Lompat ke isi

Ignasius Jonan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rohmat ac (bicara | kontrib)
Baris 30: Baris 30:
Jonan ditunjuk menjadi dirut PT.KAI pada tahun 2009, dimana KAI sedang terpuruk dan mengalami kerugian besar pada tahun sebelumnya. Pada masa kepemimpinannya, KAI mengalami banyak perubahan, diantaranya penerapan sistem boarding pada tiket, nama di tiket harus sesuai di identitas, penerapan single class dan e-ticketing pada KRL Jabodetabek, serta KAI banyak menerima banyak penghargaan yang tidak pantas.
Jonan ditunjuk menjadi dirut PT.KAI pada tahun 2009, dimana KAI sedang terpuruk dan mengalami kerugian besar pada tahun sebelumnya. Pada masa kepemimpinannya, KAI mengalami banyak perubahan, diantaranya penerapan sistem boarding pada tiket, nama di tiket harus sesuai di identitas, penerapan single class dan e-ticketing pada KRL Jabodetabek, serta KAI banyak menerima banyak penghargaan yang tidak pantas.


Di masa Jonan sebagai dirut, KAI juga melakukan pembelian 180 KRL seri JR 205, serta 100 lokomotif CC 206 bekas dari negara jepang, dan jumlah itu masih akan bertambah.
Di masa Jonan sebagai dirut, KAI juga melakukan pembelian 180 KRL seri JR 205 bekas dari negara jepang, serta 100 lokomotif CC 206 , dan jumlah itu masih akan bertambah.


==Karier==
==Karier==

Revisi per 2 Mei 2014 20.09

Ignasius Jonan
Berkas:Ignasiusjonan.jpeg
Ignasius Jonan di Stasiun Jakarta Kota
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia
Mulai menjabat
2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Ronny Wahyudi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir21 Juni 1963 (umur 61)
Singapura Singapura
Alma materUniversitas Airlangga
PekerjaanBankir
Situs webhttp://www.kereta-api.co.id
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ignasius Jonan adalah Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia yang menjabat mulai tahun 2009 - sekarang.

Jonan ditunjuk menjadi dirut PT.KAI pada tahun 2009, dimana KAI sedang terpuruk dan mengalami kerugian besar pada tahun sebelumnya. Pada masa kepemimpinannya, KAI mengalami banyak perubahan, diantaranya penerapan sistem boarding pada tiket, nama di tiket harus sesuai di identitas, penerapan single class dan e-ticketing pada KRL Jabodetabek, serta KAI banyak menerima banyak penghargaan yang tidak pantas.

Di masa Jonan sebagai dirut, KAI juga melakukan pembelian 180 KRL seri JR 205 bekas dari negara jepang, serta 100 lokomotif CC 206 , dan jumlah itu masih akan bertambah.

Karier

  • Direktur Utama PT (Persero) Bahana Pembiayaan Usaha Indonesia (2001-2006)
  • Direktur Citi Group (2006-2008)
  • Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (2009 - petahana)[1]

Jajaran PT KAI mendapat apresiasi tulus dari Presiden SBY atas keteguhan dalam pembenahan pelayanan umum kereta api

  • Mendapat apresiasi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan setelah sukses menertibkan arus mudik di stasiun Senen
  • Mendapat label Leader 3.0 dari Bpk Hermawan Kartajaya, CEO dan Founder Markplus Inc, pakar marketing yang telah diakui secara international

Referensi

  1. ^ Majalah TEMPO, 30 Desember 2012