Asidimetri: Perbedaan antara revisi
Hanamanteo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
# http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/titrasi-asam-basa/ |
# http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/titrasi-asam-basa/ |
||
[[en:Acid–base titration]] |
|||
[[Kategori:Titrasi]] |
[[Kategori:Titrasi]] |
Revisi per 24 Februari 2014 23.53
Asidimetri merupakan tipe reaksi penetralan yang ada dalam titrasi asam-basa. Asidimetri adalah pengukuran atau penentuan konsentrasi larutan asam dalam suatu campuran. Biasanya dilakukan dengan jalan titrasi bersama larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya, yaitu larutan baku dan suatu indikator untuk menunjukkan titik akhir titrasi. Titik dalam titrasi dimana titran yang telah ditambahkan cukup untuk bereaksi secara tepat dengan senyawa yang ditentukan disebut titik ekuivalen.Titik ekuivalen terjadi pada saat terjadinya perubahan warna indikator. Titik pada titrasi dimana indikator warnanya berubah disebut titik akhir. Ekuivalen dari suatu basa, adalah massa basa yang mengandung suatu gugus hidroksil yang tergantikan. Sedangkan Ekuivalen dari asam, adalah massa basa yang mengandung sutu gugus hidroksil yang tergantikan.
Larutan Baku
Nama lain dari larutan baku adalah larutan standar. Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang juga berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
Larutan Baku Primer
Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.
Larutan Baku Sekunder
Larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.
Reaksi Penetralan
Reaksi Penetralan adalah reaksi yang terjadi antara asam dan basa. Asam adalah zat yang terdapat dalam air, yang dapat memberikan ion Hidrogen (H+) atau ion Hidronium (H3O+) bila dilarutkan dalam air. Sedangkan Basa adalah zat dalam air yang menghasilkan ion hidroksi. Dikatakan bahwa reaksi netralisasi adalah reaksi yang dgunakan sebagai penggabungan ion-ion secara kimia. Zat-zat atmosfer, atau amfolit mampu melangsungkan reaksi netralisasi baik dengan asam maupun basa dan sifat ini disebut dengan sifat amfoter.
Contoh Reaksi Penetralan
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa).
Normalitas
Normalitas adalah sistem konsentrasi yang didasarkan pada volume dari larutan.
Normalitas = jumlah ekivalen per liter larutan atau N = (e.q)/V
Keterangan :
N = Normalitas
e.q = jumlah ekivalen
V = volume larutan dalam liter
Karena e.q = g/BE
g = gram larutan
BE = berat ekivalen
Maka dihasilkan N =g/(BE X V)
Dengan hubungan Normalitas terhadap molaritas, sebagai berikut:
N= n. M
Referensi
- Basset, J.1994.Vogel Buku Teks Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi ke-4 Buku Kedokteran EGC.Jakarta
- Hidding, T. S. G. Mulia, KAH. 1954. Ensiklopedia Indonesia Volume 1. W. Van Hoeve
- Petrucci, R.H. 1987. Kimia Dasar Pinsip dan Terapan Modern. Diterjemahkan oleh Suminar Achmadi. Edisi keempat. Jilid dua. Jakarta: Erlangga
- Day, R.A dan Underwood, A.L. 1988. Analisis Kimia Kuantitatif. Diterjemahkan oleh Iis Sopyan. Jakarta: Erlangga.
- http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/titrasi-asam-basa/