Kereta api Gajayana: Perbedaan antara revisi

Kereta api Gajayana
Kereta api Gajayana
Ikhtisar
Jenis	Eksekutif Satwa
Sistem	Kereta api Ekspress
Status	Beroperasi
Lokasi	Daop 8 Surabaya
Terminus	Stasiun Malang; Stasiun Gambir
Stasiun	11
Layanan	1
Operasi
Dibuka	28 Oktober 1999 Umur (15 Tahun)
Operator	PT Kereta Api Indonesia
Depo	Jatinegara (JNG) - dipo lokomotif; Malang (ML) - dipo kereta
Rangkaian	CC206, CC204
Data teknis
Panjang lintas	905 km
Kecepatan operasi	50 s.d. 100 km/jam
Jumlah rute	31-32
Peta rute

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Sebaris

Revisi per 12 April 2014 02.37

Berkas:Gajayana12.jpg

KA Gajayana Batik di Stasiun Prupuk

Berkas:KA InteriorKA Gajayana.JPG

Interior KA Eksekutif Gajayana

Kereta Api Gajayana adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Gambir - Malang lewat Yogyakarta dan Solo Balapan.

Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya. Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang bernama sang Liswa (anak dari Dewa Shima) dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Sejak Oktober 2008 rangkaian Gajayana diubah menjadi kereta Argo, menggunakan kereta eksekutif (K1) retrofit. Pasca Lebaran 2009, rangkaian kereta api Gajayana diubah menjadi seperti Pesawat (keluaran 2009) dan kereta Gajayana retrofit kini digunakan untuk KA Bangunkarta Eksekutif sejak 5 Desember 2009. Rangkaian baru ini diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stasiun Jakarta Kota.

Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Kepanjen, Wlingi' Blitar, Tulungagung, Kediri, Kertsosono, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta Tugu, Purwokerto, Cirebon, Jatinegara dan berakhir di Stasiun Gambir. Rangkaian Kereta Api Gajayana terdiri dari 8 K1 Argo, 1 Kereta Makan motif Batik (KM1), 1 Kereta Pembangkit listrik pesawat khusus (BP), dan 1 gerbong Bagasi (B).

Jadwal Perjalanan

KA 31 Gajayana (Malang - Gambir)

Stasiun	Kedatangan	Keberangkatan
Malang	-	15.00
Kepanjen	15.28	15.30
Wlingi	16.23	16.25
Blitar	16.53	16.57
Tulungagung	17.36	17.39
Kediri	18.15	18.18
Madiun	19.53	20.00
Solo Balapan	21.12	21.20
Yogyakarta	22.04	22.10
Kutoarjo	22.58	23.05
Purwokerto	00.34	00.43
Cirebon	03.01	03.08
Jatinegara	05.40	05.42
Gambir	06.07	-

KA 32 Gajayana (Gambir - Malang)

Stasiun	Kedatangan	Keberangkatan
Gambir	-	18.20
Cirebon	21.03	21.08
Purwokerto	23.06	23.16
Kutoarjo	01.10	01.14
Yogyakarta	02.01	02.06
Solo Balapan	02.50	02.55
Madiun	04.07	04.15
Kediri	05.44	05.52
Tulungagung	06.26	06.29
Blitar	07.08	07.12
Wlingi	07.39	07.41
Kepanjen	08.31	08.33
Malang Kota Lama	08.57	08.59
Malang	09.19	-

Pranala luar

(Indonesia) situs resmi PT Kereta Api
(Indonesia) Berita peresmian K1 tampilan seperti Pesawat
{[id}} Gajayana batik mulai beroperasi

@@ Baris 40: / Baris 40: @@
 [[Berkas:KA InteriorKA Gajayana.JPG|thumb|right|Interior KA Eksekutif Gajayana]]
-'''Kereta Api Gajayana''' adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan [[Stasiun Gambir|Gambir ]] - [[Stasiun Malang|Malang ]] lewat [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta (YK)]] dan [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan (SLO)]].
+'''Kereta Api Gajayana''' adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan [[Stasiun Gambir|Gambir ]] - [[Stasiun Malang|Malang ]] lewat [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]].
 Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal [[28 Oktober]] [[1999]]. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya. Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang bernama sang Liswa (anak dari Dewa Shima) dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.