Dante Alighieri: Perbedaan antara revisi
BP21Danang (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
BP21Danang (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
==Riwayat Hidup Ringkas== |
==Riwayat Hidup Ringkas== |
||
Dante lahir di kota Florence (Fierenze) pada pertengahan Mei 1265.<ref name="Adler"/> Di kota itu pula, ia aktif di bidang [politik]] dan [[militer]].<ref name="Soebagijo"/><ref name="Pringgodigdo"/> Pada saat itu, situasi kota Florence sedang bekercamuk.<ref name="Adler"/> Kota Florence merupakan kota yang memiliki konstitusi demokrasi pertama kali.<ref name="Adler">{{en}}Mortimer J. Adler., Great Books of the Western World, London, Encyclopedia Britannica Inc. ix-x</ref> |
Dante lahir di kota Florence (Fierenze) pada pertengahan Mei 1265.<ref name="Adler"/> Di kota itu pula, ia aktif di bidang [[politik]] dan [[militer]].<ref name="Soebagijo"/><ref name="Pringgodigdo"/> Pada saat itu, situasi kota Florence sedang bekercamuk.<ref name="Adler"/> Kota Florence merupakan kota yang memiliki konstitusi [[demokrasi]] pertama kali.<ref name="Adler">{{en}}Mortimer J. Adler., Great Books of the Western World, London, Encyclopedia Britannica Inc. ix-x</ref> |
||
Dante sendiri mengenyam pendidikan di Sekolah Fransiskan bernama Santa Croce.<ref name="Adler"/> Dia dipengaruhi oleh seorang filsuf dan prosais bernama |
Dante sendiri mengenyam pendidikan di Sekolah Fransiskan bernama Santa Croce.<ref name="Adler"/> Dia dipengaruhi oleh seorang filsuf dan prosais bernama Brunetto Latini.<ref name="Adler"/> Dante begitu menekuni dunia [[sastra]].<ref name="Adler"/> |
||
Pada saat Dante tumbuh dewasa, ada dua partai yang sedang tumbuh, yaitu Guelph (Guelf) partainya orang kulit putih, dan Ghibellins partainya orang kulit hitam.<ref name="Adler"/> Keluarga Dante sendiri berada di pihak partai Guelf.<ref name="Adler"/> Pada tahun 1302, Dante dan anggota partai berjumlah kira-kira 600 orang di sana dijatuhi hukuman pembuangan dan diancam hukuman mati jika berani kembali ke kota itu.<ref name="Soebagijo"/><ref name="Adler"/><ref name="Pringgodigdo"/> Di tempat pemukimannya yang baru, ia masih juga menulis beberapa [[prosa]], namun tidak ada yang selesai.<ref name="Soebagijo"/> Karya puncaknya yang paling terkenal di seluruh dunia adalah [[Divina Commedia]] yang berjudul asli ''La Commedia''.<ref name="Soebagijo"/> Ilham dalam karya itu didapatinya dari peristiwa [[jatuh cinta]] kepada Beatrice Portinaire yang dalam kenyataannya, sepanjang hidup Dante hanya dua kali dilihatnya.<ref name="Soebagijo"/> |
Pada saat Dante tumbuh dewasa, ada dua partai yang sedang tumbuh, yaitu Partai Guelph (Guelf) partainya orang kulit putih, dan Partai Ghibellins partainya orang kulit hitam.<ref name="Adler"/> Keluarga Dante sendiri berada di pihak partai Guelf.<ref name="Adler"/> Pada tahun 1302, Dante dan anggota partai berjumlah kira-kira 600 orang di sana dijatuhi hukuman pembuangan dan diancam hukuman mati jika berani kembali ke kota itu.<ref name="Soebagijo"/><ref name="Adler"/><ref name="Pringgodigdo"/> Di tempat pemukimannya yang baru, ia masih juga menulis beberapa [[prosa]], namun tidak ada yang selesai.<ref name="Soebagijo"/> Karya puncaknya yang paling terkenal di seluruh dunia adalah [[Divina Commedia]] yang berjudul asli ''La Commedia''.<ref name="Soebagijo"/> Ilham dalam karya itu didapatinya dari peristiwa [[jatuh cinta]] kepada Beatrice Portinaire yang dalam kenyataannya, sepanjang hidup Dante hanya dua kali dilihatnya.<ref name="Soebagijo"/> |
||
Menurut buku Boccacio's life of Dante (Buku Riwayat Hidup Dante), Dante bertemu dengan perempuan itu pertama kali pada usia sama-sama 9 tahun, dan sempat saling sapa pada pertengahan Mei 1283.<ref name="Adler"/> Setelah perempuan bernama Beatrice Portinaire itu meninggal (konon berusia 24 tahun setelah menikah dengan seorang bankir kaya<ref name="Adler"/>), barulah Dante menikah dengan wanita lain.<ref name="Soebagijo"/> Ketika Beatrice meninggal (tahun 1290), Dante menulis sebuah lagu yang menjadi awalan Divina Commedia berjudul La vita nouva (hidup baru).<ref name="Adler"/> |
Menurut buku Boccacio's life of Dante (Buku Riwayat Hidup Dante), Dante bertemu dengan perempuan itu pertama kali pada usia sama-sama 9 tahun, dan sempat saling sapa pada pertengahan Mei 1283.<ref name="Adler"/> Setelah perempuan bernama Beatrice Portinaire itu meninggal (konon berusia 24 tahun setelah menikah dengan seorang bankir kaya<ref name="Adler"/>), barulah Dante menikah dengan wanita lain.<ref name="Soebagijo"/> Ketika Beatrice meninggal (tahun 1290), Dante menulis sebuah lagu yang menjadi awalan Divina Commedia berjudul La vita nouva (hidup baru).<ref name="Adler"/> |
||
Pada tahun 1306, Dante dalam awal pembuangan mengunjungi Paris untuk belajar filsafat dan teologi sebagaimana ia belajar tentang puisi.<ref name="Adler"/> Karyanya yang berjudul Convivo kemungkinan ia tulis pada tahun 1305-1308, dia menceritakan bagaimana, setelah kematian Beatrice, ia berbelok kepada [[filsafat]] [[Cicero]] yang terdapat dalam buku ''de Amicitia'' dan ''Consolatio Philosophies''.<ref name="Adler"/> Cicero adalah seorang orator, penulis, filsuf dari Romawi pada zaman [[Stoikisme]] sedang berkembang.<ref name="Audi">{{en}} Robert Audi., The Cambridge Dictionary of Philosophy, Edinburg: Cambridge University Press, 1995, Hal. 123-124</ref> Selain Dante dipengaruhi filsafat Yunani Kuno, ia juga dipengaruhi oleh [[Thomas Aquinas]] yang menjunjung tinggi peran akal dalam agama.<ref name="Lang"/> Dante sendiri menyadari bahwa peran akal sangat penting, namun baginya, tujuan hidup akhir adalah bersama [[Allah]].<ref name="Lang"/> |
Pada tahun 1306, Dante dalam awal pembuangan mengunjungi Paris untuk belajar filsafat dan teologi sebagaimana ia belajar tentang puisi.<ref name="Adler"/> Karyanya yang berjudul Convivo kemungkinan ia tulis pada tahun 1305-1308, dia menceritakan bagaimana, setelah kematian Beatrice, ia berbelok kepada [[filsafat]] [[Cicero]] yang terdapat dalam buku ''de Amicitia'' dan ''Consolatio Philosophies''.<ref name="Adler"/> Cicero adalah seorang orator, penulis, filsuf dari Romawi pada zaman [[Stoikisme]] (sebuah filsafat yang berpusat di Athena) sedang berkembang.<ref name="Audi">{{en}} Robert Audi., The Cambridge Dictionary of Philosophy, Edinburg: Cambridge University Press, 1995, Hal. 123-124</ref> Selain Dante dipengaruhi filsafat [[Yunani]] Romawi Kuno, ia juga dipengaruhi oleh [[Thomas Aquinas]] yang menjunjung tinggi peran [[akal budi]] dalam agama.<ref name="Lang"/> Dante sendiri menyadari bahwa peran akal sangat penting, namun baginya, tujuan hidup akhir adalah bersama [[Allah]].<ref name="Lang"/> |
||
Karya yang tak selesai ia tulis adalah karya bersifat Ensiklopedik berjudul ''Convivo'', sebuah puisi berbahasa [[Italia]] berjudul De vulgari eloquentia, dan sebuah pembelaan yang cemerlang untuk bentuk pemerintahan di dunia berjudul ''Monarchia''.<ref name="Pringgodigdo"/> Karya ini de Monarchia ditulis ketika ia hidup dalam lingkaran kekuasaan Raja Henri dari Luxemburg yang terpilih pada 1308.<ref name="Adler"/> |
Karya yang tak selesai ia tulis adalah karya bersifat Ensiklopedik berjudul ''Convivo'', sebuah puisi berbahasa [[Italia]] berjudul De vulgari eloquentia, dan sebuah pembelaan yang cemerlang untuk bentuk pemerintahan di dunia berjudul ''Monarchia''.<ref name="Pringgodigdo"/> Karya ini ''de Monarchia'' ditulis ketika ia hidup dalam lingkaran kekuasaan Raja Henri dari Luxemburg yang terpilih pada 1308.<ref name="Adler"/> |
||
Dante sendiri mati dalam pembuangan di [[Ravenna]] pada 14 Septermber 1321.<ref name="Soebagijo"/><ref name="Adler"/> |
Dante sendiri mati dalam pembuangan di [[Ravenna]] pada 14 Septermber 1321.<ref name="Soebagijo"/><ref name="Adler"/> |
Revisi per 28 April 2014 08.32
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 28 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3841 hari 1235 menit lalu. |
Dante Alighieri | |
---|---|
Lahir | Florence, Italia | 14 Mei 1265
Meninggal | 13 September 1321 Ravenna, Italia | (umur 56)
Pekerjaan | Pejabat, Penyair, Negarawan, teori bahasa |
Kebangsaan | Italia |
Aliran sastra | Dolce Stil Novo |
Durante degli Alighieri, lebih dikenal dengan Dante, (1 Juni 1265 – 13/14 September 1321) dianggap sebagai raja penyair dari kota Firenze, bangsa Italia.[1] Ada pula yang menyebut Dante sebagai bapak kesusastraan Italia Abad Pertengahan.[1] Karya sastra yang membuatnya tersohor adalah puisi berbentuk epik atau epos berjudul Divina Commedia yang dikarang pada 1292.[2]
Riwayat Hidup Ringkas
Dante lahir di kota Florence (Fierenze) pada pertengahan Mei 1265.[3] Di kota itu pula, ia aktif di bidang politik dan militer.[1][2] Pada saat itu, situasi kota Florence sedang bekercamuk.[3] Kota Florence merupakan kota yang memiliki konstitusi demokrasi pertama kali.[3]
Dante sendiri mengenyam pendidikan di Sekolah Fransiskan bernama Santa Croce.[3] Dia dipengaruhi oleh seorang filsuf dan prosais bernama Brunetto Latini.[3] Dante begitu menekuni dunia sastra.[3]
Pada saat Dante tumbuh dewasa, ada dua partai yang sedang tumbuh, yaitu Partai Guelph (Guelf) partainya orang kulit putih, dan Partai Ghibellins partainya orang kulit hitam.[3] Keluarga Dante sendiri berada di pihak partai Guelf.[3] Pada tahun 1302, Dante dan anggota partai berjumlah kira-kira 600 orang di sana dijatuhi hukuman pembuangan dan diancam hukuman mati jika berani kembali ke kota itu.[1][3][2] Di tempat pemukimannya yang baru, ia masih juga menulis beberapa prosa, namun tidak ada yang selesai.[1] Karya puncaknya yang paling terkenal di seluruh dunia adalah Divina Commedia yang berjudul asli La Commedia.[1] Ilham dalam karya itu didapatinya dari peristiwa jatuh cinta kepada Beatrice Portinaire yang dalam kenyataannya, sepanjang hidup Dante hanya dua kali dilihatnya.[1]
Menurut buku Boccacio's life of Dante (Buku Riwayat Hidup Dante), Dante bertemu dengan perempuan itu pertama kali pada usia sama-sama 9 tahun, dan sempat saling sapa pada pertengahan Mei 1283.[3] Setelah perempuan bernama Beatrice Portinaire itu meninggal (konon berusia 24 tahun setelah menikah dengan seorang bankir kaya[3]), barulah Dante menikah dengan wanita lain.[1] Ketika Beatrice meninggal (tahun 1290), Dante menulis sebuah lagu yang menjadi awalan Divina Commedia berjudul La vita nouva (hidup baru).[3]
Pada tahun 1306, Dante dalam awal pembuangan mengunjungi Paris untuk belajar filsafat dan teologi sebagaimana ia belajar tentang puisi.[3] Karyanya yang berjudul Convivo kemungkinan ia tulis pada tahun 1305-1308, dia menceritakan bagaimana, setelah kematian Beatrice, ia berbelok kepada filsafat Cicero yang terdapat dalam buku de Amicitia dan Consolatio Philosophies.[3] Cicero adalah seorang orator, penulis, filsuf dari Romawi pada zaman Stoikisme (sebuah filsafat yang berpusat di Athena) sedang berkembang.[4] Selain Dante dipengaruhi filsafat Yunani Romawi Kuno, ia juga dipengaruhi oleh Thomas Aquinas yang menjunjung tinggi peran akal budi dalam agama.[5] Dante sendiri menyadari bahwa peran akal sangat penting, namun baginya, tujuan hidup akhir adalah bersama Allah.[5]
Karya yang tak selesai ia tulis adalah karya bersifat Ensiklopedik berjudul Convivo, sebuah puisi berbahasa Italia berjudul De vulgari eloquentia, dan sebuah pembelaan yang cemerlang untuk bentuk pemerintahan di dunia berjudul Monarchia.[2] Karya ini de Monarchia ditulis ketika ia hidup dalam lingkaran kekuasaan Raja Henri dari Luxemburg yang terpilih pada 1308.[3]
Dante sendiri mati dalam pembuangan di Ravenna pada 14 Septermber 1321.[1][3]
Divina Commedia
la Divina Commedia (The Divine Comedy), dianggap sebagai salah satu karya literatur terbesar di Eropa selama Zaman Pertengahan, dan merupakan dasar bahasa Italia modern.[1] Divina Commedia bertutur tentang perjalanan imajiner Dante ke Surga dan Neraka dengan bimbingan Virgilius, seorang penyair Romawi yang merupakan sahabat karib Dante.[1] Alkisah, setelah menyaksikan keadaan di Neraka dan Tempat Penyucian, akhirnya mereka tiba di Surga.[1] Di situlah Virgilius menyerahkan Dante kepada Beatrice dan kedua insan itu sampai di Takhta Tuhan diiringi bidadari.[1] Namun Dante tak berhasil melihat wajah Tuhan, karena pandangannya silau oleh gilang-gemilang Sang Maha Pencipta.[1]
Karya Dante memang sarat dengan ajaran teologi, terutama ajaran teologi Katolik tentang api penyucian, purgatorium, di mana orang yang melaluinya berarti beralih dari hidup lama penuh dosa menuju hidup baru yang diselamatkan.[5] Di Neraka, penguasanya disebutkan oleh Dante adalah Paus, dan di sorga dihuni oleh orang-orang kudus.[5] Penempatan tokoh-tokoh dan penggambaran tempat-tempat dalam karya Divina Commedia menggambarkan iman kepercayaan yang belangsung di abad pertengahan, dan Dante mengkritiknya secara sastra.[5]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n (Indonesia)Soebagijo I.N., Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta: PT. Cipta Adi Karta, 1990, 284
- ^ a b c d (Indonesia)A.G Pringgodigdo; Soetomo Tjokronegoro; Soediman Kartodiprodjo; A.K. Pringgodigdo., Ensiklopedi Umum, Yogyakarta: Kanisius dan Franklin Book Programs Inc, 252-253
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris)Mortimer J. Adler., Great Books of the Western World, London, Encyclopedia Britannica Inc. ix-x
- ^ (Inggris) Robert Audi., The Cambridge Dictionary of Philosophy, Edinburg: Cambridge University Press, 1995, Hal. 123-124
- ^ a b c d e (Indonesia)Stephen Lang J. & Randy Peter., 100 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 64
Pranala luar
- (Inggris) [1]World of Dante
- (Inggris) Karya Dante di Proyek Gutenberg
- (Inggris) "Digital Dante"
- (Inggris) Princeton Dante Project
- (Inggris) Dartmouth Dante Project