar diperkirakan bertanggung jawab terhadap 1–2% kejadian kanker paru.[4]

Bukti tentatif mendukung adanya kenaikan risiko kanker paru dari polusi dalam ruang yang berhubungan dengan pembakaran kayu, batubara, residu bahan bakar kotoran dan sisa sampah yang dipakai untuk memasak dan pemanas ruang.[32] Wanita yang terpapar asap pembakaran batubara memiliki risiko dua kali lebih tinggi dan sejumlah produk sampingan dari pembakaran tanaman organik diketahui atau dicurigai bersifat karsinogen.[33] Risiko ini memengaruhi kurang lebih 2.4 miliar orang di seluruh dunia, [32] dan dipercaya menyebabkan 1.5% kematian karena kanker paru.[33]

Genetika

Diperkirakan bahwa 8 hingga 14% dari kanker paru disebabkan oleh faktor diturunkan.[34] Pada orang dengan saudara yang terkena kanker paru, risiko meningkat hingga 2.4 kali. Hal ini disebabkan oleh adanya kombinasi gen.[35]

Penyebab lain

Sejumlah zat, pekerjaan, dan paparan lingkungan lain juga dihubungkan dengan kanker paru. Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) menyatakan ada "bukti yang cukup" untuk menunjukkan bahwa sejumlah hal berikut karsinogenik untuk paru-paru:[36]

Patogenesis

Seperti jenis kanker lainnya, kanker paru diinisiasi oleh aktivasi onkogen atau inaktivasi gen supresor tumor. [37] Onkogen diyakini menjadikan orang lebih rentan terhadap kanker. Proto-onkogen diyakini berubah menjadi onkogen ketika terpapar karsinogen tertentu. [38] Mutasi pada proto-onkogen K-ras bertanggung jawab atas 10–30% adenokarsinoma paru. [39][40] Reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) mengatur proliferasi sel, apoptosis, angiogenesis, dan invasi tumor. [39] Mutasi dan amplifikasi EGFR biasa ditemukan pada kanker paru bukan-sel-kecil dan memberikan dasar pengobatan menggunakan inhibitor-EGFR. Her2/neu lebih jarang terpengaruh. [39] Kerusakan kromosomal bisa menyebabkan hilangnya heterozigositas. Hal ini bisa menyebabkan inaktivasi gen supresor tumor. Kerusakan pada kromosom 3p, 5q, 13q, dan 17p secara spesifik ditemukan pada kanker bukan-sel-kecil. Gen supresor tumor p53, yang terdapat di kromosom 17p, terpengaruh pada 60-75% kasus. Gen-gen lain yang sering dimutasi atau dikuatkan adalah c-MET, NKX2-1, LKB1, PIK3CA, dan BRAF.[39]

Diagnosis

CT scan menunjukkan tumor yang mengandung sel-sel kanker di paru-paru kiri

Melakukan foto rontgen dada adalah salah satu langkah pemeriksaan awal jika seseorang melaporkan gejala-gejala yang mengarah pada kanker paru. Upaya ini bisa menunjukkan adanya massa yang jelas, pelebaran mediastinum (yang menunjukkan penyebaran ke nodus limfatik), atelektasis (kolaps), konsolidasi (pneumonia), atau efusi pleura. [2] Pencitraan CT umumnya digunakan untuk memberi informasi tambahan tentang jenis dan perluasan penyakit. Bronkoskopi atau biopsi dipandu-CT kerap dipakai dalam pengambilan sampel tumor untuk pemeriksaan histopatologi. [10]

Kanker paru sering tampak sebagai nodul paru soliter dalam foto rontgen dada. Tetapi, diagnosis diferensialnya luas. Banyak penyakit lain yang menunjukkan tampilan seperti itu, termasuk tuberkulosis, infeksi jamur, kanker metastatik, atau pneumonia terkelompok. Penyebab nodul paru soliter yang lebih jarang ditemukan termasuk hamartoma, kista bronkogenik, adenoma, malformasi arteriovena, sekuestrasi paru, nodul reumatoid, granulomatosis Wegener, atau limfoma. [41] Kanker paru juga bisa berupa temuan insidental, sebagai nodul paru soliter dalam sebuah foto rontgen dada atau CT scan yang dilakukan untuk tujuan yang tidak berkaitan.[42] Diagnosis definitif kanker paru didasarkan pada pemeriksaan histologi jaringan yang meragukan dalam konteks ciri klinis dan radiologi.[1]

Klasifikasi

Kejadian kanker paru berdasar-usia menurut jenis histologi[4]
Tipe histologi Kejadian per 100, 000 per tahun
Semua jenis 66.9
Adenokarsinoma 22.1
Karsinoma skuamosa 14.4
Karsinoma sel kecil 9.8

Kanker paru diklasifikasikan berdasarkan tipe histologi.[8] Klasifikasi ini penting untuk menentukan manajemen dan memprediksi keluaran penyakit. Mayoritas besar kanker paru adalah karsinoma—keganasan yang timbul dari sel epitelial. Kanker paru dikategorikan menurut ukuran dan tampakan sel-sel ganas yang dilihat oleh ahli histopatologi melalui mikroskop. Dua kelas besarnya adalah kanker paru bukan-sel-kecil dan sel kecil.[43]

Kanker paru bukan-sel-kecil

Mikrografi karsinoma skuamosa, satu tipe kanker bukan-sel-kecil, spesimen FNA, Pewarnaan Pap

Tiga subtipe utama NSCLC adalah adenokarsinoma, karsinoma paru sel skuamosa, dan karsinoma paru sel besar.[1]

Hampir 40% kanker paru adalah adenokarsinoma, yang biasanya bermula di jaringan paru perifer.[8] Kebanyakan kasus adenokarsinoma dihubungkan dengan kebiasaan merokok; namun, di antara orang-orang yang merokok kurang dari 100 rokok sepanjang hidup mereka ("tidak pernah merokok"), [1] adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru yang paling umum.[44] Satu subtipe adenokarsinoma, karsinoma bronkioloalveolar, lebih umum ditemukan pada wanita yang tidak pernah merokok, dan penderitanya dapat memiliki daya tahan hidup yang lebih baik.

Karsinoma sel skuamosa menjadi penyebab sekitar 30% kanker paru. Jenis ini khususnya timbul di saluran napas besar. Rongga berlubang dan kematian sel yang berkaitan umumnya ditemukan di pusat tumor. Sekitar 9% kanker paru adalah karsinoma sel besar. Disebut demikian karena sel-sel kanker tersebut besar, memiliki sitoplasma berlebihan, nuklei besar dan nukleoli kelihatan jelas.

Kanker paru sel kecil

Kanker paru sel kecil (gambar mikroskopik biopsi jarum besar)

Pada karsinoma paru sel kecil (SCLC), sel kanker mengandung granul neurosekretori padat (vesikel yang mengandung hormon neuroendokrin), yang memberi tumor ini suatu asosiasi endokrin/sindrom paraneoplastik.[45] Sebagian besar kasus muncul di saluran napas besar (bronki primer dan sekunder).[10] Kanker ini berkembang cepat dan menyebar di tahap awal perkembangan penyakit. Enam puluh sampai tujuh puluh persen memiliki penyakit metastatik pada saat penyakit mulai memberikan gejala. Kanker paru jenis ini sangat berkaitan dengan kebiasaan merokok.[1]

Lain-lain

Empat subtipe histologi utama telah diketahui, meskipun sejumlah kanker mungkin mengandung kombinasi beberapa subtipe yang berbeda.[43] Subtipe yang jarang termasuk tumor kelenjar, tumor karsinoid, dan karsinoma tak terdiferensiasi.[1]

Metastasis

Immunostain (pewarnaan imunologi) tipikal pada kanker paru[1]
Tipe histologi Immunostain (pewarnaan imunologi)
Karsinoma sel skuamosa CK5/6 positif
CK7 negatif
Adenokarsinoma CK7 positif
TTF-1 positif
Karsinoma sel besar TTF-1 negatif
Kanker sel kecil TTF-1 positif
CD56 positif
Kromogranin positif
Sinaptofisin positif

Paru-paru merupakan tempat yang umum untuk persebaran tumor dari bagian tubuh yang lain. Kanker sekunder diklasifikasikan menurut tempat asalnya, misalnya kanker payudara yang telah menyebar ke paru-paru disebut kanker payudara metastatik. Metastasis kerapkali mempunyai tampilan bulat yang khas dalam foto rontgen dada.[46]

Kanker paru primer sendiri kerapkali bermetastasis ke otak, tulang, hati dan kelenjar adrenal.[8] Metode biopsi immunostain (pewarnaan imunologi) seringkali bermanfaat untuk menentukan sumber kanker.[47]

Stadium

Stadium kanker paru adalah pengkajian tingkat penyebaran kanker dari sumber asalnya. Langkah ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prognosis dan penanganan potensial kanker paru.[1]

Evaluasi awal dari pentahapan kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) menggunakan klasifikasi TNM. Cara ini didasarkan pada ukuran tumor primer, keterlibatan nodus limfatik, dan metastasis jauh. Setelah ini, dengan menggunakan deskriptor TNM, ditentukan satu grup, berkisar mulai dari kanker yang tersembunyi, sampai stadium 0, IA (satu-A), IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan IV (empat). Kelompok stadium ini membantu pemilihan metode penangangan dan estimasi prognosis.[48] Kanker paru sel kecil (SCLC) umumnya diklasifikasikan sebagai 'stadium terbatas' (terbatas pada separuh dada dan dalam cakupan satu bidang radioterapi yang dapat ditoleransi) atau 'stadium ekstensif' (penyakit lebih meluas).[1] Namun demikian, klasifikasi TNM dan pengelompokan bermanfaat untuk estimasi prognosis.[48]

Baik untuk NSCLC maupun SCLC, dua jenis evaluasi penentuan stadium adalah stadium klinis dan stadium bedah. Stadium klinis dilakukan sebelum pembedahan definitif. Tindakan ini didasarkan pada hasil kajian pencitraan (seperti CT scan dan PET scan) dan hasil biopsi. Stadium bedah dievaluasi baik selama maupun setelah operasi, dan didasarkan atas gabungan hasil-hasil temuan dalam pembedahan dan klinis, termasuk contoh sampel nodus limfatik dada yang diambil dalam pembedahan.[8]

Pencegahan

Pencegahan adalah cara paling murah untuk mengurangi perkembangan kanker paru. Meskipun di berbagai negara, karsinogen industri dan rumah tangga telah diidentifikasi dan dilarang, kebiasaan merokok masih dilakukan secara luas. Menghilangkan kebiasaan merokok adalah tujuan utama langkah pencegahan kanker paru, dan berhenti merokok merupakan salah satu pencegahan yang penting dalam proses ini.[49]

Intervensi kebijakan pengurangan dampak merokok pasif di ruang publik seperti restoran dan tempat kerja semakin banyak dilakukan di sejumlah negara barat.[50] Bhutan telah menerapkan larangan merokok sejak 2005[51] dan India mengeluarkan larangan merokok di area publik pada Oktober 2008.[52] Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan larangan penuh pada iklan rokok dalam upaya mencegah kaum muda mencoba merokok. Mereka menilai bahwa larangan tersebut mampu mengurangi konsumsi tembakau sampai sekitar 16% jika larangan tersebut diberlakukan.[53]

Penggunaan jangka panjang suplemen vitamin A, [54][55] vitamin C, [54] vitamin D, [56] atau vitamin E[54] tidak mengurangi risiko kanker paru. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa orang yang mengonsumsi makanan dengan proporsi sayur dan buah lebih tinggi cenderung memiliki risiko yang lebih rendah, [20][57], namun hal ini kemungkinan karena adanya kerancuan. Penelitian yang lebih cermat belum menunjukkan hubungan yang jelas.[57]

Penapisan

Penapisan merujuk pada penggunaan tes kesehatan untuk mendeteksi penyakit pada orang tanpa gejala. Tes penapisan yang mungkin untuk kanker paru meliputi sitologi dahak, foto rontgen dada (CXR), dan tomografi komputer (CT). Program penapisan yang menggunakan CXR atau sitologi belum menunjukkan adanya manfaat.[58] Melakukan penapisan pada orang-orang dengan risiko tinggi (misal, orang berusia 55-79 tahun yang sudah merokok lebih dari 30  pak tiap tahun atau mereka yang sebelumnya memiliki kanker paru) setiap tahun dengan pindai tomografi komputer (CT) dosis rendah dapat mengurangi peluang kematian akibat kanker paru dengan nilai mutlak sebesar 0, 3% (nilai relatif sebesar 20%).[59][60] Akan tetapi, ada sejumlah besar pindai positif palsu yang dapat menyebabkan prosedur invasif yang tidak diperlukan maupun biaya yang cukup besar.[61] Untuk setiap pindai positif yang sejati, ada lebih dari 19 positif palsu.[62] Pajanan radiasi merupakan potensi bahaya lain dari penapisan.[63]

Penanganan

Pengobatan untuk kanker paru tergantung pada jenis sel khusus kanker tersebut, seberapa jauh sel tersebut menyebar, dan kondisi umum orang tersebut. Pengobatan umum meliputi perawatan paliatif, [64] pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi.[1]

Pembedahan

Contoh pneumonektomi yang mengandung karsinoma sel-skuamosa, terlihat sebagai daerah putih di dekat bronkus

Jika pemeriksaan mengonfirmasi adanya kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC), penilaian stadium dilakukan untuk menentukan apakah penyakit tersebut termasuk lokal dan dapat dilakukan pembedahan atau jika sel tersebut telah menyebar ke titik di mana tidak dapat ditangani dengan jalan pembedahan. Pindai tomografi komputer (CT scan) dan tomografi emisi positron digunakan untuk penentuan ini.[1] Jika dicurigai adanya keterlibatan kelenjar limfa mediastinum, mediastinoskopi dapat digunakan untuk mengambil sampel nodus dan membantu penentuan stadium.[65] Tes darah dan uji fungsi paru digunakan untuk menilai apakah seseorang cukup sehat untuk melakukan pembedahan.[10] Jika uji fungsi paru menunjukkan cadangan pernapasan yang rendah, pembedahan tidak mungkin dilakukan.[1]

Pada sebagian besar kasus kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) stadium awal, pembuangan lobus paru (lobektomi) merupakan penanganan bedah pilihan. Pada orang-orang yang tidak siap untuk lobektomi total, eksisi sublobar yang lebih kecil (eksisi baji) dapat dilakukan. Akan tetapi, eksisi baji memiliki risiko kambuh yang lebih besar daripada lobektomi.[66] Brakiterapi iodin radioaktif di bagian tepi eksisi baji dapat mengurangi risiko kambuh.[67]Jarang sekali dilakukan pembuangan semua paru-paru (pneumonektomi).[66] Pembedahan torakoskopi berbantu video (VATS) dan lobektomi VATS menggunakan pendekatan invasif yang minimal pada pembedahan kanker paru.[68] Lobektomi VATS sama efektifnya jika dibandingkan dengan lobektomi terbuka konvensional, dengan rasa sakit pascabedah yang lebih ringan.[69]

Penanganan kanker paru sel kecil (SCLC), biasanya menggunakan kemoterapi dan/atau radioterapi.[70] Akan tetapi, peran pembedahan dalam kanker paru sel kecil (SCLC) perlu dipertimbangkan kembali. Pembedahan mungkin meningkatkan keberhasilan jika ditambahkan pada kemoterapi dan radiasi dalam kanker paru sel kecil (SCLC) tahap awal.[71]

Radioterapi

Radioterapi sering diberikan bersama dengan kemoterapi, dan dapat digunakan dengan maksud pengobatan pada orang dengan kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) yang tidak memenuhi syarat untuk pembedahan. Bentuk radioterapi berintensitas tinggi ini disebut radioterapi radikal.[72] Penyempurnaan teknik ini berupa radioterapi yang dipercepat dan dengan hiperfraksinasi berkelanjutan (continuous hyperfractionated accelerated radiotherapy/CHART), yaitu saat dosis tinggi radioterapi diberikan dalam jangka waktu pendek.[73] Biasanya radioterapi dada pascabedah tidak digunakan setelah pembedahan yang bertujuan pengobatan untuk NSCLC.[74] Beberapa orang dengan keterlibatan kelenjar limfa mediastinum N2 mendapatkan manfaat setelah radioterapi pascabedah.[75]

Untuk kasus SCLC yang berpotensi dapat disembuhkan, radioterapi dada sering disarankan selain kemoterapi.[8]

Jika pertumbuhan kanker menyumbat bagian pendek bronkus, brakiterapi (radioterapi lokal) dapat diberikan langsung di dalam saluran napas untuk membuka saluran tersebut.[76]Dibandingkan dengan radioterapi pancaran eksternal, brakiterapi memungkinkan pengurangan waktu pengobatan dan mengurangi pajanan radiasi pada staf kesehatan.[77]

Iradiasi kranial profilaktik (Prophylactic cranial irradiation/PCI) adalah jenis radioterapi untuk otak, yang digunakan untuk mengurangi risiko metastasis. PCI sangat berguna dalam SCLC. Pada penyakit stadium-terbatas, PCI meningkatkan tiga tahun masa kelangsungan hidup mulai dari 15% hingga 20%; pada penyakit ekstensif, satu tahun masa kelangsungan hidup meningkat mulai dari 13% hingga 27%.[78]

Kemajuan terbaru dalam menjangkau sasaran dan membuat pencitraan telah mengarah pada pengembangan radiasi stereotaktik dalam pengobatan kanker paru stadium awal. Pada radioterapi dalam bentuk ini, dosis tinggi diberikan dalam sejumlah kecil sesi menggunakan teknik penargetan stereotaktik. Penggunaan teknik ini terutama diberikan pada pasien yang bukan calon pasien bedah karena komorbiditas medis.[79]

Untuk kedua jenis pasien NSCLC dan SCLC, dosis radiasi yang lebih kecil pada dada dapat digunakan untuk kontrol gejala (radioterapi paliatif).[80]

Kemoterapi

Panduan kemoterapi tergantung pada jenis tumor.[8] Kanker paru sel kecil (SCLC), meski penyakit relatif pada stadium awal, penting ditangani dengan kemoterapi dan radiasi.[81] Pada SCLC, cisplatin dan etoposide adalah yang paling sering digunakan.[82] Kombinasi antara carboplatin, gemcitabine, paclitaxel, vinorelbine, topotecan, dan irinotecan juga digunakan.[83][84] Pada kanker paru bukan-sel-kecil (NSCLC) tahap lanjut, kemoterapi meningkatkan masa tahan hidup dan digunakan sebagai pengobatan urutan pertama, yang diberikan jika seseorang cukup kuat untuk pengobatan tersebut.[85] Biasanya, pengobatan ini menggunakan dua obat, yang salah satunya sering berupa obat berbasis platina (baik cisplatin atau karboplatin). Obat lain yang biasa digunakan adalah gemcitabine, paclitaxel, docetaxel, [86][87] pemetrexed, [88] etoposide, atau vinorelbine.[87]

Kemoterapi adjuvan merujuk pada penggunaan kemoterapi setelah melakukan pembedahan kuratif untuk menyempurnakan hasilnya. Dalam NSCLC, sampel diambil di dekat nodus limfatik selama pembedahan untuk membantu penentuan stadium. Jika terkonfirmasi penyakit stadium II atau III, kemoterapi adjuvan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 5% pada lima tahun.[89][90] Kombinasi vinorelbine dan cisplatin lebih efektif daripada pengobatan lama.[90] Kemoterapi adjuvan untuk penderita kanker stadium IB mengundang kontroversi, karena uji coba klinis belum menunjukkan manfaatnya dengan jelas terhadap kelangsungan hidup.[91][92] Uji coba pra-operasi kemoterapi (kemoterapi neo-adjuvan) dalam NSCLC yang dapat diangkat belum mencapai suatu kesimpulan.[93]

Perawatan paliatif

Pada penderita dengan penyakit terminal, perawatan paliatif atau pengelolaan rawat akhir mungkin lebih tepat.[10] Pendekatan ini memungkinkan diskusi tambahan tentang pilihan perawatan dan membuka kesempatan didapatkannya keputusan dari pertimbangan yang matang [94][95] dan dapat menghindarkan perawatan yang tidak menolong tetapi mahal di akhir kehidupan.[95]

Kemoterapi dapat digabungkan dengan perawatan paliatif dalam merawat NSCLC. Dalam kasus lanjut, kemoterapi yang tepat meningkatkan rerata kelangsungan hidup melampaui perawatan dukungan saja, serta meningkatkan kualitas hidup.[96] Dengan kebugaran fisik yang cukup, mempertahankan kemoterapi dalam meringankan kanker paru memberikan perpanjangan hidup 1,5 hingga 3 bulan, mengurangi gejala, dan peningkatan kualitas hidup, dengan hasil yang lebih baik tampak pada obat-obatan yang lebih baru.[97][98] NSCLC Meta-Analyses Collaborative Group menyarankan jika penderita menginginkan dan dapat menerima perawatan ini, maka kemoterapi harus dipertimbangkan pada kasus NSCLC lanjut.[85][99]

Prognosis

Hasil kanker paru menurut stadium klinisnya[48]
Stadium klinis Kelangsungan hidup lima tahun (%)
Kanker paru bukan-sel-kecil Kanker paru sel kecil
IA 50 38
IB 47 21
IIA 36 38
IIB 26 18
IIIA 19 13
IIIB 7 9
IV 2 1

Prognosis umumnya buruk. Dari semua penderita kanker paru, 15% bertahan selama 5 tahun setelah prognosis.[2] Sering terjadi stadium sudah lanjut pada saat diagnosis. Pada presentasi, 30–40% kasus NSCLC ada pada stadium IV, dan 60% SCLC ditemukan pada stadium IV.[8]

Faktor prognostik dalam NSCLC termasuk ada atau tidak adanya gejala paru, ukuran tumor, (histologi) jenis sel, derajat penyebaran (stadium), dan metastasis ke beberapa nodus limfatik, serta invasi pembuluh darah. Untuk penderita dengan penyakit yang tidak dapat dioperasi, hasilnya lebih buruk bagi yang memiliki kondisi umum buruk dan kehilangan berat badan lebih dari 10%.[100] Faktor prognostik dalam kanker paru sel kecil termasuk kondisi umum, jenis kelamin, stadium penyakit, dan keterlibatan sistem saraf pusat atau organ hati pada saat diagnosis.[101]

Untuk NSCLC, prognosis terbaik didapatkan dengan reseksi bedah lengkap penyakit stadium IA, dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 70%.[102] Untuk SCLC, keseluruhan tingkat kelangsungan hidup lima tahunnya sekitar 5%.[1] Penderita SCLC tingkat ekstensif mempunyai rerata tingkat kelangsungan hidup lima tahun kurang dari 1%. Rerata waktu kelangsungan hidup untuk penyakit stadium terbatas adalah 20 tahun, dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 20%.[2]

Menurut data yang disediakan oleh National Cancer Institute, usia median pada diagnosis kanker paru di Amerika Serikat adalah 70 tahun, [103] dan usia median saat kematian adalah 72 tahun.[104] Di AS, orang yang memiliki asuransi kesehatan cenderung mempunyai hasil yang lebih baik.[105]

Epidemiologi

Kematian berbaku usia dari kanker trakea, bronki, dan paru-paru per 100, 000 penduduk di 2004[106]
  no data
  ≤ 5
  5-10
  10-15
  15-20
  20-25
  25-30
  30-35
  35-40
  40-45
  45-50
  50-55
  ≥ 55
Distribusi kanker paru di Amerika Serikat

Di seluruh dunia, kanker paru merupakan kanker paling umum dari segi insiden dan mortalitas. Pada 2008, terdapat 1,61 juta kasus baru, dan 1,38 juta kematian akibat kanker paru. Tingkat tertinggi ada di Eropa dan Amerika Utara.[11] Segmen populasi yang paling mungkin menderita kanker paru adalah orang berusia di atas 50 tahun yang mempunyai riwayat merokok. Berlawanan dengan tingkat mortalitas pria, yang mulai menurun lebih dari 20 tahun yang lalu, tingkat mortalitas kanker paru wanita telah meningkat dalam dekade terakhir, dan baru saja mulai stabil.[107] Di AS, risiko seumur hidup untuk terkena kanker paru adalah 8% pada pria dan 6% pada wanita.[1]

Untuk setiap 3–4 juta rokok yang diisap, akan terjadi satu kematian karena kanker paru.[1][108] Pengaruh dari "Big Tobacco" memainkan peranan penting dalam budaya merokok.[109] Orang muda bukan perokok yang melihat iklan tembakau punya kecenderungan untuk mulai merokok.[110] Peran dari merokok pasif makin diakui sebagai faktor risiko kanker paru, [24] yang memunculkan intervensi kebijakan untuk menurunkan paparan yang tidak dikehendaki para non-perokok terhadap asap tembakau orang lain.[111] Buangan dari mobil, pabrik, dan instalasi pembangkit listrik juga punya risiko potensial.[4]

Eropa Timur mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan pria, sedangkan Eropa utara dan AS mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan wanita. Di Amerika Serikat, pria dan wanita kulit hitam mempunyai insiden lebih tinggi.[112] Tingkat kanker paru saat ini lebih rendah pada negara berkembang.[113] Dengan meningkatnya kebiasaan merokok di negara berkembang, diduga tingkat kanker ini akan naik dalam beberapa tahun ke depan, khususnya di negara Cina[114] dan India.[115]

Sejak 1960-an, tingkat adenokarsinoma paru mulai meningkat relatif terhadap jenis kanker paru yang lain. Hal ini sebagian disebabkan karena munculnya sigaret filter. Penggunaan filter menghilangkan partikel-partikel besar dari asap tembakau, sehingga mengurangi deposisi pada saluran pernapasan besar. Namun, perokok harus menghisap lebih dalam untuk mendapatkan nikotin dalam jumlah yang sama, meningkatkan deposisi partikel dalam saluran pernapasan kecil tempat adenokarsinoma cenderung muncul.[116] Insiden adenokarsinoma paru terus meningkat.[117]

Sejarah

Kanker paru jarang dijumpai sebelum ditemukannya kebiasaan merokok; bahkan belum dikenali sebagai suatu penyakit khusus hingga tahun 1761.[118] Berbagai aspek berbeda dari kanker paru dijelaskan lebih jauh pada tahun 1810.[119]Jumlah kanker paru ganas hanya sebanyak 1% dari semua kanker yang ditemukan pada autopsi di tahun 1878, tetapi telah meningkat 10–15% di awal 1900-an.[120] Laporan kasus dalam literatur kedokteran hanya sebanyak 374 di seluruh dunia pada tahun 1912, [121]tetapi kajian pada hasil autopsi menunjukkan bahwa insiden kanker paru telah meningkat dari 0, 3% pada 1852 menjadi 5, 66% pada 1952.[122] Di Jerman pada 1929, dokter Fritz Lickint menemukan hubungan antara kebiasaan merokok dengan kanker paru, [120] yang menjadi penyebab munculnya kampanye antirokok yang agresif.[123] British Doctors Study, yang dipublikasikan pada 1950-an, merupakan bukti kuat epidemiologis hubungan antara kanker paru dengan kebiasaan merokok.[124] Akibatnya, pada 1964 Surgeon General Amerika Serikat menyarankan para perokok untuk berhenti merokok.[125]

Hubungan dengan gas radon pertama kali dijumpai di kalangan penambang di Pegunungan Ore di dekat Schneeberg, Saxony. Perak telah ditambang di sana sejak 1470, dan tambang ini kaya dengan uranium, yang disertai radium, dan gas radon.[126] Para penambang menderita jumlah penyakit paru-paru yang tak sebanding, yang kemudian dikenali sebagai kanker paru pada 1870-an.[127] Walaupun ada penemuan ini, penambangan tetap berlanjut hingga 1950-an, karena adanya permintaan uranium dari Uni Republik Sosialis Soviet.[126] Radon dikonfirmasi sebagai penyebab kanker paru pada tahun 1960-an.[128]

Pneumonektomi pertama yang sukses untuk kanker paru dilakukan pada 1933.[129] Radioterapi paliatif telah digunakan sejak 1940-an.[130] Radioterapi radikal, yang mulai digunakan pada 1950-an, merupakan usaha untuk menggunakan dosis radiasi yang lebih besar pada pasien kanker paru dengan stadium yang relatif awal, tetapi yang tidak cocok untuk pembedahan.[131] Pada 1997, radioterapi dipercepat dengan hiperfraksionisasi dipandang sebagai perbaikan terhadap radioterapi radikal konvensional.[132] Untuk kanker paru sel kecil, upaya awal dilakukan pada 1960-an saat pembedahan[133] dan radioterapi radikal[134] tidak berhasil. Pada tahun 1970-an, dikembangkan perawatan kemoterapi yang sukses.[135]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Horn, L (2012). "Chapter 89". Dalam Longo, DL; Kasper, DL; Jameson, JL; Fauci, AS; Hauser, SL; Loscalzo, J. Harrison's Principles of Internal Medicine (edisi ke-18th). McGraw-Hill. ISBN 0-07-174889-X. 
  2. ^ a b c d "Lung Carcinoma: Tumors of the Lungs". Merck Manual Professional Edition, Online edition. Diakses tanggal 2007-08-15. 
  3. ^ Thun, MJ (September 2008). "Lung cancer occurrence in never-smokers: an analysis of 13 cohorts and 22 cancer registry studies". PLoS Medicine. 5 (9): e185. doi:10.1371/journal.pmed.0050185. PMC 2531137alt=Dapat diakses gratis. PMID 18788891. 
  4. ^ a b c d e f g h Alberg AJ, Samet JM (2010). "Chapter 46". Murray & Nadel's Textbook of Respiratory Medicine (edisi ke-5th). Saunders Elsevier. ISBN 978-1-4160-4710-0. 
  5. ^ a b O'Reilly, KM (March 2007). "Asbestos-related lung disease". American Family Physician. 75 (5): 683–688. PMID 17375514. 
  6. ^ Carmona, RH (2006-06-27). "The Health Consequences of Involuntary Exposure to Tobacco Smoke: A Report of the Surgeon General". U.S. Department of Health and Human Services. Secondhand smoke exposure causes disease and premature death in children and adults who do not smoke. 
  7. ^ "Tobacco Smoke and Involuntary Smoking" (PDF). IARC Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans. WHO International Agency for Research on Cancer. 83. 2002. There is sufficient evidence that involuntary smoking (exposure to secondhand or 'environmental' tobacco smoke) causes lung cancer in humans. ... Involuntary smoking (exposure to secondhand or 'environmental' tobacco smoke) is carcinogenic to humans (Group 1). 
  8. ^ a b c d e f g h i Lu, C (2010). "78: Cancer of the Lung". Holland-Frei Cancer Medicine (edisi ke-8th). People's Medical Publishing House. ISBN 9781607950141. 
  9. ^ Chapman, S (2009). "Chapter 31". Oxford Handbook of Respiratory Medicine (edisi ke-2nd). Oxford University Press. ISBN 9-780199-545162. 
  10. ^ a b c d e f Collins, LG (January 2007). "Lung cancer: diagnosis and management". American Family Physician. American Academy of Family Physicians. 75 (1): 56–63. PMID 17225705. 
  11. ^ a b Ferlay, J (December 2010). "Estimates of worldwide burden of cancer in 2008: GLOBOCAN 2008". International Journal of Cancer. 127 (12): 2893–2917. doi:10.1002/ijc.25516. PMID 21351269. 
  12. ^ Honnorat, J (May 2007). "Paraneoplastic neurological syndromes". Orphanet Journal of Rare Diseases. BioMed Central. 2 (1): 22. doi:10.1186/1750-1172-2-22. PMC 1868710alt=Dapat diakses gratis. PMID 17480225. 
  13. ^ Greene, Frederick L. (2002). AJCC cancer staging manual. Berlin: Springer-Verlag. ISBN 0-387-95271-3. 
  14. ^ Brown, KM (2010). "8". Holland-Frei Cancer Medicine (edisi ke-8th). People's Medical Publishing House USA. ISBN 978-1607950141. 
  15. ^ Biesalski, HK (1998). "European Consensus Statement on Lung Cancer: risk factors and prevention. Lung Cancer Panel". CA Cancer J Clin. Smoking is the major risk factor, accounting for about 90% of lung cancer incidence. 48 (3): 167–176; discussion 164–166. doi:10.3322/canjclin.48.3.167. PMID 9594919. 
  16. ^ Hecht, S (October 2003). "Tobacco carcinogens, their biomarkers and tobacco-induced cancer". Nature Reviews Cancer. Nature Publishing Group. 3 (10): 733–744. doi:10.1038/nrc1190. PMID 14570033. 
  17. ^ Sopori, M (May 2002). "Effects of cigarette smoke on the immune system". Nature Reviews Immunology. 2 (5): 372–7. doi:10.1038/nri803. PMID 12033743. 
  18. ^ Peto, R (2006). Mortality from smoking in developed countries 1950–2000: Indirect estimates from National Vital Statistics. Oxford University Press. ISBN 0-19-262535-7. 
  19. ^ California Environmental Protection Agency (1997). "Health effects of exposure to environmental tobacco smoke. California Environmental Protection Agency". Tobacco Control. 6 (4): 346–353. doi:10.1136/tc.6.4.346. PMC 1759599alt=Dapat diakses gratis. PMID 9583639. 
    * CDC (2001). "State-specific prevalence of current cigarette smoking among adults, and policies and attitudes about secondhand smoke—United States, 2000". Morbidity and Mortality Weekly Report. Atlanta, Georgia: CDC. 50 (49): 1101–1106. PMID 11794619. 
  20. ^ a b c d Alberg, AJ (2007). "Epidemiology of lung cancer". Chest. American College of Chest Physicians. 132 (S3): 29S–55S. doi:10.1378/chest.07-1347. PMID 17873159. 
  21. ^ Jaakkola, MS (2006). "Impact of smoke-free workplace legislation on exposures and health: possibilities for prevention". European Respiratory Journal. 28 (2): 397–408. doi:10.1183/09031936.06.00001306. PMID 16880370. 
  22. ^ Parkin, DM (2011). "Tobacco—attributable cancer burden in the UK in 2010". British Journal of Cancer. 105 (Suppl. 2): S6–S13. doi:10.1038/bjc.2011.475. PMC 3252064alt=Dapat diakses gratis. PMID 22158323. 
  23. ^ National Health and Medical Research Council (April 1994). "The health effects and regulation of passive smoking". Australian Government Publishing Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 29, 2007. Diakses tanggal 2007-08-10. 
  24. ^ a b Taylor, R (2007). "Meta-analysis of studies of passive smoking and lung cancer: effects of study type and continent". International Journal of Epidemiology. 36 (5): 1048–1059. doi:10.1093/ije/dym158. PMID 17690135. 
  25. ^ "Frequently asked questions about second hand smoke". World Health Organization. Diakses tanggal 25 July 2012. 
  26. ^ Schick, S (December 2005). "Philip Morris toxicological experiments with fresh sidestream smoke: more toxic than mainstream smoke". Tobacco Control. 14 (6): 396–404. doi:10.1136/tc.2005.011288. PMC 1748121alt=Dapat diakses gratis. PMID 16319363. 
  27. ^ Schmid K, Kuwert T, Drexler H (2010). "Radon in Indoor Spaces: An Underestimated Risk Factor for Lung Cancer in Environmental Medicine". Dtsch Arztebl Int. 107 (11): 181–6. doi:10.3238/arztebl.2010.0181. PMC 2853156alt=Dapat diakses gratis. PMID 20386676. 
  28. ^ EPA (October 2006). "Radiation information: radon". EPA. Diakses tanggal 2007-08-11. 
  29. ^ Davies, RJO (2010). "18.19.3". Oxford Textbook Medicine (edisi ke-5th). OUP Oxford. ISBN 978-0199204854. 
  30. ^ Chen, H (2008). "A systematic review of the relation between long-term exposure to ambient air pollution and chronic diseases". Reviews on Environmental Health. 23 (4): 243–297. PMID 19235364. 
  31. ^ Clapp, RW (2008). "Environmental and Occupational Causes of Cancer New Evidence, 2005–2007". Reviews on Environmental Health. 23 (1): 1–37. PMC 2791455alt=Dapat diakses gratis. PMID 18557596. 
  32. ^ a b Lim, WY (2012 Jan). "Biomass fuels and lung cancer". Respirology (Carlton, Vic.). 17 (1): 20–31. PMID 22008241. 
  33. ^ a b Sood, A (2012 Dec). "Indoor fuel exposure and the lung in both developing and developed countries: an update". Clinics in chest medicine. 33 (4): 649–65. PMID 23153607. 
  34. ^ Dudley, Joel (2013). Exploring Personal Genomics. Oxford University Press. hlm. 25. ISBN 9780199644483. 
  35. ^ Kern JA, McLennan G (2008). Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders (edisi ke-4th). McGraw-Hill. hlm. 1802. ISBN 0-07-145739-9. 
  36. ^ Cogliano, VJ (2011 Dec 21). "Preventable exposures associated with human cancers" (PDF). Journal of the National Cancer Institute. 103 (24): 1827–39. PMID 22158127. 
  37. ^ Fong, KM (October 2003). "Lung cancer • 9: Molecular biology of lung cancer: clinical implications". Thorax. BMJ Publishing Group Ltd. 58 (10): 892–900. doi:10.1136/thorax.58.10.892. PMC 1746489alt=Dapat diakses gratis. PMID 14514947. 
  38. ^ Salgia, R (March 1998). "Molecular abnormalities in lung cancer". Journal of Clinical Oncology. 16 (3): 1207–1217. PMID 9508209. 
  39. ^ a b c d Herbst, RS (September 2008). "Lung cancer". New England Journal of Medicine. 359 (13): 1367–1380. doi:10.1056/NEJMra0802714. PMID 18815398. 
  40. ^ Aviel-Ronen, S (July 2006). "K-ras mutations in non-small-cell lung carcinoma: a review". Clinical Lung Cancer. Cancer Information Group. 8 (1): 30–38. doi:10.3816/CLC.2006.n.030. PMID 16870043. 
  41. ^ Miller, WT (2008). Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders (edisi ke-4th). McGraw-Hill. hlm. 486. ISBN 0-07-145739-9. 
  42. ^ Kaiser, LR (2008). Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders (edisi ke-4th). McGraw-Hill. hlm. 1815–1816. ISBN 0-07-145739-9. 
  43. ^ a b Maitra, A (2007). Robbins Basic Pathology (edisi ke-8th). Saunders Elsevier. hlm. 528–529. ISBN 978-1-4160-2973-1. 
  44. ^ Subramanian, J (2007). "Lung cancer in never smokers: a review". Journal of Clinical Oncology. American Society of Clinical Oncology. 25 (5): 561–570. doi:10.1200/JCO.2006.06.8015. PMID 17290066. 
  45. ^ Rosti, G (March 2006). "Small cell lung cancer". Annals of Oncology. 17 (Suppl. 2): 5–10. doi:10.1093/annonc/mdj910. PMID 16608983. 
  46. ^ Seo, JB (1 March 2001). "Atypical pulmonary metastases: spectrum of radiologic findings". Radiographics. 21 (2): 403–417. PMID 11259704. 
  47. ^ Tan D, Zander DS (2008). "Immunohistochemistry for Assessment of Pulmonary and Pleural Neoplasms: A Review and Update". Int J Clin Exp Pathol. 1 (1): 19–31. PMC 2480532alt=Dapat diakses gratis. PMID 18784820. 
  48. ^ a b c Rami-Porta, R (2009). "The revised TNM staging system for lung cancer" (PDF). Annals of Thoracic and Cardiovascular Surgery. 15 (1): 4–9. PMID 19262443. 
  49. ^ Goodman, GE (2002). "Lung cancer. 1: prevention of lung cancer" (PDF). Thorax. 57 (11): 994–999. PMC 1746232alt=Dapat diakses gratis. PMID 12403886. 
  50. ^ McNabola, A (2009). "The control of environmental tobacco smoke: a policy review". International Journal of Environmental Research and Public Health. 6 (2): 741–758. doi:10.3390/ijerph6020741. PMC 2672352alt=Dapat diakses gratis. PMID 19440413. 
  51. ^ Pandey, G (February 2005). "Bhutan's smokers face public ban". BBC. Diakses tanggal 2007-09-07. 
  52. ^ Pandey, G (2 October 2008). "Indian ban on smoking in public". BBC. Diakses tanggal 2012-04-25. 
  53. ^ "UN health agency calls for total ban on tobacco advertising to protect young" (Siaran pers). United Nations News service. 30 May 2008. 
  54. ^ a b c Fabricius, P (2003). "Diet and lung cancer". Monaldi Archives for Chest Disease. 59 (3): 207–211. PMID 15065316. 
  55. ^ Fritz, H (2011). "Vitamin A and Retinoid Derivatives for Lung Cancer: A Systematic Review and Meta Analysis". PLoS ONE. 6 (6): e21107. doi:10.1371/journal.pone.0021107. PMC 3124481alt=Dapat diakses gratis. PMID 21738614. 
  56. ^ Herr, C (2011). "The role of vitamin D in pulmonary disease: COPD, asthma, infection, and cancer". Respiratory Research. 12 (1): 31. doi:10.1186/1465-9921-12-31. PMC 3071319alt=Dapat diakses gratis. PMID 21418564. 
  57. ^ a b Key, TJ (2011). "Fruit and vegetables and cancer risk". British Journal of Cancer. 104 (1): 6–11. doi:10.1038/sj.bjc.6606032. PMC 3039795alt=Dapat diakses gratis. PMID 21119663. 
  58. ^ Manser, RL (2004). "Screening for lung cancer". Cochrane Database of Systematic Reviews (1): CD001991. doi:10.1002/14651858.CD001991.pub2. PMID 14973979. 
  59. ^ Jaklitsch, MT (2012). "The American Association for Thoracic Surgery guidelines for lung cancer screening using low-dose computed tomography scans for lung cancer survivors and other high-risk groups". Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery. 144 (1): 33–38. doi:10.1016/j.jtcvs.2012.05.060. PMID 22710039. 
  60. ^ Bach, PB (2012). "Benefits and harms of CT screening for lung cancer: a systematic review". JAMA: the Journal of the American Medical Association. 307 (22): 2418–2429. doi:10.1001/jama.2012.5521. PMID 22610500. 
  61. ^ Boiselle, PM (2013 Mar 20). "Computed tomography screening for lung cancer". JAMA : the journal of the American Medical Association. 309 (11): 1163–70. PMID 23512063. 
  62. ^ Bach PB, Mirkin JN, Oliver TK; et al. (2012). "Benefits and harms of CT screening for lung cancer: a systematic review". JAMA. 307 (22): 2418–29. doi:10.1001/jama.2012.5521. PMID 22610500. 
  63. ^ Aberle, DR (2013 Mar 10). "Computed tomography screening for lung cancer: has it finally arrived? Implications of the national lung screening trial". Journal of clinical oncology : official journal of the American Society of Clinical Oncology. 31 (8): 1002–8. PMID 23401434. 
  64. ^ Ferrell, B (2011). "Palliative care in lung cancer". Surgical Clinics of North America. 91 (2): 403–417. doi:10.1016/j.suc.2010.12.003. PMID 21419260. 
  65. ^ Kaiser LR (2008). Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders (edisi ke-4th). McGraw-Hill. hlm. 1853–1854. ISBN 0-07-145739-9. 
  66. ^ a b Kaiser LR (2008). Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders (edisi ke-4th). McGraw-Hill. hlm. 1855–1856. ISBN 0-07-145739-9. 
  67. ^ Odell, DD (2010). "Sublobar resection with brachytherapy mesh for stage I non-small cell lung cancer". Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery. 22 (1): 32–37. doi:10.1053/j.semtcvs.2010.04.003. PMID 20813314. 
  68. ^ Alam, N (2007). "Video-assisted thoracic surgery (VATS) lobectomy: the evidence base". Journal of the Society of Laparoendoscopic Surgeons. 11 (3): 368–374. PMC 3015831alt=Dapat diakses gratis. PMID 17931521. 
  69. ^ Rueth, NM (2010). "Is VATS lobectomy better: perioperatively, biologically and oncologically?". Annals of Thoracic Surgery. 89 (6): S2107–S2111. doi:10.1016/j.athoracsur.2010.03.020. PMID 20493991. 
  70. ^ Simon GR, Turrisi A (2007). "Management of small cell lung cancer: ACCP evidence-based clinical practice guidelines (2nd edition)". Chest. 132 (3 Suppl): 324S–339S. doi:10.1378/chest.07-1385. PMID 17873178. 
  71. ^ Goldstein, SD (2011). "Role of surgery in small cell lung cancer". Surgical Oncology Clinics of North America. 20 (4): 769–777. doi:10.1016/j.soc.2011.08.001. PMID 21986271. 
  72. ^ Arriagada, R (2002). Oxford Textbook of Oncology (edisi ke-2nd). Oxford University Press. hlm. 2094. ISBN 0-19-262926-3. 
  73. ^ Hatton, MQ (2010). "Continuous hyperfractionated accelerated radiotherapy (CHART) and non-conventionally fractionated radiotherapy in the treatment of non-small cell lung cancer: a review and consideration of future directions". Clinical Oncology (Royal College of Radiologists). 22 (5): 356–364. doi:10.1016/j.clon.2010.03.010. PMID 20399629. 
  74. ^ PORT Meta-analysis Trialists Group (2005). Rydzewska, Larysa, ed. "Postoperative radiotherapy for non-small cell lung cancer". Cochrane Database of Systematic Reviews (2): CD002142. doi:10.1002/14651858.CD002142.pub2. PMID 15846628. 
  75. ^ Le Péchoux, C (2011). "Role of postoperative radiotherapy in resected non-small cell lung cancer: a reassessment based on new data". Oncologist. 16 (5): 672–681. doi:10.1634/theoncologist.2010-0150. PMC 3228187alt=Dapat diakses gratis. PMID 21378080. 
  76. ^ Cardona, AF (2008). "Palliative endobronchial brachytherapy for non-small cell lung cancer". Cochrane Database of Systematic Reviews (2): CD004284. doi:10.1002/14651858.CD004284.pub2. PMID 18425900. 
  77. ^ Ikushima, H (2010). 2/1/_pdf "Radiation therapy: state of the art and the future" Periksa nilai |url= (bantuan). Journal of Medical Investigation. 57 (1–2): 1–11. PMID 20299738. 
  78. ^ Paumier, A (2011). "Prophylactic cranial irradiation in lung cancer". Cancer Treatment Reviews. 37 (4): 261–265. doi:10.1016/j.ctrv.2010.08.009. PMID 20934256. 
  79. ^ Girard, N (2011). "Stereotactic radiotherapy for non-small cell lung cancer: From concept to clinical reality. 2011 update". Cancer Radiothérapie. 15 (6–7): 522–526. doi:10.1016/j.canrad.2011.07.241. PMID 21889901. 
  80. ^ Fairchild, A (2008). "Palliative thoracic radiotherapy for lung cancer: a systematic review". Journal of Clinical Oncology. 26 (24): 4001–4011. doi:10.1200/JCO.2007.15.3312. PMID 18711191. 
  81. ^ Hann CL, Rudin CM (2008-11-30). "Management of small-cell lung cancer: incremental changes but hope for the future". Oncology (Williston Park). 22 (13): 1486–92. PMID 19133604. 
  82. ^ Murray, N (March 2006). "A review of first-line treatment for small-cell lung cancer". Journal of Thoracic Oncology. 1 (3): 270–278. PMID 17409868. 
  83. ^ Azim, HA (March 2007). "Treatment options for relapsed small-cell lung cancer". Anticancer drugs. 18 (3): 255–261. doi:10.1097/CAD.0b013e328011a547. PMID 17264756. 
  84. ^ MacCallum, C (July 2006). "Second-line treatment of small-cell lung cancer". Current Oncology Reports. 8 (4): 258–264. doi:10.1007/s11912-006-0030-8. PMID 17254525. 
  85. ^ a b NSCLC Meta-Analyses Collaborative Group (2008). "Chemotherapy in Addition to Supportive Care Improves Survival in Advanced Non–Small-Cell Lung Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis of Individual Patient Data From 16 Randomized Controlled Trials". J. Clin. Oncol. 26 (28): 4617–25. doi:10.1200/JCO.2008.17.7162. PMC 2653127alt=Dapat diakses gratis. PMID 18678835. 
  86. ^ Mehra R, Treat J (2008). Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders (edisi ke-4th). McGraw-Hill. hlm. 1876. ISBN 0-07-145739-9. 
  87. ^ a b Clegg, A (January 2002). "Clinical and cost effectiveness of paclitaxel, docetaxel, gemcitabine, and vinorelbine in non-small cell lung cancer: a systematic review". Thorax. BMJ Publishing Group. 57 (1): 20–28. doi:10.1136/thorax.57.1.20. PMC 1746188alt=Dapat diakses gratis. PMID 11809985. 
  88. ^ Fuld AD, Dragnev KH, Rigas JR (2010). "Pemetrexed in advanced non-small-cell lung cancer". Expert Opin Pharmacother. 11 (8): 1387–402. doi:10.1517/14656566.2010.482560. PMID 20446853. 
  89. ^ Carbone, DP (2011). "Adjuvant therapy in non-small cell lung cancer: future treatment prospects and paradigms". Clinical Lung Cancer. 12 (5): 261–271. doi:10.1016/j.cllc.2011.06.002. PMID 21831720. 
  90. ^ a b Le Chevalier, T (2010). "Adjuvant chemotherapy for resectable non-small-cell lung cancer: where is it going?". Annals of Oncology. 21 (Suppl. 7): vii196–198. doi:10.1093/annonc/mdq376. PMID 20943614. 
  91. ^ Horn, L (May 2007). "The rationale for adjuvant chemotherapy in stage I non-small cell lung cancer". Journal of Thoracic Oncology. 2 (5): 377–383. doi:10.1097/01.JTO.0000268669.64625.bb. PMID 17473651. 
  92. ^ Wakelee, HA (July 2006). "Current status of adjuvant chemotherapy for stage IB non-small-cell lung cancer: implications for the New Intergroup Trial". Clinical Lung Cancer. Cancer Information Group. 8 (1): 18–21. doi:10.3816/CLC.2006.n.028. PMID 16870041. 
  93. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Clinical_evidence
  94. ^ Kelley AS, Meier DE (2010). "Palliative care—a shifting paradigm". New England Journal of Medicine. 363 (8): 781–2. doi:10.1056/NEJMe1004139. PMID 20818881. 
  95. ^ a b Prince-Paul M (2009). "When hospice is the best option: an opportunity to redefine goals". Oncology (Williston Park, N.Y.). 23 (4 Suppl Nurse Ed): 13–7. PMID 19856592. 
  96. ^ Souquet PJ, Chauvin F, Boissel JP, Bernard JP (1995). "Meta-analysis of randomised trials of systemic chemotherapy versus supportive treatment in non-resectable non-small cell lung cancer". Lung Cancer. 12 Suppl 1: S147–54. doi:10.1016/0169-5002(95)00430-9. PMID 7551923. 
  97. ^ Sörenson S, Glimelius B, Nygren P (2001). "A systematic overview of chemotherapy effects in non-small cell lung cancer". Acta Oncol. 40 (2–3): 327–39. PMID 11441939. 
  98. ^ Clegg A, Scott DA, Sidhu M, Hewitson P, Waugh N (2001). "A rapid and systematic review of the clinical effectiveness and cost-effectiveness of paclitaxel, docetaxel, gemcitabine and vinorelbine in non-small-cell lung cancer". Health Technol Assess. 5 (32): 1–195. PMID 12065068. 
  99. ^ Templat:Cite Cochrane
  100. ^ "Non-Small Cell Lung Cancer Treatment". PDQ for Health Professionals. National Cancer Institute. Diakses tanggal 2008-11-22. 
  101. ^ "Small Cell Lung Cancer Treatment". PDQ for Health Professionals. National Cancer Institute. 2012. Diakses tanggal 2012-05-16. 
  102. ^ Spiro, SG (2010). "18.19.1". Oxford Textbook Medicine (edisi ke-5th). OUP Oxford. ISBN 978-0199204854. 
  103. ^ SEER data (SEER.cancer.gov)Median Age of Cancer Patients at Diagnosis 2002-2003
  104. ^ SEER data (SEER.cancer.gov)Median Age of Cancer Patients at Death 2002-2006
  105. ^ Slatore, CG (November 2010). "An official American Thoracic Society systematic review: insurance status and disparities in lung cancer practices and outcomes". American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 182 (9): 1195–1205. doi:10.1164/rccm.2009-038ST. PMID 21041563. 
  106. ^ "WHO Disease and injury country estimates". World Health Organization. 2009. Diakses tanggal November 11, 2009. 
  107. ^ Jemal A, Tiwari RC, Murray T; et al. (2004). "Cancer statistics, 2004". CA: a Cancer Journal for Clinicians. 54 (1): 8–29. doi:10.3322/canjclin.54.1.8. PMID 14974761. 
  108. ^ Proctor, RN (2012). "The history of the discovery of the cigarette-lung cancer link: evidentiary traditions, corporate denial, global toll". Tobacco Control. 21 (2): 87–91. doi:10.1136/tobaccocontrol-2011-050338. PMID 22345227. 
  109. ^ Lum, KL (October 2008). "Signed, sealed and delivered: "big tobacco" in Hollywood, 1927–1951". Tobacco Control. 17 (5): 313–323. doi:10.1136/tc.2008.025445. PMC 2602591alt=Dapat diakses gratis. PMID 18818225. 
  110. ^ Lovato, C (October 2011). "Impact of tobacco advertising and promotion on increasing adolescent smoking behaviours". Cochrane Database of Systematic Reviews (10): CD003439. doi:10.1002/14651858.CD003439.pub2. PMID 21975739. 
  111. ^ Kemp, FB (2009). "Smoke free policies in Europe. An overview". Pneumologia. 58 (3): 155–158. PMID 19817310. 
  112. ^ National Cancer Institute; SEER stat fact sheets: Lung and Bronchus. Surveillance Epidemiology and End Results. 2010[1]
  113. ^ "Gender in lung cancer and smoking research" (PDF). World Health Organization. 2004. Diakses tanggal 2007-05-26. 
  114. ^ Zhang, J (November 2011). "Tobacco smoking in China: prevalence, disease burden, challenges and future strategies". Respirology. 16 (8): 1165–1172. doi:10.1111/j.1440-1843.2011.02062.x. PMID 21910781. 
  115. ^ Behera, D (2004). "Lung cancer in India" (PDF). Indian Journal of Chest Diseases and Allied Sciences. 46 (4): 269–281. PMID 15515828. 
  116. ^ Charloux, A (February 1997). "The increasing incidence of lung adenocarcinoma: reality or artefact? A review of the epidemiology of lung adenocarcinoma". International Journal of Epidemiology. 26 (1): 14–23. doi:10.1093/ije/26.1.14. PMID 9126499. 
  117. ^ Kadara, H (2012). "Pulmonary adenocarcinoma: a renewed entity in 2011". Respirology. 17 (1): 50–65. doi:10.1111/j.1440-1843.2011.02095.x. PMID 22040022. 
  118. ^ Morgagni, Giovanni Battista (1761). De sedibus et causis morborum per anatomen indagatis. OL 24830495M. 
  119. ^ Bayle, Gaspard-Laurent (1810). Recherches sur la phthisie pulmonaire (dalam bahasa French). Paris. OL 15355651W. 
  120. ^ a b Witschi, H (November 2001). "A short history of lung cancer". Toxicological Sciences. 64 (1): 4–6. doi:10.1093/toxsci/64.1.4. PMID 11606795. 
  121. ^ Adler, I (1912). Primary Malignant Growths of the Lungs and Bronchi. New York: Longmans, Green, and Company. OCLC 14783544. OL 24396062M. , cited in Spiro SG, Silvestri GA (2005). "One hundred years of lung cancer". American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 172 (5): 523–529. doi:10.1164/rccm.200504-531OE. PMID 15961694. 
  122. ^ Grannis, FW. "History of cigarette smoking and lung cancer". smokinglungs.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 18, 2007. Diakses tanggal 2007-08-06. 
  123. ^ Proctor, R (2000). The Nazi War on Cancer. Princeton University Press. hlm. 173–246. ISBN 0-691-00196-0. 
  124. ^ Doll, R (November 1956). "Lung Cancer and Other Causes of Death in Relation to Smoking". British Medical Journal. 2 (5001): 1071–1081. doi:10.1136/bmj.2.5001.1071. PMC 2035864alt=Dapat diakses gratis. PMID 13364389. 
  125. ^ US Department of Health Education and Welfare (1964). "Smoking and health: report of the advisory committee to the Surgeon General of the Public Health Service" (PDF). Washington, DC: US Government Printing Office. 
  126. ^ a b Greaves, M (2000). Cancer: the Evolutionary Legacy. Oxford University Press. hlm. 196–197. ISBN 0-19-262835-6. 
  127. ^ Greenberg, M (1993). "Lung cancer in the Schneeberg mines: a reappraisal of the data reported by Harting and Hesse in 1879". Annals of Occupational Hygiene. 37 (1): 5–14. PMID 8460878. 
  128. ^ Samet, JM (2011). "Radiation and cancer risk: a continuing challenge for epidemiologists". Environmental Health. 10 (Suppl. 1): S4. doi:10.1186/1476-069X-10-S1-S4. PMC 3073196alt=Dapat diakses gratis. PMID 21489214. 
  129. ^ Horn, L (July 2008). "Evarts A. Graham and the first pneumonectomy for lung cancer". Journal of Clinical Oncology. 26 (19): 3268–3275. doi:10.1200/JCO.2008.16.8260. PMID 18591561. 
  130. ^ Edwards, AT (1946). "Carcinoma of the Bronchus". Thorax. 1 (1): 1–25. doi:10.1136/thx.1.1.1. PMC 1018207alt=Dapat diakses gratis. PMID 20986395. 
  131. ^ Kabela, M (1956). "Erfahrungen mit der radikalen Röntgenbestrahlung des Bronchienkrebses". Ceskoslovenská Onkológia (dalam bahasa German). 3 (2): 109–115. PMID 13383622. 
  132. ^ Saunders, M (July 1997). "Continuous hyperfractionated accelerated radiotherapy (CHART) versus conventional radiotherapy in non-small-cell lung cancer: a randomised multicentre trial". Lancet. Elsevier. 350 (9072): 161–165. doi:10.1016/S0140-6736(97)06305-8. PMID 9250182. 
  133. ^ Lennox, SC (November 1968). "Results of resection for oat-cell carcinoma of the lung". Lancet. Elsevier. 2 (7575): 925–927. doi:10.1016/S0140-6736(68)91163-X. PMID 4176258. 
  134. ^ Miller, AB (September 1969). "Five-year follow-up of the Medical Research Council comparative trial of surgery and radiotherapy for the primary treatment of small-celled or oat-celled carcinoma of the bronchus". Lancet. Elsevier. 2 (7619): 501–505. doi:10.1016/S0140-6736(69)90212-8. PMID 4184834. 
  135. ^ Cohen, M (1977). "Intensive chemotherapy of small cell bronchogenic carcinoma". Cancer Treatment Reports. 61 (3): 349–354. PMID 194691. 
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Clinical evidence" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA