Lompat ke isi

Monumen meteorit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 5: Baris 5:
Kejadian ini kemudian menarik para [[ilmuwan]] untuk menelitinya, termasuk para [[dosen]] di sebuah [[sekolah]] tinggi di [[Yogyakarta]].<ref name="Kab"/> Setelah dilakukan [[penelitian]], kemudian [[pemerintah]] [[daerah]] [[Temanggung]] memutuskan untuk membangun [[monumen]] tepat di lokasi jatuhnya [[meteor]].<ref name="Kab"/> Bahkan pecahan meteor tersebut ikut diabadikan dalam Monumen meteorit.<ref name="Kab"/> Sebelumnyaa, batu tersebut ditempatkan dalam suatu [[wadah]] dan untuk sementara dipajang di [[Kantor Dinas Bupati Temanggung]], [[komplek]] [[Kantor Setda Temanggung]].<ref name="promo">{{cite web |url=http://www.promojateng-pemprovjateng.com/detail.php?id=848 |title=Monumen meteorit |publisher= Pemerintah Provinsi Jawa Tengah |accessdate=2 Mei 2014}}</ref>
Kejadian ini kemudian menarik para [[ilmuwan]] untuk menelitinya, termasuk para [[dosen]] di sebuah [[sekolah]] tinggi di [[Yogyakarta]].<ref name="Kab"/> Setelah dilakukan [[penelitian]], kemudian [[pemerintah]] [[daerah]] [[Temanggung]] memutuskan untuk membangun [[monumen]] tepat di lokasi jatuhnya [[meteor]].<ref name="Kab"/> Bahkan pecahan meteor tersebut ikut diabadikan dalam Monumen meteorit.<ref name="Kab"/> Sebelumnyaa, batu tersebut ditempatkan dalam suatu [[wadah]] dan untuk sementara dipajang di [[Kantor Dinas Bupati Temanggung]], [[komplek]] [[Kantor Setda Temanggung]].<ref name="promo">{{cite web |url=http://www.promojateng-pemprovjateng.com/detail.php?id=848 |title=Monumen meteorit |publisher= Pemerintah Provinsi Jawa Tengah |accessdate=2 Mei 2014}}</ref>


Monumen ini menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, apalagi didukung dengan [[panorama]] [[alam]] yang indah, serta udara [[pegunungan]] yang sejuk dan menyegarkan ditambah dengan [[potensi]] [[agrowisata]] [[buah]] juga [[sayuran]] di sekitar [[lokasi]].<ref name="biro">{{cite web |url=http://birohumas.jatengprov.go.id/userfile/file/data%20potensi%20kabkota/data%20potensi%20temanggung.pdf |title=Data Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Temanggung |publisher= Humas Provinsi Jawa Tengah |accessdate=2 Mei 2014}}</ref>
Monumen ini menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, apalagi didukung dengan [[panorama]] [[alam]] yang indah, serta udara [[pegunungan]] yang sejuk dan menyegarkan ditambah dengan [[potensi]] [[agrowisata]] [[buah]] juga [[sayuran]] di sekitar [[lokasi]] dengan latar belakang [[Gunung Sumbing]] yang [[kokoh]].<ref name="biro">{{cite web |url=http://birohumas.jatengprov.go.id/userfile/file/data%20potensi%20kabkota/data%20potensi%20temanggung.pdf |title=Data Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Temanggung |publisher= Humas Provinsi Jawa Tengah |accessdate=2 Mei 2014}}</ref><ref name="rama">{{cite web |urlhttp://ramatourtravel.com/tempat-wisata-kabupaten-temanggung/ |title=Monumen meteorit |publisher= Rama Tour Travel |accessdate=2 Mei 2014}}</ref>


Kini Monumen Meteorit menjadi salah satu objek wisata di Temanggung yang menarik dikunjungi, apalagi didukung oleh kesejukan udara dan keindahan panorama alam dengan latar belakang Gunung sumbing yang kokoh. http://ramatourtravel.com/tempat-wisata-kabupaten-temanggung/ Monumen meteorit 2 Mei 2014


Jum'at 11 Mei 2001, hari masih pagi sekitar pukul 08.30 di lereng Gunung Sumbing, belasan warga Desa Wonotirto Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung tengah melakukan aktifitas sehari-hari di ladang tembakau, tiba-tiba mereka dikejutkan suara gemuruh disertai ledakan keras menyusul 2 buah benda jatuh dari langit, setengah jam kemudian hal itu terjadi lagi, sebuah benda serupa jatuh di jalan desa 1 Km dari permukiman penduduk, tentu saja hal tersebut mengundang rasa penasaran para penduduk desa Wonotirto.

Jum'at 11 Mei 2001, hari masih pagi sekitar pukul 08.30 di lereng Gunung Sumbing, belasan warga Desa Wonotirto Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung tengah melakukan aktifitas sehari-hari di ladang tembakau, tiba-tiba mereka dikejutkan suara gemuruh disertai ledakan keras menyusul 2 buah benda jatuh dari langit, setengah jam kemudian hal itu terjadi lagi, sebuah benda serupa jatuh di jalan desa 1 Km dari permukiman penduduk, tentu saja hal tersebut mengundang rasa penasaran para penduduk desa Wonotirto.


Ternyata hanya benda berbentuk batuan sebesar kepalan tangan orang dewasa, diantara warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melapor kepada perangkat desa, laporanpun berlanjut hingga ke tingkat Kabupaten.
Ternyata hanya benda berbentuk batuan sebesar kepalan tangan orang dewasa, diantara warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melapor kepada perangkat desa, laporanpun berlanjut hingga ke tingkat Kabupaten.


Untuk keperluan penelitian maka benda langka itu dibawa ke Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, misteripun terkuak, benda jatuh itu adalah sebuah meteor, memang ini sebuah peristiwa langka terjadi di Jawa, setelah berselang 17 tahun pasca jatuhnya meteor di Desa Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada tahun 1984. Menurut Rektor IST Akprind, Ir Sudarsono, MT, setiap tahun rata-rata ada 150 meteorit jatuh ke bumi, namun meteorit yang jatuh di Desa Wonotirto tersebut mempunyai catatan sejarah tidak seperti yang lain.
Untuk keperluan penelitian maka benda langka itu dibawa ke Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, misteripun terkuak, benda jatuh itu adalah sebuah meteor, memang ini sebuah peristiwa langka terjadi di Jawa, setelah berselang 17 tahun pasca jatuhnya meteor di Desa Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada tahun 1984. Menurut Rektor IST Akprind, Ir Sudarsono, MT, setiap tahun rata-rata ada 150 meteorit jatuh ke bumi, namun meteorit yang jatuh di Desa Wonotirto tersebut mempunyai catatan sejarah tidak seperti yang lain.


Untuk mengabadikan peristiwa jatuhnya meteor tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung kemudian membangun Monumen Meteorit Wonotirto di jalan desa menuju puncak Sumbing yang diresmikan pada tanggal 18 Februari 2002, dengan maksud agar bisa dijadikan tempat wisata pendidikan. Sebuah monumen berbentuk replika batu meteorit di tengah taman ( Meteor Garden ) yang indah di lereng Gunung, dari lokasi itu kalau kita memandang ke arah bawah yang terlihat adalah hamparan panorama menakjubkan terbentang di kaki gunung. Museum Rekor Indonesia ( MURI ) menempatkan monumen ini sebagai satu-satunya monumen jatuhnya meteor di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Untuk mengabadikan peristiwa jatuhnya meteor tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung kemudian membangun Monumen Meteorit Wonotirto di jalan desa menuju puncak Sumbing yang diresmikan pada tanggal 18 Februari 2002, dengan maksud agar bisa dijadikan tempat wisata pendidikan. Sebuah monumen berbentuk replika batu meteorit di tengah taman ( Meteor Garden ) yang indah di lereng Gunung, dari lokasi itu kalau kita memandang ke arah bawah yang terlihat adalah hamparan panorama menakjubkan terbentang di kaki gunung. Museum Rekor Indonesia ( MURI ) menempatkan monumen ini sebagai satu-satunya monumen jatuhnya meteor di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.


Kini setelah sekian lama batu meteorit itu disimpan oleh IST Akprind Yogyakarta, pada hari Senin 3 Mei 2010 dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, serah terima dilakukan oleh Rektor IST Akprind Ir. Sudarsono, MT kepada Bupati Temanggung Drs Hasyim Afandi.
Kini setelah sekian lama batu meteorit itu disimpan oleh IST Akprind Yogyakarta, pada hari Senin 3 Mei 2010 dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, serah terima dilakukan oleh Rektor IST Akprind Ir. Sudarsono, MT kepada Bupati Temanggung Drs Hasyim Afandi.


Usai serah terima batu meteorit, kemudian dilanjutkan kunjungan ke Monumen Meteorit Wonotirto tempat jatuhnya benda angkasa tersebut, rombongan yang datang dari Yogyakarta saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Ir. Budiarto, MT, Sekretaris Dearah Drs Bambang Arochman, MM dan jajaran SKPD Kabupaten Temanggung.
Usai serah terima batu meteorit, kemudian dilanjutkan kunjungan ke Monumen Meteorit Wonotirto tempat jatuhnya benda angkasa tersebut, rombongan yang datang dari Yogyakarta saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Ir. Budiarto, MT, Sekretaris Dearah Drs Bambang Arochman, MM dan jajaran SKPD Kabupaten Temanggung.

Revisi per 3 Mei 2014 01.03

Monumen meteorit adalah salah satu objek wisata yang terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu yang berada di kaki Gunung Sumbing.[1] Monumen ini dibangun untuk mengingat peristiwa alam jatuhnya meteor di ladang penduduk di Desa Wonotirto pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2001, sekitar pukul 09.00.[1]

Kejadian ini kemudian menarik para ilmuwan untuk menelitinya, termasuk para dosen di sebuah sekolah tinggi di Yogyakarta.[1] Setelah dilakukan penelitian, kemudian pemerintah daerah Temanggung memutuskan untuk membangun monumen tepat di lokasi jatuhnya meteor.[1] Bahkan pecahan meteor tersebut ikut diabadikan dalam Monumen meteorit.[1] Sebelumnyaa, batu tersebut ditempatkan dalam suatu wadah dan untuk sementara dipajang di Kantor Dinas Bupati Temanggung, komplek Kantor Setda Temanggung.[2]

Monumen ini menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, apalagi didukung dengan panorama alam yang indah, serta udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan ditambah dengan potensi agrowisata buah juga sayuran di sekitar lokasi dengan latar belakang Gunung Sumbing yang kokoh.[3][4]


Jum'at 11 Mei 2001, hari masih pagi sekitar pukul 08.30 di lereng Gunung Sumbing, belasan warga Desa Wonotirto Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung tengah melakukan aktifitas sehari-hari di ladang tembakau, tiba-tiba mereka dikejutkan suara gemuruh disertai ledakan keras menyusul 2 buah benda jatuh dari langit, setengah jam kemudian hal itu terjadi lagi, sebuah benda serupa jatuh di jalan desa 1 Km dari permukiman penduduk, tentu saja hal tersebut mengundang rasa penasaran para penduduk desa Wonotirto.

Ternyata hanya benda berbentuk batuan sebesar kepalan tangan orang dewasa, diantara warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melapor kepada perangkat desa, laporanpun berlanjut hingga ke tingkat Kabupaten.

Untuk keperluan penelitian maka benda langka itu dibawa ke Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, misteripun terkuak, benda jatuh itu adalah sebuah meteor, memang ini sebuah peristiwa langka terjadi di Jawa, setelah berselang 17 tahun pasca jatuhnya meteor di Desa Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada tahun 1984. Menurut Rektor IST Akprind, Ir Sudarsono, MT, setiap tahun rata-rata ada 150 meteorit jatuh ke bumi, namun meteorit yang jatuh di Desa Wonotirto tersebut mempunyai catatan sejarah tidak seperti yang lain.

Untuk mengabadikan peristiwa jatuhnya meteor tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung kemudian membangun Monumen Meteorit Wonotirto di jalan desa menuju puncak Sumbing yang diresmikan pada tanggal 18 Februari 2002, dengan maksud agar bisa dijadikan tempat wisata pendidikan. Sebuah monumen berbentuk replika batu meteorit di tengah taman ( Meteor Garden ) yang indah di lereng Gunung, dari lokasi itu kalau kita memandang ke  arah bawah yang terlihat adalah hamparan panorama menakjubkan terbentang di kaki gunung.  Museum Rekor Indonesia ( MURI ) menempatkan monumen ini sebagai satu-satunya monumen jatuhnya meteor di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Kini setelah sekian lama batu meteorit itu disimpan oleh IST Akprind Yogyakarta, pada hari Senin 3 Mei 2010 dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, serah terima dilakukan oleh Rektor IST Akprind Ir. Sudarsono, MT kepada Bupati Temanggung Drs Hasyim Afandi.

Usai serah terima batu meteorit, kemudian dilanjutkan kunjungan ke Monumen Meteorit Wonotirto tempat jatuhnya benda angkasa tersebut, rombongan yang datang dari Yogyakarta saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Ir. Budiarto, MT, Sekretaris Dearah Drs Bambang Arochman, MM dan jajaran SKPD Kabupaten Temanggung.

Untuk sementara ini batu meteorit Wonotirto masih di simpan di Kantor Bupati Temanggung, sehingga timbul pemikiran dan gagasan baru, untuk melengkapi tujuan wisata pendidikan perlu kiranya dibangun Gedung Planetorium Mini dengan prinsip-prinsip yang mengedepankan pengetahuan dan keilmuan tentang meteor serta benda-benda angkasa lainnya, di dalam museum itu akan diletakkan meteorit asli secara permanen dengan sistem pengamanan secara khusus. Meteorit Wonotirto adalah satu-satunya yang mempunyai nilai sejarah dengan adanya catatan waktu, tempat, saksi dan peristiwa bagaimana benda angkasa itu jatuh. Sejarah yang juga melengkapi catatan di Museum Rekor Indonesia. http://duanamtour.com/berita-read-wisata_pendidikan__monumen_meteorit_temanggung.html Wisata Pendidikan : Monumen Meteorit Temanggung

Monumen Meteorit

Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu. Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia

http://lewatmana.com/lokasi/4194/monumen-meteorit/

Referensi

  1. ^ a b c d e "Monumen meteorit". Kabupaten Temanggung. Diakses tanggal 2 Mei 2014. 
  2. ^ "Monumen meteorit". Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diakses tanggal 2 Mei 2014. 
  3. ^ "Data Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Temanggung" (PDF). Humas Provinsi Jawa Tengah. Diakses tanggal 2 Mei 2014. 
  4. ^ "Monumen meteorit". Rama Tour Travel.  Teks "urlhttp://ramatourtravel.com/tempat-wisata-kabupaten-temanggung/ " akan diabaikan (bantuan);