Lompat ke isi

Jalak bali: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k Hanamanteo memindahkan halaman Jalak Bali ke Jalak bali menimpa pengalihan lama: Nama jenis tidak boleh huruf kapital.
Ariefrahman (bicara | kontrib)
k menghapus Kategori:Sturnidae; menambahkan Kategori:Leucopsar menggunakan HotCat
Baris 45: Baris 45:
{{wikispecies|Leucopsar rothschildi}}
{{wikispecies|Leucopsar rothschildi}}


[[Kategori:Sturnidae]]
[[Kategori:Leucopsar]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik biologi]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik biologi]]

Revisi per 8 Maret 2014 17.49

Jalak Bali
Jalak Bali di Kebun Binatang Brookfield
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Leucopsar

Spesies:
L. rothschildi
Nama binomial
Leucopsar rothschildi
Jalak Bali
Jalak Bali di Kebung Binatang Houston

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm[1], dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak.[2] Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.

Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.

Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali.

Jalak Bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar