Lompat ke isi

Lothaire dari Prancis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Baris 5: Baris 5:
Lothaire yang dilahirkan pada akhir tahun 941, merupakan putra [[Louis IV dari Perancis|Louis IV]] dan [[Gerberga dari Sachsen]].<ref name="ESII-1">Detlev Schwennicke, ''Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten'', Neue Folge, Band II (Marburg, Germany: J. A. Stargardt, 1984), Tafel 1</ref> Ia menjadi ahli waris ayahandanya pada tahun 954 pada usia tiga belas tahun dan dimahkotai di [[Biara Saint-Remi]] oleh [[Artaud dari Reims]], [[Keuskupan Agung Katolik Roma dari Reims|Uskup Agung Reims]].<ref>''The Annals of Flodoard of Reims, 916–966'', eds & trans. Steven Fanning: Bernard S. Bachrach (New York; Ontario, Can: University of Toronto Press, 2011), p. 60</ref> Ibunda Lothaire mengatur dengan saudara iparnya [[Hugues yang Agung]], [[Adipati Franka]] dan [[Comte dari Paris]], yang telah menjadi musuh ayahanda Lothaire.<ref name="AFOR-xix">''The Annals of Flodoard of Reims, 916–966'', eds & trans. Steven Fanning: Bernard S. Bachrach (New York; Ontario, Can: University of Toronto Press, 2011), p. xix</ref> Sebagai pertukaran atas dukungan pemerintahan Lothaire Hugues diberikan pemerintahan atas [[Kadipaten Aquitania|Aquitania]] dan [[Kerajaan Bourgogne|Bourgogne]]<ref name=NewCamb>{{cite book|last=Bourchard|first=Constance Brittain|title='''The New Cambridge Medieval History: Vol. III, c.900 - c.1024''' (Link is extract=Volume III, Chapter 1 "Introduction: Reading the Tenth Century")|year=1999|publisher=[[Cambridge University Press]]|volume=III|location=Cambridge|chapter=Burgundy and Provence:879-1032|editor1-last=Reuter|editor1-first=Timothy|editor1-link=Timothy Reuter|editor2-last=McKitterick|editor2-first=Rosamond|editor2-link=Rosamond McKitterick|editor3-last=Abulafia|editor3-first=David|editor3-link=David Abulafia|isbn=0521364477|page=336|edition=1. publ.|url=http://catdir.loc.gov/catdir/samples/cam031/93039643.pdf|accessdate=28 February 2013}}</ref> sebagai kurang lebih seorang raja muda.<ref name="AFOR-xix"/> Lothaire mewarisi kerajaan dimana tokoh terkemukanya mengambil wilayah, hak dan kantor hampir tanpa memandang otoritas raja.<ref name="OIHME163">George Holmes, ''The Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' (Oxford; New York: Oxford University Press, 1988), p. 163</ref>Tokoh terkemuka seperti Hugues yang Agung dan [[Herbert II dari Vermandois]] selalu menjadi musuh didalam selimut.<ref name="OIHME163"/>
Lothaire yang dilahirkan pada akhir tahun 941, merupakan putra [[Louis IV dari Perancis|Louis IV]] dan [[Gerberga dari Sachsen]].<ref name="ESII-1">Detlev Schwennicke, ''Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten'', Neue Folge, Band II (Marburg, Germany: J. A. Stargardt, 1984), Tafel 1</ref> Ia menjadi ahli waris ayahandanya pada tahun 954 pada usia tiga belas tahun dan dimahkotai di [[Biara Saint-Remi]] oleh [[Artaud dari Reims]], [[Keuskupan Agung Katolik Roma dari Reims|Uskup Agung Reims]].<ref>''The Annals of Flodoard of Reims, 916–966'', eds & trans. Steven Fanning: Bernard S. Bachrach (New York; Ontario, Can: University of Toronto Press, 2011), p. 60</ref> Ibunda Lothaire mengatur dengan saudara iparnya [[Hugues yang Agung]], [[Adipati Franka]] dan [[Comte dari Paris]], yang telah menjadi musuh ayahanda Lothaire.<ref name="AFOR-xix">''The Annals of Flodoard of Reims, 916–966'', eds & trans. Steven Fanning: Bernard S. Bachrach (New York; Ontario, Can: University of Toronto Press, 2011), p. xix</ref> Sebagai pertukaran atas dukungan pemerintahan Lothaire Hugues diberikan pemerintahan atas [[Kadipaten Aquitania|Aquitania]] dan [[Kerajaan Bourgogne|Bourgogne]]<ref name=NewCamb>{{cite book|last=Bourchard|first=Constance Brittain|title='''The New Cambridge Medieval History: Vol. III, c.900 - c.1024''' (Link is extract=Volume III, Chapter 1 "Introduction: Reading the Tenth Century")|year=1999|publisher=[[Cambridge University Press]]|volume=III|location=Cambridge|chapter=Burgundy and Provence:879-1032|editor1-last=Reuter|editor1-first=Timothy|editor1-link=Timothy Reuter|editor2-last=McKitterick|editor2-first=Rosamond|editor2-link=Rosamond McKitterick|editor3-last=Abulafia|editor3-first=David|editor3-link=David Abulafia|isbn=0521364477|page=336|edition=1. publ.|url=http://catdir.loc.gov/catdir/samples/cam031/93039643.pdf|accessdate=28 February 2013}}</ref> sebagai kurang lebih seorang raja muda.<ref name="AFOR-xix"/> Lothaire mewarisi kerajaan dimana tokoh terkemukanya mengambil wilayah, hak dan kantor hampir tanpa memandang otoritas raja.<ref name="OIHME163">George Holmes, ''The Oxford Illustrated History of Medieval Europe'' (Oxford; New York: Oxford University Press, 1988), p. 163</ref>Tokoh terkemuka seperti Hugues yang Agung dan [[Herbert II dari Vermandois]] selalu menjadi musuh didalam selimut.<ref name="OIHME163"/>


Pada tahun 955, Lothaire dan Hugues bersama-sama menyerang [[Poitiers]]. Hugues meninggal tak lama kemudian dan Lothaire mediasi diantara putra-putranya, tersebut diatas [[Hugues Capet]] dan [[Henri, Adipati Bourgogne|Otto-Henri]]. Raja memberikan Capet Paris dan gelar adipati, namun menginvestasikan Otto dengan [[Kadipaten Bourgogne]] pada tahun 960. Dengan Hugues muda sebagai Comte muda di Paris et al., Lothaire, yang skearang berusia lima belas tahun, berada dibawah perwalian pamandanya dari pihak ibundanya [[Brun yang Agung|Bruno dari Köln]].
Pada tahun 955, Lothaire dan Hugues bersama-sama menyerang [[Poitiers]]. Hugues meninggal tak lama kemudian dan Lothaire mediasi di antara putra-putranya, tersebut diatas [[Hugues Capet]] dan [[Henri, Adipati Bourgogne|Otto-Henri]]. Raja memberikan Capet Paris dan gelar adipati, namun menginvestasikan Otto dengan [[Kadipaten Bourgogne]] pada tahun 960. Dengan Hugues muda sebagai Comte muda di Paris et al., Lothaire, yang skearang berusia lima belas tahun, berada dibawah perwalian pamandanya dari pihak ibundanya [[Brun yang Agung|Bruno dari Köln]].


== Konflik Militer ==
== Konflik Militer ==
Baris 13: Baris 13:
Lothaire berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya di [[(provinsi) Lorraine|Lorraine]], yang pernah dimiliki oleh keluarganya, dan sebagai imbalannya [[Otto II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Otto II]] terpacu untuk melawan tawaran Lothaire tersebut.<ref name="TCKOF43">Jim Bradbury, ''The Capetians: Kings of France, 987-1328'' (London: Hambledon Continuum, 2007), p. 43</ref> Pada tahun 978 Lothaire kemudian memasang sebuah ekspedisi ke Lorraine didampingi oleh [[Hugues Capet]] dan setelah mereka menyeberangi [[(sungai) Meuse|sungai Meuse]] Otto melarikan diri. Lothaire kemudian memecat kekaisaran [[Istana Aachen]] membalik arah elang perunggu Charlemagne menghadap ke timur bukan ke barat.<ref group=lower-alpha>Richer of Reims stated: "The bronze eagle, that Charlemagne had put on top of the palace in a flight attitude, has been turned back towards the East. The Germans had turned it towards the West to symbolize that their cavalry could beat the French whenever they wanted..." See: Richer of Saint-Rémy, ''Histoire de France, (888-995)'', ed. R. Latouche (Paris: Les Belles Lettres 1964), p. 89.</ref><ref name="TCKOF43"/>
Lothaire berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya di [[(provinsi) Lorraine|Lorraine]], yang pernah dimiliki oleh keluarganya, dan sebagai imbalannya [[Otto II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Otto II]] terpacu untuk melawan tawaran Lothaire tersebut.<ref name="TCKOF43">Jim Bradbury, ''The Capetians: Kings of France, 987-1328'' (London: Hambledon Continuum, 2007), p. 43</ref> Pada tahun 978 Lothaire kemudian memasang sebuah ekspedisi ke Lorraine didampingi oleh [[Hugues Capet]] dan setelah mereka menyeberangi [[(sungai) Meuse|sungai Meuse]] Otto melarikan diri. Lothaire kemudian memecat kekaisaran [[Istana Aachen]] membalik arah elang perunggu Charlemagne menghadap ke timur bukan ke barat.<ref group=lower-alpha>Richer of Reims stated: "The bronze eagle, that Charlemagne had put on top of the palace in a flight attitude, has been turned back towards the East. The Germans had turned it towards the West to symbolize that their cavalry could beat the French whenever they wanted..." See: Richer of Saint-Rémy, ''Histoire de France, (888-995)'', ed. R. Latouche (Paris: Les Belles Lettres 1964), p. 89.</ref><ref name="TCKOF43"/>


Otto membalaskan dendamnya pada musim gugur dengan menyerang Perancis.<ref name="TC276-7">Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), pp. 276-77</ref> Ia menyerbu sampai ke Paris dan berhenti di [[Reims]] dan di [[Biara Saint Médard, Soissons]] untuk beribadah.<ref name="TC276-7"/> Setelah tiga hari penghancuran Kaisar Otto didorong kembali oleh Hugues Capet dan barisan belakangnya dikalahkan oleh pasukan Lothaire ketika melintasi [[(sungai) Aisne|Aisne]].<ref name="TCKOF43"/> Perdamaian dibuat diantara Lothaire dan Otto II pada bulan Juli 980 di [[Margut-sur-Chiers]].<ref name="TCKOF43"/>
Otto membalaskan dendamnya pada musim gugur dengan menyerang Perancis.<ref name="TC276-7">Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), pp. 276-77</ref> Ia menyerbu sampai ke Paris dan berhenti di [[Reims]] dan di [[Biara Saint Médard, Soissons]] untuk beribadah.<ref name="TC276-7"/> Setelah tiga hari penghancuran Kaisar Otto didorong kembali oleh Hugues Capet dan barisan belakangnya dikalahkan oleh pasukan Lothaire ketika melintasi [[(sungai) Aisne|Aisne]].<ref name="TCKOF43"/> Perdamaian dibuat di antara Lothaire dan Otto II pada bulan Juli 980 di [[Margut-sur-Chiers]].<ref name="TCKOF43"/>
Ketika Otto II meninggal pada tanggal 7 Desember 983, [[Heinrich II, Adipati Bayern]] menculik putra Otto, [[Otto III, Kaisar Romawi Suci|Otto III]] yang berusia tiga tahun dengan harapan dapat menjadikan dirinya sendiri raja.<ref name="TC277">Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 277</ref> [[Adalbéron dari Reims|Uskup Agung Adalbero dari Reims]] mendesak Raja Lothaire mengatasi situasi itu namun rencana tersebut gagal pada pertengahan tahun 984 ketika [[Theophano Skleraina|Kaisarina Theophanu]] dan [[Santo Willigis|Uskup Agung Willingis dari Mainz]] akhirnya dapat menyelamatkan Otto III dan mengendalikan Jerman.<ref name="TC277"/>
Ketika Otto II meninggal pada tanggal 7 Desember 983, [[Heinrich II, Adipati Bayern]] menculik putra Otto, [[Otto III, Kaisar Romawi Suci|Otto III]] yang berusia tiga tahun dengan harapan dapat menjadikan dirinya sendiri raja.<ref name="TC277">Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 277</ref> [[Adalbéron dari Reims|Uskup Agung Adalbero dari Reims]] mendesak Raja Lothaire mengatasi situasi itu namun rencana tersebut gagal pada pertengahan tahun 984 ketika [[Theophano Skleraina|Kaisarina Theophanu]] dan [[Santo Willigis|Uskup Agung Willingis dari Mainz]] akhirnya dapat menyelamatkan Otto III dan mengendalikan Jerman.<ref name="TC277"/>


Pada tahun 985, ketika [[Kalif Córdoba]], [[Al-Mansur Ibn Abi Aamir|Al-Mansur]], meluluh lantakkan [[Barcelona]], Lothaire sedang sakit dan tidak dapat memberikan bantuan kepada [[Borrell II, Comte Barcelona|Comte Borrel II]] setelah menerima utusannya di [[Verdun]].<ref>Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 266</ref> Hal ini menyebabkan keretakan diantara [[Marca Hispánica]] dan mahkota Perancis didalam pemerintahan para pewarisnya. Pada titik ini kekuatan Lothaire tampaknya lebih lemah daripada yang dimiliki oleh Hugues Capet.<ref name="TC277"/> Didalam sepucuk surat [[Gerbert dari Aurillac]] menulis kepada Uskup Agung Adalberon bahwa "Lothaire adalah raja Perancis didalam nama saja; namun Hugues bukan hanya didalam nama saja melainkan juga didalam perbuatan."<ref>Andrew W Lewis, ''Royal Succession in Capetian France: Studies on Familial Order and the State'' (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1981), p. 15</ref> Tidak lama setelah Uskup Agung Adalbero, mulai secara terbuka menekan pandangan pro-Ottonian dan mencoba untuk mempengaruhi Hugues Capet kedalam hubungan dengan Otto III.<ref name="TC277"/> Pada bulan Februari 885, memanggil Uskup Agung Adalbero ke suatu pertemuan di [[Compiègne]], dengan alasan palsu ia memfitnah uskup agung yang terkejut itu dengan pengkhianatan.<ref name="TC278">Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 278</ref> Namun pertemuan tersebut terganggu dan dibubarkan oleh Hugues Capet dan pasukannya yang mendekat sebelum vonis itu dapat dicapai.<ref name="TC278"/> Two weeks later, on 2 March 986 Lothair died at Laon.<ref name="ESII-1"/><ref name="TC278"/>
Pada tahun 985, ketika [[Kalif Córdoba]], [[Al-Mansur Ibn Abi Aamir|Al-Mansur]], meluluh lantakkan [[Barcelona]], Lothaire sedang sakit dan tidak dapat memberikan bantuan kepada [[Borrell II, Comte Barcelona|Comte Borrel II]] setelah menerima utusannya di [[Verdun]].<ref>Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 266</ref> Hal ini menyebabkan keretakan di antara [[Marca Hispánica]] dan mahkota Perancis didalam pemerintahan para pewarisnya. Pada titik ini kekuatan Lothaire tampaknya lebih lemah daripada yang dimiliki oleh Hugues Capet.<ref name="TC277"/> Didalam sepucuk surat [[Gerbert dari Aurillac]] menulis kepada Uskup Agung Adalberon bahwa "Lothaire adalah raja Perancis didalam nama saja; namun Hugues bukan hanya didalam nama saja melainkan juga didalam perbuatan."<ref>Andrew W Lewis, ''Royal Succession in Capetian France: Studies on Familial Order and the State'' (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1981), p. 15</ref> Tidak lama setelah Uskup Agung Adalbero, mulai secara terbuka menekan pandangan pro-Ottonian dan mencoba untuk mempengaruhi Hugues Capet kedalam hubungan dengan Otto III.<ref name="TC277"/> Pada bulan Februari 885, memanggil Uskup Agung Adalbero ke suatu pertemuan di [[Compiègne]], dengan alasan palsu ia memfitnah uskup agung yang terkejut itu dengan pengkhianatan.<ref name="TC278">Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 278</ref> Namun pertemuan tersebut terganggu dan dibubarkan oleh Hugues Capet dan pasukannya yang mendekat sebelum vonis itu dapat dicapai.<ref name="TC278"/> Two weeks later, on 2 March 986 Lothair died at Laon.<ref name="ESII-1"/><ref name="TC278"/>


== Keluarga ==
== Keluarga ==

Revisi per 3 Mei 2014 07.32

Dada Lothaire, dari Musée Saint Rémi di Reims

Lothaire bahasa Latin: Lothārius; 941 – 2 Maret 986), terkadang dipanggil Lothaire III[1] atau Lothaire IV,[2] merupakan seorang raja Karolingia Frankia Barat dari tanggal 10 September 954.

Perwalian

Lothaire yang dilahirkan pada akhir tahun 941, merupakan putra Louis IV dan Gerberga dari Sachsen.[3] Ia menjadi ahli waris ayahandanya pada tahun 954 pada usia tiga belas tahun dan dimahkotai di Biara Saint-Remi oleh Artaud dari Reims, Uskup Agung Reims.[4] Ibunda Lothaire mengatur dengan saudara iparnya Hugues yang Agung, Adipati Franka dan Comte dari Paris, yang telah menjadi musuh ayahanda Lothaire.[5] Sebagai pertukaran atas dukungan pemerintahan Lothaire Hugues diberikan pemerintahan atas Aquitania dan Bourgogne[6] sebagai kurang lebih seorang raja muda.[5] Lothaire mewarisi kerajaan dimana tokoh terkemukanya mengambil wilayah, hak dan kantor hampir tanpa memandang otoritas raja.[7]Tokoh terkemuka seperti Hugues yang Agung dan Herbert II dari Vermandois selalu menjadi musuh didalam selimut.[7]

Pada tahun 955, Lothaire dan Hugues bersama-sama menyerang Poitiers. Hugues meninggal tak lama kemudian dan Lothaire mediasi di antara putra-putranya, tersebut diatas Hugues Capet dan Otto-Henri. Raja memberikan Capet Paris dan gelar adipati, namun menginvestasikan Otto dengan Kadipaten Bourgogne pada tahun 960. Dengan Hugues muda sebagai Comte muda di Paris et al., Lothaire, yang skearang berusia lima belas tahun, berada dibawah perwalian pamandanya dari pihak ibundanya Bruno dari Köln.

Konflik Militer

Pada tahun 962, Baudouin III, putra, wakil-pemimpin, dan ahli waris Arnoul I meninggal dan Arnoul menyerahkan Flandria kepada Lothaire. Pada kematian Arnoul ditahun 965, Lothaire menyerang Flandria dan merebut banyak kota, namun akhirnya terpukul mundur oleh para pendukung Arnoul II. Ia untuk sementara tetap berada didalam kendali Arras dan Douai.[8]

Richard II dari Normandia (kanan), dengan Kepala Biara Mont Saint-Michel (tengah) dan Lothaire (kiri).

Lothaire berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya di Lorraine, yang pernah dimiliki oleh keluarganya, dan sebagai imbalannya Kaisar Otto II terpacu untuk melawan tawaran Lothaire tersebut.[9] Pada tahun 978 Lothaire kemudian memasang sebuah ekspedisi ke Lorraine didampingi oleh Hugues Capet dan setelah mereka menyeberangi sungai Meuse Otto melarikan diri. Lothaire kemudian memecat kekaisaran Istana Aachen membalik arah elang perunggu Charlemagne menghadap ke timur bukan ke barat.[a][9]

Otto membalaskan dendamnya pada musim gugur dengan menyerang Perancis.[10] Ia menyerbu sampai ke Paris dan berhenti di Reims dan di Biara Saint Médard, Soissons untuk beribadah.[10] Setelah tiga hari penghancuran Kaisar Otto didorong kembali oleh Hugues Capet dan barisan belakangnya dikalahkan oleh pasukan Lothaire ketika melintasi Aisne.[9] Perdamaian dibuat di antara Lothaire dan Otto II pada bulan Juli 980 di Margut-sur-Chiers.[9]

Ketika Otto II meninggal pada tanggal 7 Desember 983, Heinrich II, Adipati Bayern menculik putra Otto, Otto III yang berusia tiga tahun dengan harapan dapat menjadikan dirinya sendiri raja.[11] Uskup Agung Adalbero dari Reims mendesak Raja Lothaire mengatasi situasi itu namun rencana tersebut gagal pada pertengahan tahun 984 ketika Kaisarina Theophanu dan Uskup Agung Willingis dari Mainz akhirnya dapat menyelamatkan Otto III dan mengendalikan Jerman.[11]

Pada tahun 985, ketika Kalif Córdoba, Al-Mansur, meluluh lantakkan Barcelona, Lothaire sedang sakit dan tidak dapat memberikan bantuan kepada Comte Borrel II setelah menerima utusannya di Verdun.[12] Hal ini menyebabkan keretakan di antara Marca Hispánica dan mahkota Perancis didalam pemerintahan para pewarisnya. Pada titik ini kekuatan Lothaire tampaknya lebih lemah daripada yang dimiliki oleh Hugues Capet.[11] Didalam sepucuk surat Gerbert dari Aurillac menulis kepada Uskup Agung Adalberon bahwa "Lothaire adalah raja Perancis didalam nama saja; namun Hugues bukan hanya didalam nama saja melainkan juga didalam perbuatan."[13] Tidak lama setelah Uskup Agung Adalbero, mulai secara terbuka menekan pandangan pro-Ottonian dan mencoba untuk mempengaruhi Hugues Capet kedalam hubungan dengan Otto III.[11] Pada bulan Februari 885, memanggil Uskup Agung Adalbero ke suatu pertemuan di Compiègne, dengan alasan palsu ia memfitnah uskup agung yang terkejut itu dengan pengkhianatan.[14] Namun pertemuan tersebut terganggu dan dibubarkan oleh Hugues Capet dan pasukannya yang mendekat sebelum vonis itu dapat dicapai.[14] Two weeks later, on 2 March 986 Lothair died at Laon.[3][14]

Keluarga

Lothaire menikahi Emma dari Italia, putri Raja Lothaire II dari Italia[3] dan Adélaïde dari Bourgogne.[15] Pasangan itu memiliki dua orang putra:

  • Louis V. Menggantikan ayahandanya sebagai raja[3]
  • Otto († ca 13 November 986), kanon Reims[3]

Lothaire juga memiliki dua anak haram:

Leluhur

Catatan

  1. ^ Richer of Reims stated: "The bronze eagle, that Charlemagne had put on top of the palace in a flight attitude, has been turned back towards the East. The Germans had turned it towards the West to symbolize that their cavalry could beat the French whenever they wanted..." See: Richer of Saint-Rémy, Histoire de France, (888-995), ed. R. Latouche (Paris: Les Belles Lettres 1964), p. 89.

Referensi

  1. ^ Jonathan Jarrett, "Caliph, King, or Grandfather: Strategies of Legitimization on the Spanish March in the Reign of Lothar III", The Mediaeval Journal, 1, 2 (2011): 1–22.
  2. ^ He was the fourth Lothair to rule in the former Carolingian empire (after Lothair I, Lothair II of Lotharingia and Lothair II of Italy), but only the third to rule over part of what became France.
  3. ^ a b c d e f Detlev Schwennicke, Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten, Neue Folge, Band II (Marburg, Germany: J. A. Stargardt, 1984), Tafel 1
  4. ^ The Annals of Flodoard of Reims, 916–966, eds & trans. Steven Fanning: Bernard S. Bachrach (New York; Ontario, Can: University of Toronto Press, 2011), p. 60
  5. ^ a b The Annals of Flodoard of Reims, 916–966, eds & trans. Steven Fanning: Bernard S. Bachrach (New York; Ontario, Can: University of Toronto Press, 2011), p. xix
  6. ^ Bourchard, Constance Brittain (1999). "Burgundy and Provence:879-1032". Dalam Reuter, Timothy; McKitterick, Rosamond; Abulafia, David. The New Cambridge Medieval History: Vol. III, c.900 - c.1024 (Link is extract=Volume III, Chapter 1 "Introduction: Reading the Tenth Century") (PDF). III (edisi ke-1. publ.). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 336. ISBN 0521364477. Diakses tanggal 28 February 2013. 
  7. ^ a b George Holmes, The Oxford Illustrated History of Medieval Europe (Oxford; New York: Oxford University Press, 1988), p. 163
  8. ^ Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), pp. 264–65
  9. ^ a b c d Jim Bradbury, The Capetians: Kings of France, 987-1328 (London: Hambledon Continuum, 2007), p. 43
  10. ^ a b Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), pp. 276-77
  11. ^ a b c d Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 277
  12. ^ Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 266
  13. ^ Andrew W Lewis, Royal Succession in Capetian France: Studies on Familial Order and the State (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1981), p. 15
  14. ^ a b c Pierre Riché, The Carolingians; A Family Who Forged Europe, trans. Michael Idomir Allen (Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1993), p. 278
  15. ^ Jim Bradbury, The Capetians: Kings of France, 987-1328, (London: Hambledon Continuum, 2007), p. 42
  16. ^ Eleanor Shipley Duckett, Death and life in the tenth century (Ann Arbor: University of Michigan Press, 1967), p. 118.

Referensi Tambahan


Didahului oleh:
Louis IV
Raja Frankia Barat
954–986
Diteruskan oleh:
Louis V

Templat:Daftar Penguasa Karolingia Templat:Daftar Penguasa Perancis