Lompat ke isi

Mursala (film): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ButtuHutagalung (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
| released = 18 April [[2013]]
| released = 18 April [[2013]]
| runtime = 100 menit<ref name="bp"/>
| runtime = 100 menit<ref name="bp"/>
| country = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| country = {{bendera|Indonesia}}
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| budget =
| budget =
| followed_by =
| followed_by =
}}
}}
'''Mursala''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] tahun 2013 yang bernuansa budaya [[Batak]]. Film ini disutradarai oleh [[Viva Westi]] dan dibintangi oleh [[Rio Dewanto]] dan [[Titi Sjuman]]. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 [[marga]] yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga [[Simbolon]] dan [[Saragih]]. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama [[Tapanuli Tengah]], [[Sumatera Utara]].<ref name="bp"/><ref name="ad"/>

'''Mursala''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] tahun 2013 yang bernuansa budaya [[Batak]]. Film ini disutradarai oleh [[Viva Westi]] dan dibintangi oleh [[Rio Dewanto]] dan [[Titi Sjuman]]. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 [[marga]] yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga [[Simbolon]] dan [[Saragih]]. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama [[Tapanuli Tengah]], [[Sumatera Utara]].<ref name="bp"/><ref name="ad"/>


Film ini awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun karena sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) [[Tapanuli Tengah]], yang berkeberatan dengan isi cerita film ini, ''Mursala'' baru dirilis pada 18 April 2013.
Film ini awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun karena sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) [[Tapanuli Tengah]], yang berkeberatan dengan isi cerita film ini, ''Mursala'' baru dirilis pada 18 April 2013.
Baris 29: Baris 28:
Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur ([[Titi Sjuman]]), ''pariban''-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di [[Pulau Mursala]]. Tiur sendiri gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai pariban Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekedar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya. <ref name="kf"/>
Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur ([[Titi Sjuman]]), ''pariban''-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di [[Pulau Mursala]]. Tiur sendiri gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai pariban Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekedar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya. <ref name="kf"/>


==Peluncuran==
==Perilisan==
Film Mursala akhirnya diluncurlan di [[Bioskop]] XXI [[Plaza]] [[Senayan]] Jakarta, tanggal [[8 April]] 2013, yang dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah (Raja Bonaran Situmeang), Gubernur Sumatera Utara ([[Gatot Pujo Nugroho]]), dan [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] ([[Muhaimin Iskandar]]).<ref>Metro Tapanuli, Edisi Jumat 12 April 2013</ref>
Film Mursala akhirnya dirilis di [[Bioskop]] XXI [[Plaza]] [[Senayan]] Jakarta pada tanggal [[8 April]] [[2013]]. Perilisan ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah (Raja Bonaran Situmeang), Gubernur Sumatera Utara ([[Gatot Pujo Nugroho]]), dan [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] ([[Muhaimin Iskandar]]).<ref>Metro Tapanuli, Edisi Jumat 12 April 2013</ref>


==Pemeran==
==Pemeran==
Baris 46: Baris 45:
Film Mursala mulai syuting di bulan Maret-April 2012, mengambil lokasi di Tapanuli dan Jakarta. Daerah Tapanuli, air terjun Mursala pernah jadi lokasi pengambilan gambar untuk film [[Hollywood]] berjudul "[[King Kong]]" ([[1993]]).<ref name ="kf">[http://kabarfilm2.blogspot.com/2012/02/film-mursala-berlatar-budaya-batak-siap.html Film mursala berlatar budaya batak siap]</ref><ref name="ad"/> Film ''Mursala'' awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini. MBPPS menolak bila [[Pulau Mursala]] dan budaya pesisir dikatakan milik [[Raja Bonaran Situmeang]] kala film ini hendak dirilis menjabat sebagai Bupati [[Tapanuli Tengah]] periode 2011 - 2016, dan juga menjadi [[bintang tamu]] dalam film ini. Film ''Mursala'' akhirnya baru dirilis pada 18 April 2013.
Film Mursala mulai syuting di bulan Maret-April 2012, mengambil lokasi di Tapanuli dan Jakarta. Daerah Tapanuli, air terjun Mursala pernah jadi lokasi pengambilan gambar untuk film [[Hollywood]] berjudul "[[King Kong]]" ([[1993]]).<ref name ="kf">[http://kabarfilm2.blogspot.com/2012/02/film-mursala-berlatar-budaya-batak-siap.html Film mursala berlatar budaya batak siap]</ref><ref name="ad"/> Film ''Mursala'' awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini. MBPPS menolak bila [[Pulau Mursala]] dan budaya pesisir dikatakan milik [[Raja Bonaran Situmeang]] kala film ini hendak dirilis menjabat sebagai Bupati [[Tapanuli Tengah]] periode 2011 - 2016, dan juga menjadi [[bintang tamu]] dalam film ini. Film ''Mursala'' akhirnya baru dirilis pada 18 April 2013.
Penyanyi kawakan Indonesia [[Iwan Fals]] khusus menciptakan lagu berjudul ''Mursala'' untuk menjadi jalur lagu film ''Mursala''.<ref name="bp"/><ref name="ek"/><ref name="tempo"/>
Penyanyi kawakan Indonesia [[Iwan Fals]] khusus menciptakan lagu berjudul ''Mursala'' untuk menjadi jalur lagu film ''Mursala''.<ref name="bp"/><ref name="ek"/><ref name="tempo"/>

<br />
Film Mursala juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk program "Air Untuk Indonesia" melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Pada pemutaran perdana Film Mursala tanggal 8 April 2013 lalu di Plaza Senayan-Jakarta, juga dihadiri oleh ratusan orang Relawan PMI.
Film Mursala juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk program "Air Untuk Indonesia" melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Pada pemutaran perdana Film Mursala tanggal 8 April 2013 lalu di Plaza Senayan-Jakarta, juga dihadiri oleh ratusan orang Relawan PMI.


Baris 52: Baris 51:
{{Reflist}}
{{Reflist}}


==Pranara luar==
==Pranala luar==
* [http://twitter.com/FilmMursala Akun Twitter Film Mursala]
* {{id}} [http://twitter.com/FilmMursala Akun Twitter film Mursala]
* [http://www.youtube.com/watch?v=9UB6gDcuc3o Trailer Film Mursala di Youtube]
* {{id}} [http://www.youtube.com/watch?v=9UB6gDcuc3o Cuplikan film Mursala di YouTube]


{{film-indo-stub}}
{{film-indo-stub}}

Revisi per 20 Maret 2014 13.22

Mursala
SutradaraViva Westi [1][2]
ProduserAnna Leiden Sinaga[2][1]
PemeranRio Dewanto
Titi Sjuman
Mongol
Anna Sinaga
Tio Pakusadewo
Rudy Salam
Raja Bonaran Situmeang
Roy Ricardo
Elza Syarief
Penata musikIwan Fals[1]
DistributorRaj’s Production[1][3][4]
Tanggal rilis
18 April 2013
Durasi100 menit[1]
Negara Indonesia
BahasaIndonesia

Mursala adalah film drama Indonesia tahun 2013 yang bernuansa budaya Batak. Film ini disutradarai oleh Viva Westi dan dibintangi oleh Rio Dewanto dan Titi Sjuman. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 marga yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga Simbolon dan Saragih. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.[1][2]

Film ini awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun karena sempat dilarang oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia karena gugatan Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini, Mursala baru dirilis pada 18 April 2013.

Sinopsis

Kisah Mursala diawali dengan tekad seorang pemuda Batak bernama Anggiat (Rio Dewanto) yang merantau ke Jakarta dari kampungnya di Sorkam, Tapanuli Tengah. Akhirnya dia sukses menjadi pengacara dan dibanggakan orangtuanya, namun itu belum sempurna karena ibunya, Inang Romauli dan ayahnya, Amung Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan pariban-nya (saudara sepupu). Hal itu tidak mudah, karena di Jakarta Anggiat telah memilih wanita berdarah batak yang dicintainya yakni Clarita (Anna Sinaga), seorang presenter televisi.

Persoalan muncul karena perbedaan marga Anggiat dan Clarita, yaitu "Simbolon" dan "Saragih" yang ternyata masuk ke dalam larangan adat yang tidak memungkinkan keduanya untuk menikah kecuali keluar dari adat marganya masing-masing. Meskipun begitu, Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan cinta mereka.

Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur (Titi Sjuman), pariban-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di Pulau Mursala. Tiur sendiri gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai pariban Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekedar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya. [5]

Perilisan

Film Mursala akhirnya dirilis di Bioskop XXI Plaza Senayan Jakarta pada tanggal 8 April 2013. Perilisan ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah (Raja Bonaran Situmeang), Gubernur Sumatera Utara (Gatot Pujo Nugroho), dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Muhaimin Iskandar).[6]

Pemeran

Catatan produksi

Film Mursala mulai syuting di bulan Maret-April 2012, mengambil lokasi di Tapanuli dan Jakarta. Daerah Tapanuli, air terjun Mursala pernah jadi lokasi pengambilan gambar untuk film Hollywood berjudul "King Kong" (1993).[5][2] Film Mursala awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun sempat dilarang oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia karena gugatan Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini. MBPPS menolak bila Pulau Mursala dan budaya pesisir dikatakan milik Raja Bonaran Situmeang kala film ini hendak dirilis menjabat sebagai Bupati Tapanuli Tengah periode 2011 - 2016, dan juga menjadi bintang tamu dalam film ini. Film Mursala akhirnya baru dirilis pada 18 April 2013. Penyanyi kawakan Indonesia Iwan Fals khusus menciptakan lagu berjudul Mursala untuk menjadi jalur lagu film Mursala.[1][3][4]

Film Mursala juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk program "Air Untuk Indonesia" melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Pada pemutaran perdana Film Mursala tanggal 8 April 2013 lalu di Plaza Senayan-Jakarta, juga dihadiri oleh ratusan orang Relawan PMI.

Referensi

Pranala luar