Neuromarketing: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{uncategorized}} tag to article (TW) |
Eddy.yansen (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Neuromarketing adalah disiplin ilmu populer yang menggabungkan psikologi, neuroscience dan ekonomi. Neuromarketing mempelajari pengaruh strategi pemasaran dan periklanan secara fisiologi terhadap otak manusia, dengan menggunakan metode pencitraan otak seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan electroencephalography (EEG). |
Neuromarketing adalah disiplin ilmu populer yang menggabungkan psikologi, neuroscience dan ekonomi. Neuromarketing mempelajari pengaruh strategi pemasaran dan periklanan secara fisiologi terhadap otak manusia, dengan menggunakan metode pencitraan otak seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan electroencephalography (EEG). |
||
'''Lee, N., Broderick, A. J., & Chamberlain, L. (2007)'''. What is ‘neuromarketing’? A discussion and agenda for future research. International Journal of Psychophysiology, 63, 199–204. |
|||
{{uncategorized|date=Februari 2014}} |
Revisi per 3 Februari 2014 06.25
Neuromarketing adalah disiplin ilmu populer yang menggabungkan psikologi, neuroscience dan ekonomi. Neuromarketing mempelajari pengaruh strategi pemasaran dan periklanan secara fisiologi terhadap otak manusia, dengan menggunakan metode pencitraan otak seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan electroencephalography (EEG).
Lee, N., Broderick, A. J., & Chamberlain, L. (2007). What is ‘neuromarketing’? A discussion and agenda for future research. International Journal of Psychophysiology, 63, 199–204.