Aturan sepertiga: Perbedaan antara revisi
k Dikaalnas memindahkan halaman Rule of thirds ke Aturan sepertiga: Istilah Indonesia |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | Dalam dunia [[fotografi]], '''''Rule of thirds''''' atau '''aturan sepertiga''' adalah petunjuk bagaimana caranya memosisikan objek di sepertiga bagian dalam [[foto]] agar lebih enak dilihat. Teknik ini juga termasuk dalam mengkomposisikan objek kedalam satu [[bingkai]], dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu. Aturan ini mungkin lebih tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya penempatan objek di sepertiga bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung dari objek dan hasil foto yang dihasilkan oleh [[fotografer]]. |
||
{{judulasing}} |
|||
{{rapikan}} |
|||
Pada aturan sepertiga, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horizontal sehingga foto memiliki 9 area yang sama besar. Dengan demikian, foto memiliki pertemuan empat [[titik]]. Keempat titik pertemuan tersebut bisa disebut sebagai empat titik mata. Dalam aturan sepertiga, jika fotografer menempatkan bagian paling menarik dari sebuah foto di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan foto akan menjadi lebih seimbang dengan hasil yang lebih lebih bagus. |
|||
⚫ | Dalam dunia fotografi, ''Rule of thirds'' atau aturan sepertiga |
||
{{fotografi-stub}} |
{{fotografi-stub}} |
Revisi per 12 Maret 2014 20.55
Dalam dunia fotografi, Rule of thirds atau aturan sepertiga adalah petunjuk bagaimana caranya memosisikan objek di sepertiga bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Teknik ini juga termasuk dalam mengkomposisikan objek kedalam satu bingkai, dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu. Aturan ini mungkin lebih tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya penempatan objek di sepertiga bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung dari objek dan hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.
Pada aturan sepertiga, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horizontal sehingga foto memiliki 9 area yang sama besar. Dengan demikian, foto memiliki pertemuan empat titik. Keempat titik pertemuan tersebut bisa disebut sebagai empat titik mata. Dalam aturan sepertiga, jika fotografer menempatkan bagian paling menarik dari sebuah foto di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan foto akan menjadi lebih seimbang dengan hasil yang lebih lebih bagus.