Lompat ke isi

Al-Laits bin Sa'ad: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Jamaat'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Laits bin Sa'ad''' ('''Bahasa Arab: '''أبو حارث''' '''ليث بن سعد بن عبد الرحمن ''Abu Harits Laits bin Sa'ad bin Abdurrahman'') adalah seorang ulama, ahli fikih, perawi hadits dan cendekiawan Muslim yang hidup pada kekuasaan Bani Umayyah, ia lahir pada bulan Sya'ban tahun 93 Hijriyyah dan wafat sekitar 170-175 Hijriyyah.
Jamaat

== Kelahiran dan Nasab ==
Laits bin Sa'ad lahir pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 93 Hijriyyah di kampung Qalqasyandah, tepatnya sepuluh kilometer dari [[Kairo, Mesir]]. Nama panggilannya adalah Abu Harits, sedangkan namanya yang terkenal adalah Laits bin Sa'ad bin Abdurrahman.

Nenek moyang Laits berasal dari Mesir, mereka mengatakan bahwa nenek moyangnya berasal dari orang Mesir Kuno, tetapi pendapat lain mengatakan bahwa garis nenek moyangnya dari Persia. Keluarganya masuk Islam dan belajar bahasa Arab seperti orang-orang Mesir lainnya.

== Menuntut Ilmu ==
Laits kecil menghafal Al-Qur'an dan dia mampu menghafal hadits-hadits yang sampai kepadanya. Ia juga mampu menghafal syair-syair Arab dan ilmu-ilmu bahasa yang sampai kepadanya. Orangtua Laits sangat bangga kepada Laits karena kepandaiannya ini, ia menemukan persiapan yang cukup untuk tumbuh dewasa, dan menemukan kesadaran yang kuat untuk menguasai apa yang diketahuinya, maka Laits pun disuruh untuk pergi ke Masjid Agung di kota al-Fusthath (sekarang masjid ini bernama [[Masjid Amru bin Ash|Masjid Amru bin al-Ash]]), karena masjid itu para pencari ilmu dapat belajar berbagai jenis ilmu, mulai dari tafsir [[Al-Qur'an]], ilmu dan periwayatan [[Hadits]], [[fikih]], [[bahasa]], [[sastra]], [[sejarah]], [[geografi]] dan lain sebagainya. Laits pun belajar ilmu-ilmu Al-Qur'an, periwayatan Hadits, fikih, bahasa dengan berbagai cabangnya dari guru-guru dan ulama yang ada di Masjid al-Fusthath. Ia belajar dengan '''Yahya bin Sa'id al-Anshari''', ia adalah seorang Imam dari Madinah, yang kemudian mengajar di masjid ini, juga dengan '''Abdullah bin Hubairah as-Saba'i''', ia adalah salah satu perawi hadits, juga dengan '''Ja'far bin Rabi'ah''', '''Ubaidillah bin Abi Ja'far''', dan '''Yazid bin Abi Habib'''.

== Perjalanan Laits di Luar [[Mesir]] ==
Pada saat Laits masih muda, dia pergi menghadiri majlis-majlis ilmu di kota [[Mekkah]] dan di [[Masjid Nabawi]], akhirnya dia bertemu dengan para guru yang terkenal di kalangan kaum Muslim, orang yang pertama kali ditemuinya adalah Ibnu Syihab az-Zuhri, ia dianggap sebagai tokoh pertama yang men''tadwin'' [[Hadits]]. Pertemuan Laits dengannya dilakukan dengan teratur dan sering, Laits sering berbicara dan berdebat dengannya.

Diantara yang terkenal dari

Revisi per 15 April 2014 03.20

Laits bin Sa'ad (Bahasa Arab: أبو حارث ليث بن سعد بن عبد الرحمن Abu Harits Laits bin Sa'ad bin Abdurrahman) adalah seorang ulama, ahli fikih, perawi hadits dan cendekiawan Muslim yang hidup pada kekuasaan Bani Umayyah, ia lahir pada bulan Sya'ban tahun 93 Hijriyyah dan wafat sekitar 170-175 Hijriyyah.

Kelahiran dan Nasab

Laits bin Sa'ad lahir pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 93 Hijriyyah di kampung Qalqasyandah, tepatnya sepuluh kilometer dari Kairo, Mesir. Nama panggilannya adalah Abu Harits, sedangkan namanya yang terkenal adalah Laits bin Sa'ad bin Abdurrahman.

Nenek moyang Laits berasal dari Mesir, mereka mengatakan bahwa nenek moyangnya berasal dari orang Mesir Kuno, tetapi pendapat lain mengatakan bahwa garis nenek moyangnya dari Persia. Keluarganya masuk Islam dan belajar bahasa Arab seperti orang-orang Mesir lainnya.

Laits kecil menghafal Al-Qur'an dan dia mampu menghafal hadits-hadits yang sampai kepadanya. Ia juga mampu menghafal syair-syair Arab dan ilmu-ilmu bahasa yang sampai kepadanya. Orangtua Laits sangat bangga kepada Laits karena kepandaiannya ini, ia menemukan persiapan yang cukup untuk tumbuh dewasa, dan menemukan kesadaran yang kuat untuk menguasai apa yang diketahuinya, maka Laits pun disuruh untuk pergi ke Masjid Agung di kota al-Fusthath (sekarang masjid ini bernama Masjid Amru bin al-Ash), karena masjid itu para pencari ilmu dapat belajar berbagai jenis ilmu, mulai dari tafsir Al-Qur'an, ilmu dan periwayatan Hadits, fikih, bahasa, sastra, sejarah, geografi dan lain sebagainya. Laits pun belajar ilmu-ilmu Al-Qur'an, periwayatan Hadits, fikih, bahasa dengan berbagai cabangnya dari guru-guru dan ulama yang ada di Masjid al-Fusthath. Ia belajar dengan Yahya bin Sa'id al-Anshari, ia adalah seorang Imam dari Madinah, yang kemudian mengajar di masjid ini, juga dengan Abdullah bin Hubairah as-Saba'i, ia adalah salah satu perawi hadits, juga dengan Ja'far bin Rabi'ah, Ubaidillah bin Abi Ja'far, dan Yazid bin Abi Habib.

Perjalanan Laits di Luar Mesir

Pada saat Laits masih muda, dia pergi menghadiri majlis-majlis ilmu di kota Mekkah dan di Masjid Nabawi, akhirnya dia bertemu dengan para guru yang terkenal di kalangan kaum Muslim, orang yang pertama kali ditemuinya adalah Ibnu Syihab az-Zuhri, ia dianggap sebagai tokoh pertama yang mentadwin Hadits. Pertemuan Laits dengannya dilakukan dengan teratur dan sering, Laits sering berbicara dan berdebat dengannya.

Diantara yang terkenal dari