Lompat ke isi

Kasein: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Baris 2: Baris 2:


==Struktur dan Properti==
==Struktur dan Properti==
Kasein merupakan golongan protein yang komposisinya mencapai 80% dari komposisi keseluruhan protein susu. Protein kasein terbagi menjadi beberapa komponen, komponen yang umum dijumpai adalah [[αs1-kasein]], [[αs2-kasein]], [[β-kasein]], dan [[κ-kasein]].
Kasein merupakan golongan protein yang komposisinya mencapai 80% dari komposisi keseluruhan protein susu.<ref name="B"/> Protein kasein terbagi menjadi beberapa komponen, komponen yang umum dijumpai adalah [[αs1-kasein]], [[αs2-kasein]], [[β-kasein]], dan [[κ-kasein]].<ref name="B"/>


Protein kasein memiliki daerah [[hidrofobik]] dan [[hidrofilik]] yang bervariasi. Kasein relatif tidak sensitif terhadap panas, dibutuhkan temperatur diatas 120°C untuk merusak struktur kasein hingga menjadi tidak larut dalam air. Di sisi lain, kasein cukup sensitif terhadap [[pH]], maka itu protein kasein akan mengendap pada [[titik isoelektrik]]nya. Protein kasein mempunyai masa molekul sebesar 106 hingga 109 [[Dalton]]. Kasein mampu menyebarkan cahaya. Oleh karena keberadaan kasein di dalam susu, susu berwarna putih.
Protein kasein memiliki daerah [[hidrofobik]] dan [[hidrofilik]] yang bervariasi.<ref name="B"/> Kasein relatif tidak sensitif terhadap panas, dibutuhkan temperatur diatas 120°C untuk merusak struktur kasein hingga menjadi tidak larut dalam air.<ref name="B"/> Di sisi lain, kasein cukup sensitif terhadap [[pH]], maka itu protein kasein akan mengendap pada [[titik isoelektrik]]nya.<ref name="B"/> Protein kasein mempunyai masa molekul sebesar 106 hingga 109 [[Dalton]].<ref name="B"/> Kasein mampu menyebarkan cahaya. Oleh karena keberadaan kasein di dalam susu, susu berwarna putih.<ref name="B"/>


Protein kasein bersama dengan kalsium fosfat, dapat membentuk semacam partikel [[koloid]] yang terdispersi, yang disebut [[misel]] (micelles). Karena protein kasein berupa suspensi, protein tersebut dapat dipisahkan dari campuran menggunakan [[sentrifugasi]]. Setelah sentrifugasi, beberapa protein tertingal di dalam larutan. Protein yang larut didalam [[supernatan]] tersebut disebut protein [[whey]].
Protein kasein bersama dengan kalsium fosfat, dapat membentuk semacam partikel [[koloid]] yang terdispersi, yang disebut [[misel]] (micelles).<ref name="B"/> Karena protein kasein berupa suspensi, protein tersebut dapat dipisahkan dari campuran menggunakan [[sentrifugasi]].<ref name="C"/> Setelah sentrifugasi, beberapa protein tertingal di dalam larutan. Protein yang larut didalam [[supernatan]] tersebut disebut protein [[whey]].<ref name="C"/>


Kasein mengandung asam beragam [[asam amino]] yang diperlukan [[mamalia]] muda untuk tumbuh. Karena memiliki protein berkualitas tinggi seperti kasein, susu sapi dianggap sebagai salah satu makanan manusia yang paling penting. Lebih jauh lagi, protein kasein terdesain untuk berikatan dengan [[kalsium fosfat]], yang secara langsung mengendap pada lambung bayi baru lahir. Hal ini membuat protein tersebut mudah dicerna. Karena protein kasein dinilai mempunyai signifikansi yang besar terhadap kehidupan manusia, struktur kasein telah dipelajari secara menyeluruh, akan tetapi struktur pasti kasein masih diperdebatkan.
Kasein mengandung asam beragam [[asam amino]] yang diperlukan [[mamalia]] muda untuk tumbuh.<ref name=B=/> Karena memiliki protein berkualitas tinggi seperti kasein, susu sapi dianggap sebagai salah satu makanan manusia yang paling penting.<ref name="C">{{en}}{{cite web
| last =Department of Animal Sciences, University of Illinois at Urbana-Champaign
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title =Milk Composition
Proteins
| work =
| publisher =
| date =
| url =http://ansci.illinois.edu/static/ansc438/Milkcompsynth/milkcomp_protein.html
| format =
| doi =
| accessdate =17 Apr 2014 }}</ref> Lebih jauh lagi, protein kasein terdesain untuk berikatan dengan [[kalsium fosfat]], yang secara langsung mengendap pada lambung bayi baru lahir. Hal ini membuat protein tersebut mudah dicerna. Karena protein kasein dinilai mempunyai signifikansi yang besar terhadap kehidupan manusia, struktur kasein telah dipelajari secara menyeluruh, akan tetapi struktur pasti kasein masih diperdebatkan.<ref name="B">{{cite journal
| last =Phadungath C
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title =Casein micelle structure : a concise review
| journal =Songklanakarin J. Sci. Tehnol.
| volume =27
| issue =1
| pages =201-12
| date =May 2004
| url =rdo.psu.ac.th/sjstweb/journal/27-1/19casein-micelle.pdf‎
| doi =
| id =
| accessdate = }}</ref>


==Aplikasi==
==Aplikasi==

Revisi per 17 April 2014 14.24

Struktur dan Properti

Kasein merupakan golongan protein yang komposisinya mencapai 80% dari komposisi keseluruhan protein susu.[1] Protein kasein terbagi menjadi beberapa komponen, komponen yang umum dijumpai adalah αs1-kasein, αs2-kasein, β-kasein, dan κ-kasein.[1]

Protein kasein memiliki daerah hidrofobik dan hidrofilik yang bervariasi.[1] Kasein relatif tidak sensitif terhadap panas, dibutuhkan temperatur diatas 120°C untuk merusak struktur kasein hingga menjadi tidak larut dalam air.[1] Di sisi lain, kasein cukup sensitif terhadap pH, maka itu protein kasein akan mengendap pada titik isoelektriknya.[1] Protein kasein mempunyai masa molekul sebesar 106 hingga 109 Dalton.[1] Kasein mampu menyebarkan cahaya. Oleh karena keberadaan kasein di dalam susu, susu berwarna putih.[1]

Protein kasein bersama dengan kalsium fosfat, dapat membentuk semacam partikel koloid yang terdispersi, yang disebut misel (micelles).[1] Karena protein kasein berupa suspensi, protein tersebut dapat dipisahkan dari campuran menggunakan sentrifugasi.[2] Setelah sentrifugasi, beberapa protein tertingal di dalam larutan. Protein yang larut didalam supernatan tersebut disebut protein whey.[2]

Kasein mengandung asam beragam asam amino yang diperlukan mamalia muda untuk tumbuh.[3] Karena memiliki protein berkualitas tinggi seperti kasein, susu sapi dianggap sebagai salah satu makanan manusia yang paling penting.[2] Lebih jauh lagi, protein kasein terdesain untuk berikatan dengan kalsium fosfat, yang secara langsung mengendap pada lambung bayi baru lahir. Hal ini membuat protein tersebut mudah dicerna. Karena protein kasein dinilai mempunyai signifikansi yang besar terhadap kehidupan manusia, struktur kasein telah dipelajari secara menyeluruh, akan tetapi struktur pasti kasein masih diperdebatkan.[1]

Aplikasi

Kasein dan Autisme

Diet bebas kasein dan gluten sebagai bentuk perawatan terhadap pengidap autisme telah menuai perdebatan.[4] Dasar teori diet tersebut adalah pada individu yang mengalami masalah gastrointestinal, seperti kebocoran pada dinding usus, komponen protein seperti kasein dapat menyusup kedalam peredaran darah.[4] Hal tersebut menyebabkan respon imun dan mempengaruhi fungsi sistem syaraf pusat yang menyebabkan gejala psiko-patologis dan penarikan sosial. Oleh karena itu, bedasarkan teori ini, pengidap autisme tidak disarankan untuk menkonsumsi makanan yang mengandung gluten atau kasein.[4]

Di sisi lain, teori ini masih belum diperkuat oleh studi klinis yang memadai.[4] Studi klinis yang sudah ada menunjukkan bahwa diet bebas kasein dan gluten tidak menunjukan efektifitas dalam pengobatan autisme.[4] Akan tetapi, karena jumlah sampel yang kecil dan indikasi adanya bias eksperimental, beberapa pakar menganggap bahwa studi mengenai pengaruh kasein terhadap autisme perlu diteliti lebih lanjut.[4]


Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Phadungath C (May 2004). [rdo.psu.ac.th/sjstweb/journal/27-1/19casein-micelle.pdf‎ "Casein micelle structure : a concise review"] Periksa nilai |url= (bantuan). Songklanakarin J. Sci. Tehnol. 27 (1): 201–12. 
  2. ^ a b c (Inggris)Department of Animal Sciences, University of Illinois at Urbana-Champaign. "Milk Composition Proteins". Diakses tanggal 17 Apr 2014.  line feed character di |title= pada posisi 17 (bantuan)
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama B=
  4. ^ a b c d e f (Inggris)Bernier RA, (2010). Autism Spectrum Disorders: A Reference Handbook. ABC-CLIO. ISBN 9781598843347. 

Pranala Luar