Lompat ke isi

Bekasang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP61Marco (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP61Marco (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 6: Baris 6:
Ikan tuna (''Katsuwonus pelamis'' L.) yang biasanya berada pada perairan Kepulauan Maluku dipotong dan diasapkan. <ref name="Matsuyama">Matsuyama A. 2003. ''Traditional Dietary Culture of Southeast Asia''. New York : Taylor & Francis.</ref> Pada umumnya, ada dua cara membuat bekasang. <ref name="Matsuyama"/> Cara yang pertama adalah dengan mencampur ikan dan garam, lalu difermentasikan selama 1 bulan dalam suatu wadah setelah pengeringan selama 10 hingga 15 hari.<ref name="Matsuyama"/> Metode ini tidak menggunakan ''[starter]''.<ref name="Matsuyama"/>
Ikan tuna (''Katsuwonus pelamis'' L.) yang biasanya berada pada perairan Kepulauan Maluku dipotong dan diasapkan. <ref name="Matsuyama">Matsuyama A. 2003. ''Traditional Dietary Culture of Southeast Asia''. New York : Taylor & Francis.</ref> Pada umumnya, ada dua cara membuat bekasang. <ref name="Matsuyama"/> Cara yang pertama adalah dengan mencampur ikan dan garam, lalu difermentasikan selama 1 bulan dalam suatu wadah setelah pengeringan selama 10 hingga 15 hari.<ref name="Matsuyama"/> Metode ini tidak menggunakan ''[starter]''.<ref name="Matsuyama"/>


http://ijbiotech.ugm.ac.id/index.php/biotech/article/view/148/106
http://books.google.co.id/books?id=4Un8AQAAQBAJ&pg=PA360&dq=bekasang&hl=en&sa=X&ei=s2peU96-EdTh8AXNkoHgDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=bekasang&f=false





Revisi per 8 Mei 2014 17.15

Bekasang adalah makanan dari wilayah Indonesia Timur, umumnya ditemukan pada daerah Sulawesi dan Kepulauan Maluku.[1] Makanan ini dibuat dari isi perut ikan yang difermentasikan seperti terasi. [1]


Proses Pembuatan

Ikan tuna (Katsuwonus pelamis L.) yang biasanya berada pada perairan Kepulauan Maluku dipotong dan diasapkan. [2] Pada umumnya, ada dua cara membuat bekasang. [2] Cara yang pertama adalah dengan mencampur ikan dan garam, lalu difermentasikan selama 1 bulan dalam suatu wadah setelah pengeringan selama 10 hingga 15 hari.[2] Metode ini tidak menggunakan [starter].[2]

http://ijbiotech.ugm.ac.id/index.php/biotech/article/view/148/106


Rujukan

  1. ^ a b Lee CH, Steinkraus KH, Reilly PJA. 1993. Fish Fermentation Technology. Tokyo : United Nations University.
  2. ^ a b c d Matsuyama A. 2003. Traditional Dietary Culture of Southeast Asia. New York : Taylor & Francis.