Lompat ke isi

Haematococcus pluvialis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP71Yudhistira (bicara | kontrib)
menambah kalimat, referensi
Tag: BP2014
BP71Yudhistira (bicara | kontrib)
menambah kalimat, menambah referensi
Tag: BP2014
Baris 2: Baris 2:


[[File:Mikrofoto.de-Blutregenalgen 3.jpg|thumb|300px|right|''Haematococcus pluvialis'']]
[[File:Mikrofoto.de-Blutregenalgen 3.jpg|thumb|300px|right|''Haematococcus pluvialis'']]
'''''Haematococcus pluvialis''''' adalah spesies [[ganggang hijau]] yang termasuk ke dalam filum [[Chlorophyta]].<ref name="microalgae"> {{cite web|url=http://www.cyanotech.com/pdfs/bioastin/axbul60.pdf|title=A Technical Review of Haematococcus Algae|accessdate=4 April 2014|publisher=cyanotech}}</ref> ''Haematococcus pluvialis'' memiliki persebaran yang luas, terutama pada daerah beriklim sedang. Spesies ini dikenal karena kemampuannya dalam memproduksi astaxanthin. Dalam keadaan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhannya organisme ini bewarna hijau dan berenang bebas di perairan tawar. Haematococcus akan memproduksi astaxanthin dalam cekaman stres pada kondisi lingkungan yang minim akan nutrisi,kadar garam tinggi, paparan sinar yang cukup tinggi, dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan lainnya, mereka akan membentuk spora dan dengan cepat akan mengakumulasi astaxanthin pada selnya. <ref name= "ruscom"> J.E Dore, and G.R Cysewski. 2003 [http://www.ruscom.com/cyan/web02/pdfs/naturose/nrtl09.pdf ''Haematococcus'' algae meal as a source of natural astaxanthin for aquaculture feeds.]Cyanotech corporation. Hawaii.</ref>
'''''Haematococcus pluvialis''''' adalah spesies [[ganggang hijau]] yang termasuk ke dalam filum [[Chlorophyta]].<ref name="microalgae"> {{cite web|url=http://www.cyanotech.com/pdfs/bioastin/axbul60.pdf|title=A Technical Review of Haematococcus Algae|accessdate=4 April 2014|publisher=cyanotech}}</ref> Penelitian mengenai H.pluvialis dimulai pada tahun 1797 oleh Girod-chantrans dan penelitian tersebut dilanjutkan oleh peneliti eropa lainnya. Deskripsi mengenai H.pluvialis pertama kali di lakukan oleh Flotow pada tahun 1844 dan pada tahun 1851 Braun menambahkan detail informasi dan mengkoreksi beberapa kesalahan yang dilakukan pada penelitian sebelumnya. <ref> R.T Lorenz. 1999 [http://www.cyanotech.com/pdfs/bioastin/axbul60.pdf A Technical Review of ''Haematococcus'' Algae] Cyanotech corporation. Hawaii.</ref>
''Haematococcus pluvialis'' memiliki persebaran yang luas, terutama pada daerah beriklim sedang. Spesies ini dikenal karena kemampuannya dalam memproduksi astaxanthin. Dalam keadaan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhannya organisme ini bewarna hijau dan berenang bebas di perairan tawar. Haematococcus akan memproduksi astaxanthin dalam cekaman stres pada kondisi lingkungan yang minim akan nutrisi,kadar garam tinggi, paparan sinar yang cukup tinggi, dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan lainnya, mereka akan membentuk spora dan dengan cepat akan mengakumulasi astaxanthin pada selnya. <ref name= "ruscom"> J.E Dore, and G.R Cysewski. 2003 [http://www.ruscom.com/cyan/web02/pdfs/naturose/nrtl09.pdf ''Haematococcus'' algae meal as a source of natural astaxanthin for aquaculture feeds.]Cyanotech corporation. Hawaii.</ref>


==Pemanfaatan==
==Pemanfaatan==

Revisi per 7 April 2014 13.41

Haematococcus pluvialis

Haematococcus pluvialis adalah spesies ganggang hijau yang termasuk ke dalam filum Chlorophyta.[1] Penelitian mengenai H.pluvialis dimulai pada tahun 1797 oleh Girod-chantrans dan penelitian tersebut dilanjutkan oleh peneliti eropa lainnya. Deskripsi mengenai H.pluvialis pertama kali di lakukan oleh Flotow pada tahun 1844 dan pada tahun 1851 Braun menambahkan detail informasi dan mengkoreksi beberapa kesalahan yang dilakukan pada penelitian sebelumnya. [2]

Haematococcus pluvialis memiliki persebaran yang luas, terutama pada daerah beriklim sedang. Spesies ini dikenal karena kemampuannya dalam memproduksi astaxanthin. Dalam keadaan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhannya organisme ini bewarna hijau dan berenang bebas di perairan tawar. Haematococcus akan memproduksi astaxanthin dalam cekaman stres pada kondisi lingkungan yang minim akan nutrisi,kadar garam tinggi, paparan sinar yang cukup tinggi, dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan lainnya, mereka akan membentuk spora dan dengan cepat akan mengakumulasi astaxanthin pada selnya. [3]

Pemanfaatan

Astaxanthin merupakan karotenoid, yang biasa ditemukan di perairan air tawar, dan konsentrasi terbesar dapat ditemukan di H. pluvialis yaitu sebesar 10.000-40.000 mg/kg [4] Astaxanthin sendiri merupakan salah satu produk bernilai tinggi, yang banyak digunakan di bidang farmasi, nutrisi, pertanian dan nutrisi untuk hewan [5] me

Teknik Budidaya

Untuk memperoleh Astaxanthin yang terdapat pada H.pluvialis ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk budidaya, yaitu dapat menggunakan sistem tertutup ataupun sistem terbuka. Sistem tertutup menggunakan teknik photobioreactor, sedangkan untuk sistem terbuka menggunakan kolam-kolam budidaya.[3]

Rujukan

  1. ^ "A Technical Review of Haematococcus Algae" (PDF). cyanotech. Diakses tanggal 4 April 2014. 
  2. ^ R.T Lorenz. 1999 A Technical Review of Haematococcus Algae Cyanotech corporation. Hawaii.
  3. ^ a b J.E Dore, and G.R Cysewski. 2003 Haematococcus algae meal as a source of natural astaxanthin for aquaculture feeds.Cyanotech corporation. Hawaii.
  4. ^ G. E Spiller and A. Dewell [1] Safety of an Astaxanthin-Rich Haematococcus pluvialis Algal Extract: A Randomized Clinical Trial. Journal of Medicinal Food Volume 6, Number 1, 2003.
  5. ^ Miki W. 1991 [2] Biological functions and activities of animal carotenoids. Pure appl. Chem. 63: 141–146.