Lompat ke isi

Asam eikosapentanoat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP67Risa (bicara | kontrib)
+kategori
Tag: BP2014
BP67Risa (bicara | kontrib)
+referensi
Tag: BP2014
Baris 10: Baris 10:
===Minyak Ikan===
===Minyak Ikan===
[[File:Atl mackerel photo3 exp.jpg|thumb|150px|right|Ikan Mackerel mengandung banyak omega-3]]
[[File:Atl mackerel photo3 exp.jpg|thumb|150px|right|Ikan Mackerel mengandung banyak omega-3]]
Saat ini, sumber utama asam eikosapentanoat adalah [[minyak ikan]]. Ikan Mackerel, [[sarden]], dan [[hering]] merupakan sumber utama dalam produksi asam eikosapentanoat dan [[asam dokosaheksanoat]] secara komersial (Gunstone, 1996). Komposisi dan kuantitas asam lemak pada ikan tergantung pada spesies, musim dan lokasi geografis (shene dkk, 2010). Minyak ikan yang menggunakan sumber utama dari asam eikosapentanoat yang tersedia luas, dapat dikonsumsi dalam bentuk ikan matang, kapsul minyak ikan atau makanan dengan tambahan minyak ikan (Alonso dan Maroto, 2000).
Saat ini, sumber utama asam eikosapentanoat adalah [[minyak ikan]].<ref name="Book">{{cite book|author=Gunstone,F.D|title=Fatty Acid and Lipid Chemistry|publisher=Chapmann|location=New York}}</ref> Ikan Mackerel, [[sarden]], dan [[hering]] merupakan sumber utama dalam produksi asam eikosapentanoat dan [[asam dokosaheksanoat]] secara komersial (Gunstone, 1996).<ref name="Book">{{cite book|author=Gunstone,F.D|title=Fatty Acid and Lipid Chemistry|publisher=Chapmann|location=New York}}</ref> Komposisi dan kuantitas asam lemak pada ikan tergantung pada spesies, musim dan lokasi geografis (shene dkk, 2010).<ref name="journal4">{{cite journal|author=Shene,C.,Leyton.,dkk|title=Microbial oil and fatty acids: effect of carbon source on docosahexanoic acid production|volume=85: 702-709|accessdate=22 April 2014|publisher=Journal of fermentation and bioengineering}}</ref> Minyak ikan yang menggunakan sumber utama dari asam eikosapentanoat yang tersedia luas, dapat dikonsumsi dalam bentuk ikan matang, kapsul minyak ikan atau makanan dengan tambahan minyak ikan (Alonso dan Maroto, 2000).<ref name="journal5">{{cite journal|author=Alonso,D dan F.G Maroto|title=Plants as "Chemical Factories" fpr the production of polyunsaturated fatty acid|volume=18: 481-497|accessdate=22 April 2014|publisher=Biotechnology advanced}}</ref>


Sejak 1984, produksi minyak ikan menjadi stabil, dengan rata-rata produksi tahunan hanya mencapai 1,3 juta ton, namun permintaan terhadap minyak ikan terus meningkat dan meningkatkan harga untuk komoditas ini (Tocher, 2009). Seiring dengan meningkatnya permintaan dan ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan tersebut, maka diperlukan usaha untuk mencari cara alternatif untuk memproduksi asam lemak omega-3 ini.
Sejak 1984, produksi minyak ikan menjadi stabil, dengan rata-rata produksi tahunan hanya mencapai 1,3 juta ton, namun permintaan terhadap minyak ikan terus meningkat dan meningkatkan harga untuk komoditas ini (Tocher, 2009).<ref name="journal6">{{cite journal|author=Tocher, D. R|title=Issues sorrounding fish as a source of omega-3 long chain polyunsaturated fatty acids|volume=21: 13-16|accessdate=22 April 2014|publisher=Lipid Technology}}</ref> Seiring dengan meningkatnya permintaan dan ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan tersebut, maka diperlukan usaha untuk mencari cara alternatif untuk memproduksi asam lemak omega-3 ini.<ref name="journal6">{{cite journal|author=Tocher, D. R|title=Issues sorrounding fish as a source of omega-3 long chain polyunsaturated fatty acids|volume=21: 13-16|accessdate=22 April 2014|publisher=Lipid Technology}}</ref>


===Tanaman Transgenik===
===Tanaman Transgenik===
[[File:Arabidopsis thaliana-flower.jpg|thumb|150px|Arabidopsis thaliana]]
[[File:Arabidopsis thaliana-flower.jpg|thumb|150px|Arabidopsis thaliana]]
[[Tanaman Transgenik]] dapat menjadi sumber asam eikosapentanoat alternatif. Robert dkk (2005) menemukan satu set [[gen]] yang berhubungan dengan [[elongasi]] dan [[denaturasi]] asam lemak pada ''Arabidopsis thaliana''. Ekspresi gen ini erat hubunganya dengan sintesis asam eikosapentanoat dan dokoseksanoat, yang ditemukan pada biji-bijian. Penelitian mengenai asam eikosapentanoat pada ''Arabidopsis thaliana'' ditemukan kandungan asam eikosapentanoat pada daun tumbuhan (Qi dkk, 2004).
[[Tanaman Transgenik]] dapat menjadi sumber asam eikosapentanoat alternatif.<ref name="journal6">{{cite journal|author=Tocher, D. R|title=Issues sorrounding fish as a source of omega-3 long chain polyunsaturated fatty acids|volume=21: 13-16|accessdate=22 April 2014|publisher=Lipid Technology}}</ref> Robert dkk (2005) menemukan satu set [[gen]] yang berhubungan dengan [[elongasi]] dan [[denaturasi]] asam lemak pada ''Arabidopsis thaliana''.<ref name="journal7">{{cite journal|author=Robert et.,al|title=Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Fuctional Plant Biology}}</ref> Ekspresi gen ini erat hubunganya dengan sintesis asam eikosapentanoat dan dokoseksanoat, yang ditemukan pada biji-bijian.<ref name="journal7">{{cite journal|author=Robert et.,al|title=Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Fuctional Plant Biology}}</ref> Penelitian mengenai asam eikosapentanoat pada ''Arabidopsis thaliana'' ditemukan kandungan asam eikosapentanoat pada daun tumbuhan (Qi dkk, 2004). <ref name="journal8">{{cite journal|author=Qi et.,al|title=Production of very long chain polysaturated omega-3 and omega-6 fatty acids in plants|volume=22: 739-745|accessdate=22 April 2014|publisher=Nature Biotechnology}}</ref>


===Hewan Transgenik===
===Hewan Transgenik===
[[Hewan Transgenik]] juga dapat menjadi sumber asam eikosapentanoat alternatif. Pada umumnya, daging hanya mengandung asam eikosapentanoat dalam jumlah kecil namun dewasa ini telah ditemukan bahwa daging hewan transgenik mengandung asam lemak omega-3, khususya asam eikosapentanoat, dalam jumlah lebih tinggi (Zhu dkk.,2008). Ditemukan bahwa [[babi]] transgenik memiliki gen ''fat-I'' yang berperan dalam perubahan asam lemak omega-6 menjadi asam lemak omega-3. Tanaman dan hewan transgenik merupakan sumber eikosapentanoat yang menjanjikan, namun hingga saat ini konsumsi tanaman maupun hewan transgenik masih terus diperdebatkan (Ethier,2010).
[[Hewan Transgenik]] juga dapat menjadi sumber asam eikosapentanoat alternatif.<ref name="journal7">{{cite journal|author=Robert et.,al|title=Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Fuctional Plant Biology}}</ref> Pada umumnya, daging hanya mengandung asam eikosapentanoat dalam jumlah kecil namun dewasa ini telah ditemukan bahwa daging hewan transgenik mengandung asam lemak omega-3, khususya asam eikosapentanoat, dalam jumlah lebih tinggi (Zhu dkk.,2008).<ref name="journal8">{{cite journal|author=Zhu et.,al|title=a modified n-3 fatty acid desaturase gene from Caenohabditis briggsae produced high proportion of DHA and EPA in transgenic mice|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Transgenic research}}</ref> Ditemukan bahwa [[babi]] transgenik memiliki gen ''fat-I'' yang berperan dalam perubahan asam lemak omega-6 menjadi asam lemak omega-3. Tanaman dan hewan transgenik merupakan sumber eikosapentanoat yang menjanjikan, namun hingga saat ini konsumsi tanaman maupun hewan transgenik masih terus diperdebatkan (Ethier,2010).<ref name="journal9">{{cite journal|author=Ethier,A.E|title=Producing omega-3 polyunsaturated fatty acids from biodiesel waste glycerol by microalgae fermentation|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Virgina Polytectic Institute}}</ref>


===Mikroorganisme===
===Mikroorganisme===
[[Mikroorganisme]] seperti [[alga]] atau [[jamur]], memiliki jalur biosintesis asam lemak omega-3 seperti asam eikosapentanoat.Mikroorganisme ini telah banyak dipelajari sebagai penghasil asam lemak potensial. Asam lemak dari mikroorganisme dapat diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai makana tambahan (Yang dkk.,2012). Asam eikosapentanoat yang dihasilkan oleh mikroorganisme melalui [[fermentasi]] dapat menjadi sumber alternatif asam eikosapentanoat yang baik dan terbarukan. Mikroorganisme yang menjadi sumber utama dari asam eikosapentanoat adalah alga, jamur, dan [[bakteri]](Gonzalez-Baro dan Pollero, 1998). Asam eikosapentanoat dan asam dokosaheksanoat yang dihasilkan bakteri terakumulasi di antara membran fosfolipid (Nishida dkk.,2007) dalam bentuk ''Cardiolipin'', ''Phospatidhyl glycerol'' dan ''Phospatidhyl ethanolamine'' (Freese dkk.,2009).
[[Mikroorganisme]] seperti [[alga]] atau [[jamur]], memiliki jalur biosintesis asam lemak omega-3 seperti asam eikosapentanoat.<ref name="journal7">{{cite journal|author=Robert et.,al|title=Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Fuctional Plant Biology}}</ref>Mikroorganisme ini telah banyak dipelajari sebagai penghasil asam lemak potensial.<ref name="journal7">{{cite journal|author=Robert et.,al|title=Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Fuctional Plant Biology}}</ref> Asam lemak dari mikroorganisme dapat diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai makana tambahan (Yang dkk.,2012). Asam eikosapentanoat yang dihasilkan oleh mikroorganisme melalui [[fermentasi]] dapat menjadi sumber alternatif asam eikosapentanoat yang baik dan terbarukan.<ref name="journal7">{{cite journal|author=Robert et.,al|title=Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil|volume=32: 473-479|accessdate=22 April 2014|publisher=Fuctional Plant Biology}}</ref> Mikroorganisme yang menjadi sumber utama dari asam eikosapentanoat adalah alga, jamur, dan [[bakteri]](Gonzalez-Baro dan Pollero, 1998).<ref name="journal10">{{cite journal|author=Gonzalez-Baro et.,al|title=Fatty acid metabolism of Macrobrachium borelli: dietari origin of arachidonic and eicosapentanoic acids|volume=119: 747-752|accessdate=22 April 2014|publisher=Comparative physiology}}</ref> Asam eikosapentanoat dan asam dokosaheksanoat yang dihasilkan bakteri terakumulasi di antara membran fosfolipid (Nishida dkk.,2007) dalam bentuk ''Cardiolipin'', ''Phospatidhyl glycerol'' dan ''Phospatidhyl ethanolamine'' (Freese dkk.,2009).<ref name="journal7">{{cite journal|author=Freese et.,al|title=Gammaproteobacteria as a possiblesource of eicosapentanoic acid in anoxic intertidal sediments|volume=57: 444-454|accessdate=22 April 2014|publisher=Microbial ecology}}</ref>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 22 April 2014 14.58

struktur kimia asam eikosapentanoat

Asam Eikosapentanoat atau eicosapentanoic acid (EPA) merupakan salah satu asam lemak omega-3 esensial.[1] Asam eikosapentanoat disebut juga asam timnodonat.[1] Berdasarkan struktur kimianya, asam eikosapentanoat merupakan asam karboksilat yang memiliki 20 rantai karbon dan lima ikatan ganda cis(Collins, 2010).[1]

Asam eikosapentanoat (20;5 ; n-3) adalah asam lemak omega-3 tidak jenuh yang penting dalam metabolisme.[2] Asam lemak ini memiliki peran yang sangat penting dalam regulasi kardiovaskular, pencernaan, dan kekebalan tubuh mamalia (Dyal dkk,2005).[2] Asam lemak omega-3 bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, alzheimer, dan schizofrenia.[2]

Sebagai lemak esensial bagi manusia, asam eikosapentanoat dibutuhkan sekitar 220 mg per harinya (Boelsma dkk,2001).[3] Akan tetapi, karena manusia tidak mampu memproduksi asam eikosapentanoat dalam jumlah cukup melalui proses elongasi dan denaturasi rantai asam lemak yang lebih pendek, maka untuk mencukupi kebutuhan asam lemak ini peru dimasukkan ke dalam menu sehari-hari.[3]

Sumber Asam Eikosapentanoat

Minyak Ikan

Ikan Mackerel mengandung banyak omega-3

Saat ini, sumber utama asam eikosapentanoat adalah minyak ikan.[4] Ikan Mackerel, sarden, dan hering merupakan sumber utama dalam produksi asam eikosapentanoat dan asam dokosaheksanoat secara komersial (Gunstone, 1996).[4] Komposisi dan kuantitas asam lemak pada ikan tergantung pada spesies, musim dan lokasi geografis (shene dkk, 2010).[5] Minyak ikan yang menggunakan sumber utama dari asam eikosapentanoat yang tersedia luas, dapat dikonsumsi dalam bentuk ikan matang, kapsul minyak ikan atau makanan dengan tambahan minyak ikan (Alonso dan Maroto, 2000).[6]

Sejak 1984, produksi minyak ikan menjadi stabil, dengan rata-rata produksi tahunan hanya mencapai 1,3 juta ton, namun permintaan terhadap minyak ikan terus meningkat dan meningkatkan harga untuk komoditas ini (Tocher, 2009).[7] Seiring dengan meningkatnya permintaan dan ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan tersebut, maka diperlukan usaha untuk mencari cara alternatif untuk memproduksi asam lemak omega-3 ini.[7]

Tanaman Transgenik

Arabidopsis thaliana

Tanaman Transgenik dapat menjadi sumber asam eikosapentanoat alternatif.[7] Robert dkk (2005) menemukan satu set gen yang berhubungan dengan elongasi dan denaturasi asam lemak pada Arabidopsis thaliana.[8] Ekspresi gen ini erat hubunganya dengan sintesis asam eikosapentanoat dan dokoseksanoat, yang ditemukan pada biji-bijian.[8] Penelitian mengenai asam eikosapentanoat pada Arabidopsis thaliana ditemukan kandungan asam eikosapentanoat pada daun tumbuhan (Qi dkk, 2004). [9]

Hewan Transgenik

Hewan Transgenik juga dapat menjadi sumber asam eikosapentanoat alternatif.[8] Pada umumnya, daging hanya mengandung asam eikosapentanoat dalam jumlah kecil namun dewasa ini telah ditemukan bahwa daging hewan transgenik mengandung asam lemak omega-3, khususya asam eikosapentanoat, dalam jumlah lebih tinggi (Zhu dkk.,2008).[9] Ditemukan bahwa babi transgenik memiliki gen fat-I yang berperan dalam perubahan asam lemak omega-6 menjadi asam lemak omega-3. Tanaman dan hewan transgenik merupakan sumber eikosapentanoat yang menjanjikan, namun hingga saat ini konsumsi tanaman maupun hewan transgenik masih terus diperdebatkan (Ethier,2010).[10]

Mikroorganisme

Mikroorganisme seperti alga atau jamur, memiliki jalur biosintesis asam lemak omega-3 seperti asam eikosapentanoat.[8]Mikroorganisme ini telah banyak dipelajari sebagai penghasil asam lemak potensial.[8] Asam lemak dari mikroorganisme dapat diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai makana tambahan (Yang dkk.,2012). Asam eikosapentanoat yang dihasilkan oleh mikroorganisme melalui fermentasi dapat menjadi sumber alternatif asam eikosapentanoat yang baik dan terbarukan.[8] Mikroorganisme yang menjadi sumber utama dari asam eikosapentanoat adalah alga, jamur, dan bakteri(Gonzalez-Baro dan Pollero, 1998).[11] Asam eikosapentanoat dan asam dokosaheksanoat yang dihasilkan bakteri terakumulasi di antara membran fosfolipid (Nishida dkk.,2007) dalam bentuk Cardiolipin, Phospatidhyl glycerol dan Phospatidhyl ethanolamine (Freese dkk.,2009).[8]

Referensi

  1. ^ a b c Collins,J.J. "Omega-3 essential fatty acids". 8: 112-116. Nutrinews.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "intro" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c Dyal,S.D dkk. "Maximizing the production of gamma linolenic acid in mortiriella ramanniana as a function of pH,temperature and carbon source, nitrogen source, metal ions and oil supplementation". 38:815-829. Food research international.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "journal" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ a b Boelsma,E., Hendrik,H.F., Roza, L. "Polyunsaturated fatty acids, dieting, intake and health effect". 58: 98-108. Nutrition. 
  4. ^ a b Gunstone,F.D. Fatty Acid and Lipid Chemistry. New York: Chapmann. 
  5. ^ Shene,C.,Leyton.,dkk. "Microbial oil and fatty acids: effect of carbon source on docosahexanoic acid production". 85: 702-709. Journal of fermentation and bioengineering. 
  6. ^ Alonso,D dan F.G Maroto. "Plants as "Chemical Factories" fpr the production of polyunsaturated fatty acid". 18: 481-497. Biotechnology advanced. 
  7. ^ a b c Tocher, D. R. "Issues sorrounding fish as a source of omega-3 long chain polyunsaturated fatty acids". 21: 13-16. Lipid Technology. 
  8. ^ a b c d e f g Robert et.,al. "Metabolic engineering of Arabidopsis to produce nurlly important DHA and EPA in seed oil". 32: 473-479. Fuctional Plant Biology.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "journal7" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  9. ^ a b Qi et.,al. "Production of very long chain polysaturated omega-3 and omega-6 fatty acids in plants". 22: 739-745. Nature Biotechnology.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "journal8" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  10. ^ Ethier,A.E. "Producing omega-3 polyunsaturated fatty acids from biodiesel waste glycerol by microalgae fermentation". 32: 473-479. Virgina Polytectic Institute. 
  11. ^ Gonzalez-Baro et.,al. "Fatty acid metabolism of Macrobrachium borelli: dietari origin of arachidonic and eicosapentanoic acids". 119: 747-752. Comparative physiology.