Lompat ke isi

Bakteri enterik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP55Caroline (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuseBP|BP_55Caroline}}

=Pendahuluan=
'''Bakteri enterik''' adalah bakteri yang umumnya berada pada saluran pencernaan hewan maupun manusia, baik sebagai penyebab penyakit ataupun tidak.<ref name="enteric">http://www1.imperial.ac.uk/publichealth/departments/ide/outbreaks/research/ebp/</ref> Bakteri tersebut dapat berasal dari sumber air panas, danau, bendungan, air tanah maupun air minum yang telah terkontaminasi.<ref name:"obi">Obi CL, Coker AO, Epoke J, Ndip RNJ. 1997. Enteric bacterial pathogens in stools of residents of urban and rural regions in Nigeria: a comparison of patients with and without diarrhoea and controls without diarrhoea. Diarrhoeal Dis Res 15(4): 241-7.</ref> Ketika bakteri enterik dari lingkungan memasuki tubuh inangnya, maka tubuh inangnya menjadi tempat berlindung, sebagai sumber nutrisi yang melimpah dan bervariasi, merangsang peningkatan respon imun.<ref name="enteric"/> Beberapa bakteri tersebut dapat bersifat sangat pathogen ketika memasuki dan membentuk koloni pada saluran pencernaan.<ref name="enteric"/>
'''Bakteri enterik''' adalah bakteri yang umumnya berada pada saluran pencernaan hewan maupun manusia, baik sebagai penyebab penyakit ataupun tidak.<ref name="enteric">http://www1.imperial.ac.uk/publichealth/departments/ide/outbreaks/research/ebp/</ref> Bakteri tersebut dapat berasal dari sumber air panas, danau, bendungan, air tanah maupun air minum yang telah terkontaminasi.<ref name:"obi">Obi CL, Coker AO, Epoke J, Ndip RNJ. 1997. Enteric bacterial pathogens in stools of residents of urban and rural regions in Nigeria: a comparison of patients with and without diarrhoea and controls without diarrhoea. Diarrhoeal Dis Res 15(4): 241-7.</ref> Ketika bakteri enterik dari lingkungan memasuki tubuh inangnya, maka tubuh inangnya menjadi tempat berlindung, sebagai sumber nutrisi yang melimpah dan bervariasi, merangsang peningkatan respon imun.<ref name="enteric"/> Beberapa bakteri tersebut dapat bersifat sangat pathogen ketika memasuki dan membentuk koloni pada saluran pencernaan.<ref name="enteric"/>


=Karakteristik=
==Karakteristik==
Bakteri enterik termasuk ke dalam kelompok [[gama-proteobakteria]] dan bersifat aerob fakultatif, gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, bersifat motil dengan flagella permukaan ataupun non-motil.<ref name="Madigan"> Madigan MT, Martinko JM, Stahl DA, Clark DP. 2012. Brock Biology of Microorganisms. San Fransisco: Pearson.</ref> Selain itu, bakteri enterik memiliki aktivitas katalase, memerlukan nutrisi yang cukup sederhana, dan memfermentasi gula menjadi berbagai produk akhir.<ref name="Madigan"/> Uji oksidase yang dilakukan pada bakteri enterik selalu menunjukkan hasil negatif, yang menandakan jenis bakteri ini tidak memiliki aktivitas oksidase.<ref name="Madigan"/> Sifat inilah yang membedakannya dari bakteri oksidase positif yang memiliki morfologi serupa dengan seperti, ''Pseudomonas'', ''Aeromonas'', ''Vibrio'', ''Alcaligenes'', ''Achromobacter'', ''Flavobacterium'', dan ''Cardiobacterium''<ref name="Madigan"/>. Aktivitas lain bakteri enterik adalah mereduksi senyawa nitrat menjadi nitrit, hal ini yang membedakannya dari bakteri pereduksi nitrit menjadi gas nitrogen.<ref name="Madigan"/>
Bakteri enterik termasuk ke dalam kelompok [[gama-proteobakteria]] dan bersifat aerob fakultatif, gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, bersifat motil dengan flagella permukaan ataupun non-motil.<ref name="Madigan"> Madigan MT, Martinko JM, Stahl DA, Clark DP. 2012. Brock Biology of Microorganisms. San Fransisco: Pearson.</ref> Selain itu, bakteri enterik memiliki aktivitas katalase, memerlukan nutrisi yang cukup sederhana, dan memfermentasi gula menjadi berbagai produk akhir.<ref name="Madigan"/> Uji oksidase yang dilakukan pada bakteri enterik selalu menunjukkan hasil negatif, yang menandakan jenis bakteri ini tidak memiliki aktivitas oksidase.<ref name="Madigan"/> Sifat inilah yang membedakannya dari bakteri oksidase positif yang memiliki morfologi serupa dengan seperti, ''Pseudomonas'', ''Aeromonas'', ''Vibrio'', ''Alcaligenes'', ''Achromobacter'', ''Flavobacterium'', dan ''Cardiobacterium''<ref name="Madigan"/>. Aktivitas lain bakteri enterik adalah mereduksi senyawa nitrat menjadi nitrit, hal ini yang membedakannya dari bakteri pereduksi nitrit menjadi gas nitrogen.<ref name="Madigan"/>


=Klasifikasi=
==Klasifikasi==
Berdasarkan aktivitas fermentasinya, bakteri enterik dapat dibedakan menjadi:
Berdasarkan aktivitas fermentasinya, bakteri enterik dapat dibedakan menjadi:
* Bakteri penghasil campuran asam hasil fermentasi
* Bakteri penghasil campuran asam hasil fermentasi
Baris 14: Baris 11:
Contoh jenis bakteri ini antara lain; ''Enterobacter'', ''Klebsiella'', ''Erwinia'', dan ''Serratia''.<ref name="Madigan"/>
Contoh jenis bakteri ini antara lain; ''Enterobacter'', ''Klebsiella'', ''Erwinia'', dan ''Serratia''.<ref name="Madigan"/>


=Aktivitas fermentasi=
==Aktivitas fermentasi==
==Bakteri penghasil campuran asam==
===Bakteri penghasil campuran asam===
Pada aktivitas ini, dihasilkan 3 jenis asam dengan jumlah yang signifikan, yaitu:
Pada aktivitas ini, dihasilkan 3 jenis asam dengan jumlah yang signifikan, yaitu:
* Asam asetat
* Asam asetat
Baris 22: Baris 19:
Selain itu, terbentuk pula gas karbondioksida dan hidrogen.<ref name="Madigan"/>
Selain itu, terbentuk pula gas karbondioksida dan hidrogen.<ref name="Madigan"/>


==Bakteri penghasil butanadiol==
===Bakteri penghasil butanadiol===
Pada aktivitas ini, asam yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan hasil lainnya, seperti:
Pada aktivitas ini, asam yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan hasil lainnya, seperti:
* Butanadiol
* Butanadiol
Baris 28: Baris 25:
* Gas hidrogen.<ref name="Madigan"/>
* Gas hidrogen.<ref name="Madigan"/>


=Contoh bakteri enterik=
==Contoh bakteri enterik==
==''Escherichia''==
===''Escherichia''===
Genus ini merupakan penghuni saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas yang paling umum dijumpai.<ref name="Madigan"/> Meskipun jumlahnya tidak dominan, ''Escherichia'' memegang peranan penting dalam sintesis vitamin, misalnya vitamin K pada saluran pencernaan. Selain itu, genus ini membantu menciptakan suasana anaerob pada usus besar dengan cara mengkonsumsi oksigen karena sifatnya aerob fakultatif. <ref name="Madigan"/> Kebutuhan sumber karbon dan sumber energinya cukup bervariasi, seperti gula, asam amino, dan asam organik. <ref name="Madigan"/> Beberapa strain ''Escherichia'' bersifat pathogen, yaitu Enteropathogenic ''E. coli'' (EPEC) dan Enterohemorhagic ''E. coli'' (EHEC). <ref name="Madigan"/> Pada EPEC, terdapat K-antigen pada permukaannya yang membantu perlekatan dan kolonisasi di usus halus. <ref name="Madigan"/> Strain jenis ini menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan gejala-gejala diare. <ref name="Madigan"/> EHEC atau ''E. coli'' strain O15:H7 merupakan salah satu penyebab beberapa keracunan makanan yang juga berkaitan dengan enteroroksin yang dihasilkannya.<ref name="Madigan"/>
Genus ini merupakan penghuni saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas yang paling umum dijumpai.<ref name="Madigan"/> Meskipun jumlahnya tidak dominan, ''Escherichia'' memegang peranan penting dalam sintesis vitamin, misalnya vitamin K pada saluran pencernaan. Selain itu, genus ini membantu menciptakan suasana anaerob pada usus besar dengan cara mengkonsumsi oksigen karena sifatnya aerob fakultatif. <ref name="Madigan"/> Kebutuhan sumber karbon dan sumber energinya cukup bervariasi, seperti gula, asam amino, dan asam organik. <ref name="Madigan"/> Beberapa strain ''Escherichia'' bersifat pathogen, yaitu Enteropathogenic ''E. coli'' (EPEC) dan Enterohemorhagic ''E. coli'' (EHEC). <ref name="Madigan"/> Pada EPEC, terdapat K-antigen pada permukaannya yang membantu perlekatan dan kolonisasi di usus halus. <ref name="Madigan"/> Strain jenis ini menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan gejala-gejala diare. <ref name="Madigan"/> EHEC atau ''E. coli'' strain O15:H7 merupakan salah satu penyebab beberapa keracunan makanan yang juga berkaitan dengan enteroroksin yang dihasilkannya.<ref name="Madigan"/>
==''Salmonella'', ''Shigella'',dan Proteus''==
===''Salmonella'', ''Shigella'',dan Proteus''===
''Salmonella'' dan ''Escherichia'' memiliki kekerabatan yang dekat, namun ''Salmonella'' biasanya bersifat pathogen baik bagi manusia, maupun bagi hewan berdarah panas.<ref name="Madigan"/> Pada manusia, ''Salmonella'' merupakan penyebab tifus dan gastroenteritis.<ref name="Madigan"/> Sedangkan, ''Shigella'' memiliki kekerabatan yang lebih dekat lagi dengan ''E. coli''.<ref name="Madigan"/> Genus ini juga bersifat pathogen, yaitu penyebab penyakit gastroenteritis yang disebut ''bacillary dysentery''.<ref name="Madigan"/> Umumnya, penyakit ini ditularkan lewat makanan dan air minum yang telah terkontaminasi.<ref name="Madigan"/> ''Shigella'' juga memiliki endotoksin yang menembus sel saluran pencernaan dan menghasilkan neurotoxin, penyebab gastroenteritis akut. Berbeda dengan ''Proteus'' yang bersifat motil dan sebagai penghasil enzim urease.<ref name="Madigan"/>
''Salmonella'' dan ''Escherichia'' memiliki kekerabatan yang dekat, namun ''Salmonella'' biasanya bersifat pathogen baik bagi manusia, maupun bagi hewan berdarah panas.<ref name="Madigan"/> Pada manusia, ''Salmonella'' merupakan penyebab tifus dan gastroenteritis.<ref name="Madigan"/> Sedangkan, ''Shigella'' memiliki kekerabatan yang lebih dekat lagi dengan ''E. coli''.<ref name="Madigan"/> Genus ini juga bersifat pathogen, yaitu penyebab penyakit gastroenteritis yang disebut ''bacillary dysentery''.<ref name="Madigan"/> Umumnya, penyakit ini ditularkan lewat makanan dan air minum yang telah terkontaminasi.<ref name="Madigan"/> ''Shigella'' juga memiliki endotoksin yang menembus sel saluran pencernaan dan menghasilkan neurotoxin, penyebab gastroenteritis akut. Berbeda dengan ''Proteus'' yang bersifat motil dan sebagai penghasil enzim urease.<ref name="Madigan"/>


==Referensi==
==''Enterobacter'', ''Serratia'', dan ''Klebsiella''==

=Referensi=
{{Reflist}}
{{Reflist}}


[[en:user:BP55Caroline]]

Revisi per 25 April 2014 23.45

Bakteri enterik adalah bakteri yang umumnya berada pada saluran pencernaan hewan maupun manusia, baik sebagai penyebab penyakit ataupun tidak.[1] Bakteri tersebut dapat berasal dari sumber air panas, danau, bendungan, air tanah maupun air minum yang telah terkontaminasi.[2] Ketika bakteri enterik dari lingkungan memasuki tubuh inangnya, maka tubuh inangnya menjadi tempat berlindung, sebagai sumber nutrisi yang melimpah dan bervariasi, merangsang peningkatan respon imun.[1] Beberapa bakteri tersebut dapat bersifat sangat pathogen ketika memasuki dan membentuk koloni pada saluran pencernaan.[1]

Karakteristik

Bakteri enterik termasuk ke dalam kelompok gama-proteobakteria dan bersifat aerob fakultatif, gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, bersifat motil dengan flagella permukaan ataupun non-motil.[3] Selain itu, bakteri enterik memiliki aktivitas katalase, memerlukan nutrisi yang cukup sederhana, dan memfermentasi gula menjadi berbagai produk akhir.[3] Uji oksidase yang dilakukan pada bakteri enterik selalu menunjukkan hasil negatif, yang menandakan jenis bakteri ini tidak memiliki aktivitas oksidase.[3] Sifat inilah yang membedakannya dari bakteri oksidase positif yang memiliki morfologi serupa dengan seperti, Pseudomonas, Aeromonas, Vibrio, Alcaligenes, Achromobacter, Flavobacterium, dan Cardiobacterium[3]. Aktivitas lain bakteri enterik adalah mereduksi senyawa nitrat menjadi nitrit, hal ini yang membedakannya dari bakteri pereduksi nitrit menjadi gas nitrogen.[3]

Klasifikasi

Berdasarkan aktivitas fermentasinya, bakteri enterik dapat dibedakan menjadi:

  • Bakteri penghasil campuran asam hasil fermentasi

Contoh jenis bakteri ini antara lain; Escherichia, Salmonella, Shigella, Citrobacter, Proteus, Yarsinia.[3]

  • Bakteri penghasil butanadiol

Contoh jenis bakteri ini antara lain; Enterobacter, Klebsiella, Erwinia, dan Serratia.[3]

Aktivitas fermentasi

Bakteri penghasil campuran asam

Pada aktivitas ini, dihasilkan 3 jenis asam dengan jumlah yang signifikan, yaitu:

  • Asam asetat
  • Asam laktat
  • Asam suksinat.[3]

Selain itu, terbentuk pula gas karbondioksida dan hidrogen.[3]

Bakteri penghasil butanadiol

Pada aktivitas ini, asam yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan hasil lainnya, seperti:

  • Butanadiol
  • Gas karbondioksida
  • Gas hidrogen.[3]

Contoh bakteri enterik

Escherichia

Genus ini merupakan penghuni saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas yang paling umum dijumpai.[3] Meskipun jumlahnya tidak dominan, Escherichia memegang peranan penting dalam sintesis vitamin, misalnya vitamin K pada saluran pencernaan. Selain itu, genus ini membantu menciptakan suasana anaerob pada usus besar dengan cara mengkonsumsi oksigen karena sifatnya aerob fakultatif. [3] Kebutuhan sumber karbon dan sumber energinya cukup bervariasi, seperti gula, asam amino, dan asam organik. [3] Beberapa strain Escherichia bersifat pathogen, yaitu Enteropathogenic E. coli (EPEC) dan Enterohemorhagic E. coli (EHEC). [3] Pada EPEC, terdapat K-antigen pada permukaannya yang membantu perlekatan dan kolonisasi di usus halus. [3] Strain jenis ini menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan gejala-gejala diare. [3] EHEC atau E. coli strain O15:H7 merupakan salah satu penyebab beberapa keracunan makanan yang juga berkaitan dengan enteroroksin yang dihasilkannya.[3]

Salmonella, Shigella,dan Proteus

Salmonella dan Escherichia memiliki kekerabatan yang dekat, namun Salmonella biasanya bersifat pathogen baik bagi manusia, maupun bagi hewan berdarah panas.[3] Pada manusia, Salmonella merupakan penyebab tifus dan gastroenteritis.[3] Sedangkan, Shigella memiliki kekerabatan yang lebih dekat lagi dengan E. coli.[3] Genus ini juga bersifat pathogen, yaitu penyebab penyakit gastroenteritis yang disebut bacillary dysentery.[3] Umumnya, penyakit ini ditularkan lewat makanan dan air minum yang telah terkontaminasi.[3] Shigella juga memiliki endotoksin yang menembus sel saluran pencernaan dan menghasilkan neurotoxin, penyebab gastroenteritis akut. Berbeda dengan Proteus yang bersifat motil dan sebagai penghasil enzim urease.[3]

Referensi

  1. ^ a b c http://www1.imperial.ac.uk/publichealth/departments/ide/outbreaks/research/ebp/
  2. ^ Obi CL, Coker AO, Epoke J, Ndip RNJ. 1997. Enteric bacterial pathogens in stools of residents of urban and rural regions in Nigeria: a comparison of patients with and without diarrhoea and controls without diarrhoea. Diarrhoeal Dis Res 15(4): 241-7.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Madigan MT, Martinko JM, Stahl DA, Clark DP. 2012. Brock Biology of Microorganisms. San Fransisco: Pearson.