Amaluddin Mangendar Alam: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) rapikan sedikit |
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Sultan Panglima Amaluddin Mengedar Alam (1805-1850)''' adalah Raja Deli ke VI, putra ketiga dari [[Tuanku Panglima Gandar Wahid]], yang memerintah dari tahun 1805 sampai tahun 1850. Pada masa pemerintahannya hubungan dan pengaruh [[Kesultanan Siak|Siak]] lebih kuat dari [[Kerajaan Aceh]]; hal ini ditandai dengan pemberian gelar ''Sultan'' kepada Raja Deli, dan |
'''Sultan Panglima Amaluddin Mengedar Alam (1805-1850)''' adalah Raja Deli ke VI, putra ketiga dari [[Tuanku Panglima Gandar Wahid]], yang memerintah dari tahun 1805 sampai tahun 1850. Pada masa pemerintahannya hubungan dan pengaruh [[Kesultanan Siak|Siak]] lebih kuat dari [[Kerajaan Aceh]]; hal ini ditandai dengan pemberian gelar ''Sultan'' kepada Raja Deli, dan Sultan Amaluddin Mengedar Alam adalah Raja Deli yang pertama yang memakai gelar Sultan. Pada masa pemerintahannya perdagangan antar daerah semakin terbuka, hubungan laut mulai dirintis karena kedudukan pemerintahan di [[Labuhan Deli]] dekat dengan laut lepas, sehingga perdagangan hasil bumi semakin lancar. Sultan Amaluddin Mengedar Alam mangkat pada tahun 1850 dan digantikan oleh putanya. |
||
{{sequence| |
{{sequence| |
Revisi per 30 April 2014 11.30
Sultan Panglima Amaluddin Mengedar Alam (1805-1850) adalah Raja Deli ke VI, putra ketiga dari Tuanku Panglima Gandar Wahid, yang memerintah dari tahun 1805 sampai tahun 1850. Pada masa pemerintahannya hubungan dan pengaruh Siak lebih kuat dari Kerajaan Aceh; hal ini ditandai dengan pemberian gelar Sultan kepada Raja Deli, dan Sultan Amaluddin Mengedar Alam adalah Raja Deli yang pertama yang memakai gelar Sultan. Pada masa pemerintahannya perdagangan antar daerah semakin terbuka, hubungan laut mulai dirintis karena kedudukan pemerintahan di Labuhan Deli dekat dengan laut lepas, sehingga perdagangan hasil bumi semakin lancar. Sultan Amaluddin Mengedar Alam mangkat pada tahun 1850 dan digantikan oleh putanya.
Didahului oleh Tuanku Panglima Gandar Wahid |
Sultan Deli 1805-1850 |
Dilanjutkan oleh Sultan Osman Perkasa Alam Shah |