Lompat ke isi

Syarhus Sunnah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ibensis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox book
[[Berkas:Syarhussunnah.jpg|thumb|right|160px|Manuskrip halaman pertama isi kitab Syarh as-Sunnah]]
| name = Penjelasan tentang Sunnah
| title_orig = Syarhus Sunnah
| translator =
| image = SyarhusSunnah.jpg|200px
| image_caption = Halaman sampul buku [[syarah]] terjemahan
| author = [[Imam Al-Barbahari]]
| illustrator =
| cover_artist =
| country = [[Irak]]
| language = [[Bahasa Arab]], [[Bahasa Indonesia]], dll
| series =
| subject = [[Bidah]], [[Manhaj]]
| genre =
| publisher =
| pub_date = 300-an H/ 900-an M
| english_pub_date =
| media_type = Cetak
| pages =
| isbn =
| oclc =
| dewey =
| congress =
| preceded_by =
| followed_by =
}}

'''Syarhus Sunnah''' ({{lang-ar|شرح السنة}}) adalah kitab akidah [[ahlus sunnah]] yang ditulis oleh [[Imam Al-Barbahari]] (w. 329 H).<ref name=aqidah></ref> Kitab klasik ini memuat 170 poin pada berbagai aspek mengenai keyakinan umat Islam, dengan memberikan rujukan kutipan dari Al-Qur'an, Sunnah, para sahabat dan ulama.<ref>{{cite web|url=http://ittibaa.com/sharh-us-sunnah.html
'''Syarhus Sunnah''' ({{lang-ar|شرح السنة}}) adalah kitab akidah [[ahlus sunnah]] yang ditulis oleh [[Imam Al-Barbahari]] (w. 329 H).<ref name=aqidah></ref> Kitab klasik ini memuat 170 poin pada berbagai aspek mengenai keyakinan umat Islam, dengan memberikan rujukan kutipan dari Al-Qur'an, Sunnah, para sahabat dan ulama.<ref>{{cite web|url=http://ittibaa.com/sharh-us-sunnah.html
|title=Sharh-us-Sunnah - Explanation of the Creed
|title=Sharh-us-Sunnah - Explanation of the Creed
Baris 5: Baris 31:


== Keotentikan ==
== Keotentikan ==
[[Berkas:Syarhussunnah.jpg|thumb|left|160px|Manuskrip halaman isi Syarhus Sunnah]]
Kitab Syarh as-Sunnah karya imam Barbahari ini terdaftar dalam Tabaqaat al-Hanaabilah (2/18) (daftar kitab mazhab Hambali) milik [[Abu Ya'la]], dan tersedia dalam bentuk manuskrip pada perpustakaan al-Maktabah adz-Dzahiriyyah di [[Damaskus]] dengan tulisan tangan oleh Abu al-Qasim Ubayd Allah bin Hamza (w. 550H), dan dianggap berasal dari Al-barbahari oleh Syaikhul Islam [[Ibnu Taimiyah]] dalam kitab "Bughyat ul-Murtaad ", oleh [[adz-Dzahabi]] dalam "al-Uluww" dan "Tarikh al-Islam", dan "[[Siyar Alamin Nubala]]", juga oleh [[Ibnu Muflih]] dalam "al-Furu" dan "al-Adab asy-Syari'ah", dan juga dengan as-Safadi dalam "al-Wafi bil-Wafayat", dan [[Ibnu Hajar]] dalam "[[Fathul Bari]]", dan oleh Ibnul Imaad di "Syadharaat adz-Dzahab".<ref name=aqidah>http://www.aqidah.com/creed/articles/egkbv-introduction-to-the-book-by-the-explainer-the-noble-shaikh-the-scholar-s257lih-al-fawz257n.cfm</ref>
Kitab Syarh as-Sunnah karya Imam Barbahari ini terdaftar dalam [[Tabaqat al-Hanabilah]] (2/18) (daftar tokoh dan kitab mazhab Hambali) milik [[Ibnu Abu Ya'la]], dan tersedia dalam bentuk manuskrip pada perpustakaan [[Al-Maktabah adz-Dzahiriyyah]] di [[Damaskus]] dengan tulisan tangan oleh Abul Qasim Ubaidillah bin Hamzah (w. 550H), dan dianggap berasal dari Al-Barbahari oleh Syaikhul Islam [[Ibnu Taimiyah]] dalam kitab "Bughyatul Murtad", oleh [[Adz-Dzahabi]] dalam "al-Uluww" dan "Tarikh al-Islam", dan "[[Siyar Alamin Nubala]]", juga oleh [[Ibnu Muflih]] dalam "Al-Furu" dan "Al-Adab asy-Syari'ah", dan juga dengan As-Safadi dalam "Al-Wafi bil-Wafayat", dan [[Ibnu Hajar]] dalam "[[Fathul Bari]]", dan oleh Ibnul Imad di "Syadharaat adz-Dzahab".<ref name=aqidah>http://www.aqidah.com/creed/articles/egkbv-introduction-to-the-book-by-the-explainer-the-noble-shaikh-the-scholar-s257lih-al-fawz257n.cfm</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 30 Maret 2014 01.00

Penjelasan tentang Sunnah
Berkas:SyarhusSunnah.jpg
Halaman sampul buku syarah terjemahan
PengarangImam Al-Barbahari
Judul asliSyarhus Sunnah
NegaraIrak
BahasaBahasa Arab, Bahasa Indonesia, dll
SubjekBidah, Manhaj
Tanggal terbit
300-an H/ 900-an M
Jenis mediaCetak

Syarhus Sunnah (bahasa Arab: شرح السنة) adalah kitab akidah ahlus sunnah yang ditulis oleh Imam Al-Barbahari (w. 329 H).[1] Kitab klasik ini memuat 170 poin pada berbagai aspek mengenai keyakinan umat Islam, dengan memberikan rujukan kutipan dari Al-Qur'an, Sunnah, para sahabat dan ulama.[2] Kitab ini terkenal dengan kalimat di bagian awalnya "Islam adalah Sunnah[3], dan Sunnah adalah Islam".[4]

Keotentikan

Berkas:Syarhussunnah.jpg
Manuskrip halaman isi Syarhus Sunnah

Kitab Syarh as-Sunnah karya Imam Barbahari ini terdaftar dalam Tabaqat al-Hanabilah (2/18) (daftar tokoh dan kitab mazhab Hambali) milik Ibnu Abu Ya'la, dan tersedia dalam bentuk manuskrip pada perpustakaan Al-Maktabah adz-Dzahiriyyah di Damaskus dengan tulisan tangan oleh Abul Qasim Ubaidillah bin Hamzah (w. 550H), dan dianggap berasal dari Al-Barbahari oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab "Bughyatul Murtad", oleh Adz-Dzahabi dalam "al-Uluww" dan "Tarikh al-Islam", dan "Siyar Alamin Nubala", juga oleh Ibnu Muflih dalam "Al-Furu" dan "Al-Adab asy-Syari'ah", dan juga dengan As-Safadi dalam "Al-Wafi bil-Wafayat", dan Ibnu Hajar dalam "Fathul Bari", dan oleh Ibnul Imad di "Syadharaat adz-Dzahab".[1]

Rujukan

  1. ^ a b http://www.aqidah.com/creed/articles/egkbv-introduction-to-the-book-by-the-explainer-the-noble-shaikh-the-scholar-s257lih-al-fawz257n.cfm
  2. ^ "Sharh-us-Sunnah - Explanation of the Creed". ittibaa.com. Diakses tanggal 2014-03-09. 
  3. ^ Sunnah dalam arti seluruh ajaran dan perkataan Nabi ﷺ, bukan sunnah dalam pengertian fikih (yang berarti; tidak wajib).
  4. ^ Nabi ﷺ berkata: "Siapa yang berpaling dari Sunnahku maka ia bukan bagianku." hadits diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan An-Nasa'i. Imam Az-Zuhri (w124 H) berkata, "Para ulama yang datang sebelum kita dulu selalu berkata, 'keselamatan adalah dengan berpegang kepada Sunnah'" diriwayatkan Ad-Darimi dalam Sunannya (no.96). Imam Malik berkata,"Sunnah itu seperti bahtera Nabi Nuh, siapa yang menaikinya selamat dan siapa yang menolaknya akan tenggelam.", dinukil Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa (4/57).

Pranala luar