Lompat ke isi

Hamim Tohari Djazuli: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP79Pandu (bicara | kontrib)
+gambar
Tag: BP2014
BP79Pandu (bicara | kontrib)
+isi
Tag: BP2014
Baris 3: Baris 3:


'''Hamim Tohari Djazuli''', akrab dipanggil '''Gus Miek''' (lahir di [[Kediri]], [[Jawa Timur]] [[17 Agustus]] [[1940]] - meningggal di [[Surabaya]], [[5 Juni]] [[1993]] pada umur 52 tahun<ref name="www.tanbihun.com">[http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/biografi-gus-miek-kh-hamim-tohari-djazuli/#.U0CU-6AmbIU Biografi Gus Miek (KH. Hamim Tohari Djazuli)]. Diakses 6 April 2014</ref> adalah pendiri [[amalan]] ''[[dzikir]]'' [[Jama'ah Mujahadah Lailiyah]], [[Dzikrul Ghofilin]], dan [[sema'an]] (mendengarkan) [[al-Qur'an]] [[Jantiko Mantab]].<ref name="Perjalanan"> {{cite book|author=Muhammad Nurul Ibad|title=Perjalanan dan Ajaran Gus Miek|publisher=Pustaka Pesantren|year=2001|id=ISBN 979-8452-32-1}} Halaman 111-133.</ref> Ia adalah putra dari K.H. [[Jazuli Utsman]], pengasuh [[Pondok Pesantren]] [[Ploso]], [[Mojo]], Kediri, Jawa Timur.<ref name="www.tokohtokoh.com">[http://www.tokohtokoh.com/kh-hamim-djazuli.html www.tokohtokoh.com: KH. Hamim Djazuli]. Diakses 6 April 2014.</ref> Ia terkenal sebagai seorang [[wali]] (kekasih Allah) yang menghabiskan sebagian besar waktunya di luar [[Pesantren]] untuk berdakwah.<ref name="Dhawuh"> {{cite book|author=Muhammad Nurul Ibad|title=Dhawuh Gus Miek|publisher=Pustaka Pesantren|year=2010|id=ISBN 979-8452-30-5}} Halaman vii.</ref><ref name="Suluk"> {{cite book|author=Muhammad Nurul Ibad|title=Suluk Jalan Terabas Gus Miek|publisher=Pustaka Pesantren|year=2012|id=ISBN 979-8452-31-3}} Halaman vii.</ref>
'''Hamim Tohari Djazuli''', akrab dipanggil '''Gus Miek''' (lahir di [[Kediri]], [[Jawa Timur]] [[17 Agustus]] [[1940]] - meningggal di [[Surabaya]], [[5 Juni]] [[1993]] pada umur 52 tahun<ref name="www.tanbihun.com">[http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/biografi-gus-miek-kh-hamim-tohari-djazuli/#.U0CU-6AmbIU Biografi Gus Miek (KH. Hamim Tohari Djazuli)]. Diakses 6 April 2014</ref> adalah pendiri [[amalan]] ''[[dzikir]]'' [[Jama'ah Mujahadah Lailiyah]], [[Dzikrul Ghofilin]], dan [[sema'an]] (mendengarkan) [[al-Qur'an]] [[Jantiko Mantab]].<ref name="Perjalanan"> {{cite book|author=Muhammad Nurul Ibad|title=Perjalanan dan Ajaran Gus Miek|publisher=Pustaka Pesantren|year=2001|id=ISBN 979-8452-32-1}} Halaman 111-133.</ref> Ia adalah putra dari K.H. [[Jazuli Utsman]], pengasuh [[Pondok Pesantren]] [[Ploso]], [[Mojo]], Kediri, Jawa Timur.<ref name="www.tokohtokoh.com">[http://www.tokohtokoh.com/kh-hamim-djazuli.html www.tokohtokoh.com: KH. Hamim Djazuli]. Diakses 6 April 2014.</ref> Ia terkenal sebagai seorang [[wali]] (kekasih Allah) yang menghabiskan sebagian besar waktunya di luar [[Pesantren]] untuk berdakwah.<ref name="Dhawuh"> {{cite book|author=Muhammad Nurul Ibad|title=Dhawuh Gus Miek|publisher=Pustaka Pesantren|year=2010|id=ISBN 979-8452-30-5}} Halaman vii.</ref><ref name="Suluk"> {{cite book|author=Muhammad Nurul Ibad|title=Suluk Jalan Terabas Gus Miek|publisher=Pustaka Pesantren|year=2012|id=ISBN 979-8452-31-3}} Halaman vii.</ref>

== Biografi ==
=== Masa Kecil ===
Gus Miek adalah putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan K.H Djazuli Utsman dan Nyai Rodhiyah.<ref name="Perjalanan"/><ref name="www.tokohtokoh.com"/> Amiek (panggilan masa kecil Gus Miek) lahir dan besar di Kediri.<ref name="Perjalanan"/> Ia tinggal di lingkungan bekas kantor penghulu yang telah ditebus orang tuanya dengan biaya 71 golden.<ref name="Perjalanan"/> Gus Miek kecil adalah sosok yang pendiam dan suka menyendiri, berbeda dengan saudara-saudaranya dan teman sebayanya yang lebih senang dekat ibunya atau kepada para santri.<ref name="Perjalanan"/> Hal ini dapat dilihat bila seluruh keluarga berkumpul, ia selalu mengambil tempat yang paling jauh.<ref name="Perjalanan"/> Ketika kecil ia juga terkenal memiki suara yang merdu dan fasih pada saat membaca al-Qur'an.<ref name="Perjalanan"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 6 April 2014 02.13

Berkas:K.H. Hamim Tohari Djazuli (Gus Miek).jpg
K.H. Hamim Tohari Djazuli (Gus Miek)

Hamim Tohari Djazuli, akrab dipanggil Gus Miek (lahir di Kediri, Jawa Timur 17 Agustus 1940 - meningggal di Surabaya, 5 Juni 1993 pada umur 52 tahun[1] adalah pendiri amalan dzikir Jama'ah Mujahadah Lailiyah, Dzikrul Ghofilin, dan sema'an (mendengarkan) al-Qur'an Jantiko Mantab.[2] Ia adalah putra dari K.H. Jazuli Utsman, pengasuh Pondok Pesantren Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur.[3] Ia terkenal sebagai seorang wali (kekasih Allah) yang menghabiskan sebagian besar waktunya di luar Pesantren untuk berdakwah.[4][5]

Biografi

Masa Kecil

Gus Miek adalah putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan K.H Djazuli Utsman dan Nyai Rodhiyah.[2][3] Amiek (panggilan masa kecil Gus Miek) lahir dan besar di Kediri.[2] Ia tinggal di lingkungan bekas kantor penghulu yang telah ditebus orang tuanya dengan biaya 71 golden.[2] Gus Miek kecil adalah sosok yang pendiam dan suka menyendiri, berbeda dengan saudara-saudaranya dan teman sebayanya yang lebih senang dekat ibunya atau kepada para santri.[2] Hal ini dapat dilihat bila seluruh keluarga berkumpul, ia selalu mengambil tempat yang paling jauh.[2] Ketika kecil ia juga terkenal memiki suara yang merdu dan fasih pada saat membaca al-Qur'an.[2]

Referensi

  1. ^ Biografi Gus Miek (KH. Hamim Tohari Djazuli). Diakses 6 April 2014
  2. ^ a b c d e f g Muhammad Nurul Ibad (2001). Perjalanan dan Ajaran Gus Miek. Pustaka Pesantren. ISBN 979-8452-32-1.  Halaman 111-133.
  3. ^ a b www.tokohtokoh.com: KH. Hamim Djazuli. Diakses 6 April 2014.
  4. ^ Muhammad Nurul Ibad (2010). Dhawuh Gus Miek. Pustaka Pesantren. ISBN 979-8452-30-5.  Halaman vii.
  5. ^ Muhammad Nurul Ibad (2012). Suluk Jalan Terabas Gus Miek. Pustaka Pesantren. ISBN 979-8452-31-3.  Halaman vii.